Jelang Ramadhan, Sebulan Penuh Pemkot Madiun akan Lakukan Operasi Pasar

Madiun Kota, Investigasi : Acara Forum Kehumasan yang dilaksanakan oleh Bagian Humas dan Protokol Kota Madiun di Gedung Diklat, Gulun, Kota Madiun dengan mengundang Wartawan, LSM dan unsur KIM se Kota Madiun dengan topik pembicaraan Pelaksanaan Operasi Pasar Menjelang Ramadhan” berjalan dengan lancar.
Acara tersebut dihadiri oleh Walikota Madiun, H. Bambang Irianto, Wawalikota, Ketua DPRD Kota Madiun, Sekda Kota Madiun dan seluruh Satker Pemkot Madiun. Selasa (24/5/16)
Sesuai dengan materi yang akan dibahas, pihak Bagian Humas dan Protokol Kota Madiun menggandeng  Disperindagkopar dan Dinas Pasar untuk memberikan pemaparan terkait dengan pelaksanaan operasi pasar menjelang Ramadhan.
Dalam sambutannya, Walikota Madiun, H. Bambang Irianto mengatakan bahwa Menjelang Ramadhan tahun ini, Pemerintah Kota Madiun melalui Disperindagkopar dan Dinas Pasar akan melaksanakan Operasi Pasar.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengantisipasi dan mengontrol harga bahan pangan atau sembako agar tidak mengalami kenaikan yang signifikan sehingga berdampak pada masyarakat Kota Madiun. “Operasi Pasar ini akan dilaksanakan sebulan penuh, secara teknis nanti akan dijelaskan oleh Dinas terkait,” ungkap Walikota Madiun.
Diharapkan, dengan adanya operasi pasar ini kebutuhan masyarakat Kota Madiun khususnya dapat terpenuhi dan masyarakat bisa tersenyum menghadapi bulan Ramadhan karena harga bahan kebutuhan sangat terjangkau. “Masa jabatan saya tinggal beberapa tahun lagi, saya ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Madiun,” tegas H. Bambang Irianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madiun, Sudandi mengatakan, selama operasi pasar, Disperindagkoppar akan menyediakan empat komoditi, yakni beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu. Sedangkan untuk mengantisipasi kemungkinan aksi penimbunan, masyarakat disarankan hanya diperbolehkan membeli dua komuditi setiap hari. “Teknisnya setiap hari kita menyediakan beras 650 kg, gula pasir 750 kg, minyak goreng 750 kg juga dan kemudian tepung terigu 200 kg. Untuk beras, gula dan minyak goreng masing-masing disubsidi Rp 1.250 per kg, kalau tepung terigu Rp 1.000. Subsidi ini arahnya untuk pengganti ongkos angkut,” terang Sudandi.
Lebih lanjut Kepala Disperindakkoppar, mengatakan, selama Operasi Pasar digelar, harga beras dipatok Rp 8.500 setiap kilogram dari harga normal Rp 10.000 per kilogram. Gula Kristal Putih kwalitas I (GKP I) dibandrol dengan harga Rp 12.750 dari harga sebelumnya Rp 14.000 setiap kilogram, sedangkan GKP II seharga Rp 13.750 dari harga normal Rp 15.000 setiap kilogram. Minyak goreng seharga Rp 11.500 per liter, dari harga normal Rp 12.750, serta tepung terigu seharga Rp 7.250 per kilogram, dari harga normal Rp 8.250 setiap kilogram. “Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Madiun, untuk program ini Disperindakoppar menyediakan, 19,5 ton beras, 22,5 ton gula pasir, 22.500 kg minyak goreng dan 6 ton tepung terigu, selama dilaksanakan Operasi Pasar tahun 1437 H,” pungkas Sudandi.
Selanjutnya, Gaguk S, Kepala Dinas Pasar berharap agar Operasi pasar bisa dilakukan diluar lingkungan Pasar Besar dan Pasar Sleko. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan operasi pasar tersebut bisa tepat sasaran yaitu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dan bisa mengontrol harga.
