Siswa SMP Tewas Tersengat Listrik

Magetan, Investigasi : Niat baik Nanda Eka Setiawan (14) warga Jalan Lawu Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan berujung maut. Remaja yang masih duduk di kelas 2 SMP ini, ditemukan tewas saat memperbaiki pompa milik Nyami (88), tetangganya sendiri. Senin  (6/6/16)..
Nanda Eka Setiawan merupakan siswa SMP di wilayah Kecamatan Maospati  Magetan yang  ditemukan tewas saat memperbaiki pompa air, milik tetangganya. Petugas identifikasi Polres Magetan dan tim medis puskesmas, memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Kejadiannya bermula saat Nyami meminta korban untuk memanggil tukang service pompa air langganannya. Namun korban memilih memperbaikinya sendiri, karena sebelumnya pernah ikut memperbaiki pompa air yang rusak.   
Selang beberapa saat tiba-tiba Nyami mendengar teriakan korban. Diapun menghampirinya dan alangkah kagetnya saat melihat korban dalam keadaan kaku tak bernyawa. Nyami pun berteriak histeris minta tolong kepada tetanggannya.   
Dari hasil identifikasi tim Polres Magetan dan tim medis Puskesmas Maospati, diduga kobran tewas akibat tersengat listrik, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Keluarga korban tak mampu menahan tangis, saat jenazah Nanda dibawa ke rumah duka, yang tidak jauh dari lokasi kejadian. 
Jenazah korban sampai rumah duka jenazah langsung di makamkan di pemakaman setempat karena pihak keluarga menolak untuk visum.
“Kompol Basuki Dwi Koranto”, Kapolsek Maospati Magetan menjelaskan, atas permintaan pihak keluarga, jenazah korban langsung dimakamkan. Keluarga menolak visum atau utopsi, dan menerima kematian korban dengan ikhlas.(sj/md)
Magetan, Investigasi : Niat baik Nanda Eka Setiawan (14) warga Jalan Lawu Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan berujung maut. Remaja yang masih duduk di kelas 2 SMP ini, ditemukan tewas saat memperbaiki pompa milik Nyami (88), tetangganya sendiri. Senin  (6/6/16)..
Nanda Eka Setiawan merupakan siswa SMP di wilayah Kecamatan Maospati  Magetan yang  ditemukan tewas saat memperbaiki pompa air, milik tetangganya. Petugas identifikasi Polres Magetan dan tim medis puskesmas, memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Kejadiannya bermula saat Nyami meminta korban untuk memanggil tukang service pompa air langganannya. Namun korban memilih memperbaikinya sendiri, karena sebelumnya pernah ikut memperbaiki pompa air yang rusak.   
Selang beberapa saat tiba-tiba Nyami mendengar teriakan korban. Diapun menghampirinya dan alangkah kagetnya saat melihat korban dalam keadaan kaku tak bernyawa. Nyami pun berteriak histeris minta tolong kepada tetanggannya.   
Dari hasil identifikasi tim Polres Magetan dan tim medis Puskesmas Maospati, diduga kobran tewas akibat tersengat listrik, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Keluarga korban tak mampu menahan tangis, saat jenazah Nanda dibawa ke rumah duka, yang tidak jauh dari lokasi kejadian. 
Jenazah korban sampai rumah duka jenazah langsung di makamkan di pemakaman setempat karena pihak keluarga menolak untuk visum.
“Kompol Basuki Dwi Koranto”, Kapolsek Maospati Magetan menjelaskan, atas permintaan pihak keluarga, jenazah korban langsung dimakamkan. Keluarga menolak visum atau utopsi, dan menerima kematian korban dengan ikhlas.(sj/md)
Baca

