Tim Labfor Polda Jatim Terus Selidiki Kebakaran Bedeng Pekerja Proyek Kantor DPRD Kota Madiun

Madiun Kota, Investigasi ; Proses identifikasi yang dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur terkait dengan kebakaran bedeng pekerja yang tengah membangun Kantor DPRD Kota Madiun terus berlanjut.
Empat orang petugas identifikasi dari Polda jawa Timur yang dibantu oleh Petugas dari Satreskrim terus berusaha untuk mengumpulkan data yang menyebabkan terjadinya kebakaran bedeng (mess) atau tempat peristirahatan pekerja proyek kantor DPRD, Kota Madiun yang berada di jalan Taman Praja, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jumat (27/11).
Kaur Bin Ops, Polres Madiun Kota, Iptu Suroso mengatakan, kedatangan tim Labfor Polda Jatim ini bertujuan mengungkap ada tidaknya kemungkinan unsur kesengajaan dalam kebakaran itu. Dari hasil identifikasi, petugas menemukan beberapa alat elektronik seperti stop kontak, kabel, alat pemanas air, penanak nasi dan beberapa barang elektronik yang sudah ludes dilalap api.
"Kedatangan tim Labfor ini untuk mencari, apa penyebab kebakaran tersebut dan saat ini masih pendalaman dalam penyelidikan. Selain itu kami sengaja mendatangkan, untuk mengetahui kemungkinan kalau ada unsur kesengajaan,”katanya.
Iptu Suroso menambahkan, diperkirakan hasil olah TKP yang dilakukan tim Labfor Polda Jatim akan diketahui dua pekan kedepan. "Kami belum bisa memutuskan penyebabnya, kami juga menunggu hasil dari tim Labfor. Kira-kira dua minggu lagi lah,"jelasnya.
Ramai diberitakan beberapa hari yang lalu bahwa mess pekerja proyek kantor DPRD Kota Madiun terbakar sekitar pukul 10.30 Wib, Selasa (24/11). Menurut Aditiya wakil PT. Aneka Jasa Pembangunan yang mengerjakan proyek senilai Rp. 29,3 Milyar itu mengaku, bahwa didalam bedeng tidak ada aliran listrik sama sekali.

Hal ini singkron dengan hasil temuan dari Tim Labfor Polda Jatim yang menyebutkan bahwa didalam bedeng pekerja terdapat stop kontak. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi ; Proses identifikasi yang dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur terkait dengan kebakaran bedeng pekerja yang tengah membangun Kantor DPRD Kota Madiun terus berlanjut.
Empat orang petugas identifikasi dari Polda jawa Timur yang dibantu oleh Petugas dari Satreskrim terus berusaha untuk mengumpulkan data yang menyebabkan terjadinya kebakaran bedeng (mess) atau tempat peristirahatan pekerja proyek kantor DPRD, Kota Madiun yang berada di jalan Taman Praja, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jumat (27/11).
Kaur Bin Ops, Polres Madiun Kota, Iptu Suroso mengatakan, kedatangan tim Labfor Polda Jatim ini bertujuan mengungkap ada tidaknya kemungkinan unsur kesengajaan dalam kebakaran itu. Dari hasil identifikasi, petugas menemukan beberapa alat elektronik seperti stop kontak, kabel, alat pemanas air, penanak nasi dan beberapa barang elektronik yang sudah ludes dilalap api.
"Kedatangan tim Labfor ini untuk mencari, apa penyebab kebakaran tersebut dan saat ini masih pendalaman dalam penyelidikan. Selain itu kami sengaja mendatangkan, untuk mengetahui kemungkinan kalau ada unsur kesengajaan,”katanya.
Iptu Suroso menambahkan, diperkirakan hasil olah TKP yang dilakukan tim Labfor Polda Jatim akan diketahui dua pekan kedepan. "Kami belum bisa memutuskan penyebabnya, kami juga menunggu hasil dari tim Labfor. Kira-kira dua minggu lagi lah,"jelasnya.
Ramai diberitakan beberapa hari yang lalu bahwa mess pekerja proyek kantor DPRD Kota Madiun terbakar sekitar pukul 10.30 Wib, Selasa (24/11). Menurut Aditiya wakil PT. Aneka Jasa Pembangunan yang mengerjakan proyek senilai Rp. 29,3 Milyar itu mengaku, bahwa didalam bedeng tidak ada aliran listrik sama sekali.

Hal ini singkron dengan hasil temuan dari Tim Labfor Polda Jatim yang menyebutkan bahwa didalam bedeng pekerja terdapat stop kontak. (p-76)
Baca

Menyusul Peringatan Hari Guru Nasional Pemkab Ngawi Gelar Deklarasi Pendidikan Inklusi 2015

Ngawi, Investigasi ; Anies Baswedan  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Inspektur Upacara menyampaikan antara lain, bahwa Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka adalah generasi baru di jamannya yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan. Mereka sangat sadar atas manfaat langsung pendidikan dan karena itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ada pada kwalitas manusianya.Ibu dan Bapak Gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan amanah itu.
Ki Hajar Dewantara menyebut tempat belajar sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah proses pembelajaran menyenangkan walau penuh tantangan.
Dalam peringatan Hari Guru ini saya ( Anies Baswedan-Red ) ingin mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk sama-sama menunjukkan kepada bangsa tercinta ini bahwa guru Indonesia adalah guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya.

Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 mengangkat tema “Guru Mulia Karena Karya“ juga diwarnai dengan penyerahan berbagai penghargaan kepada para guru yang berprestasi pada bermacam-ragam kegiatan yang telah digelar sebelumnya.
Menyusul gelar peringatan Hari Guru Nasional, Pemerintah Kabupaten Ngawi tingkatkan layanan pendidikan dengan Deklarasi Pendidikan Inklusi tahun 2015 dengan mengambil tempat di Gedung Olah Raga Bung Hatta (26/11) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi dan dihadiri oleh Sekda Siswanto, Kepala Dinas Pendidikan Provonsi Jawa Timur dan Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, Bupati dan Wakil Bupati Ngawi Periode 2010-2015 Ir. Budi Sulistyono dan Onny Anwar, ST, MH., Kepala SKPD dan para tamu undangan. 
Deklarasi Pendidikan Inklusi Kabupaten Ngawi tahun 2015 dengan tema “Terwujudnya Ngawi Sebagai Pendidikan Inklusif” juga dihadiri oleh perwakilan dari Kabupaten Magetan, Madiun dan Ponorogo. Pencapaian Deklarasi Kabupaten Ngawi Sebagai Kabupaten Inklusi adalah hal yang luar biasa, menunjukkan bahwa layanan pendidikan di Kabupaten Ngawi semakin baik dan semakin sempurna. Dapat ditambahkan bahwa keberhasilan tersebut adalah hasil dari pondasi pendidikan yang telah dibangun oleh Ir. Budi Sulisyono Bupati Ngawi periode 2010-2015, yaitu : 1. Mendeklarasikan Sekolah Murah. 2. Mendirikan Sekolah Ramah Anak, yang kemudian Kabupaten Ngawi mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak. Serta pada tahun 2015 ini anak dengan kebutuhan khusus di Kabupaten Ngawi memperoleh beasiswa. Beasiswa untuk SDLB sebesar 1,5 juta rupiah, beasiswa untuk SMPLB sebesar 1,7 juta rupiah, sedangkan beasiswa untuk SMALB sebesar 2,04 juta rupiah.

Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa rencana Pemerintah RI tahun 2015-2019 telah menetapkan 9 agenda prioritas yang dikenal dengan Nawacita. Pada Nawacita ke-8 dan ke-9 telah dinyatakan bahwa Pemerintah berkomitmen melakukan revolusi karakter bangsa dengan memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat Restorasi Sosial Indonesia. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membangun sebuah paradikma dalam layanan pendidikan yaitu menjadikan pendidikan suatu gerakan. Paradigma ini memberi pesan bahwa semua pihak dapat memberikan segala kontribusi dalam dunia pendidikan agar memperoleh hasil yang optimal. (pdy)
Ngawi, Investigasi ; Anies Baswedan  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Inspektur Upacara menyampaikan antara lain, bahwa Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka adalah generasi baru di jamannya yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan. Mereka sangat sadar atas manfaat langsung pendidikan dan karena itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ada pada kwalitas manusianya.Ibu dan Bapak Gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan amanah itu.
Ki Hajar Dewantara menyebut tempat belajar sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah proses pembelajaran menyenangkan walau penuh tantangan.
Dalam peringatan Hari Guru ini saya ( Anies Baswedan-Red ) ingin mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk sama-sama menunjukkan kepada bangsa tercinta ini bahwa guru Indonesia adalah guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya.

Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 mengangkat tema “Guru Mulia Karena Karya“ juga diwarnai dengan penyerahan berbagai penghargaan kepada para guru yang berprestasi pada bermacam-ragam kegiatan yang telah digelar sebelumnya.
Menyusul gelar peringatan Hari Guru Nasional, Pemerintah Kabupaten Ngawi tingkatkan layanan pendidikan dengan Deklarasi Pendidikan Inklusi tahun 2015 dengan mengambil tempat di Gedung Olah Raga Bung Hatta (26/11) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi dan dihadiri oleh Sekda Siswanto, Kepala Dinas Pendidikan Provonsi Jawa Timur dan Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, Bupati dan Wakil Bupati Ngawi Periode 2010-2015 Ir. Budi Sulistyono dan Onny Anwar, ST, MH., Kepala SKPD dan para tamu undangan. 
Deklarasi Pendidikan Inklusi Kabupaten Ngawi tahun 2015 dengan tema “Terwujudnya Ngawi Sebagai Pendidikan Inklusif” juga dihadiri oleh perwakilan dari Kabupaten Magetan, Madiun dan Ponorogo. Pencapaian Deklarasi Kabupaten Ngawi Sebagai Kabupaten Inklusi adalah hal yang luar biasa, menunjukkan bahwa layanan pendidikan di Kabupaten Ngawi semakin baik dan semakin sempurna. Dapat ditambahkan bahwa keberhasilan tersebut adalah hasil dari pondasi pendidikan yang telah dibangun oleh Ir. Budi Sulisyono Bupati Ngawi periode 2010-2015, yaitu : 1. Mendeklarasikan Sekolah Murah. 2. Mendirikan Sekolah Ramah Anak, yang kemudian Kabupaten Ngawi mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak. Serta pada tahun 2015 ini anak dengan kebutuhan khusus di Kabupaten Ngawi memperoleh beasiswa. Beasiswa untuk SDLB sebesar 1,5 juta rupiah, beasiswa untuk SMPLB sebesar 1,7 juta rupiah, sedangkan beasiswa untuk SMALB sebesar 2,04 juta rupiah.

Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa rencana Pemerintah RI tahun 2015-2019 telah menetapkan 9 agenda prioritas yang dikenal dengan Nawacita. Pada Nawacita ke-8 dan ke-9 telah dinyatakan bahwa Pemerintah berkomitmen melakukan revolusi karakter bangsa dengan memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat Restorasi Sosial Indonesia. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membangun sebuah paradikma dalam layanan pendidikan yaitu menjadikan pendidikan suatu gerakan. Paradigma ini memberi pesan bahwa semua pihak dapat memberikan segala kontribusi dalam dunia pendidikan agar memperoleh hasil yang optimal. (pdy)
Baca

Tekan Angka Pengangguran, Disnakertrans Siap Cetak Wirausaha

Madiun, Investigasi ; Untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Madiun, Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertarans)Kabupaten Madiun menggelar pelatihan menjahit dan memasak  yang diikuti sebanyak 20 peserta yang di tempatkan di Desa. Bolo, Kec. Kare, Kab. Madiun, Kamis (26/11/15).
Saat dikonfirmasi, Kabid Pentalatas, Edi Sudarko mengatakan, dengan adanya pelatihan ini maka yang diharapkan akan memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat untuk mengembangkan usahanya. Tujuannya agar setelah adanya pelatihan ini masyarakat semakin terampil dan mampu membuka lapangan kerja yang baru bagi yang lainnya.
Edi juga mengatakan, ke depan pihaknya akan terus menggelar berbagai program pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja di Kabupaten Madiun. Jadi peserta yang ikut dalam program pelatihan ini pada  umumnya sudah mempunyai sedikit keterampilan. Artinya setiap peserta itu sebelumnya sudah mempunyai bakat dan mengerti menjahit dan juga memasak, di sini kita mengarahkan mereka pada skil yang utama untuk meneruskan bakat mereka,” ungkap Edi Sudarko.
Walaupun pelatihan nanti sudah selesai, dari pihak Disnakertrans setiap bulannya akan selalu memonitoring para anggota yang ikut melakukan pelatihan agar kita juga bisa mengetahui sebatas mana kemampuan mereka yang sudah kami bekali sebelumnya. Pelatihan ini dikuti 15 kecamatan yang mana sudah di tunjuk oleh pemerintah Kab.Madiun.Walaupun hanya 15 kecamatan namun tidak menutup kemungkinan kecamatan lain yang berada di Kab.Madiun akan mendapat jatah pelatihan yang mungkin akan di programkan pada tahun berikutnya terang Edi kepada awak Media Investigasi.

Edi menambahkan, dengan adanya berubahan peraturan yang ada di Negara kita, dalam pelatihan kali ini pemerintah belum bisa membantu alat yang mana di butuhkan para peserta. Namun kedepannya akan segera di wacanakan sebuah anggaran agar alat yang di dibutuhkan peserta bisa di salurkan. (pgh)
Madiun, Investigasi ; Untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Madiun, Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertarans)Kabupaten Madiun menggelar pelatihan menjahit dan memasak  yang diikuti sebanyak 20 peserta yang di tempatkan di Desa. Bolo, Kec. Kare, Kab. Madiun, Kamis (26/11/15).
Saat dikonfirmasi, Kabid Pentalatas, Edi Sudarko mengatakan, dengan adanya pelatihan ini maka yang diharapkan akan memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat untuk mengembangkan usahanya. Tujuannya agar setelah adanya pelatihan ini masyarakat semakin terampil dan mampu membuka lapangan kerja yang baru bagi yang lainnya.
Edi juga mengatakan, ke depan pihaknya akan terus menggelar berbagai program pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja di Kabupaten Madiun. Jadi peserta yang ikut dalam program pelatihan ini pada  umumnya sudah mempunyai sedikit keterampilan. Artinya setiap peserta itu sebelumnya sudah mempunyai bakat dan mengerti menjahit dan juga memasak, di sini kita mengarahkan mereka pada skil yang utama untuk meneruskan bakat mereka,” ungkap Edi Sudarko.
Walaupun pelatihan nanti sudah selesai, dari pihak Disnakertrans setiap bulannya akan selalu memonitoring para anggota yang ikut melakukan pelatihan agar kita juga bisa mengetahui sebatas mana kemampuan mereka yang sudah kami bekali sebelumnya. Pelatihan ini dikuti 15 kecamatan yang mana sudah di tunjuk oleh pemerintah Kab.Madiun.Walaupun hanya 15 kecamatan namun tidak menutup kemungkinan kecamatan lain yang berada di Kab.Madiun akan mendapat jatah pelatihan yang mungkin akan di programkan pada tahun berikutnya terang Edi kepada awak Media Investigasi.

