Perangkat Desa Menghilang, Diduga Gabung Dengan Gafatar

Madiun, Investigasi : Kemunculan kelompok Gerakan Fajar Nusantara atau popular dengan sebutan Gafatar sangatlah menghebohkan berbagai daerah di Indonesia. Di Kabupaten Madiun sendiri ada salah satu perangkat desa bernama Sigit Suko Bisono beserta anak dan istrinya yang menghilang sejak akhir Juli 2015 lalu. Diduga perangkat tersebut telah bergabung dengan kelompok Gafatar.
Dari informasi yang dikumpulkan, Sigit Suko Bisono pergi meninggalkan rumahnya sejak akhir Juli 2015 lalu, Sampai saat ini keberadaannya tidak diketahui, apalgi sejak menghilang perangkat desa ini tidak pernah menghubungi keluarga.
Diketahui, sebelum meninggalkan rumah, Sigit memang aktif dalam kegiatan Gafatar, hampir setiap malam minggu dia bersama istri pergi untuk melakukan pertemuan organisasi disejumlah kota di Madiun, Bahkan diluar kota Madiun.
"Dia selalu pergi setiap malam minggu, pamitnya mau latihan, ya di caruban, surabaya jogya, dimana-mana, dia selalu bilang mau latihan itu saja, latihan gafatar, kalau latihan kadang2 ngajak istrinya," kata Suyatno orangtua Sigit kepada, Rabu (13/1).
Hal tersebut dibenarkan juga oleh Kades Mojorayung Tri Widodo, menurutnya selama menjadi perangkat desa Sigit selalu membawa tabloid untuk ditunjukkan ke teman temannya. Bahkan Sigit sering menggelar kegiatan sosial seperti halnya donor darah dan kerja bakti dihutan. Selain Sigit dan istrinya ada satu lagi warganya yang kini menghilang ikut Gafatar yaitu Ongky yang rumahnya tak jauh dari rumah Sigit.
"Dari desa Mojorayung cuma sigit anak istrinya, dan Ongky, kalau Sigit pergi akhir Juli 2015, kalau Ongky bulan 9,” ungkap Tri Widodo.
Dijelaskan, Sigit selaku Kaur Umum di desa, saat pergi tidak pamit pada dirinya dan orang tuanya. Namun seteleh beberapa lama kepergiannya, Sigit kirim surat lewat Pos yang intinya mengundurkan diri. “Katanya dapat amanat dari Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya.
Meski sering melakukan kegiatan di desa, Namun tidak banyak warga di desa Mojorayung yang tertarik ikut organisasi tersebut. Terbukti ketika ada perekrutan banyak warga di desa ini yang tidak mau bergabung.
Inilah sekilas sejarah terkait dengan proses terbentuknya kelompok Gafatar. Gerakan Fajar Nusantara dimulai dari pertikaian antara Ahmad Mushadeq dan Panji Gumilang, keduanya merupakan anggota Negara Islam Indonesia. Mushadeq kemudian mendirikan Al-Qiyadah al-Islamiyah, yang berubah menjadi Komunitas Millah Abraham.
Tahun 2000 Al-Qiyadah al-Islamiyah berdiri dengan Pemimpin: Ahmad Mushadeq alias Abdul Salam. Lelaki kelahiran 21 April 1944 itu dibaiat menjadi anggota NII pada 1987. Namun kemudian terjadi ketidakcocokan dengan NII KWIX pimpinan Panji Gumilang, sehingga Mushadeq mendirikan Al-Qiyadah. Ia ingin memurnikan ajaran Nabi Musa, Isa, dan Muhammad. Ahmad Mushadeq mempunyai pengikut diperkirakan sekitar 8.000 orang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Padang, Makassar, dan Kalimantan Selatan dan daerah lainnya.
Ajaran Ibadah: salat malam dan membaca Al-Quran, Tidak mewajibkan pengikutnya melaksanakan rukun Islam, seperti salat, zakat, puasa, dan berhaji, Syahadat: Ashadu ala illaha ilallah, wa asyhadu anna Almasih almaw'ud Rasulullah. Setiap orang di luar Al-Qiyadah adalah musyrik.
7 November 2007 seluruh kegiatan yang dipimpin oleh Ahmad Mushadeq Dilarang MUI 
24 April 2008 Ahmad Mushadeq dipenjara 4 tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Tahun 2009 Al-Qiyadah berubah menjadi Millah Abraham.  Dengan berganti nama, Al-Qiyadah leluasa mengembangkan organisasinya, sementara tetap menggunakan ajaran Mushadeq. Namun, menurut Mushadeq, Millah hanya komunitas untuk mempertautkan umat, tidak membahas akidah.  
14 Agustus 2011 Gafatar berdiri atas prakarsa 51 orang.

