Pelatihan Keterampilan Konveksi Untuk Menghadapi MEA
Madiun Investigasi : Untuk
meningkatkan kemampuan dan daya saing masyarakat Kabupaten Madiun dalam
menghadapi persaingan pasar bebas tahun 2016, Dinas Koperasi, Perindustrian,
Perdagangan dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) Kabupaten Madiun melaksanakan
Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Kerja Masyarakat dilingkungan Industri
Hasil Tembakau dan atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau
Bagi IKM (melalui pelatihan keterampilan konveksi), Selasa (3-6/11/15)
bertempat di Balai Desa Grobogan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.
Saat
dikonfirmasi, Kabid Perindustrian dan UKM, Heri Nurcahyono mengatakan kegiatan
ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan serta meningkatkan
keterampilan masyarakat saat mengelola usaha sehingga mencapai hasil yang
maksimal.
Untuk
itu, Pihak Dinkoperindagpar dalam hal ini Bidang Perindustrian dan UMKM
menggandeng Dinsosnakertran dan Praktisi dari Malang untuk melakukan pembinaan
dan pelatihan keterampilan konveksi agar pelaku usaha semakin baik dan siap
menghadapi perdagangan bebas MEA.
Pelatihan
yang diadakan mulai tanggal 3 sampai dengan tanggal 6 atau 3 hari ini diikuti
kurang lebih 30 peserta. Semuanya terlihat sangat antusias mendengarkan
emaparan yang disampaikan oleh narasumber.
Dijelaskan,
kondisi makro ekonomi global sedang kurang menggembirakan dan berdampak pada
perlambatan ekonomi dihampir semua sektor termasuk di Indonesia. Selain itu,
adanya tantangan dan hambatan yang semakin komplek dan multidimensional dengan
gejolak ekonomi global yang berdampak pada perekonomian yang melambat. “Apalagi
kedepan atau dipenghujung tahun 2015 sudah menunggu untuk diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi Aean (MEA), semua itu perlu kita sikapi,” ungkap Heri Nurcahyono.
Lebih
lanjut Heri Nurcahyono mengatakan bahwa nantinya para peserta jangan hanya
sekedar mengikuti ataupun sekedar sepintas lalu saja, namun diharapkan seusai
mengikuti pelatihan keterampilan ini, para peserta lebih baik lagi dan mampu
meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. “Ilmu yang didapatkan dari
pelatihan ini kedepannya bisa diterapkan dengan baik sehingga berguna
kedepannya,” tegas Heri.
Diakui
bahwa selama ini dibidang industri konveksi saat ini memiliki kesulitan untuk
mencari tenaga terampil yang punya ketelatenan sehingga bisa menjahit dengan
baik. “Makanya, pelatihan ini menjadi agenda penting agar masyarakat bisa
meningkatkan kemampuannya sehingga nantinya produk yang dihasilkan bisa
mempunyai daya saing dipasaran,’ lanjutnya.
Untuk
menghadapi globalisasi MEA atau pasar bebas yang dilaksanakan pada Desember
ini, semua produk yang beredar di ASEAN akan masuk ke Indonesia. Disini pelaku
usaha di bidang konveksi diminta untuk mempunyai inovasi bagaimana target dan
pangsa pasar yang akan dibidik sehingga tidak tergantung dengan yang lain.
“Kita
tidak main-main, dalam pelatihan ini kita tidak mencari mentor lokal yang ada
di kabupaten tetapi kita mendatangkan mentor dari Malang sehingga diharapkan
nantinya bisa meningkatkan kemampuan dari peserta,” ungkap Heri lebih lanjut.
