Razia Rumah Kos, Satpol PP Amankan Pasangan Selingkuh dan Purel

Madiun Kota, Investigasi : Untuk menjaga kondusifitas Kota Madiun, pihak Satpol PP Kota Madiun giat melakukan razia rumah kos di wilayah Kota Madiun. Dari hasil razia, petugas berhasil mengamankan tiga pasangan bukan suami istri dan enam wanita yang berprofesi sebagai pemandu lagu (purel) lantaran tak bisa menunjukkan identitas diri.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pihak Satpol PP Kota Madiun membawa beberapa pasangan selingkuh dan purel yang terjaring tersebut ke kantor untuk dilakukan pendataan.
Kasi Penegakan dan Penindakan Satpol PP Kota Madiun, Agus Wuryanto mengatakan, razia kali ini difokuskan pada rumah kos yang berada di wilayah Kecamatan Manguharjo dan Kecamatan Taman. Penertiban dan pemberantasan penyakit masyarakat ini terus digalakan petugas, mengingat semakin banyak rumah kos yang dihuni oleh pasangan diluar nikah.
"Mereka kita bawa ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan dan pembinaan," katanya, Sabtu (30/7/2016).

Selanjutnya, petugas juga bakal melayangkan surat peringatan kepada pemilik kos. Hal ini sesuai dengan Pasal 7 pada Perda Kota Madiun nomor 6 tahun 2007 tentang larangan rumah kos yang dihuni oleh lawan jenis. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Untuk menjaga kondusifitas Kota Madiun, pihak Satpol PP Kota Madiun giat melakukan razia rumah kos di wilayah Kota Madiun. Dari hasil razia, petugas berhasil mengamankan tiga pasangan bukan suami istri dan enam wanita yang berprofesi sebagai pemandu lagu (purel) lantaran tak bisa menunjukkan identitas diri.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pihak Satpol PP Kota Madiun membawa beberapa pasangan selingkuh dan purel yang terjaring tersebut ke kantor untuk dilakukan pendataan.
Kasi Penegakan dan Penindakan Satpol PP Kota Madiun, Agus Wuryanto mengatakan, razia kali ini difokuskan pada rumah kos yang berada di wilayah Kecamatan Manguharjo dan Kecamatan Taman. Penertiban dan pemberantasan penyakit masyarakat ini terus digalakan petugas, mengingat semakin banyak rumah kos yang dihuni oleh pasangan diluar nikah.
"Mereka kita bawa ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan dan pembinaan," katanya, Sabtu (30/7/2016).

Selanjutnya, petugas juga bakal melayangkan surat peringatan kepada pemilik kos. Hal ini sesuai dengan Pasal 7 pada Perda Kota Madiun nomor 6 tahun 2007 tentang larangan rumah kos yang dihuni oleh lawan jenis. (p-76)
Baca

Pemkab Madiun Gelar Pameran Lukisan dan Festival Foto Pariwisata

Madiun, Investigasi : Pameran lukisan dan festival Foto Pariwisata yang digelar di Gedung Serba Guna Korpri Tahun 2016 yang diadakan oleh Bidang Pariwisata, Dinkoperindagpar Kabupaten Madiun diikuti oleh komunitas Foto Madiun Raya dan Komunitas Lukis Madiun Raya.
Dalam laporannya, Sawung Rehtomo, Kepala Dinkoperindagpar mengatakan bahwa kegiatan pameran lukisan ini dilaksanakan Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke 448 Kabupaten Madiun Tahun 2016. “Kegiatan yang akan digelar selama dua hari ini ini memamerkan sedikitnya 153 lukisan dan 58 lembar foto Pariwisata Kab. Madiun bertujuan untuk memberikan wadah insan lukis dan fotografer dalam mengekspresikan karya lukis dan foto,” kata Sawung Rehtomo, Kamis, (28/7/16).
 Selain itu, kegiatan ini diharapkan bisa menumbuh kembangkan bakat pelukis dan fotografer serta untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Kab. Madiun. “Diharapkan dengan adanya pameran lukisan dan foto seperti ini bisa menarik minat masyarakat berkunjung ditempat-tempat pariwisata yang ada di Kabupaten Madiun,” lanjutnya.
Sementara itu,  Bupati Madiun, H. Muhtarom, saat membuka kegiatan pameran dimaksud antara lain mengatakan bahwa pameran lukisan dan fotografi merupakan agenda rutin Pemkab. Madiun setiap tahun bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Kab. Madiun. Ini merupakan bentuk kepedulian Pemkab. Madiun pada pekerja seni di Kab. Madiun. “Untuk dapat menghasilkan lukisan dan foto yang baik dan mampu menghasilkan sesuatu (ekonomi) hendaknya pekerja seni lebih tekun lagi sebagaimana dicontohkan oleh pelukis Kab. Madiun Agus Yusuf,” kata Bupati Madiun.
Lantas Bupati Madiun mengatakan meskipun Agus Yusuf dengan tubuh yang mengalami keterbatasan tetapi ternyata hasil karyanya mampu menembus pasar dan mendunia. “Siapa yang tidak dengan Agus Yusuf?? Karya beliau sudah diakui oleh nasional maupun dunia,” tegas Bupati.
Karena dilokasi ini hanya sekedar pameran maka peserta diharapkan meninggalkan kartu identitas agar kalau ada yang ingin mengadakan transaksi bisa berkomunikasi langsung secara individu. Terkait dengan foto pariwisata daerah Kab. Madiun ini diharapkan juga mampu mempromosikan potensi pariwisata daerah dan mampu menarik wisatawan lokal maupun luar negeri. Pariwisata desa harus terus dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan asli desa, sedangkan Pemkab. Madiun akan membantu infrastrukturnya.
 Menandai dibukanya pameran lukisan dan fotografi, Bupati dan Wakil Bupati Madiun berkenan menggoreskan tinta lukisan yang sudah disediakan oleh panitia. Selain itu Bupati dan Wakil Bupati Madiun juga berkenan mengikuti lomba fotografi, dan dilanjutkan dengan peninjauan pameran lukisan dan fotografi. (p-76)