21 Januari 2012 Gafatar dideklarasikan diikuti oleh 14 DPD (14 provinsi). Terakhir mereka telah mempunyai pengurus di 34 provinsi.  Ketua: Mahful M. Tumanurung Asas : Organisasi kemasyarakatan yang berasaskan Pancasila. Kantor DPP: Jl. Ciputat Raya No. 264, Pondok Pinang, Jakarta Selatan. (p-76/berbagai sumber)
Madiun, Investigasi : Kemunculan kelompok Gerakan Fajar Nusantara atau popular dengan sebutan Gafatar sangatlah menghebohkan berbagai daerah di Indonesia. Di Kabupaten Madiun sendiri ada salah satu perangkat desa bernama Sigit Suko Bisono beserta anak dan istrinya yang menghilang sejak akhir Juli 2015 lalu. Diduga perangkat tersebut telah bergabung dengan kelompok Gafatar.
Dari informasi yang dikumpulkan, Sigit Suko Bisono pergi meninggalkan rumahnya sejak akhir Juli 2015 lalu, Sampai saat ini keberadaannya tidak diketahui, apalgi sejak menghilang perangkat desa ini tidak pernah menghubungi keluarga.
Diketahui, sebelum meninggalkan rumah, Sigit memang aktif dalam kegiatan Gafatar, hampir setiap malam minggu dia bersama istri pergi untuk melakukan pertemuan organisasi disejumlah kota di Madiun, Bahkan diluar kota Madiun.
"Dia selalu pergi setiap malam minggu, pamitnya mau latihan, ya di caruban, surabaya jogya, dimana-mana, dia selalu bilang mau latihan itu saja, latihan gafatar, kalau latihan kadang2 ngajak istrinya," kata Suyatno orangtua Sigit kepada, Rabu (13/1).
Hal tersebut dibenarkan juga oleh Kades Mojorayung Tri Widodo, menurutnya selama menjadi perangkat desa Sigit selalu membawa tabloid untuk ditunjukkan ke teman temannya. Bahkan Sigit sering menggelar kegiatan sosial seperti halnya donor darah dan kerja bakti dihutan. Selain Sigit dan istrinya ada satu lagi warganya yang kini menghilang ikut Gafatar yaitu Ongky yang rumahnya tak jauh dari rumah Sigit.
"Dari desa Mojorayung cuma sigit anak istrinya, dan Ongky, kalau Sigit pergi akhir Juli 2015, kalau Ongky bulan 9,” ungkap Tri Widodo.
Dijelaskan, Sigit selaku Kaur Umum di desa, saat pergi tidak pamit pada dirinya dan orang tuanya. Namun seteleh beberapa lama kepergiannya, Sigit kirim surat lewat Pos yang intinya mengundurkan diri. “Katanya dapat amanat dari Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya.
Meski sering melakukan kegiatan di desa, Namun tidak banyak warga di desa Mojorayung yang tertarik ikut organisasi tersebut. Terbukti ketika ada perekrutan banyak warga di desa ini yang tidak mau bergabung.
Inilah sekilas sejarah terkait dengan proses terbentuknya kelompok Gafatar. Gerakan Fajar Nusantara dimulai dari pertikaian antara Ahmad Mushadeq dan Panji Gumilang, keduanya merupakan anggota Negara Islam Indonesia. Mushadeq kemudian mendirikan Al-Qiyadah al-Islamiyah, yang berubah menjadi Komunitas Millah Abraham.
Tahun 2000 Al-Qiyadah al-Islamiyah berdiri dengan Pemimpin: Ahmad Mushadeq alias Abdul Salam. Lelaki kelahiran 21 April 1944 itu dibaiat menjadi anggota NII pada 1987. Namun kemudian terjadi ketidakcocokan dengan NII KWIX pimpinan Panji Gumilang, sehingga Mushadeq mendirikan Al-Qiyadah. Ia ingin memurnikan ajaran Nabi Musa, Isa, dan Muhammad. Ahmad Mushadeq mempunyai pengikut diperkirakan sekitar 8.000 orang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Padang, Makassar, dan Kalimantan Selatan dan daerah lainnya.
Ajaran Ibadah: salat malam dan membaca Al-Quran, Tidak mewajibkan pengikutnya melaksanakan rukun Islam, seperti salat, zakat, puasa, dan berhaji, Syahadat: Ashadu ala illaha ilallah, wa asyhadu anna Almasih almaw'ud Rasulullah. Setiap orang di luar Al-Qiyadah adalah musyrik.
7 November 2007 seluruh kegiatan yang dipimpin oleh Ahmad Mushadeq Dilarang MUI 
24 April 2008 Ahmad Mushadeq dipenjara 4 tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Tahun 2009 Al-Qiyadah berubah menjadi Millah Abraham.  Dengan berganti nama, Al-Qiyadah leluasa mengembangkan organisasinya, sementara tetap menggunakan ajaran Mushadeq. Namun, menurut Mushadeq, Millah hanya komunitas untuk mempertautkan umat, tidak membahas akidah.  
14 Agustus 2011 Gafatar berdiri atas prakarsa 51 orang.