Sebagai
kepanjangan tangan dari Pemerintah Kabupaten Madiun, Heri Nurcahyono berpesan
pada para peserta untuk tidak takut pada kegagalan, tetapi terus berpacu untuk
lebih meningkatkan kemampuannya. “Semakin tinggi resiko semakin tinggi pula
hasilnya, sehingga juga berdampak pada peningkatan perekonomian kita,” pungkas
Heri pada Media Investigasi News. (p-76)
Madiun Investigasi : Untuk
meningkatkan kemampuan dan daya saing masyarakat Kabupaten Madiun dalam
menghadapi persaingan pasar bebas tahun 2016, Dinas Koperasi, Perindustrian,
Perdagangan dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) Kabupaten Madiun melaksanakan
Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Kerja Masyarakat dilingkungan Industri
Hasil Tembakau dan atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau
Bagi IKM (melalui pelatihan keterampilan konveksi), Selasa (3-6/11/15)
bertempat di Balai Desa Grobogan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.
Saat
dikonfirmasi, Kabid Perindustrian dan UKM, Heri Nurcahyono mengatakan kegiatan
ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan serta meningkatkan
keterampilan masyarakat saat mengelola usaha sehingga mencapai hasil yang
maksimal.
Untuk
itu, Pihak Dinkoperindagpar dalam hal ini Bidang Perindustrian dan UMKM
menggandeng Dinsosnakertran dan Praktisi dari Malang untuk melakukan pembinaan
dan pelatihan keterampilan konveksi agar pelaku usaha semakin baik dan siap
menghadapi perdagangan bebas MEA.
Pelatihan
yang diadakan mulai tanggal 3 sampai dengan tanggal 6 atau 3 hari ini diikuti
kurang lebih 30 peserta. Semuanya terlihat sangat antusias mendengarkan
emaparan yang disampaikan oleh narasumber.
Dijelaskan,
kondisi makro ekonomi global sedang kurang menggembirakan dan berdampak pada
perlambatan ekonomi dihampir semua sektor termasuk di Indonesia. Selain itu,
adanya tantangan dan hambatan yang semakin komplek dan multidimensional dengan
gejolak ekonomi global yang berdampak pada perekonomian yang melambat. “Apalagi
kedepan atau dipenghujung tahun 2015 sudah menunggu untuk diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi Aean (MEA), semua itu perlu kita sikapi,” ungkap Heri Nurcahyono.
Lebih
lanjut Heri Nurcahyono mengatakan bahwa nantinya para peserta jangan hanya
sekedar mengikuti ataupun sekedar sepintas lalu saja, namun diharapkan seusai
mengikuti pelatihan keterampilan ini, para peserta lebih baik lagi dan mampu
meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. “Ilmu yang didapatkan dari
pelatihan ini kedepannya bisa diterapkan dengan baik sehingga berguna
kedepannya,” tegas Heri.
Diakui
bahwa selama ini dibidang industri konveksi saat ini memiliki kesulitan untuk
mencari tenaga terampil yang punya ketelatenan sehingga bisa menjahit dengan
baik. “Makanya, pelatihan ini menjadi agenda penting agar masyarakat bisa
meningkatkan kemampuannya sehingga nantinya produk yang dihasilkan bisa
mempunyai daya saing dipasaran,’ lanjutnya.
Untuk
menghadapi globalisasi MEA atau pasar bebas yang dilaksanakan pada Desember
ini, semua produk yang beredar di ASEAN akan masuk ke Indonesia. Disini pelaku
usaha di bidang konveksi diminta untuk mempunyai inovasi bagaimana target dan
pangsa pasar yang akan dibidik sehingga tidak tergantung dengan yang lain.
“Kita
tidak main-main, dalam pelatihan ini kita tidak mencari mentor lokal yang ada
di kabupaten tetapi kita mendatangkan mentor dari Malang sehingga diharapkan
nantinya bisa meningkatkan kemampuan dari peserta,” ungkap Heri lebih lanjut.
Sebagai
kepanjangan tangan dari Pemerintah Kabupaten Madiun, Heri Nurcahyono berpesan
pada para peserta untuk tidak takut pada kegagalan, tetapi terus berpacu untuk
lebih meningkatkan kemampuannya. “Semakin tinggi resiko semakin tinggi pula
hasilnya, sehingga juga berdampak pada peningkatan perekonomian kita,” pungkas
Heri pada Media Investigasi News. (p-76)