Madiun, Investigasi : Pameran lukisan dan festival Foto Pariwisata yang digelar di Gedung Serba Guna Korpri Tahun 2016 yang diadakan oleh Bidang Pariwisata, Dinkoperindagpar Kabupaten Madiun diikuti oleh komunitas Foto Madiun Raya dan Komunitas Lukis Madiun Raya.
Dalam laporannya, Sawung Rehtomo, Kepala Dinkoperindagpar mengatakan bahwa kegiatan pameran lukisan ini dilaksanakan Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke 448 Kabupaten Madiun Tahun 2016. “Kegiatan yang akan digelar selama dua hari ini ini memamerkan sedikitnya 153 lukisan dan 58 lembar foto Pariwisata Kab. Madiun bertujuan untuk memberikan wadah insan lukis dan fotografer dalam mengekspresikan karya lukis dan foto,” kata Sawung Rehtomo, Kamis, (28/7/16).
 Selain itu, kegiatan ini diharapkan bisa menumbuh kembangkan bakat pelukis dan fotografer serta untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Kab. Madiun. “Diharapkan dengan adanya pameran lukisan dan foto seperti ini bisa menarik minat masyarakat berkunjung ditempat-tempat pariwisata yang ada di Kabupaten Madiun,” lanjutnya.
Sementara itu,  Bupati Madiun, H. Muhtarom, saat membuka kegiatan pameran dimaksud antara lain mengatakan bahwa pameran lukisan dan fotografi merupakan agenda rutin Pemkab. Madiun setiap tahun bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Kab. Madiun. Ini merupakan bentuk kepedulian Pemkab. Madiun pada pekerja seni di Kab. Madiun. “Untuk dapat menghasilkan lukisan dan foto yang baik dan mampu menghasilkan sesuatu (ekonomi) hendaknya pekerja seni lebih tekun lagi sebagaimana dicontohkan oleh pelukis Kab. Madiun Agus Yusuf,” kata Bupati Madiun.
Lantas Bupati Madiun mengatakan meskipun Agus Yusuf dengan tubuh yang mengalami keterbatasan tetapi ternyata hasil karyanya mampu menembus pasar dan mendunia. “Siapa yang tidak dengan Agus Yusuf?? Karya beliau sudah diakui oleh nasional maupun dunia,” tegas Bupati.
Karena dilokasi ini hanya sekedar pameran maka peserta diharapkan meninggalkan kartu identitas agar kalau ada yang ingin mengadakan transaksi bisa berkomunikasi langsung secara individu. Terkait dengan foto pariwisata daerah Kab. Madiun ini diharapkan juga mampu mempromosikan potensi pariwisata daerah dan mampu menarik wisatawan lokal maupun luar negeri. Pariwisata desa harus terus dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan asli desa, sedangkan Pemkab. Madiun akan membantu infrastrukturnya.
 Menandai dibukanya pameran lukisan dan fotografi, Bupati dan Wakil Bupati Madiun berkenan menggoreskan tinta lukisan yang sudah disediakan oleh panitia. Selain itu Bupati dan Wakil Bupati Madiun juga berkenan mengikuti lomba fotografi, dan dilanjutkan dengan peninjauan pameran lukisan dan fotografi. (p-76)