Edi menambahkan, dengan adanya berubahan peraturan yang ada di Negara kita, dalam pelatihan kali ini pemerintah belum bisa membantu alat yang mana di butuhkan para peserta. Namun kedepannya akan segera di wacanakan sebuah anggaran agar alat yang di dibutuhkan peserta bisa di salurkan. (pgh)
Baca

Keluarkan Anggaran Miliaran, Pemkot Madiun Beli 8 Unit Mobil Baru

Madiun Kota, Investigasi ; Kembali Pemerintah Kota Madiun mengeluarkan anggaran untuk pengadaan delapan unit mobil yang akan digunakan untuk operasional. Tidak tanggung-tanggung anggaran yang dikeluarkan mencapai 2,3 miliar.
Padahal, pada pertengahan bulan Juni Tahun 2015 lalu, Pemerintah Kota Madiun sudah membeli dua unit mobil merk Toyota Hiece dengan nilai Rp. 850 juta.
Dari keterangan Sekda Kota Madiun, H. Maidi diketahui, pengadaan mobil baru berjenis Kijang Innova dan Avanza Veloz melalui Bagian Umum, Pemkot Madiun ini, lima diantaranya dibagikan untuk operasional DPRD dan tiga unit untuk sekretariat dan Bagian Umum.
Maidi menjelaskan, pertimbangan untuk membeli mobil baru ini dikarenakan kendaraan yang lama dianggap sudah tidak layak pakai dan rata-rata mobil keluaran tahun 2007, sehingga sering mengalami kerusakan. "Pengadaan mobil operasional itu ada delapan. Dari PAK ini. Yang lima untuk dewan. Mobilnya yang saat ini dipakai itu sudah lama semua, sering rewel. Contohnya ya mobil komisi itu, nanti kita ganti, kemudian yang rewel-rewel itu kita perbaiki," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa mobil yang lama akan ditarik dan diperbaiki setelah itu akan diinventarisir yang selanjutnya akan dilalukan pelelangan. “Lha nanti mobil yang lama-lama itu sebagian akan kita lelang," ujarnya.

Ditambahkan, dengan pembelian delapan mobil operasional tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai di lingkup Pemkot Madiun. "Harapan kita, dengan kendaraan operasional yang baru kinerjanya ya lebih ditingkatkan,”tandasnya. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi ; Kembali Pemerintah Kota Madiun mengeluarkan anggaran untuk pengadaan delapan unit mobil yang akan digunakan untuk operasional. Tidak tanggung-tanggung anggaran yang dikeluarkan mencapai 2,3 miliar.
Padahal, pada pertengahan bulan Juni Tahun 2015 lalu, Pemerintah Kota Madiun sudah membeli dua unit mobil merk Toyota Hiece dengan nilai Rp. 850 juta.
Dari keterangan Sekda Kota Madiun, H. Maidi diketahui, pengadaan mobil baru berjenis Kijang Innova dan Avanza Veloz melalui Bagian Umum, Pemkot Madiun ini, lima diantaranya dibagikan untuk operasional DPRD dan tiga unit untuk sekretariat dan Bagian Umum.
Maidi menjelaskan, pertimbangan untuk membeli mobil baru ini dikarenakan kendaraan yang lama dianggap sudah tidak layak pakai dan rata-rata mobil keluaran tahun 2007, sehingga sering mengalami kerusakan. "Pengadaan mobil operasional itu ada delapan. Dari PAK ini. Yang lima untuk dewan. Mobilnya yang saat ini dipakai itu sudah lama semua, sering rewel. Contohnya ya mobil komisi itu, nanti kita ganti, kemudian yang rewel-rewel itu kita perbaiki," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa mobil yang lama akan ditarik dan diperbaiki setelah itu akan diinventarisir yang selanjutnya akan dilalukan pelelangan. “Lha nanti mobil yang lama-lama itu sebagian akan kita lelang," ujarnya.

Ditambahkan, dengan pembelian delapan mobil operasional tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai di lingkup Pemkot Madiun. "Harapan kita, dengan kendaraan operasional yang baru kinerjanya ya lebih ditingkatkan,”tandasnya. (p-76)
Baca

Tersinggung Dicaci Lewat BBM, Pelipis Tetangga Dipalu

Madiun Kota, Investigasi ; Akibat tersinggung dikata-katai kasar lewat Blackberry Massenger (BBM), Yudi Utomo, Warga Jalan Sri Gadis, Kelurahan Kartoharjo, Kota Madiun nekat menganiaya Gogot (21) warga Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Hasil visum menjelaskan, Gogot terpaksa menjalani perawatan akibat luka di pelipis kiri dan memar di bahu kiri sebagai akibat pemukulan menggunakan palu oleh Yudi Utomo.
Kasi Bimas Polsek, Kartoharjo, AKP Bambang Kiyono mengatakan, penganiayaan yang dilakukan tersangka ini hanya gara-gara tersinggung dengan caci maki yang dilakukan oleh korban melalui Blackberry Messenger (BBM).
Lantaran tidak terima dicaci maki, tersangka pun langsung mendatangi korban dan memukul korban mengunakan palu besi hingga pelipis kiri dan bahu kiri korban terluka. "Karena korban tidak terima, pihak keluarga korban pun melaporkan tindak pidana penganiayaan ke Polsek Kartoharjo,"katanya.

Akibat perbuatannya tersangka, dijerat dengan pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi ; Akibat tersinggung dikata-katai kasar lewat Blackberry Massenger (BBM), Yudi Utomo, Warga Jalan Sri Gadis, Kelurahan Kartoharjo, Kota Madiun nekat menganiaya Gogot (21) warga Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Hasil visum menjelaskan, Gogot terpaksa menjalani perawatan akibat luka di pelipis kiri dan memar di bahu kiri sebagai akibat pemukulan menggunakan palu oleh Yudi Utomo.
Kasi Bimas Polsek, Kartoharjo, AKP Bambang Kiyono mengatakan, penganiayaan yang dilakukan tersangka ini hanya gara-gara tersinggung dengan caci maki yang dilakukan oleh korban melalui Blackberry Messenger (BBM).
Lantaran tidak terima dicaci maki, tersangka pun langsung mendatangi korban dan memukul korban mengunakan palu besi hingga pelipis kiri dan bahu kiri korban terluka. "Karena korban tidak terima, pihak keluarga korban pun melaporkan tindak pidana penganiayaan ke Polsek Kartoharjo,"katanya.

