Sarjono, Ketua FJM : SKPD Wajib Tolak Wartawan Abal-abal Bila Datang Hanya Minta Sangu

Sarjono, Ketua FJM
Madiun Kota, Investigasi : Bagai jamur dimusim penghujan, itulah ungkapan yang tepat melihat fenomena kemunculan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Wartawan abal-abal yang sering bergentayangan masuk ke Satker dilingkup Pemerintah Kota Madiun dan Kabupaten Madiun.
Kemunculan oknum yang mengaku LSM dan Wartawan Tanpa Surat Kabar ini tentu saja meresahkan instansi terkait. "Iya mas, mereka biasa datang secara rombongan 2 sampai 4 orang untuk meminta uang bensin," ungkap salah satu Staff di SKPD Pemerintah Kota Madiun.
Menyikapi hal ini, Sarjono, Ketua Forum Jurnalis Madiun (FJM) meminta SKPD dilingkup Pemerintah Kota maupun Kabupaten untuk selalu waspada dan tidak asal percaya jika ada oknum yang mengaku Wartawan maupun LSM.
"Dimohon kepada Kepala Dinas maupun pejabat di institusi pemerintahan agar waspada dan tidak mudah percaya saat didatangi orang yang mengaku sebagai Wartawan yang ujung-ujngnya hanya minta duit atau THR menjelang lebaran," ungkap Sarjono pada SKN Investigasi, Senin (27/6/16).
Sarjono menegaskan, apabila oknum yang mengaku Wartawan maupun LSM tersebut tetap memaksa, maka pejabat yang bersangkutan bisa menolak dengan tegas. "Tolak saja apabila kedatangannya tidak ada kaitan dengan tugas-tugas kejurnalistikan," tegasnya.
Lebih jauh Sarjono melanjutkan, Wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Madiun merasa risih dan prihatin dengan kemunculan oknum-oknum tersebut karena apabila ada liputan diwilayah Kota dan Kabupaten mereka tidak pernah muncul namun menjelang hari raya Idul Fitri malah keluar seperti jamur dimusim penghujan. "Terus terang kita merasa risih dan prihatin dengan munculnya Wartawan abal-abal, apalagi keberadaannya tidak pernah dikenal oleh komunitas Wartawan yang bertugas di wilayah Madiun," pungkas Sarjono.
Agung, Sekretaris FJM
Hal senada juga disampaikan oleh Agung Marsudi, Sekretaris FJM. Pergerakan oknum Wartawan yang tidak jelas bentuk medianya ini sudah sangat meresahkan. Agung menuturkan disalah satu SKPD di Kabupaten Madiun  beberapa hari yang lalu sampai kewalahan melayani kedatangan Wartawan yang datang secara rombongan.
“Kemarin sewaktu saya di salah satu SKPD, Saya melihat dibuku tamu ada delapan nama yang antri bertemu dengan Kepala Dinas, disitu hanya disebutkan Pers Madiun, tidak jelas medianya apa,” ungkap Agung Marsudi.

Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan di Dinas terkait karena mereka rata-rata tidak kenal dengan oknum Wartawan tersebut. “Saran saya, bila tidak jelas medianya apa tolak saja, karena ini bisa merusak citra Wartawan yang benar-benar melakukan liputan di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun,” tegasnya. (p-76)
Sarjono, Ketua FJM
Madiun Kota, Investigasi : Bagai jamur dimusim penghujan, itulah ungkapan yang tepat melihat fenomena kemunculan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Wartawan abal-abal yang sering bergentayangan masuk ke Satker dilingkup Pemerintah Kota Madiun dan Kabupaten Madiun.
Kemunculan oknum yang mengaku LSM dan Wartawan Tanpa Surat Kabar ini tentu saja meresahkan instansi terkait. "Iya mas, mereka biasa datang secara rombongan 2 sampai 4 orang untuk meminta uang bensin," ungkap salah satu Staff di SKPD Pemerintah Kota Madiun.
Menyikapi hal ini, Sarjono, Ketua Forum Jurnalis Madiun (FJM) meminta SKPD dilingkup Pemerintah Kota maupun Kabupaten untuk selalu waspada dan tidak asal percaya jika ada oknum yang mengaku Wartawan maupun LSM.
"Dimohon kepada Kepala Dinas maupun pejabat di institusi pemerintahan agar waspada dan tidak mudah percaya saat didatangi orang yang mengaku sebagai Wartawan yang ujung-ujngnya hanya minta duit atau THR menjelang lebaran," ungkap Sarjono pada SKN Investigasi, Senin (27/6/16).
Sarjono menegaskan, apabila oknum yang mengaku Wartawan maupun LSM tersebut tetap memaksa, maka pejabat yang bersangkutan bisa menolak dengan tegas. "Tolak saja apabila kedatangannya tidak ada kaitan dengan tugas-tugas kejurnalistikan," tegasnya.
Lebih jauh Sarjono melanjutkan, Wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Madiun merasa risih dan prihatin dengan kemunculan oknum-oknum tersebut karena apabila ada liputan diwilayah Kota dan Kabupaten mereka tidak pernah muncul namun menjelang hari raya Idul Fitri malah keluar seperti jamur dimusim penghujan. "Terus terang kita merasa risih dan prihatin dengan munculnya Wartawan abal-abal, apalagi keberadaannya tidak pernah dikenal oleh komunitas Wartawan yang bertugas di wilayah Madiun," pungkas Sarjono.
Agung, Sekretaris FJM
Hal senada juga disampaikan oleh Agung Marsudi, Sekretaris FJM. Pergerakan oknum Wartawan yang tidak jelas bentuk medianya ini sudah sangat meresahkan. Agung menuturkan disalah satu SKPD di Kabupaten Madiun  beberapa hari yang lalu sampai kewalahan melayani kedatangan Wartawan yang datang secara rombongan.
“Kemarin sewaktu saya di salah satu SKPD, Saya melihat dibuku tamu ada delapan nama yang antri bertemu dengan Kepala Dinas, disitu hanya disebutkan Pers Madiun, tidak jelas medianya apa,” ungkap Agung Marsudi.

Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan di Dinas terkait karena mereka rata-rata tidak kenal dengan oknum Wartawan tersebut. “Saran saya, bila tidak jelas medianya apa tolak saja, karena ini bisa merusak citra Wartawan yang benar-benar melakukan liputan di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun,” tegasnya. (p-76)
Baca
 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100