Ir.H. Budi Sulistyono Selaku Dewan Pembina Kukuhkan Pengurus Persatuan Wartawan Ngawi Periode Tahun 2016-2018

Ngawi, Investigasi : Bertempat di Pendapa Wedya Graha Kabupaten Ngawi Ir.H. Budi Sulistyono selaku Dewan Pembina Persatuan Wartawan Ngawi ( PWN ) yang saat ini menjadi orang nomer satu di Kabupaten Ngawi pada Jumat 28 Oktober 2016 telah mengukuhkan Pengurus PWN periode tahun 2016-2018 yang Ketua Umumnya dijabat oleh Pratiknyo Dwijoyuwono seorang wartawan dari Surat Kabar Nasional INVESTIGASI NEWS. Hadir dalam acara tersebut disamping Bupati juga Wakil Bupati, Sekda, Ketua DPRD, Unsur Pimpinan Daerah, Direktur Bank Jatim, Segenap Kepala Dinas dan SKPD, Para Camat se Kabupaten Ngawi, Perwakilan Koordinator Kepala Desa dan LSM serta Wartawan diluar anggota PWN.
Perlu diketahui bahwa Organisasi Profesi PWN yang lahir pada tanggal 10 Februari 2012 telah mengalami pergantian kepengurusan sebanyak empat kali. Pertama Ketua Umum dijabat oleh Bayu Wijayanto, S.Sos dari Majalah Spektroem, kedua Kasmiyanto dari Majalah Panyebar Semangat, ketiga Gembong Pranowo, S.H. dari Majalah Netral dan yang keempat Pratiknyo Dwijoyuwono dari Surat Kabar Nasional Investigasi News.
Dalam perjalanannya PWN tak beda jauh dengan keberadaan organisasi pada umumnya, mengalami perubahan dalam hal jumlah keanggotaannya. Pada saat berita ini ditulis PWN beranggotakan 16 media cetak dan elektronik dengan jumlah anggota 40 orang wartawan.
Dapat ditambahkan bahwa dalam tubuh PWN saat ini memiliki tujuh orang wartawan yang sudah melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan ( UKW ). “Pada saatnya nanti Insya Allah semua anggota PWN melaksanakan UKW”, demikian ungkap Pratiknyo Dwijoyuwono kepada para anggotanya yang sampai saat ini belum berkesempatan melaksanakan UKW. “Kan kesempatan masih sangat-sangat terbentang panjang dan lebar”, demikian tambahnya.
Bupati Ngawi dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya dan berharap agar para Wartawan terutama yang bergabung dalam PWN meningkatkan karya nyatanya. Dikatakan bahwa Wartawan harus bisa membranding untuk mewujudkan Kabupaten Ngawi yang menandatangani MOU dengan Perhutani masalah penanganan obyek wisata MONUMEN SOERJO juga telah menandatangani MOU dengan pihak TNI dalam menangani Benteng Van Den Bosch peninggalan Jaman VOC yang terkenal dengan sebutan BETENG PENDEM. Dia mengatakan bahwa bangunan jaman Belanda yang kini sudah berantakan akan dipugar sedemikian rupa tanpa merubah nilai keasliannya, menjadi cagar budaya dan menjadi obyek wisata sejarah yang mempunyai nilai saing. “Bangunannya harus spektakuler, tidak ecek-ecek (sembarangan, bahasa dialek Ngawi-Red.). Untuk membuat Beteng Pendem spektakuler saya kira membutuhkan biaya paling tidak tiga ratus miliar”, demikian ungkap Bupati yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Usai pembacaan doa yang dibawakan oleh Katimin A. Rohim, sebagai acara pamungkas adalah pemberian ucapan selamat dari para hadirin kepada Pengurus PWN yang baru saja dikukuhkan dengan berjabat tangan. (pdy)
Ngawi, Investigasi : Bertempat di Pendapa Wedya Graha Kabupaten Ngawi Ir.H. Budi Sulistyono selaku Dewan Pembina Persatuan Wartawan Ngawi ( PWN ) yang saat ini menjadi orang nomer satu di Kabupaten Ngawi pada Jumat 28 Oktober 2016 telah mengukuhkan Pengurus PWN periode tahun 2016-2018 yang Ketua Umumnya dijabat oleh Pratiknyo Dwijoyuwono seorang wartawan dari Surat Kabar Nasional INVESTIGASI NEWS. Hadir dalam acara tersebut disamping Bupati juga Wakil Bupati, Sekda, Ketua DPRD, Unsur Pimpinan Daerah, Direktur Bank Jatim, Segenap Kepala Dinas dan SKPD, Para Camat se Kabupaten Ngawi, Perwakilan Koordinator Kepala Desa dan LSM serta Wartawan diluar anggota PWN.
Perlu diketahui bahwa Organisasi Profesi PWN yang lahir pada tanggal 10 Februari 2012 telah mengalami pergantian kepengurusan sebanyak empat kali. Pertama Ketua Umum dijabat oleh Bayu Wijayanto, S.Sos dari Majalah Spektroem, kedua Kasmiyanto dari Majalah Panyebar Semangat, ketiga Gembong Pranowo, S.H. dari Majalah Netral dan yang keempat Pratiknyo Dwijoyuwono dari Surat Kabar Nasional Investigasi News.
Dalam perjalanannya PWN tak beda jauh dengan keberadaan organisasi pada umumnya, mengalami perubahan dalam hal jumlah keanggotaannya. Pada saat berita ini ditulis PWN beranggotakan 16 media cetak dan elektronik dengan jumlah anggota 40 orang wartawan.
Dapat ditambahkan bahwa dalam tubuh PWN saat ini memiliki tujuh orang wartawan yang sudah melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan ( UKW ). “Pada saatnya nanti Insya Allah semua anggota PWN melaksanakan UKW”, demikian ungkap Pratiknyo Dwijoyuwono kepada para anggotanya yang sampai saat ini belum berkesempatan melaksanakan UKW. “Kan kesempatan masih sangat-sangat terbentang panjang dan lebar”, demikian tambahnya.
Bupati Ngawi dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya dan berharap agar para Wartawan terutama yang bergabung dalam PWN meningkatkan karya nyatanya. Dikatakan bahwa Wartawan harus bisa membranding untuk mewujudkan Kabupaten Ngawi yang menandatangani MOU dengan Perhutani masalah penanganan obyek wisata MONUMEN SOERJO juga telah menandatangani MOU dengan pihak TNI dalam menangani Benteng Van Den Bosch peninggalan Jaman VOC yang terkenal dengan sebutan BETENG PENDEM. Dia mengatakan bahwa bangunan jaman Belanda yang kini sudah berantakan akan dipugar sedemikian rupa tanpa merubah nilai keasliannya, menjadi cagar budaya dan menjadi obyek wisata sejarah yang mempunyai nilai saing. “Bangunannya harus spektakuler, tidak ecek-ecek (sembarangan, bahasa dialek Ngawi-Red.). Untuk membuat Beteng Pendem spektakuler saya kira membutuhkan biaya paling tidak tiga ratus miliar”, demikian ungkap Bupati yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Usai pembacaan doa yang dibawakan oleh Katimin A. Rohim, sebagai acara pamungkas adalah pemberian ucapan selamat dari para hadirin kepada Pengurus PWN yang baru saja dikukuhkan dengan berjabat tangan. (pdy)
Baca