21 Januari 2012 Gafatar dideklarasikan diikuti oleh 14 DPD (14 provinsi). Terakhir mereka telah mempunyai pengurus di 34 provinsi.  Ketua: Mahful M. Tumanurung Asas : Organisasi kemasyarakatan yang berasaskan Pancasila. Kantor DPP: Jl. Ciputat Raya No. 264, Pondok Pinang, Jakarta Selatan. (p-76/berbagai sumber)
Baca

Palenggahan Agung Srigathi, Tempat Untuk Mengasah Bathin

Ngawi, Investigasi : Bulan Sura yang merupakan bulan pertama pada tahun Saka boleh dikatakan sebagai bulan istimewa di kalangan masyarakat Jawa. Mengenai penetapan kapan datangnya bulan Sura atau kapan tanggal satu Sura, masyarakat Jawa menganut adanya dua paham, yaitu ASAPON dan ABOGE. Penganut paham Asapon meyakini bahwa tanggal 1 Sura pada tahun Alip bertepatan dengan hari Selasa Pon sedangkan penganut paham Aboge meyakini bahwa tanggal 1 Sura pada tahun Alip jatuh pada hari Rebo Wage.
Pada malam tanggal 1 Sura masyarakat Jawa banyak yang melakukan ritual tidak tidur (Bhs. Jawa : melekan) yang biasa disebut dengan istilah Jawa mapak tanggal. Tdak berhenti pada tanggal 1 Sura mereka melakukan ritual sebagai wujud dari pendekatan diri dengan Sang Pencipta, tapi terus berlanjut sampai sepanjang bulan.
Di kawasan Alas Ketonggo tepatnya di sekitar Palenggahan Agung Srigati pada malam tanggal 1 Sura lalu telah dipadati oleh pengunjung dari berbagai kota baik dari dalam wilayah Kabupaten Ngawi maupun dari luar wilayah Kabupaten, bahkan dari luar pulau Jawa ada juga yang menyempatkan datang.
Acara ritual yang lebih menarik di Palenggahan Agung Srigati adalah acara tahunan yang rutin diselenggarakan, yaitu acara yang disebut “ Ganti Langse “, yang dapat diterjemahkan mengganti kain. Kain yang dimaksudkan adalah kain sebagai kerudung pada bangunan relatif kecil di mana tempat sakral berada.  Bangunan kecil sebagian orang menyebut pundhen, ada juga yang menyebut sanggar, ada juga yang menyebut padhepokan, namun masing-masing mereka punya satu pengertian bahwa di situlah makhluk halus Eyang Srigati bersemayam. Secara umum tempat itu diberi nama atau sebutan Palenggahan Agung Srigati. Acara Ganti Langse diselenggarakan pada saat bulan purnama atau dalam bahasa Jawa dengan sebutan purnama sidi yaitu pada saat rembulan berbentuk bulat penuh di bulan Sura yang jatuh pada tanggal lima belas.
Kain putih yang telah berjasa melindungi persemayaman dari Eyang Srigati pada saat purnama sidi itulah diganti dengan kain baru melalui upacara ritual. Selanjutnya kain bekas tersebut sangat diminati oleh para pengunjung untuk memilikinya sebagai barang yang mengandung tuah. Untuk itu pengunjung rela mengantri guna mendapatkan sesobek kain dengan disertai memberikan dana secara suka rela dan ikhlas lahir maupun batin.
Acara ritual Ganti Langse di Palenggahan Agung Srigati Alas Ketonggo yang terletak di desa Babadan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi tahun 2015 ini diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober lalu. Ribuan pengunjung dari berbagai penjuru selain mengikuti jalannya upacara juga disuguhi hiburan seperti biasanya yaitu pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Kali ini tiga dalang tampil secara bergantian yaitu Ki Mulyo, Ki Bambang dan Ki Rahmat, didukung 6 orang suarawati. Hadir dalam perhelatan ini PJS Bupati Ngawi Sudjono, Ketua DPRD Kabupaten Ngawi yang akrab dipanggil Mas Antok, Kahumas Prasetyo, para Camat dan para Kepala Desa serta para tokoh masyarakat. Kades Babadan Joko S sarimbit sebagai tuan rumah nampak mengenakan pakaian adat Jawa sesuai dengan nuansa kejawen yang berlangsung.
Dalam kesempatan itu calon Bupati petahana yang akan berlaga pada 9 Desember mendatang dengan nomer urut 1 yaitu Mbah Kung Kanang Budi Sulistyono juga hadir dan sempat menyisipkan waktu di celah berlangsungnya pakeliran wayang kulit.