Harga Bahan Pokok Stabil, Laju Inflasi Di Kota Madiun Juga Stabil

Madiun Kota, Investigasi : Pemantauan harga pasar menjelang Bulan Ramadhan yang dilakukan oleh TPID yang beranggotakan Bagian Humas dan Protokol, Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID), Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Madiun dan Staff Bank Indonesia Cabang Kediri di dua tempat yaitu Pasar Besar Madiun (PBM) dan Pasar Sleko Kota Madiun berjalan dengan lancar. Dalam pantauan, harga kebutuhan pokok di kedua pasar yang berada di Kota Madiun tersebut relati stabil.
Saat menggelar jumpa pers di diruang 13, lingkungan Pemerintah Kota Madiun, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Joko Raharto, mengatakan, tingkat inflasi di Kota Madiun masih dalam ambang batas kewajaran. Yakni pada awal bulan Juni di level angka sekitar 0,58 persen.
“Di Kota Madiun ini, pedagang bisa menjaga harga bahan pokok. Apalagi ditunjang dengan operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog dan Pemprov Jawa Timur di pasar-pasar tradisionil. Ini yang menekan angka inflasi,” kata Joko Raharto, di Balaikota Madiun, Senin (6/6/16).
Ditegaskan, stabilnya angkainflasi ini disebabkan karena apa yang dibutuhkan oleh masyarakat kota Madiun, bisa didapat dengan mudah. “Ini karena Masyarakat dengan mudah mendapatkan bahan pokok,” ungkapnya.
Menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2016 ini, Bank Indonesia Cabang Kediri menyiapkan uang pecahan senilai Rp 6 triliun untuk kebutuhan di karisidenan Madiun. Dibanding tahun sebelumnya, penyediaan uang baru ini mengalami kenaikan, sebelumnya yang hanya mencapai senilai Rp 4,3 triliun.
Joko Raharto menjelaskan alasan kenaikan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan penukaran uang. Selain itu, pihaknya juga menginginkan daerah Madiun tergarap karena selama ini menurut Joko Raharto daerah Madiun dimasuki oleh jasa keuangan dari daerah lain terutama dari Solo.
“Untuk tahun ini kebutuhan penukaran uang di wilayah Madiun naik dari tahun sebelumnya, dasar kenaikan kebutuhan uang tersebut adalah untuk meningkatkan pelayanan, dan kita juga akan menggarap daerah eks karisidenan Madiun karena selama ini daerah Madiun di garap oleh jasa keuangan dari daerah lain terutama Solo,” ungkap Joko. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Pemantauan harga pasar menjelang Bulan Ramadhan yang dilakukan oleh TPID yang beranggotakan Bagian Humas dan Protokol, Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID), Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Madiun dan Staff Bank Indonesia Cabang Kediri di dua tempat yaitu Pasar Besar Madiun (PBM) dan Pasar Sleko Kota Madiun berjalan dengan lancar. Dalam pantauan, harga kebutuhan pokok di kedua pasar yang berada di Kota Madiun tersebut relati stabil.
Saat menggelar jumpa pers di diruang 13, lingkungan Pemerintah Kota Madiun, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Joko Raharto, mengatakan, tingkat inflasi di Kota Madiun masih dalam ambang batas kewajaran. Yakni pada awal bulan Juni di level angka sekitar 0,58 persen.
“Di Kota Madiun ini, pedagang bisa menjaga harga bahan pokok. Apalagi ditunjang dengan operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog dan Pemprov Jawa Timur di pasar-pasar tradisionil. Ini yang menekan angka inflasi,” kata Joko Raharto, di Balaikota Madiun, Senin (6/6/16).
Ditegaskan, stabilnya angkainflasi ini disebabkan karena apa yang dibutuhkan oleh masyarakat kota Madiun, bisa didapat dengan mudah. “Ini karena Masyarakat dengan mudah mendapatkan bahan pokok,” ungkapnya.
Menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2016 ini, Bank Indonesia Cabang Kediri menyiapkan uang pecahan senilai Rp 6 triliun untuk kebutuhan di karisidenan Madiun. Dibanding tahun sebelumnya, penyediaan uang baru ini mengalami kenaikan, sebelumnya yang hanya mencapai senilai Rp 4,3 triliun.
Joko Raharto menjelaskan alasan kenaikan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan penukaran uang. Selain itu, pihaknya juga menginginkan daerah Madiun tergarap karena selama ini menurut Joko Raharto daerah Madiun dimasuki oleh jasa keuangan dari daerah lain terutama dari Solo.
“Untuk tahun ini kebutuhan penukaran uang di wilayah Madiun naik dari tahun sebelumnya, dasar kenaikan kebutuhan uang tersebut adalah untuk meningkatkan pelayanan, dan kita juga akan menggarap daerah eks karisidenan Madiun karena selama ini daerah Madiun di garap oleh jasa keuangan dari daerah lain terutama Solo,” ungkap Joko. (p-76)
Baca