Akibat perbuatannya tersangka, dijerat dengan pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. (p-76)
Baca

Warga Negara Wajib Untuk Membela Negara

Madiun, Investigasi ; Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara.
Untuk memupuk rasa tersebut, Kabupaten Madiun yang dipimpin oleh Bupati Madiun, H. Muhtarom, mengambil Apel Bela Negara dan diikuti oleh Danton Linmas, Peltih/Pembina Kader Bela Negara, Guru PKN dan Pelajar SMA/SMK, Pramuka,  anggota Satgas Sentot Prawiro Dirdjo, Perguruan Pencak Silat, Ormas dan  PPI bertempat dihalaman Pendopo Muda Graha Kab. Madiun, Rabu (25/11/15).
Tampak hadir Wakil Bupati Madiun, Sekda, Staf Ahli, Pimpinan SKPD Pemkab. Madiun. TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan, Camat dan Muspika se Kab. Madiun serta anggota Satgas Sentot Prawiro Dirdjo, Perguruan Pencak Silat serta Ormas yang ada di Kabupaten Madiun.  
Dalam sambutannya, Bupati Madiun mengatakan setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha  pembelaan Negara yang syarat-syaratnya sudah diatur dengan Undang-Undang. Unsur dasar dalam bela Negara yang dianut oleh Bangsa Indonesia yaitu Cinta Tanah Air, kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Yakin akan Pancasila sebagai idiologi Negara, rela berkorban untuk bangsa dan Negara serta memiliki kemampuan awal bela Negara.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa membela Negara tidak hanya dilakukan oleh Militer dengan kekuatan senajata, akan tetapi juga bisa dilakukan oleh setiap warga Negara dengan kesadarannya melalui upaya-upaya non Militer seperti Politik, Budaya, Ekonomi, Pendidikan maupun Diplomasi.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk belajar dari sejarah perjuangan bangsa untuk menatap masa depan penuh dengan rasa percaya diri dan tentunya siap dengan segala tantangan dan persaingan yang ketat,” kata H. Muhtarom.
 Lebih lanjut dikatakan, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa pada saat ini sifatnya sudah multidimensi, itu artinya ancaman tidak bersifat konvensional atau fisik semata akan tetapi sudah berkembang ke non fisik. Hal ini karena karakter acaman dapat bersumber dari ideology, politik, ekonomi, social dan budaya, sehingga hal ini  mengharuskan kita untuk mendefinisikan ulang apa yang dimaksud dengan Bela Negara,” lanjutnya.
Menurut H. Muhtarom, upaya melawan berbagai tindakan yang bertentangan dengan ideologi bangsa dan kelangsungan Negara Kesatuan RI adalah merupakan tindakan bela Negara seperti gerakan melawan peredaran Narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya, aksi melawan berkembangnya bahaya faham ISIS dan radikalisme di tanah air, aksi nenentang mogok kerja secara Nasional karena dapat mempengaruhi satbilitas perekonomian Nasional, aksi melawan kebakaran hutan secara tidak manusiawi dan aksi melawan tidak kejahatan lainnya yang merugikan banyak orang dan merusak lingkungan. 

Dikesempatan ini pula Bupati Madiun menyerahkan sertifikat kepada Pelatih Kader Bela Negara yang telah mengikuti pelatihan di Mojokerto serta menyematkan PIN kepada peserta apel. (p-76)
Madiun, Investigasi ; Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara.
Untuk memupuk rasa tersebut, Kabupaten Madiun yang dipimpin oleh Bupati Madiun, H. Muhtarom, mengambil Apel Bela Negara dan diikuti oleh Danton Linmas, Peltih/Pembina Kader Bela Negara, Guru PKN dan Pelajar SMA/SMK, Pramuka,  anggota Satgas Sentot Prawiro Dirdjo, Perguruan Pencak Silat, Ormas dan  PPI bertempat dihalaman Pendopo Muda Graha Kab. Madiun, Rabu (25/11/15).
Tampak hadir Wakil Bupati Madiun, Sekda, Staf Ahli, Pimpinan SKPD Pemkab. Madiun. TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan, Camat dan Muspika se Kab. Madiun serta anggota Satgas Sentot Prawiro Dirdjo, Perguruan Pencak Silat serta Ormas yang ada di Kabupaten Madiun.  
Dalam sambutannya, Bupati Madiun mengatakan setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha  pembelaan Negara yang syarat-syaratnya sudah diatur dengan Undang-Undang. Unsur dasar dalam bela Negara yang dianut oleh Bangsa Indonesia yaitu Cinta Tanah Air, kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Yakin akan Pancasila sebagai idiologi Negara, rela berkorban untuk bangsa dan Negara serta memiliki kemampuan awal bela Negara.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa membela Negara tidak hanya dilakukan oleh Militer dengan kekuatan senajata, akan tetapi juga bisa dilakukan oleh setiap warga Negara dengan kesadarannya melalui upaya-upaya non Militer seperti Politik, Budaya, Ekonomi, Pendidikan maupun Diplomasi.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk belajar dari sejarah perjuangan bangsa untuk menatap masa depan penuh dengan rasa percaya diri dan tentunya siap dengan segala tantangan dan persaingan yang ketat,” kata H. Muhtarom.
 Lebih lanjut dikatakan, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa pada saat ini sifatnya sudah multidimensi, itu artinya ancaman tidak bersifat konvensional atau fisik semata akan tetapi sudah berkembang ke non fisik. Hal ini karena karakter acaman dapat bersumber dari ideology, politik, ekonomi, social dan budaya, sehingga hal ini  mengharuskan kita untuk mendefinisikan ulang apa yang dimaksud dengan Bela Negara,” lanjutnya.
Menurut H. Muhtarom, upaya melawan berbagai tindakan yang bertentangan dengan ideologi bangsa dan kelangsungan Negara Kesatuan RI adalah merupakan tindakan bela Negara seperti gerakan melawan peredaran Narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya, aksi melawan berkembangnya bahaya faham ISIS dan radikalisme di tanah air, aksi nenentang mogok kerja secara Nasional karena dapat mempengaruhi satbilitas perekonomian Nasional, aksi melawan kebakaran hutan secara tidak manusiawi dan aksi melawan tidak kejahatan lainnya yang merugikan banyak orang dan merusak lingkungan. 

Dikesempatan ini pula Bupati Madiun menyerahkan sertifikat kepada Pelatih Kader Bela Negara yang telah mengikuti pelatihan di Mojokerto serta menyematkan PIN kepada peserta apel. (p-76)
Baca

Sebagai Bentuk Apresiasi, Pemkot Madiun Arak Piala Adipura Keliling Kota

Madiun, Kota, Investigasi ; Sebagai bentuk apresiasi dan rasa bangga atas diraihnya Piala Adipura tahun 2014-2015, Pemerintah Kota Madiun mengarak piala adipura tersebut keliling Kota Madiun. Apalagi criteria penilaian untuk meraih adipura sekarang ini berlangsung sangat ketat tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sebelum dikirab dilaksanakan, terlebih dahulu melakukan upacara penyerahan piala di halaman Balaikota Madiun. Kemudian Walikota Madiun, Bambang Irianto langsung memberangkatkan kirab piala Adipura
Prosesi kirab ini diikuti oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemkot Madiun dan ratusan petugas kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Kota Madiun.
Piala Adipura dikirab dengan start di depan Balaikota Madiun menuju jalan Pahlawan, Panglima Sudirman, Mastrib, Setiabudi, Diponegoro, Dr. Soetomo, Yos Sudarso dan finish di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo.
Diketahui, Penghargaan bergengsi di bidang Kebersihan dan Lingkungan Hidup kembali diraih Kota Madiun untuk yang ke-11 kalinya. Penghargaan Adipura untuk kategori Kota sedang tahun 2015 langsung diterima oleh Walikota Madiun, H. Bambang Irianto, di Hotel Bidakara, DKI Jakarta pada Senin Malam (23/11).
Pada malam penganugerahan penghargaan tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden RI, H. Muhammad Jusuf Kalla, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, serta Bupati dan Walikota dari daerah lain yg juga akan menerima penghargaan.