Ratusan mobil dan ribuan sepeda motor memadati kawasan Alas Ketonggo. Pengunjung nampak asyik dengan kesibukan masing-masing. Para penggemar wayang dengan santai menikmati pagelaran wayang, sementara ada yang melakukan ritual dengan istilah ngalap berkah di Palenggahan Agung Srigati, sebagian ada yang melaksanakan mandi kungkum di kali tempur, ada yang menjalankan ritual di petilasan Bung Karno, di Kori Gapit, Tugu Mas, Sendhang Drajad dan lainnya sesuai dengan selera masing-masing.(pdy)
Ngawi, Investigasi : Bulan Sura yang merupakan bulan pertama pada tahun Saka boleh dikatakan sebagai bulan istimewa di kalangan masyarakat Jawa. Mengenai penetapan kapan datangnya bulan Sura atau kapan tanggal satu Sura, masyarakat Jawa menganut adanya dua paham, yaitu ASAPON dan ABOGE. Penganut paham Asapon meyakini bahwa tanggal 1 Sura pada tahun Alip bertepatan dengan hari Selasa Pon sedangkan penganut paham Aboge meyakini bahwa tanggal 1 Sura pada tahun Alip jatuh pada hari Rebo Wage.
Pada malam tanggal 1 Sura masyarakat Jawa banyak yang melakukan ritual tidak tidur (Bhs. Jawa : melekan) yang biasa disebut dengan istilah Jawa mapak tanggal. Tdak berhenti pada tanggal 1 Sura mereka melakukan ritual sebagai wujud dari pendekatan diri dengan Sang Pencipta, tapi terus berlanjut sampai sepanjang bulan.
Di kawasan Alas Ketonggo tepatnya di sekitar Palenggahan Agung Srigati pada malam tanggal 1 Sura lalu telah dipadati oleh pengunjung dari berbagai kota baik dari dalam wilayah Kabupaten Ngawi maupun dari luar wilayah Kabupaten, bahkan dari luar pulau Jawa ada juga yang menyempatkan datang.
Acara ritual yang lebih menarik di Palenggahan Agung Srigati adalah acara tahunan yang rutin diselenggarakan, yaitu acara yang disebut “ Ganti Langse “, yang dapat diterjemahkan mengganti kain. Kain yang dimaksudkan adalah kain sebagai kerudung pada bangunan relatif kecil di mana tempat sakral berada.  Bangunan kecil sebagian orang menyebut pundhen, ada juga yang menyebut sanggar, ada juga yang menyebut padhepokan, namun masing-masing mereka punya satu pengertian bahwa di situlah makhluk halus Eyang Srigati bersemayam. Secara umum tempat itu diberi nama atau sebutan Palenggahan Agung Srigati. Acara Ganti Langse diselenggarakan pada saat bulan purnama atau dalam bahasa Jawa dengan sebutan purnama sidi yaitu pada saat rembulan berbentuk bulat penuh di bulan Sura yang jatuh pada tanggal lima belas.
Kain putih yang telah berjasa melindungi persemayaman dari Eyang Srigati pada saat purnama sidi itulah diganti dengan kain baru melalui upacara ritual. Selanjutnya kain bekas tersebut sangat diminati oleh para pengunjung untuk memilikinya sebagai barang yang mengandung tuah. Untuk itu pengunjung rela mengantri guna mendapatkan sesobek kain dengan disertai memberikan dana secara suka rela dan ikhlas lahir maupun batin.
Acara ritual Ganti Langse di Palenggahan Agung Srigati Alas Ketonggo yang terletak di desa Babadan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi tahun 2015 ini diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober lalu. Ribuan pengunjung dari berbagai penjuru selain mengikuti jalannya upacara juga disuguhi hiburan seperti biasanya yaitu pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Kali ini tiga dalang tampil secara bergantian yaitu Ki Mulyo, Ki Bambang dan Ki Rahmat, didukung 6 orang suarawati. Hadir dalam perhelatan ini PJS Bupati Ngawi Sudjono, Ketua DPRD Kabupaten Ngawi yang akrab dipanggil Mas Antok, Kahumas Prasetyo, para Camat dan para Kepala Desa serta para tokoh masyarakat. Kades Babadan Joko S sarimbit sebagai tuan rumah nampak mengenakan pakaian adat Jawa sesuai dengan nuansa kejawen yang berlangsung.
Dalam kesempatan itu calon Bupati petahana yang akan berlaga pada 9 Desember mendatang dengan nomer urut 1 yaitu Mbah Kung Kanang Budi Sulistyono juga hadir dan sempat menyisipkan waktu di celah berlangsungnya pakeliran wayang kulit.