Baca

Polres Magetan Pengamanan Pelaksanaan Eksekusi Tanah Dan Bangunan

Magetan, Investigasi : Eksekusi PengosonganTanah berserta Bangunan di jalan sawo Magetan oleh Pengadilan Negeri Magetan bejalan lancar tanpa ada perlawanan, Kamis (28/7). Jalannya Eksekusi mendapatkan pengamanan dipimpin Oleh Kabag Ops Polres Magetan Kompol Djuwadi, melibatkan Personil Dalmas Polres Magetan dan Polsek Kota Magetan, di bantu TNI dari Koramil Magetan
Pelaksanaaan eksekusi di dahului dengan pembacaan Amar Putusan Ketua Pengadilan Negeri Magetan. Kapolres Magetan AKBP Heru Agung Nugroho, S.I.K melalui Kabag Ops Polres Magetan Kompol Djuwadi, di sela sela pelaksaanaan Eksekusi mengatakan,” bahwa dalam pengamanan melibatkan Polri sebanayak 60 personil di tambah dari Kodim 0804 Magetan,  pelaksanaan ini Polri dan TNI tidak ikut Eksekusi namun berperan mengamankan bila terjadi hal hal yang mungkin muncul mengacu dan mengancam saat pelaksanaan eksekusi tersebut, karena pelaksanaan eksekusi ini sudah berkekuatan hukum,”katanya.

Dalam Pelaksanaan eksekusi berjalan lancar di karenakan Rumah sudah dalam kondisi kosong, Barang yang dieksekusi sebidang tanah beserta bangunan diatasnya dengan alamat jalan Sawo Magetan Kel. Selosari Kec. Magetan kab. Magetan. Sedangkan barang barang yang ada di dalam rumah untuk sementara di amankan di teras rumah sebelahnya.
(Sj/md)
Magetan, Investigasi : Eksekusi PengosonganTanah berserta Bangunan di jalan sawo Magetan oleh Pengadilan Negeri Magetan bejalan lancar tanpa ada perlawanan, Kamis (28/7). Jalannya Eksekusi mendapatkan pengamanan dipimpin Oleh Kabag Ops Polres Magetan Kompol Djuwadi, melibatkan Personil Dalmas Polres Magetan dan Polsek Kota Magetan, di bantu TNI dari Koramil Magetan
Pelaksanaaan eksekusi di dahului dengan pembacaan Amar Putusan Ketua Pengadilan Negeri Magetan. Kapolres Magetan AKBP Heru Agung Nugroho, S.I.K melalui Kabag Ops Polres Magetan Kompol Djuwadi, di sela sela pelaksaanaan Eksekusi mengatakan,” bahwa dalam pengamanan melibatkan Polri sebanayak 60 personil di tambah dari Kodim 0804 Magetan,  pelaksanaan ini Polri dan TNI tidak ikut Eksekusi namun berperan mengamankan bila terjadi hal hal yang mungkin muncul mengacu dan mengancam saat pelaksanaan eksekusi tersebut, karena pelaksanaan eksekusi ini sudah berkekuatan hukum,”katanya.

Dalam Pelaksanaan eksekusi berjalan lancar di karenakan Rumah sudah dalam kondisi kosong, Barang yang dieksekusi sebidang tanah beserta bangunan diatasnya dengan alamat jalan Sawo Magetan Kel. Selosari Kec. Magetan kab. Magetan. Sedangkan barang barang yang ada di dalam rumah untuk sementara di amankan di teras rumah sebelahnya.
(Sj/md)
Baca