Pemerintah Desa Tapelan Gencar Laksanakan Pembangunan Desa DiBerbagai Bidang

Madiun, Investigasi : Semenjak dilantik menjadi Kepala Desa Tapelan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun tanggal 6 Desember 2013, Sumino langsung melaksanakan program-program yang sudah disusunnya. Apalagi program yang dilaksanakan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat maupun mendapat kucuran dari Dana Desa.
Saat ditemui di Kantor Desa Tapelan, Kades Sumino mengatakan Gebrakan pertama yaitu pada saat Desa Tapelan mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah Bakti Sosial Terpadu (BST) pasca dirinya dilantik oleh Bupati Madiun. Pada bulan Januari hingga Februari 2014, untuk menunjang ibadah masyarakat di Desa Tapelan, Kades Sumino membangun Induk Masjid.
Induk masjid tersebut dibangun dengan diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp. 300 juta. Rinciannya adalah swadaya masyarakat sekitar Rp. 20 juta, pinjaman Rp. 30 juta. “Pinjaman tersebut sudah diselesaikan. Mulai awal sampai sekarang masjid tersebut sudah 80 persen,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, dalam kepemimpinan Sumino, ditahun 2014 membuat gubug pertanian, cagar budaya (cungkup), jembatan penghubung antar sawah. “Dulu sewaktu panen, masyarakat harus lewat Desa Bulakrejo, namun sekarang dengan adanya jembatan tersebut masyarakat tidal lagi,” lanjutnya.
Terkait dengan pembangunan fisik, Pemerintah Desa Tapelan membangun rabat jalan sepanjang 500 meter yang dimulai dari ujung desa Tapelan. Selain itu, untuk memberi tinggalan pada anak cucu generasi penerus, Kades Sumino mempelopori penanaman jati yang lokasinya ada di jalan sawah, pinggir lapangan dan tepi makam Desa Tapelan. “Saya dibantu dengan tenaga kerja, sedangkan bibitnya dari Pertanian. Untuk pohon jati yang ada dilapangan dan makam semuanya atas biaya pribadi,” tegasnya.
Selain itu, dalam kepemimpinannya, Desa Tapelan juga membangun Plang arah masuk Desa Tapelan dan Gapura masuk desa yang lokasinya ada di dua tempat dan semua biaya tersebut diambilkan dari Dana Desa. Ditahun 2015, Kades Sumino berinisiati membangun Pendopo Kantor Desa Tapelan dan membangun saluran air kesungai yang dimulai dari wilayah Kasun I dan II. “Semuanya mengarah kesungai. Ini dilakukan karena setiap musim penghujan daera tersebut pasti digenangi air, namun sekarang tidak lagi,” kata Kades yang juga mantan karyawan PG Redjoagung ini dengan tersenyum.
Ditahun 2016 ini, Pemerintah Desa Tapelan yang dipimpinnya melaksanakan rabat jalan diwilayah RT 1, RT 2 dan RT 8. Bukan hanya itu saja, pembangunan drainase untuk RT 10 dan 11 juga dikebut dan sesuai target. “Semuanya diarahkan kesungai sebab air hujan dan buangan dari perumahan selama ini tidak dapat terbuang,” ujarnya.