Ratusan mobil dan ribuan sepeda motor memadati kawasan Alas Ketonggo. Pengunjung nampak asyik dengan kesibukan masing-masing. Para penggemar wayang dengan santai menikmati pagelaran wayang, sementara ada yang melakukan ritual dengan istilah ngalap berkah di Palenggahan Agung Srigati, sebagian ada yang melaksanakan mandi kungkum di kali tempur, ada yang menjalankan ritual di petilasan Bung Karno, di Kori Gapit, Tugu Mas, Sendhang Drajad dan lainnya sesuai dengan selera masing-masing.(pdy)
Baca

Buah Alpukat Memiliki Nutrisi Yang Tinggi

Investigasi Sehat : Alpukat (Persea americana) — dalam Bahasa Indonesia baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut sebagai avokad — merupakan buah yang sering kita jumpai. Buah serbaguna ini memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi manusia. Ada banyak zat yang kaya manfaat yang terdapat di buah ini. Buah berwarna hijau ini sering dimanfaatkan untuk jus atau bahan dalam es campur maupun hidangan lainnya. Rasanya yang nikmat membuat banyak orang menyukainya. Sebagian orang takut untuk mengkonsumsinya karena dianggap memiliki kandungan lemak yang tinggi. Apakah memang benar demikian? Apa saja manfaat dan khasiat alpukat atau avokad?
Alpukat atau avokad berasal dari bahasa Aztek yaitu ahuacatl. Buah ini memang berasal dari daerah tempat suku Aztek berasal yaitu di daerah Amerika Tengah dan Meksiko. Awalnya buah ini mulai diperkenalkan oleh Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol, pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan coklat, jagung dan kentang kepada masyarakat Eropa. Sejak itulah buah alpukat atau avokad mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia.
 Tips Cara Memilih Buah Alpukat
Sewaktu Anda pergi ke pasar untuk membeli alpukat, jangan pernah menilai matangnya sebuah alpukat dari warna kulitnya. Jika buah alpukat yang Anda temui berwarna lebih tua atau kecoklatan, belum tentu buah alpukat tersebut telah matang. Cobalah sedikit menekan buah alpukat tersebut. Jika terasa lebih lunak berarti buah itu sudah matang. 
Manfaat Alpukat
Hampir setiap bagian dari pohon alpukat memiliki manfaat. Kayu pohon alpukat bermanfaat sebagai bahan bakar. Biji dan daunnya dapat digunakan dalam industri pakaian. Kulit pohonnya dapat digunakan untuk pewarna coklat pada produk yang terbuat dari kulit.
Dalam bidang kecantikan, buah alpukat juga sering digunakan sebagai masker wajah. Buah ini dianggap mampu membuat kulit lebih kencang. Buah alpukat juga bermanfaat untuk perawatan rambut misalnya sewaktu melakukan creambath.
Selain itu, sebagai buah, alpukat juga tentu bisa dinikmati sebagai hidangan yang lezat. Berbagai hidangan disajikan dengan menambah alpukat sebagai bagian dari hidangan tersebut.
 Zat Kaya Manfaat dalam Alpukat
Alpukat atau avokad memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Alpukat atau avokad setidaknya mengandung 11 vitamin dan 14 mineral yang bermanfaat. Alpukat kaya akan protein, riboflavin (atau dikenal sebagai vitamin B2), niasin (atau dikenal sebagai vitamin B3), potasium (atau lebih dikenal sebagai kalium), dan vitamin C.
Selain itu alpukat mengandung lemak yang cukup tinggi. Namun jangan takut karena lemak pada alpukat mirip dengan lemak pada minyak zaitun yang sangat sehat. Lemak yang dikandung dalam alpukat adalah lemak tak jenuh yang berdampak positif dalam tubuh. Lemak pada alpukat juga digunakan dalam pembuatan sabun dan kosmetik.
Berikut ini penjelasan beberapa zat dalam alpukat atau avokad yang bermanfaat bagi tubuh kita:
Vitamin E dan vitamin A
Vitamin E dikenal sebagai vitamin yang berguna untuk menghaluskan kulit. Campuran vitamin E dan vitamin A sangat berguna dalam perawatan kulit. Kombinasi vitamin E dan vitamin A membuat kulit menjadi kenyal, menghilangkan kerut, membuat kulit terlihat muda dan segar.
Potasium atau Kalium
Potasium (dikenal juga sebagai kalium) yang ada dalam alpukat dapat mengurangi depresi, mencegah pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah.
Lemak tak jenuh
Dalam alpukat ada lemak nabati yang tinggi yang tak jenuh. Lemak ini berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah (LDL), yang berarti dapat mencegah penyakit stroke, darah tinggi, kanker atau penyakit jantung. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mudah dicerna tubuh sehingga dapat memberikan hasil maksimal pada tubuh. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mengandung zat anti bakteri dan anti jamur.
Asam oleat
Asam oleat merupakan antioksidan yang sangat kuat yang dapat menangkap radikal bebas dalam tubuh akibat polusi. Radikal bebas dalam tubuh akan menimbulkan berbagai macam keluhan kesehatan.
Vitamin ini berkhasiat untuk meredakan sidrom pra-haid atau pra-menstruasi (PMS) yang umumnya diderita wanita setiap bulan.
Zat Besi dan Tembaga
Zat ini diperlukan dalam proses regenerasi darah sehingga mencegah penyakit anemia.
Mineral Mangaan dan Seng
Unsur ini bermanfaat untuk meredakan tekanan darah tinggi, memantau detak jantung dan menjaga fungsi saraf tetap terjaga.
Hidup Sehat dengan Alpukat