Simulasi Kawanan Teroris Serbu BRI Madiun, Karyawan dan Nasabah Panik Beneran

Madiun Kota, Investigasi : Kejadian menegangkan tergambar di Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Madiun saat digeruduk kawanan teroris, Rabu (27/7/16). Para teroris ini menyerbu galeri ATM Bank yang berlokasi di Jalan Pahlawan Kota Madiun sembari mengacungkan senjata api dan melepaskan tembakan diudara.
Masyarakat yang sedianya mengambil uang tunai di Bank BRI tersbut dipaksa untuk keluar. Bahkan security yang bertugas mengamankan bakn tersebut berusaha keras menghalau kawanan teroris yangberusaha masuk ke dalam bank namun kawanan teroris berhasil lolos dan menyandera seluruh karyawan dan Kepala Cabang BRI.
Situasipun menjadi gaduh, karyawan dan nasabah bank berusaha meloloskan diri berhamburan keluar, suara rentetan tembakan tidak berhenti dilepaskan kawanan teroris tersebut sehingga suasana mencekam.
Selang beberapa menit kemudian, Batalyon Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha Madiun, langsung membebaskan tawanan yang telah disandera kawanan teroris. Hal tersebut merupakan simulasi penanggulangan teroris, guna mengamankan asset negara, yang sebelumnya telah dikuasai kawanan teror.
Inilah gambaran simulasi kejadian penanggulangan teroris yang dilaksanakan oleh Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Madiun.  Komandan Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Madiun, Letkol Infantri Teadi Aulia Mulauji mengatakan, simulasi bertujuan, menguji kemampuan para raider untuk membebaskan tawanan dari teroris. Apalagi Batalyon Yonif 501/BY Madiun tahun lalu, melaksanakan validasi yang sebelumnya lintas udara khusus penerjunan, ditambah kemampuannya dengan kemampuan raider. Bahkan, para raider ini dibekali kualifikasi khusus, yang tergabung dalam tim Gultor atau pasukan penanggulangan teroris.
"Untuk kualifikasi khusus ya raider itu, jadi Batalyon kami, sudah 90 persen yang mempunyai kemampuan raider. Untuk bisa mengatasi hal-hal ini ada tim khusus yang namanya Gultor," ungkapnya, Rabu (27/7/16).
Sementara itu, salah satu nasabah bank yang juga staf Bakorwil I Madiun, Yunarti mengaku shock dengan simulasi yang dilakukan Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Madiun. Apalagi, saat kawanan teroris membabi buta seluruh isi bank, dirinya dan nasabah lain menyelamatkan diri dengan bersembunyi di toilet bank. Rasa shock, takut, kawatir dan gemetar tidak henti-hentinya dirasakan Yunarti. Hal ini karena saat dirinya hendak melakukan transaksi pengiriman uang, kawanan teroris langsung menembakkan senjata api ke udara.
"Ya takut lah, kan pas saya di kasir langsung ada tembakan. Begitu ada yang bilang rampok, saya langsung lari menyelematkan diri ke toilet. Mau telpon nggak bisa, tangan nggak bisa digerakkan," katanya.

Pasca simulasi selesai dilaksanakan, suasana di BRI Cabang Madiun mendadak gaduh. Seluruh nasabah dan karyawan bank berhamburan keluar untuk menyaksikan, kesuksesan pelaksanaan simulasi pasukan Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Madiun. Bahkan, banyak diantara nasabah dan karyawan bank, berfoto selfie dengan kendaraan dan pasukan Para Raider. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Kejadian menegangkan tergambar di Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Madiun saat digeruduk kawanan teroris, Rabu (27/7/16). Para teroris ini menyerbu galeri ATM Bank yang berlokasi di Jalan Pahlawan Kota Madiun sembari mengacungkan senjata api dan melepaskan tembakan diudara.
Masyarakat yang sedianya mengambil uang tunai di Bank BRI tersbut dipaksa untuk keluar. Bahkan security yang bertugas mengamankan bakn tersebut berusaha keras menghalau kawanan teroris yangberusaha masuk ke dalam bank namun kawanan teroris berhasil lolos dan menyandera seluruh karyawan dan Kepala Cabang BRI.
Situasipun menjadi gaduh, karyawan dan nasabah bank berusaha meloloskan diri berhamburan keluar, suara rentetan tembakan tidak berhenti dilepaskan kawanan teroris tersebut sehingga suasana mencekam.
Selang beberapa menit kemudian, Batalyon Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha Madiun, langsung membebaskan tawanan yang telah disandera kawanan teroris. Hal tersebut merupakan simulasi penanggulangan teroris, guna mengamankan asset negara, yang sebelumnya telah dikuasai kawanan teror.
Inilah gambaran simulasi kejadian penanggulangan teroris yang dilaksanakan oleh Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Madiun.  Komandan Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Madiun, Letkol Infantri Teadi Aulia Mulauji mengatakan, simulasi bertujuan, menguji kemampuan para raider untuk membebaskan tawanan dari teroris. Apalagi Batalyon Yonif 501/BY Madiun tahun lalu, melaksanakan validasi yang sebelumnya lintas udara khusus penerjunan, ditambah kemampuannya dengan kemampuan raider. Bahkan, para raider ini dibekali kualifikasi khusus, yang tergabung dalam tim Gultor atau pasukan penanggulangan teroris.
"Untuk kualifikasi khusus ya raider itu, jadi Batalyon kami, sudah 90 persen yang mempunyai kemampuan raider. Untuk bisa mengatasi hal-hal ini ada tim khusus yang namanya Gultor," ungkapnya, Rabu (27/7/16).
Sementara itu, salah satu nasabah bank yang juga staf Bakorwil I Madiun, Yunarti mengaku shock dengan simulasi yang dilakukan Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Madiun. Apalagi, saat kawanan teroris membabi buta seluruh isi bank, dirinya dan nasabah lain menyelamatkan diri dengan bersembunyi di toilet bank. Rasa shock, takut, kawatir dan gemetar tidak henti-hentinya dirasakan Yunarti. Hal ini karena saat dirinya hendak melakukan transaksi pengiriman uang, kawanan teroris langsung menembakkan senjata api ke udara.
"Ya takut lah, kan pas saya di kasir langsung ada tembakan. Begitu ada yang bilang rampok, saya langsung lari menyelematkan diri ke toilet. Mau telpon nggak bisa, tangan nggak bisa digerakkan," katanya.