Penghargaan yang diserahkan meliputi Anugerah Adipura Kencana 3 Kota, Anugerah Adipura 65 Kota (termasuk Kota Madiun), Sertifikat Adipura 69 Kota, Plakat Adipura 18 Kota yang meliputi Taman Kota Terbaik 4 Kota, Pasar Terbaik 3 Kota, Terminal Terbaik 4 Kota, Hutan Kota Terbaik 4 Kota, TPA Terbaik 3 Kota.
 “Namun criteria yang ditetapkan semakin sulit, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Bambang Irianto pada awak media.
Lebih lanjut dijelaskan, ini karena banyak persaingan antar daerah, dari yang sebelumnya 137 menjadi 67 daerah kabupaten/kota. Orang nomor satu di Kota Madiun ini menyatakan, piala adipura yang diterima pemerintah kota Madiun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tidak lepas dari peran serta masyarakat.
Karena itu, Walikota meminta kepada seluruh masyarakat menyadari pentingnya kebersihan lingkungan. "Piala ini sangat kita banggakan, sekarang tidak semudah dahulu. Ini tentunya tanpa keikutsertaan warga ya nggak bisa mendapat piala adipura. Makanya warga juga harus menyadari bahwa kebersihan itu penting,” tegas Walikota Madiun.
“Kiat-kiat kita selalu menjaga kebersihan, selalu memelihara TPA, kita pakai 3R. RTH itu juga penting sekali," lanjutnya, Kamis (26/11).
Setelah mengarak piala adipura keliling Kota madiun dan berakhir di TPA Winongo, Jajaran SKPD Kota Madiun dan ratusan pasukan kebersihan dari DKP lantas mengadakan syukuran di TPA Winongo. “Biar pasukan kebersihan merasakan hasil kerja keras mereka yang berbuah manis ini,” pungkas walikota Madiun. (p-76)


Madiun, Kota, Investigasi ; Sebagai bentuk apresiasi dan rasa bangga atas diraihnya Piala Adipura tahun 2014-2015, Pemerintah Kota Madiun mengarak piala adipura tersebut keliling Kota Madiun. Apalagi criteria penilaian untuk meraih adipura sekarang ini berlangsung sangat ketat tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sebelum dikirab dilaksanakan, terlebih dahulu melakukan upacara penyerahan piala di halaman Balaikota Madiun. Kemudian Walikota Madiun, Bambang Irianto langsung memberangkatkan kirab piala Adipura
Prosesi kirab ini diikuti oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemkot Madiun dan ratusan petugas kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Kota Madiun.
Piala Adipura dikirab dengan start di depan Balaikota Madiun menuju jalan Pahlawan, Panglima Sudirman, Mastrib, Setiabudi, Diponegoro, Dr. Soetomo, Yos Sudarso dan finish di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo.
Diketahui, Penghargaan bergengsi di bidang Kebersihan dan Lingkungan Hidup kembali diraih Kota Madiun untuk yang ke-11 kalinya. Penghargaan Adipura untuk kategori Kota sedang tahun 2015 langsung diterima oleh Walikota Madiun, H. Bambang Irianto, di Hotel Bidakara, DKI Jakarta pada Senin Malam (23/11).
Pada malam penganugerahan penghargaan tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden RI, H. Muhammad Jusuf Kalla, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, serta Bupati dan Walikota dari daerah lain yg juga akan menerima penghargaan.

Penghargaan yang diserahkan meliputi Anugerah Adipura Kencana 3 Kota, Anugerah Adipura 65 Kota (termasuk Kota Madiun), Sertifikat Adipura 69 Kota, Plakat Adipura 18 Kota yang meliputi Taman Kota Terbaik 4 Kota, Pasar Terbaik 3 Kota, Terminal Terbaik 4 Kota, Hutan Kota Terbaik 4 Kota, TPA Terbaik 3 Kota.
 “Namun criteria yang ditetapkan semakin sulit, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Bambang Irianto pada awak media.
Lebih lanjut dijelaskan, ini karena banyak persaingan antar daerah, dari yang sebelumnya 137 menjadi 67 daerah kabupaten/kota. Orang nomor satu di Kota Madiun ini menyatakan, piala adipura yang diterima pemerintah kota Madiun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tidak lepas dari peran serta masyarakat.
Karena itu, Walikota meminta kepada seluruh masyarakat menyadari pentingnya kebersihan lingkungan. "Piala ini sangat kita banggakan, sekarang tidak semudah dahulu. Ini tentunya tanpa keikutsertaan warga ya nggak bisa mendapat piala adipura. Makanya warga juga harus menyadari bahwa kebersihan itu penting,” tegas Walikota Madiun.
“Kiat-kiat kita selalu menjaga kebersihan, selalu memelihara TPA, kita pakai 3R. RTH itu juga penting sekali," lanjutnya, Kamis (26/11).
Setelah mengarak piala adipura keliling Kota madiun dan berakhir di TPA Winongo, Jajaran SKPD Kota Madiun dan ratusan pasukan kebersihan dari DKP lantas mengadakan syukuran di TPA Winongo. “Biar pasukan kebersihan merasakan hasil kerja keras mereka yang berbuah manis ini,” pungkas walikota Madiun. (p-76)


Baca

Gerak Jalan Tradisional Peringati Hari Pahlawan Di Ngawi Tempuh Jarak 20 Km Diikuti 201 Regu

Ngawi, Investigasi ; Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember untuk tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar lomba Gerak Jalan seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu dari Monumen Suryo  menuju kota Ngawi Sabtu 21 Nopember lalu. Kegiatan tersebut diawali dengan dilaksanakannya upacara di kawasan  Wana Wisata Monumen Suryo yang dihadiri oleh PJ Bupati Sudjono, Uspinda Kabupaten Ngawi, Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga ( Disparyapura ) Anwar Rifai dan segenap peserta Gerak Jalan.
Peserta Gerak Jalan sebanyak 201 regu terdiri dari 181 regu pelajar tingkat SMP sederajat dan tingkat SMA sederajat serta 20 regu kehormatan. Adapun regu kehormatan terdiri dari instansi Pemerintah dan swasta Kodim 0805 Ngawi, Polres 1053 Ngawi dan Batalyon Armed 12 Angicipi Yudha Kostrad.
Gerak Jalan Tradisional memperingati Hari Pahlawan dengan jarak sekitar 20 kilometer merupakan agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Ngawi yang selalu mendapat perhatian dan antusias yang besar dari warga masyarakat Ngawi baik dari kalangan remaja maupun dewasa. Start dari Monumen Suryo berjalan menyusuri jalan raya jurusan Sragen – Ngawi atau Solo – Surabaya dan finish di depan Pendapa Wedya Graha Kabupaten Ngawi. Oleh karena yang dilalui oleh regu Gerak Jalan adalah jalur utama Ngawi – Sragen maka tidaklah mengherankan apabila berdampak kepada jalannya arus lalulintas. Namun berkat kerja keras dari pihak kepolisian kemacetan dapat diminimalisir.
Dalam kesempatan tersebut  Kepala Disparyapura Anwar Rifai mengatakan bahwa  agenda tahunan berupa Gerak Jalan Tradisional antara lain untuk mengenang  jasa para pahlawan  dalam meraih kemerdekaan bangsa dan mempertahankan keutuhan  Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pemilihan lokasi yang menggunakan Monumen Suryo alasannya adalah karena Pak Suryo adalah Gubernur Jawa Timur yang pertama, beliau merupakan sosok pemimpin simbol dari kegigihan seorang pahlawan dalam mempertahankan keutuhan NKRI pada masa pemberontakan  PKI  pada tahun 1948.
PJ Bupati Ngawi Sudjono dalam sambutannya memaparkan bahwa pelaksanaan lomba gerak jalan tradisional bertujuan untuk membentuk karakter yang tangguh bagi generasi muda dan memberikan semangat teladan jiwa kepahlawanan yang pantang menyerah. Tidak hanya mengenang jasa para pahlawan akan tetapi ikut merasakan betapa beratnya perjuangan mereka. Lebih lanjut  Sudjono berharap kegiatan lomba gerak jalan tradisional tahun ini banyak peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya baik dari segi kwalitas maupun kwantitas. Karena menurutnya kegiatan ini tidak hanya melatih phisik, tetapi juga dapat membentuk karakter seseorang, khususnya melatih kedisiplinan dan kepemimpinan.

Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi usai melepas peserta kehormatan mengatakan bahwa gerak jalan Monumen Suryo-Ngawi tidak lepas dari histori perjuangan bangsa. Dengan gerak jalan ini harus semaksimal mungkin diambil hikmahnya terhadap perjuangan bangsa. Sehubungan dengan banyaknya peserta gerak jalan Kapolres menandaskan bahwa hal tersebut patut untuk mendapatkan apresiasi. (pdy)

Ngawi, Investigasi ; Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember untuk tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar lomba Gerak Jalan seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu dari Monumen Suryo  menuju kota Ngawi Sabtu 21 Nopember lalu. Kegiatan tersebut diawali dengan dilaksanakannya upacara di kawasan  Wana Wisata Monumen Suryo yang dihadiri oleh PJ Bupati Sudjono, Uspinda Kabupaten Ngawi, Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga ( Disparyapura ) Anwar Rifai dan segenap peserta Gerak Jalan.
Peserta Gerak Jalan sebanyak 201 regu terdiri dari 181 regu pelajar tingkat SMP sederajat dan tingkat SMA sederajat serta 20 regu kehormatan. Adapun regu kehormatan terdiri dari instansi Pemerintah dan swasta Kodim 0805 Ngawi, Polres 1053 Ngawi dan Batalyon Armed 12 Angicipi Yudha Kostrad.
Gerak Jalan Tradisional memperingati Hari Pahlawan dengan jarak sekitar 20 kilometer merupakan agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Ngawi yang selalu mendapat perhatian dan antusias yang besar dari warga masyarakat Ngawi baik dari kalangan remaja maupun dewasa. Start dari Monumen Suryo berjalan menyusuri jalan raya jurusan Sragen – Ngawi atau Solo – Surabaya dan finish di depan Pendapa Wedya Graha Kabupaten Ngawi. Oleh karena yang dilalui oleh regu Gerak Jalan adalah jalur utama Ngawi – Sragen maka tidaklah mengherankan apabila berdampak kepada jalannya arus lalulintas. Namun berkat kerja keras dari pihak kepolisian kemacetan dapat diminimalisir.
Dalam kesempatan tersebut  Kepala Disparyapura Anwar Rifai mengatakan bahwa  agenda tahunan berupa Gerak Jalan Tradisional antara lain untuk mengenang  jasa para pahlawan  dalam meraih kemerdekaan bangsa dan mempertahankan keutuhan  Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pemilihan lokasi yang menggunakan Monumen Suryo alasannya adalah karena Pak Suryo adalah Gubernur Jawa Timur yang pertama, beliau merupakan sosok pemimpin simbol dari kegigihan seorang pahlawan dalam mempertahankan keutuhan NKRI pada masa pemberontakan  PKI  pada tahun 1948.
PJ Bupati Ngawi Sudjono dalam sambutannya memaparkan bahwa pelaksanaan lomba gerak jalan tradisional bertujuan untuk membentuk karakter yang tangguh bagi generasi muda dan memberikan semangat teladan jiwa kepahlawanan yang pantang menyerah. Tidak hanya mengenang jasa para pahlawan akan tetapi ikut merasakan betapa beratnya perjuangan mereka. Lebih lanjut  Sudjono berharap kegiatan lomba gerak jalan tradisional tahun ini banyak peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya baik dari segi kwalitas maupun kwantitas. Karena menurutnya kegiatan ini tidak hanya melatih phisik, tetapi juga dapat membentuk karakter seseorang, khususnya melatih kedisiplinan dan kepemimpinan.

Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi usai melepas peserta kehormatan mengatakan bahwa gerak jalan Monumen Suryo-Ngawi tidak lepas dari histori perjuangan bangsa. Dengan gerak jalan ini harus semaksimal mungkin diambil hikmahnya terhadap perjuangan bangsa. Sehubungan dengan banyaknya peserta gerak jalan Kapolres menandaskan bahwa hal tersebut patut untuk mendapatkan apresiasi. (pdy)

Baca

Colour Sunday Mlaku Bareng Mbah Tarom, Peringati HUT Propinsi Jawa Timur ke 70 dan HUT Korpri ke 44

Madiun, Investigasi ; Dalam rangka memperingati Hari Jadi Propinsi Jawa Timur yang ke 70 dengan tema Ayo Kerja, Perkuat Jatim sebagai Provinsi Berbasis UMKM dan Hari Korpri yang ke 44 tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Madiun melaksanakan jalan santai dengan hadiah puluhan doorprize dan hadiah utama. Minggu (8/11/15).
Acara jalan santai yang dikemas dengan tajuk Colour Sunday Mlaku Bareng Mbah Tarom ini diikuti oleh Bupati Madiun, H. Muhtarom, Walikota Madiun, H. Bambang Irianto, Ketua DPRD Kabupaten/Kota, Forpimda Madiun dan seluruh jajaran SKPD Kabupaten Madiun.
Dalam sambutannya, Bupati Madiun mengatakan bahwa peringatan Hari Jadi Propinsi Jawa Timur ini merupakan bentuk rasa syukur atas perjalanan Jawa Timur yang selama ini penuh dinamika sehingga mencapai kemajuan seperti saat ini.
Disinggung terkait dengan aspek ekonomi utamanya pembiayaan yang diberikan kepada UMKM/IKM yang bekerjasama melalui sistem perbankan sehingga UMKM/IKM akan memiliki etos kerja sebagai enterpreneurship yang bisa mengelola usaha ekonominya dengan baik. “Karena saat ini kita tengah dihadapkan pada persoalan era baru dipenghujung tahun 2015 dengan berlakunya komunitas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” ungkap H. Muhtarom.
Persoalan ini perlu disikapi dengan serius oleh jajaran SKPD di Kabupaten Madiun dengan mengubah pola pikir atau mind setnya yang selama ini mengacu pada pola stimulasi melalui blockgrant (hibah barang). “Tahun depan, sebagian target group melalui pembiayaan kompetitif,” lanjutnya.
Terkait dengan peringatan Hari Jadi Propinsi Jawa Timur ke 70, Gubernur melalui Bupati Madiun mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Madiun untuk menjadikan momentum lebih bekerja keras guna menyongsong MEA tahun 2015 dan memberikan nilai tambah pada perekonomian masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Madiun akan lebih mendorong pada industri primer yang para pelakunya rata-rata rumah tangga petani. “Kedepan petani akan memiliki nilai tambah dari usaha budidaya dan buruh tani akan moving ke industri primer sebagai tenaga kerja, sehingga berdampak pada produktivitas kategori pertanian,” lanjutnya.
Sementara itu, ribuan masyarakat yang mengikuti acara jalan santai dalam rangka Hari jadi Propinsi Jawa Timur dan Hari Jadi Korpri juga disuguhi berbagai hiburan mulai dari drumband maupun penampilan live OM. Sagita yang terkenal dengan kreasi musik jaranannya sembari menunggu pengundian hadiah doorprise maupun hadiah utama.
Diacara ini, Bupati Madiun menyediakan hadiah utama pada yang beruntung yaitu satu buah lemari es dan Wakil Bupati menyediakan hadiah satu bua mesin cuci sedangkan Sekretaris Daerah menyediakan hadiah sepeda gunung.
Disisi lain, pedagang yang biasa berjualan disekitar Alun-alun Mejayan pun menangguk untung berlipat dari hari biasanya karena peserta jalan santai banyak yang membeli barang dagangannya. “Semakin banyak acara yang digelar di Alun-alun, maka roda perekonomian masyarakatpun akan berputar sehingga berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat,” pungkas Bupati Madiun. (adv/p-76)