Dan yang terbaru adalah pembangunan Polindes yang berada disebelah selatan Kantor Desa Tapelan serta Gapura Gang masuk di RT masing-masing di tiga tempat dan pemadatan (penggrosokan) jalan sawah. “Untuk Gapura sebenarnya ada empat, namun yang satu belum dibangun. Sedangkan penggrosokan jalan ini untuk membantu memudahkan masyarakat saat panen,” pungkasnya. (p-76)
Madiun, Investigasi : Semenjak dilantik menjadi Kepala Desa Tapelan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun tanggal 6 Desember 2013, Sumino langsung melaksanakan program-program yang sudah disusunnya. Apalagi program yang dilaksanakan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat maupun mendapat kucuran dari Dana Desa.
Saat ditemui di Kantor Desa Tapelan, Kades Sumino mengatakan Gebrakan pertama yaitu pada saat Desa Tapelan mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah Bakti Sosial Terpadu (BST) pasca dirinya dilantik oleh Bupati Madiun. Pada bulan Januari hingga Februari 2014, untuk menunjang ibadah masyarakat di Desa Tapelan, Kades Sumino membangun Induk Masjid.
Induk masjid tersebut dibangun dengan diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp. 300 juta. Rinciannya adalah swadaya masyarakat sekitar Rp. 20 juta, pinjaman Rp. 30 juta. “Pinjaman tersebut sudah diselesaikan. Mulai awal sampai sekarang masjid tersebut sudah 80 persen,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, dalam kepemimpinan Sumino, ditahun 2014 membuat gubug pertanian, cagar budaya (cungkup), jembatan penghubung antar sawah. “Dulu sewaktu panen, masyarakat harus lewat Desa Bulakrejo, namun sekarang dengan adanya jembatan tersebut masyarakat tidal lagi,” lanjutnya.
Terkait dengan pembangunan fisik, Pemerintah Desa Tapelan membangun rabat jalan sepanjang 500 meter yang dimulai dari ujung desa Tapelan. Selain itu, untuk memberi tinggalan pada anak cucu generasi penerus, Kades Sumino mempelopori penanaman jati yang lokasinya ada di jalan sawah, pinggir lapangan dan tepi makam Desa Tapelan. “Saya dibantu dengan tenaga kerja, sedangkan bibitnya dari Pertanian. Untuk pohon jati yang ada dilapangan dan makam semuanya atas biaya pribadi,” tegasnya.
Selain itu, dalam kepemimpinannya, Desa Tapelan juga membangun Plang arah masuk Desa Tapelan dan Gapura masuk desa yang lokasinya ada di dua tempat dan semua biaya tersebut diambilkan dari Dana Desa. Ditahun 2015, Kades Sumino berinisiati membangun Pendopo Kantor Desa Tapelan dan membangun saluran air kesungai yang dimulai dari wilayah Kasun I dan II. “Semuanya mengarah kesungai. Ini dilakukan karena setiap musim penghujan daera tersebut pasti digenangi air, namun sekarang tidak lagi,” kata Kades yang juga mantan karyawan PG Redjoagung ini dengan tersenyum.
Ditahun 2016 ini, Pemerintah Desa Tapelan yang dipimpinnya melaksanakan rabat jalan diwilayah RT 1, RT 2 dan RT 8. Bukan hanya itu saja, pembangunan drainase untuk RT 10 dan 11 juga dikebut dan sesuai target. “Semuanya diarahkan kesungai sebab air hujan dan buangan dari perumahan selama ini tidak dapat terbuang,” ujarnya.