Pasca simulasi selesai dilaksanakan, suasana di BRI Cabang Madiun mendadak gaduh. Seluruh nasabah dan karyawan bank berhamburan keluar untuk menyaksikan, kesuksesan pelaksanaan simulasi pasukan Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Madiun. Bahkan, banyak diantara nasabah dan karyawan bank, berfoto selfie dengan kendaraan dan pasukan Para Raider. (p-76)
Baca

Tindaklanjuti Perintah Kapolri, Wakapolres Madiun Kota Razia Handphone Anggotannya

Madiun Kota, Investigasi : Fenomena permainan game Pokemon Go yang tengah booming di masyarakat mendapat perhatian serius dari Polres Madiun Kota. Beberapa waktu lalu Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Madiun Kota Kompol Sutiyono, merazia game Pokemon GO di handphone android anggotanya. Razia dilakukan di halaman Polres Madiun Kota, bersama Kabag Operasional, Kompol Mujo Prajoko.
Diberitakan di sejumlah media, sesuai surat telegram Kapolri, Jendral Polisi Tito Karnavian, lokasi permainan Pokemon GO dikhawatirkan berada di lingkungan fasilitas yang terlarang, sehingga markas komando Polri akan terekam. Apabila informasi tersebut jatuh ke orang yang tidak bertanggungjawab, maka dapat disalahgunakan.
Dalam Surat tersebut berisi larangan bermain game berbasis augmented reality Pokemon Go bagi seluruh jajaran Polri. Kompol Sutiyono menuturkan, game Pokemon Go dianggap memiliki sejumlah dampak negatif, selain dapat menyebabkan kurang fokusnya dalam melaksanakan pekerjaan, pemain juga diminta terus menatap layar ponsel. Apalagi, permainan Pokemon GO dianggap berbahaya karena pengaktifan geo-lokasi menggunakan google maps berbasis online. Wakapolres, Kompol Sutoyono menyatakan, hasil razia yang dilakukannya nihil temuan. Razia dilakukan menindaklanjuti instruksi Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian yang tertera dalam surat telegram rahasia Kapolri tertanggal 19 Juli 2016.
Menindaklanjuti hal itu, Kompol Sutiyono juga menghimbau para orang tua mengawasi anak-anaknya, karena jika anak keasyikan bermain game, terkadang mengabaikan keselamatan dirinya sendiri.
“Mereka kan kalau sudah keasyikan main game itu pengennya main terus, sehingga tidak fokus pada pekerjaan. Saat apel ini kita ingat terus apalagi ini kan banyak anggota yang masih muda-muda. Mereka ini kan polisi, ya harusnya melayani masyarakat. Kemudian kalau anak kecil yang main, harusnya ada yang mendampingi, jangan asal main,” ungkap Wakapolres kepada Radio Republik Indonesia.
Selain itu, permainan ini dianggap dapat memicu keributan sesama teman atau pemain akibat berebut bonus atau karakter Pokemon. Dimungkinkan, ada pemain yang tersinggung kemudian menyerang lewat dunia maya, dan pada akhirnya memperkarakan ke ranah hukum dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Fenomena permainan game Pokemon Go yang tengah booming di masyarakat mendapat perhatian serius dari Polres Madiun Kota. Beberapa waktu lalu Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Madiun Kota Kompol Sutiyono, merazia game Pokemon GO di handphone android anggotanya. Razia dilakukan di halaman Polres Madiun Kota, bersama Kabag Operasional, Kompol Mujo Prajoko.
Diberitakan di sejumlah media, sesuai surat telegram Kapolri, Jendral Polisi Tito Karnavian, lokasi permainan Pokemon GO dikhawatirkan berada di lingkungan fasilitas yang terlarang, sehingga markas komando Polri akan terekam. Apabila informasi tersebut jatuh ke orang yang tidak bertanggungjawab, maka dapat disalahgunakan.
Dalam Surat tersebut berisi larangan bermain game berbasis augmented reality Pokemon Go bagi seluruh jajaran Polri. Kompol Sutiyono menuturkan, game Pokemon Go dianggap memiliki sejumlah dampak negatif, selain dapat menyebabkan kurang fokusnya dalam melaksanakan pekerjaan, pemain juga diminta terus menatap layar ponsel. Apalagi, permainan Pokemon GO dianggap berbahaya karena pengaktifan geo-lokasi menggunakan google maps berbasis online. Wakapolres, Kompol Sutoyono menyatakan, hasil razia yang dilakukannya nihil temuan. Razia dilakukan menindaklanjuti instruksi Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian yang tertera dalam surat telegram rahasia Kapolri tertanggal 19 Juli 2016.
Menindaklanjuti hal itu, Kompol Sutiyono juga menghimbau para orang tua mengawasi anak-anaknya, karena jika anak keasyikan bermain game, terkadang mengabaikan keselamatan dirinya sendiri.
“Mereka kan kalau sudah keasyikan main game itu pengennya main terus, sehingga tidak fokus pada pekerjaan. Saat apel ini kita ingat terus apalagi ini kan banyak anggota yang masih muda-muda. Mereka ini kan polisi, ya harusnya melayani masyarakat. Kemudian kalau anak kecil yang main, harusnya ada yang mendampingi, jangan asal main,” ungkap Wakapolres kepada Radio Republik Indonesia.
Selain itu, permainan ini dianggap dapat memicu keributan sesama teman atau pemain akibat berebut bonus atau karakter Pokemon. Dimungkinkan, ada pemain yang tersinggung kemudian menyerang lewat dunia maya, dan pada akhirnya memperkarakan ke ranah hukum dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. (p-76)
Baca