Madiun, Investigasi ; Dalam rangka memperingati Hari Jadi Propinsi Jawa Timur yang ke 70 dengan tema Ayo Kerja, Perkuat Jatim sebagai Provinsi Berbasis UMKM dan Hari Korpri yang ke 44 tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Madiun melaksanakan jalan santai dengan hadiah puluhan doorprize dan hadiah utama. Minggu (8/11/15).
Acara jalan santai yang dikemas dengan tajuk Colour Sunday Mlaku Bareng Mbah Tarom ini diikuti oleh Bupati Madiun, H. Muhtarom, Walikota Madiun, H. Bambang Irianto, Ketua DPRD Kabupaten/Kota, Forpimda Madiun dan seluruh jajaran SKPD Kabupaten Madiun.
Dalam sambutannya, Bupati Madiun mengatakan bahwa peringatan Hari Jadi Propinsi Jawa Timur ini merupakan bentuk rasa syukur atas perjalanan Jawa Timur yang selama ini penuh dinamika sehingga mencapai kemajuan seperti saat ini.
Disinggung terkait dengan aspek ekonomi utamanya pembiayaan yang diberikan kepada UMKM/IKM yang bekerjasama melalui sistem perbankan sehingga UMKM/IKM akan memiliki etos kerja sebagai enterpreneurship yang bisa mengelola usaha ekonominya dengan baik. “Karena saat ini kita tengah dihadapkan pada persoalan era baru dipenghujung tahun 2015 dengan berlakunya komunitas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” ungkap H. Muhtarom.
Persoalan ini perlu disikapi dengan serius oleh jajaran SKPD di Kabupaten Madiun dengan mengubah pola pikir atau mind setnya yang selama ini mengacu pada pola stimulasi melalui blockgrant (hibah barang). “Tahun depan, sebagian target group melalui pembiayaan kompetitif,” lanjutnya.
Terkait dengan peringatan Hari Jadi Propinsi Jawa Timur ke 70, Gubernur melalui Bupati Madiun mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Madiun untuk menjadikan momentum lebih bekerja keras guna menyongsong MEA tahun 2015 dan memberikan nilai tambah pada perekonomian masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Madiun akan lebih mendorong pada industri primer yang para pelakunya rata-rata rumah tangga petani. “Kedepan petani akan memiliki nilai tambah dari usaha budidaya dan buruh tani akan moving ke industri primer sebagai tenaga kerja, sehingga berdampak pada produktivitas kategori pertanian,” lanjutnya.
Sementara itu, ribuan masyarakat yang mengikuti acara jalan santai dalam rangka Hari jadi Propinsi Jawa Timur dan Hari Jadi Korpri juga disuguhi berbagai hiburan mulai dari drumband maupun penampilan live OM. Sagita yang terkenal dengan kreasi musik jaranannya sembari menunggu pengundian hadiah doorprise maupun hadiah utama.
Diacara ini, Bupati Madiun menyediakan hadiah utama pada yang beruntung yaitu satu buah lemari es dan Wakil Bupati menyediakan hadiah satu bua mesin cuci sedangkan Sekretaris Daerah menyediakan hadiah sepeda gunung.
Disisi lain, pedagang yang biasa berjualan disekitar Alun-alun Mejayan pun menangguk untung berlipat dari hari biasanya karena peserta jalan santai banyak yang membeli barang dagangannya. “Semakin banyak acara yang digelar di Alun-alun, maka roda perekonomian masyarakatpun akan berputar sehingga berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat,” pungkas Bupati Madiun. (adv/p-76)


Baca

Pelatihan Keterampilan Konveksi Untuk Menghadapi MEA

Madiun Investigasi : Untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing masyarakat Kabupaten Madiun dalam menghadapi persaingan pasar bebas tahun 2016, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) Kabupaten Madiun melaksanakan Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Kerja Masyarakat dilingkungan Industri Hasil Tembakau dan atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau Bagi IKM (melalui pelatihan keterampilan konveksi), Selasa (3-6/11/15) bertempat di Balai Desa Grobogan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.
Saat dikonfirmasi, Kabid Perindustrian dan UKM, Heri Nurcahyono mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan serta meningkatkan keterampilan masyarakat saat mengelola usaha sehingga mencapai hasil yang maksimal.
Untuk itu, Pihak Dinkoperindagpar dalam hal ini Bidang Perindustrian dan UMKM menggandeng Dinsosnakertran dan Praktisi dari Malang untuk melakukan pembinaan dan pelatihan keterampilan konveksi agar pelaku usaha semakin baik dan siap menghadapi perdagangan bebas MEA.
Pelatihan yang diadakan mulai tanggal 3 sampai dengan tanggal 6 atau 3 hari ini diikuti kurang lebih 30 peserta. Semuanya terlihat sangat antusias mendengarkan emaparan yang disampaikan oleh narasumber.
Dijelaskan, kondisi makro ekonomi global sedang kurang menggembirakan dan berdampak pada perlambatan ekonomi dihampir semua sektor termasuk di Indonesia. Selain itu, adanya tantangan dan hambatan yang semakin komplek dan multidimensional dengan gejolak ekonomi global yang berdampak pada perekonomian yang melambat. “Apalagi kedepan atau dipenghujung tahun 2015 sudah menunggu untuk diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Aean (MEA), semua itu perlu kita sikapi,” ungkap Heri Nurcahyono.
Lebih lanjut Heri Nurcahyono mengatakan bahwa nantinya para peserta jangan hanya sekedar mengikuti ataupun sekedar sepintas lalu saja, namun diharapkan seusai mengikuti pelatihan keterampilan ini, para peserta lebih baik lagi dan mampu meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. “Ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini kedepannya bisa diterapkan dengan baik sehingga berguna kedepannya,” tegas Heri.
Diakui bahwa selama ini dibidang industri konveksi saat ini memiliki kesulitan untuk mencari tenaga terampil yang punya ketelatenan sehingga bisa menjahit dengan baik. “Makanya, pelatihan ini menjadi agenda penting agar masyarakat bisa meningkatkan kemampuannya sehingga nantinya produk yang dihasilkan bisa mempunyai daya saing dipasaran,’ lanjutnya.
Untuk menghadapi globalisasi MEA atau pasar bebas yang dilaksanakan pada Desember ini, semua produk yang beredar di ASEAN akan masuk ke Indonesia. Disini pelaku usaha di bidang konveksi diminta untuk mempunyai inovasi bagaimana target dan pangsa pasar yang akan dibidik sehingga tidak tergantung dengan yang lain.
“Kita tidak main-main, dalam pelatihan ini kita tidak mencari mentor lokal yang ada di kabupaten tetapi kita mendatangkan mentor dari Malang sehingga diharapkan nantinya bisa meningkatkan kemampuan dari peserta,” ungkap Heri lebih lanjut.