Di beberapa bagian dunia, buah ini dianggap sebagai salah satu buah eksotis dan langka. Mungkin alpukat telah memainkan peranan penting dalam diet makanan Anda. Setelah merasa berbagai hidangan yang mengandung alpukat atau avokad, Anda mungkin dapat mengatakan bahwa buah ini benar-benar banyak manfaatnya dan juga buah yang lezat. (p-76)
Investigasi Sehat : Alpukat (Persea americana) — dalam Bahasa Indonesia baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut sebagai avokad — merupakan buah yang sering kita jumpai. Buah serbaguna ini memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi manusia. Ada banyak zat yang kaya manfaat yang terdapat di buah ini. Buah berwarna hijau ini sering dimanfaatkan untuk jus atau bahan dalam es campur maupun hidangan lainnya. Rasanya yang nikmat membuat banyak orang menyukainya. Sebagian orang takut untuk mengkonsumsinya karena dianggap memiliki kandungan lemak yang tinggi. Apakah memang benar demikian? Apa saja manfaat dan khasiat alpukat atau avokad?
Alpukat atau avokad berasal dari bahasa Aztek yaitu ahuacatl. Buah ini memang berasal dari daerah tempat suku Aztek berasal yaitu di daerah Amerika Tengah dan Meksiko. Awalnya buah ini mulai diperkenalkan oleh Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol, pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan coklat, jagung dan kentang kepada masyarakat Eropa. Sejak itulah buah alpukat atau avokad mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia.
 Tips Cara Memilih Buah Alpukat
Sewaktu Anda pergi ke pasar untuk membeli alpukat, jangan pernah menilai matangnya sebuah alpukat dari warna kulitnya. Jika buah alpukat yang Anda temui berwarna lebih tua atau kecoklatan, belum tentu buah alpukat tersebut telah matang. Cobalah sedikit menekan buah alpukat tersebut. Jika terasa lebih lunak berarti buah itu sudah matang. 
Manfaat Alpukat
Hampir setiap bagian dari pohon alpukat memiliki manfaat. Kayu pohon alpukat bermanfaat sebagai bahan bakar. Biji dan daunnya dapat digunakan dalam industri pakaian. Kulit pohonnya dapat digunakan untuk pewarna coklat pada produk yang terbuat dari kulit.
Dalam bidang kecantikan, buah alpukat juga sering digunakan sebagai masker wajah. Buah ini dianggap mampu membuat kulit lebih kencang. Buah alpukat juga bermanfaat untuk perawatan rambut misalnya sewaktu melakukan creambath.
Selain itu, sebagai buah, alpukat juga tentu bisa dinikmati sebagai hidangan yang lezat. Berbagai hidangan disajikan dengan menambah alpukat sebagai bagian dari hidangan tersebut.
 Zat Kaya Manfaat dalam Alpukat