Sepasma, Ajang Promosi Agar Masyarakat Tahu Kualitas Produk Kabupaten Madiun

Madiun, Investigasi : Masih menjadi rangkaian Hari Jadi Kabupaten Madiun yang ke 448 Tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) menggelar Sepasar di Madiun (Sepasma) yang bertempat di Alun-alun Pusat Pemerintahan di Mejayan, Sabtu (23/7/16).
Acara Sepasma tersebut dibuka oleh Bupati Madiun, H. Muhtarom, Wakil Bupati Madiun, H.Iswanto, serta Ketua DPRD Kabupaten Madiun. Tampak dalam acara pembukaan Anggota Forpimda Kab.Madiun, Sekda kab.Madiun,Asisten, Staf Ahli dan seluruh pimpinan Satker, Camat, Kades/Lurah, Tokoh Masyarakat, Budayawan, Siswa-siswi, Masyarakat, Undangan dan Wartawan.
Dalam sambutan Bupati Madiun yang dibacakan oleh Wakil Bupati menyampaikan bahwa perigatan hari jadi Kab.Madiun Tahun 2016 ini mengambil tema “ Dengan Peringatan Hari Jadi Kab.Madiun ke 448 Tahun 2016 kita mantabkan semangat gotong royong dan guyub rukun guna terwujudnya masyarakat Madiun yang lebih sejahtera” 
Dalam sambutannya Bupati Madiun mengucapkan banyak syukur karena Kab.Madiun sudah mempunyai kegiatan yang  rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai icon Hari Jadi Kab Madiun yaitu, Sepasma, Gebyar Gapoktan, Pagelaran Wayang Kulit dengan Dalang Nasional Ki Prastyo Pamungkas Bayu Aji dengan Lakon Rama Nitis.
“Diminta tiap SKPD terkait untuk kegiatan prosesi Kirap Boyong dapatnya menjadi agenda rutin tiap tahun dalam bentuk kegiatan pawai budaya/pawai pembangunan atau nama lainnya,” kata Bupati Madiun.
Sementara, Agus Soejudi, Kabid Perdagangan menjelaskan bahwa Sepasar di Madiun atau yang di sebut Sepasma akan dilaksanakan setiap hari mulai tanggal 23 – 27 Juli 2016 di Alun-alun Caruban.
Selain itu, dalam Sepasma nantinya akan dipamerkan berbagai produk unggulan khas Kabupaten Madiun. “Sepasma akan menjadi ajang promosi bagi pengusaha yang ada di Kabupaten Madiun agar masyarakat tahu bahwa produk dari Kabupaten Madiun mampu bersaing secara mutu maupun kemasan,” tegasnya.
Perlu diketahui bahwa rangakaian kegiatan sepasma terdiri dari Gelar Seni Sepasma, Pameran Produk unggulan, pelayanan publik. Yang dilaksanakan selama 5 lima hari di mejayan yang sekarang menjadi pusat sentral pemerintahan kab.Madiun, dan pusat perhatian masyarakat, sehingga untuk kedepannya mejayan dapat menjadi pusat ekonomi masyarakat Madiun. (p-76)
Madiun, Investigasi : Masih menjadi rangkaian Hari Jadi Kabupaten Madiun yang ke 448 Tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) menggelar Sepasar di Madiun (Sepasma) yang bertempat di Alun-alun Pusat Pemerintahan di Mejayan, Sabtu (23/7/16).
Acara Sepasma tersebut dibuka oleh Bupati Madiun, H. Muhtarom, Wakil Bupati Madiun, H.Iswanto, serta Ketua DPRD Kabupaten Madiun. Tampak dalam acara pembukaan Anggota Forpimda Kab.Madiun, Sekda kab.Madiun,Asisten, Staf Ahli dan seluruh pimpinan Satker, Camat, Kades/Lurah, Tokoh Masyarakat, Budayawan, Siswa-siswi, Masyarakat, Undangan dan Wartawan.
Dalam sambutan Bupati Madiun yang dibacakan oleh Wakil Bupati menyampaikan bahwa perigatan hari jadi Kab.Madiun Tahun 2016 ini mengambil tema “ Dengan Peringatan Hari Jadi Kab.Madiun ke 448 Tahun 2016 kita mantabkan semangat gotong royong dan guyub rukun guna terwujudnya masyarakat Madiun yang lebih sejahtera” 
Dalam sambutannya Bupati Madiun mengucapkan banyak syukur karena Kab.Madiun sudah mempunyai kegiatan yang  rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai icon Hari Jadi Kab Madiun yaitu, Sepasma, Gebyar Gapoktan, Pagelaran Wayang Kulit dengan Dalang Nasional Ki Prastyo Pamungkas Bayu Aji dengan Lakon Rama Nitis.
“Diminta tiap SKPD terkait untuk kegiatan prosesi Kirap Boyong dapatnya menjadi agenda rutin tiap tahun dalam bentuk kegiatan pawai budaya/pawai pembangunan atau nama lainnya,” kata Bupati Madiun.
Sementara, Agus Soejudi, Kabid Perdagangan menjelaskan bahwa Sepasar di Madiun atau yang di sebut Sepasma akan dilaksanakan setiap hari mulai tanggal 23 – 27 Juli 2016 di Alun-alun Caruban.
Selain itu, dalam Sepasma nantinya akan dipamerkan berbagai produk unggulan khas Kabupaten Madiun. “Sepasma akan menjadi ajang promosi bagi pengusaha yang ada di Kabupaten Madiun agar masyarakat tahu bahwa produk dari Kabupaten Madiun mampu bersaing secara mutu maupun kemasan,” tegasnya.
Perlu diketahui bahwa rangakaian kegiatan sepasma terdiri dari Gelar Seni Sepasma, Pameran Produk unggulan, pelayanan publik. Yang dilaksanakan selama 5 lima hari di mejayan yang sekarang menjadi pusat sentral pemerintahan kab.Madiun, dan pusat perhatian masyarakat, sehingga untuk kedepannya mejayan dapat menjadi pusat ekonomi masyarakat Madiun. (p-76)
Baca