Dan yang terbaru adalah pembangunan Polindes yang berada disebelah selatan Kantor Desa Tapelan serta Gapura Gang masuk di RT masing-masing di tiga tempat dan pemadatan (penggrosokan) jalan sawah. “Untuk Gapura sebenarnya ada empat, namun yang satu belum dibangun. Sedangkan penggrosokan jalan ini untuk membantu memudahkan masyarakat saat panen,” pungkasnya. (p-76)
Baca

Bupati Madiun Pimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda dan Anugerahkan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya

Madiun, Investigasi : Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 88 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2016 dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Madiun dengan mengadakan upacara bendera di halaman Pendopo Muda Graha. Dalam upacara bendera ini, Bupati Madiun, H. Muhtarom bertindak sebagai Inspektur Upacara. Jumat, (28/10/16).
 Tampak hadir dalam upacara bendera tersebut Wakil Bupati Madiun, Forkopimda atau yang mewakili, Sekda, Kepala SKPD, Karyawan/ti Pemkab. Madiun, Pelajar dan Pramuka Kab. Madiun.
Saat membacakan sambutan tertulis dari Menteri Pemuda dan Olahraga  RI, Bupati Madiun, H. Muhtarom mengatakan Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (Data BPS, 2014).
Secara kuantitas angka 24,5% ini cukuplah besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.
“Jika kita merenung dan merefleksikan pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia,” kata H. Muhtarom.
Dijelaskan, hari ini adalah hari kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia. Kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia.
 Bupati Madiun mengatakan Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.
Walau demikian, bonus demografi bisa menjadi peluang sangat strategis bagi sebuah negara untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan.
“Bonus demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negaranegara besar lainnya. Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangunvisi yang besar menatap dunia,” lanjutnya.
Secara rinci, Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64% sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. “Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti Tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035,” tegas H. Muhtarom.

Sementara, setelah upacara selesai Bupati Madiun H. Muhtarom, menganugerahkan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya dari Presiden RI kepada 307 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Madiun yang telah mengabdi selama 10 Tahun sebanyak 93 orang, 20 Tahun sebanyak 123 orang dan 30 Tahun sebanyak 91 orang.  Tanda Penghargaan tersebut diserahkan kepada PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan pada Pancasila, UUD’1945, Negara dan Pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan dan disiplin secara terus menerus. (adv/p-76)
Madiun, Investigasi : Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 88 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2016 dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Madiun dengan mengadakan upacara bendera di halaman Pendopo Muda Graha. Dalam upacara bendera ini, Bupati Madiun, H. Muhtarom bertindak sebagai Inspektur Upacara. Jumat, (28/10/16).
 Tampak hadir dalam upacara bendera tersebut Wakil Bupati Madiun, Forkopimda atau yang mewakili, Sekda, Kepala SKPD, Karyawan/ti Pemkab. Madiun, Pelajar dan Pramuka Kab. Madiun.
Saat membacakan sambutan tertulis dari Menteri Pemuda dan Olahraga  RI, Bupati Madiun, H. Muhtarom mengatakan Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (Data BPS, 2014).
Secara kuantitas angka 24,5% ini cukuplah besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.
“Jika kita merenung dan merefleksikan pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia,” kata H. Muhtarom.
Dijelaskan, hari ini adalah hari kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia. Kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia.
 Bupati Madiun mengatakan Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.
Walau demikian, bonus demografi bisa menjadi peluang sangat strategis bagi sebuah negara untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan.
“Bonus demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negaranegara besar lainnya. Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangunvisi yang besar menatap dunia,” lanjutnya.
Secara rinci, Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64% sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. “Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti Tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035,” tegas H. Muhtarom.

Sementara, setelah upacara selesai Bupati Madiun H. Muhtarom, menganugerahkan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya dari Presiden RI kepada 307 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Madiun yang telah mengabdi selama 10 Tahun sebanyak 93 orang, 20 Tahun sebanyak 123 orang dan 30 Tahun sebanyak 91 orang.  Tanda Penghargaan tersebut diserahkan kepada PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan pada Pancasila, UUD’1945, Negara dan Pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan dan disiplin secara terus menerus. (adv/p-76)
Baca
 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100