Alpukat atau avokad memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Alpukat atau avokad setidaknya mengandung 11 vitamin dan 14 mineral yang bermanfaat. Alpukat kaya akan protein, riboflavin (atau dikenal sebagai vitamin B2), niasin (atau dikenal sebagai vitamin B3), potasium (atau lebih dikenal sebagai kalium), dan vitamin C.
Selain itu alpukat mengandung lemak yang cukup tinggi. Namun jangan takut karena lemak pada alpukat mirip dengan lemak pada minyak zaitun yang sangat sehat. Lemak yang dikandung dalam alpukat adalah lemak tak jenuh yang berdampak positif dalam tubuh. Lemak pada alpukat juga digunakan dalam pembuatan sabun dan kosmetik.
Berikut ini penjelasan beberapa zat dalam alpukat atau avokad yang bermanfaat bagi tubuh kita:
Vitamin E dan vitamin A
Vitamin E dikenal sebagai vitamin yang berguna untuk menghaluskan kulit. Campuran vitamin E dan vitamin A sangat berguna dalam perawatan kulit. Kombinasi vitamin E dan vitamin A membuat kulit menjadi kenyal, menghilangkan kerut, membuat kulit terlihat muda dan segar.
Potasium atau Kalium
Potasium (dikenal juga sebagai kalium) yang ada dalam alpukat dapat mengurangi depresi, mencegah pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah.
Lemak tak jenuh
Dalam alpukat ada lemak nabati yang tinggi yang tak jenuh. Lemak ini berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah (LDL), yang berarti dapat mencegah penyakit stroke, darah tinggi, kanker atau penyakit jantung. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mudah dicerna tubuh sehingga dapat memberikan hasil maksimal pada tubuh. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mengandung zat anti bakteri dan anti jamur.
Asam oleat
Asam oleat merupakan antioksidan yang sangat kuat yang dapat menangkap radikal bebas dalam tubuh akibat polusi. Radikal bebas dalam tubuh akan menimbulkan berbagai macam keluhan kesehatan.
Vitamin ini berkhasiat untuk meredakan sidrom pra-haid atau pra-menstruasi (PMS) yang umumnya diderita wanita setiap bulan.
Zat Besi dan Tembaga
Zat ini diperlukan dalam proses regenerasi darah sehingga mencegah penyakit anemia.
Mineral Mangaan dan Seng
Unsur ini bermanfaat untuk meredakan tekanan darah tinggi, memantau detak jantung dan menjaga fungsi saraf tetap terjaga.
Hidup Sehat dengan Alpukat

Di beberapa bagian dunia, buah ini dianggap sebagai salah satu buah eksotis dan langka. Mungkin alpukat telah memainkan peranan penting dalam diet makanan Anda. Setelah merasa berbagai hidangan yang mengandung alpukat atau avokad, Anda mungkin dapat mengatakan bahwa buah ini benar-benar banyak manfaatnya dan juga buah yang lezat. (p-76)
Baca