Sebagai kepanjangan tangan dari Pemerintah Kabupaten Madiun, Heri Nurcahyono berpesan pada para peserta untuk tidak takut pada kegagalan, tetapi terus berpacu untuk lebih meningkatkan kemampuannya. “Semakin tinggi resiko semakin tinggi pula hasilnya, sehingga juga berdampak pada peningkatan perekonomian kita,” pungkas Heri pada Media Investigasi News. (p-76)
Madiun Investigasi : Untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing masyarakat Kabupaten Madiun dalam menghadapi persaingan pasar bebas tahun 2016, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) Kabupaten Madiun melaksanakan Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Kerja Masyarakat dilingkungan Industri Hasil Tembakau dan atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau Bagi IKM (melalui pelatihan keterampilan konveksi), Selasa (3-6/11/15) bertempat di Balai Desa Grobogan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.
Saat dikonfirmasi, Kabid Perindustrian dan UKM, Heri Nurcahyono mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan serta meningkatkan keterampilan masyarakat saat mengelola usaha sehingga mencapai hasil yang maksimal.
Untuk itu, Pihak Dinkoperindagpar dalam hal ini Bidang Perindustrian dan UMKM menggandeng Dinsosnakertran dan Praktisi dari Malang untuk melakukan pembinaan dan pelatihan keterampilan konveksi agar pelaku usaha semakin baik dan siap menghadapi perdagangan bebas MEA.
Pelatihan yang diadakan mulai tanggal 3 sampai dengan tanggal 6 atau 3 hari ini diikuti kurang lebih 30 peserta. Semuanya terlihat sangat antusias mendengarkan emaparan yang disampaikan oleh narasumber.
Dijelaskan, kondisi makro ekonomi global sedang kurang menggembirakan dan berdampak pada perlambatan ekonomi dihampir semua sektor termasuk di Indonesia. Selain itu, adanya tantangan dan hambatan yang semakin komplek dan multidimensional dengan gejolak ekonomi global yang berdampak pada perekonomian yang melambat. “Apalagi kedepan atau dipenghujung tahun 2015 sudah menunggu untuk diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Aean (MEA), semua itu perlu kita sikapi,” ungkap Heri Nurcahyono.
Lebih lanjut Heri Nurcahyono mengatakan bahwa nantinya para peserta jangan hanya sekedar mengikuti ataupun sekedar sepintas lalu saja, namun diharapkan seusai mengikuti pelatihan keterampilan ini, para peserta lebih baik lagi dan mampu meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. “Ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini kedepannya bisa diterapkan dengan baik sehingga berguna kedepannya,” tegas Heri.
Diakui bahwa selama ini dibidang industri konveksi saat ini memiliki kesulitan untuk mencari tenaga terampil yang punya ketelatenan sehingga bisa menjahit dengan baik. “Makanya, pelatihan ini menjadi agenda penting agar masyarakat bisa meningkatkan kemampuannya sehingga nantinya produk yang dihasilkan bisa mempunyai daya saing dipasaran,’ lanjutnya.
Untuk menghadapi globalisasi MEA atau pasar bebas yang dilaksanakan pada Desember ini, semua produk yang beredar di ASEAN akan masuk ke Indonesia. Disini pelaku usaha di bidang konveksi diminta untuk mempunyai inovasi bagaimana target dan pangsa pasar yang akan dibidik sehingga tidak tergantung dengan yang lain.
“Kita tidak main-main, dalam pelatihan ini kita tidak mencari mentor lokal yang ada di kabupaten tetapi kita mendatangkan mentor dari Malang sehingga diharapkan nantinya bisa meningkatkan kemampuan dari peserta,” ungkap Heri lebih lanjut.

Sebagai kepanjangan tangan dari Pemerintah Kabupaten Madiun, Heri Nurcahyono berpesan pada para peserta untuk tidak takut pada kegagalan, tetapi terus berpacu untuk lebih meningkatkan kemampuannya. “Semakin tinggi resiko semakin tinggi pula hasilnya, sehingga juga berdampak pada peningkatan perekonomian kita,” pungkas Heri pada Media Investigasi News. (p-76)
Baca

Susunan Redaksi Investigasi New Online


SUSUNAN REDAKSI

  
KABIRO INVESTIGASI NEW ONLINE
“SUJAT MIKO”
BIRO KOTA/KABUPATEN MADIUN
“GOGOT ELIANTO”
BIRO KABUPATEN MAGETAN
“SUMADI”
BIRO KABUPATEN NGAWI
“PRATIKNYO DWIJOYUWONO”
BIRO KABUPATEN PONOROGO
“MUDJIONO”
“EKO AGUS DIANTORO”

ALAMAT REDAKSI : JL. GEMAH RIPAH NO. 30 KELURAHAN BANGUNSARI, KECAMATAN DOLOPO, KABUPATEN MADIUN. TELP. 081 249 410 099, 0856 0692 3487. email : pangeran.investigasi@gmail.com

DITERBITKAN OLEH
PT. INSAN MANDIRI PERMATA
AKTE NOTARIS : NO. AHU 0137. AH.02.01 TAHUN 2010 TANGGAL 23 JANUARI 2010
SIUP : 503/75294.A/436.6.11/2014
SK. MENKUM HAM : NO. AHU – 13479.40.10.2014
NPWP : 70.507.017.5-611.000, PT. INSAN MANDIRI PERMATA, KEPUTRAN KEJAMBON 2 NO. 37 RT. 05, RW. 12, KEL. EMBONG KALIASIN, KEC. GENTENG, SURABAYA, JAWA TIMUR.



SUSUNAN REDAKSI

  
KABIRO INVESTIGASI NEW ONLINE
“SUJAT MIKO”
BIRO KOTA/KABUPATEN MADIUN
“GOGOT ELIANTO”
BIRO KABUPATEN MAGETAN
“SUMADI”
BIRO KABUPATEN NGAWI
“PRATIKNYO DWIJOYUWONO”
BIRO KABUPATEN PONOROGO
“MUDJIONO”
“EKO AGUS DIANTORO”

ALAMAT REDAKSI : JL. GEMAH RIPAH NO. 30 KELURAHAN BANGUNSARI, KECAMATAN DOLOPO, KABUPATEN MADIUN. TELP. 081 249 410 099, 0856 0692 3487. email : pangeran.investigasi@gmail.com

DITERBITKAN OLEH
PT. INSAN MANDIRI PERMATA
AKTE NOTARIS : NO. AHU 0137. AH.02.01 TAHUN 2010 TANGGAL 23 JANUARI 2010
SIUP : 503/75294.A/436.6.11/2014
SK. MENKUM HAM : NO. AHU – 13479.40.10.2014
NPWP : 70.507.017.5-611.000, PT. INSAN MANDIRI PERMATA, KEPUTRAN KEJAMBON 2 NO. 37 RT. 05, RW. 12, KEL. EMBONG KALIASIN, KEC. GENTENG, SURABAYA, JAWA TIMUR.


Baca
 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100