Tahun Depan, Pemkot Madiun Targetkan raih Piala Adipura Paripurna

Madiun Kota, Investigasi : Satu lagi prestasi yang dicatat oleh Kota Madiun yaitu dengan diterimanya penghargaan Piala Adipura Kirana Tahun 2016 dibidang Lingkungan Hidup yaitu untuk kategori Kota  sedang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Presiden Yusu Kalla yang didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Istanan Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Jumat (22/7)
Begitu sampai di Kota Madiun, Piala Adipura Kirana langsung diarak keliling Kota Madiun. Start dimulai dari Balaikota Madiun dan finish di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo serta dilanjutkan dengan acara syukuran.
Menurut Wakil walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, penilaian Adipura sekarang ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang ini Adipura ada beberapa klasifikasinya yaitu Adipura Buana, Adipura Kirana dan Adipura Paripurna
“Penilaian mengacu pada indikator yang lebih komplek. Disini Kota Madiun juga masuk pada nominasi Adipura Paripurna,” ungkapnya, Senin (25/7/16).
Wakil Walikota Madiun juga menambahkan untuk tahun depan, Kota Madiun untuk tahun depan targetnya harus mendapatkan Piala Adipura Paripurna. Untuk melangkah kesana, Pemerintah Kota Madiun akan menyiapkan anggaran sebesar 4,3 persen dari APBD untuk lingkungan hidup. “Ini merupakan komitmen dari Pemerintah Kota Madiun,” tegasnya.
Sementara, Sekretaris Kota Madiun, H. Maidi menambahkan bahwa keberhasilan Kota Madiun memboyong penghargaan Piala Adipura tidak lepas dari inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun yang mampu menggabungkan pengelolaan dan ekonomi serta wisata berbasis lingkungan hidup di wilayah Kota Madiun.
“Di kelurahan Winongo ada Bank Sampah Matahari yang mampu mendaur ulang sampah rumah tangga sehingga bisa mempunyai nilai ekonomi,” terang H. Maidi.
Proses daur ulang ini rupanya menarik perhatian dari Pemerintah Pusat dalam hal ini adalah Kemenpan RB sehingga upaya daur ulang tersebut mendapatkan apresiasi dan masuk top 99 inovasi pelayanan publik terbaik.
Upaya lain adalah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo, sampah disulap menjadi gas methan sebagai ganti bahan bakar sehingga bisa mencukupi kebutuhan sekitar 200 rumah tangga disekitarnya. “Disinilah letak fungsi ekonominya yaitu menyulap sampah menjadi sesuatu yang menghasilkan uang,” lanjut Sekda Kota Madiun.