Asyik Cari Ikan, Warga Madiun Temukan Jenglot

Madiun Kota, Investigasi : Asyik mencari ikan, Tukimin warga Jl. Singosari Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Selasa (5/1/16) menemukan jenglot di Bengawan Madiun. Penemuan jenglot tersebut sontak membuat geger warga Patihan.
Tukimin menemukan jenglot saat mencari ikan dengan menggunakan listrik atau setrum di Sungai Bengawan Madiun. Menurut dia, tiba-tiba kawat pada alat setrumnya menyentuh benda kotak seukuran dompet wanita. Setelah benda tersebut diangkat dan dibuka, Tukimin kaget ternyata isinya adalah jenglot.
“Saya awalnya tidak menyangka benda yang nyantol di alat setrum adalah kotak berisi jenglot. Kotak kayu itu seukuran dompet ibu-ibu. Setelah saya buka kotak tersebut, ternyata isi jenglot,” kata Tukimin, saat dijumpai wartawan di rumahnya, dikutip dar, Rabu (13/1/2016)
Tukimin mengaku sebelumnya pernah juga menemukan jenglot di Sungai Bengawan, namun tidak bisa menyebut secara pasti kronologi atau tanggal penemuan tersebut. Penemuan jenglot kali pertama, lanjut dia, saat mencari pasir di tepi Sungai Bangawan Madiun.
Karena dibeli, Tukimin menjelaskan, jenglot temuan pertama sudah berada di tangan orang lain. “Ini penemuan jenglot untuk kedua kalinya. Sebelumya saya pernah menemukan jenglot saat mencari pasir di Sungai Bengawan Madiun. Jenglot tersebut kemudian dibeli orang lain,” jelas Tukimin.
Saat disinggung nasib jenglot yang baru ditemukan juga di Sungai Bengawan Madiun, dia menyebut, sementara waktu akan disimpan terlebih dahulu di rumah. Pantauan Madiunpos.com, rumah Tukimin sempat ramai dikerubungi puluhan orang yang penasaran dan ingin menyaksikan dari dekat wujud benda yang dikabarkan tergolong makhluk gaib tersebut.

“Saya penasaran. Seperti apa wujud jenglot? Selama ini saya cuma mendengar namanya, tapi tidak pernah melihat secara langsung wujud jenglot,” kata Beny yang rela hadir di rumah Tukimin. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Asyik mencari ikan, Tukimin warga Jl. Singosari Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Selasa (5/1/16) menemukan jenglot di Bengawan Madiun. Penemuan jenglot tersebut sontak membuat geger warga Patihan.
Tukimin menemukan jenglot saat mencari ikan dengan menggunakan listrik atau setrum di Sungai Bengawan Madiun. Menurut dia, tiba-tiba kawat pada alat setrumnya menyentuh benda kotak seukuran dompet wanita. Setelah benda tersebut diangkat dan dibuka, Tukimin kaget ternyata isinya adalah jenglot.
“Saya awalnya tidak menyangka benda yang nyantol di alat setrum adalah kotak berisi jenglot. Kotak kayu itu seukuran dompet ibu-ibu. Setelah saya buka kotak tersebut, ternyata isi jenglot,” kata Tukimin, saat dijumpai wartawan di rumahnya, dikutip dar, Rabu (13/1/2016)
Tukimin mengaku sebelumnya pernah juga menemukan jenglot di Sungai Bengawan, namun tidak bisa menyebut secara pasti kronologi atau tanggal penemuan tersebut. Penemuan jenglot kali pertama, lanjut dia, saat mencari pasir di tepi Sungai Bangawan Madiun.
Karena dibeli, Tukimin menjelaskan, jenglot temuan pertama sudah berada di tangan orang lain. “Ini penemuan jenglot untuk kedua kalinya. Sebelumya saya pernah menemukan jenglot saat mencari pasir di Sungai Bengawan Madiun. Jenglot tersebut kemudian dibeli orang lain,” jelas Tukimin.
Saat disinggung nasib jenglot yang baru ditemukan juga di Sungai Bengawan Madiun, dia menyebut, sementara waktu akan disimpan terlebih dahulu di rumah. Pantauan Madiunpos.com, rumah Tukimin sempat ramai dikerubungi puluhan orang yang penasaran dan ingin menyaksikan dari dekat wujud benda yang dikabarkan tergolong makhluk gaib tersebut.

“Saya penasaran. Seperti apa wujud jenglot? Selama ini saya cuma mendengar namanya, tapi tidak pernah melihat secara langsung wujud jenglot,” kata Beny yang rela hadir di rumah Tukimin. (p-76)
Baca
 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100