Selain itu, jarak jangkau dan lokasi juga menjadi kendala jika operasi pasar dilaksanakan di Pasar Besar. Gaguk beralasan, biarpun harga sembako murah namun ongkos untuk datang ketempat pelaksanaan operasi pasar besar berarti sama saja. “Lebih baik operasi pasar dilakukan disetiap kecamatan seperti tahun lalu, sehingga masyarakat tidak terlalu jauh datang,” tegas Gaguk. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Acara Forum Kehumasan yang dilaksanakan oleh Bagian Humas dan Protokol Kota Madiun di Gedung Diklat, Gulun, Kota Madiun dengan mengundang Wartawan, LSM dan unsur KIM se Kota Madiun dengan topik pembicaraan Pelaksanaan Operasi Pasar Menjelang Ramadhan” berjalan dengan lancar.
Acara tersebut dihadiri oleh Walikota Madiun, H. Bambang Irianto, Wawalikota, Ketua DPRD Kota Madiun, Sekda Kota Madiun dan seluruh Satker Pemkot Madiun. Selasa (24/5/16)
Sesuai dengan materi yang akan dibahas, pihak Bagian Humas dan Protokol Kota Madiun menggandeng  Disperindagkopar dan Dinas Pasar untuk memberikan pemaparan terkait dengan pelaksanaan operasi pasar menjelang Ramadhan.
Dalam sambutannya, Walikota Madiun, H. Bambang Irianto mengatakan bahwa Menjelang Ramadhan tahun ini, Pemerintah Kota Madiun melalui Disperindagkopar dan Dinas Pasar akan melaksanakan Operasi Pasar.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengantisipasi dan mengontrol harga bahan pangan atau sembako agar tidak mengalami kenaikan yang signifikan sehingga berdampak pada masyarakat Kota Madiun. “Operasi Pasar ini akan dilaksanakan sebulan penuh, secara teknis nanti akan dijelaskan oleh Dinas terkait,” ungkap Walikota Madiun.
Diharapkan, dengan adanya operasi pasar ini kebutuhan masyarakat Kota Madiun khususnya dapat terpenuhi dan masyarakat bisa tersenyum menghadapi bulan Ramadhan karena harga bahan kebutuhan sangat terjangkau. “Masa jabatan saya tinggal beberapa tahun lagi, saya ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Madiun,” tegas H. Bambang Irianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madiun, Sudandi mengatakan, selama operasi pasar, Disperindagkoppar akan menyediakan empat komoditi, yakni beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu. Sedangkan untuk mengantisipasi kemungkinan aksi penimbunan, masyarakat disarankan hanya diperbolehkan membeli dua komuditi setiap hari. “Teknisnya setiap hari kita menyediakan beras 650 kg, gula pasir 750 kg, minyak goreng 750 kg juga dan kemudian tepung terigu 200 kg. Untuk beras, gula dan minyak goreng masing-masing disubsidi Rp 1.250 per kg, kalau tepung terigu Rp 1.000. Subsidi ini arahnya untuk pengganti ongkos angkut,” terang Sudandi.
Lebih lanjut Kepala Disperindakkoppar, mengatakan, selama Operasi Pasar digelar, harga beras dipatok Rp 8.500 setiap kilogram dari harga normal Rp 10.000 per kilogram. Gula Kristal Putih kwalitas I (GKP I) dibandrol dengan harga Rp 12.750 dari harga sebelumnya Rp 14.000 setiap kilogram, sedangkan GKP II seharga Rp 13.750 dari harga normal Rp 15.000 setiap kilogram. Minyak goreng seharga Rp 11.500 per liter, dari harga normal Rp 12.750, serta tepung terigu seharga Rp 7.250 per kilogram, dari harga normal Rp 8.250 setiap kilogram. “Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Madiun, untuk program ini Disperindakoppar menyediakan, 19,5 ton beras, 22,5 ton gula pasir, 22.500 kg minyak goreng dan 6 ton tepung terigu, selama dilaksanakan Operasi Pasar tahun 1437 H,” pungkas Sudandi.
Selanjutnya, Gaguk S, Kepala Dinas Pasar berharap agar Operasi pasar bisa dilakukan diluar lingkungan Pasar Besar dan Pasar Sleko. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan operasi pasar tersebut bisa tepat sasaran yaitu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dan bisa mengontrol harga.
Selain itu, jarak jangkau dan lokasi juga menjadi kendala jika operasi pasar dilaksanakan di Pasar Besar. Gaguk beralasan, biarpun harga sembako murah namun ongkos untuk datang ketempat pelaksanaan operasi pasar besar berarti sama saja. “Lebih baik operasi pasar dilakukan disetiap kecamatan seperti tahun lalu, sehingga masyarakat tidak terlalu jauh datang,” tegas Gaguk. (p-76)
Baca
 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100