Tekan Inflasi, Pemerintah Kota Madiun Butuh Kerjasama Dari Masyarakat

Madiun Kota, Investigasi : Biasanya Pemerintah Kota Madiun sangat tegas pada angkutan yang tengah melakukan proses bongkar muat, kini Pemerintah Kota Madiun memberikan kemudahan pada seluruh kendaraan yang mengangkut bahan pokok yang akan bongkar muat tidak harus diterminal cargo yang berada disebelah Terminal Baru Kota Madiun.
Ini dilakukan sejak awal bulan Ramadhan untuk menekan harga bahan pangan agar tetap stabil. Para sopir diperbolehkan melakukan bongkar muat langsung diarea pasar agar konsumen dengan mudah mendapatkan barang dan bahan pokok yang dibutuhkan.
Saat memberikan keterangan, Sekretaris Daerah Kota Madiun, Maidi menjelaskan hal ini merupakan kiat yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Madiun untuk menekan angka inflasi saat bulan Puasa dan menjelang Lebaran. “Masyarakat tidak perlu mengantri untuk mendapatkan bahan pokok. Selain itu, pihaknya menghimbau agar pasar tradisionil maupun swalayan, buka selama 24 jam,” ujar Maidi. Senin (6/6/16).
Lebih lanjut dikatakan, Pemerintah Kota Madiun akan bekerjasama dengan pihak produsen dan melakukan operasi pasar. “Cara lain, kita bisa melakukan kerjasama dengan daerah penghasil komoditi. Misalnya kalau stok telur menipis, kita bisa minta kiriman dari Blitar yang dikenal sebagai penghasil komoditi telur,” lanjutnya.
Ditegaskan, disini dibutuhkan komitmen dan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam menyikapi kebutuhan bahan pangan sehingga tidak terjadi kelangkaan. “Contohnya, kalau kebutuhan telur cuma tiga, jangan beli enam. Ini bisa mengakibatkan inflasi. Karena barang di pasar cepat habis. Dan yang tak kalah penting, yaitu peran SKPD dalam menyerap anggaran,” pungkas Sekda Kota Madiun, H. Maidi. (p-76).
Madiun Kota, Investigasi : Biasanya Pemerintah Kota Madiun sangat tegas pada angkutan yang tengah melakukan proses bongkar muat, kini Pemerintah Kota Madiun memberikan kemudahan pada seluruh kendaraan yang mengangkut bahan pokok yang akan bongkar muat tidak harus diterminal cargo yang berada disebelah Terminal Baru Kota Madiun.
Ini dilakukan sejak awal bulan Ramadhan untuk menekan harga bahan pangan agar tetap stabil. Para sopir diperbolehkan melakukan bongkar muat langsung diarea pasar agar konsumen dengan mudah mendapatkan barang dan bahan pokok yang dibutuhkan.
Saat memberikan keterangan, Sekretaris Daerah Kota Madiun, Maidi menjelaskan hal ini merupakan kiat yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Madiun untuk menekan angka inflasi saat bulan Puasa dan menjelang Lebaran. “Masyarakat tidak perlu mengantri untuk mendapatkan bahan pokok. Selain itu, pihaknya menghimbau agar pasar tradisionil maupun swalayan, buka selama 24 jam,” ujar Maidi. Senin (6/6/16).
Lebih lanjut dikatakan, Pemerintah Kota Madiun akan bekerjasama dengan pihak produsen dan melakukan operasi pasar. “Cara lain, kita bisa melakukan kerjasama dengan daerah penghasil komoditi. Misalnya kalau stok telur menipis, kita bisa minta kiriman dari Blitar yang dikenal sebagai penghasil komoditi telur,” lanjutnya.
Ditegaskan, disini dibutuhkan komitmen dan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam menyikapi kebutuhan bahan pangan sehingga tidak terjadi kelangkaan. “Contohnya, kalau kebutuhan telur cuma tiga, jangan beli enam. Ini bisa mengakibatkan inflasi. Karena barang di pasar cepat habis. Dan yang tak kalah penting, yaitu peran SKPD dalam menyerap anggaran,” pungkas Sekda Kota Madiun, H. Maidi. (p-76).
Baca
 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100