Ditegaskan, keberhasilan dalam memperoleh penghargaan Piala Adipura Kirana ini merupakan keberhasilan dari masyarakat Kota Madiun. “Setelah ini, masyarakat diharapkan mampu menjaga kebersihan lingkungan dilingkungan masing-masing sehingga target untuk meraih piala Adipura Paripurna untuk tahun depan bisa terwujud,” pungkas H. Maidi. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Satu lagi prestasi yang dicatat oleh Kota Madiun yaitu dengan diterimanya penghargaan Piala Adipura Kirana Tahun 2016 dibidang Lingkungan Hidup yaitu untuk kategori Kota  sedang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Presiden Yusu Kalla yang didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Istanan Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Jumat (22/7)
Begitu sampai di Kota Madiun, Piala Adipura Kirana langsung diarak keliling Kota Madiun. Start dimulai dari Balaikota Madiun dan finish di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo serta dilanjutkan dengan acara syukuran.
Menurut Wakil walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, penilaian Adipura sekarang ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang ini Adipura ada beberapa klasifikasinya yaitu Adipura Buana, Adipura Kirana dan Adipura Paripurna
“Penilaian mengacu pada indikator yang lebih komplek. Disini Kota Madiun juga masuk pada nominasi Adipura Paripurna,” ungkapnya, Senin (25/7/16).
Wakil Walikota Madiun juga menambahkan untuk tahun depan, Kota Madiun untuk tahun depan targetnya harus mendapatkan Piala Adipura Paripurna. Untuk melangkah kesana, Pemerintah Kota Madiun akan menyiapkan anggaran sebesar 4,3 persen dari APBD untuk lingkungan hidup. “Ini merupakan komitmen dari Pemerintah Kota Madiun,” tegasnya.
Sementara, Sekretaris Kota Madiun, H. Maidi menambahkan bahwa keberhasilan Kota Madiun memboyong penghargaan Piala Adipura tidak lepas dari inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun yang mampu menggabungkan pengelolaan dan ekonomi serta wisata berbasis lingkungan hidup di wilayah Kota Madiun.
“Di kelurahan Winongo ada Bank Sampah Matahari yang mampu mendaur ulang sampah rumah tangga sehingga bisa mempunyai nilai ekonomi,” terang H. Maidi.
Proses daur ulang ini rupanya menarik perhatian dari Pemerintah Pusat dalam hal ini adalah Kemenpan RB sehingga upaya daur ulang tersebut mendapatkan apresiasi dan masuk top 99 inovasi pelayanan publik terbaik.
Upaya lain adalah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo, sampah disulap menjadi gas methan sebagai ganti bahan bakar sehingga bisa mencukupi kebutuhan sekitar 200 rumah tangga disekitarnya. “Disinilah letak fungsi ekonominya yaitu menyulap sampah menjadi sesuatu yang menghasilkan uang,” lanjut Sekda Kota Madiun.

Ditegaskan, keberhasilan dalam memperoleh penghargaan Piala Adipura Kirana ini merupakan keberhasilan dari masyarakat Kota Madiun. “Setelah ini, masyarakat diharapkan mampu menjaga kebersihan lingkungan dilingkungan masing-masing sehingga target untuk meraih piala Adipura Paripurna untuk tahun depan bisa terwujud,” pungkas H. Maidi. (p-76)
Baca

Ngawi Bersholawat Bersama Gus Ali Gondrong Dalam Rangkaian Peringati Hari Jadi Ke 658

Ngawi, Investigasi : Ngawi bersholawat yang menghadirkan K.H. Ali Shodiqin atau yang lebih termashur dengan panggilan akrabnya Gus Ali Gondrong dengan mengambil tempat di alun-alun Merdeka belum lama ini (20/7) adalah merupakan rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke 658 Kabupaten Ngawi. Puluhan ribu Jamaah dari berbagai daerah hadir dalam acara tersebut . Mereka datang ada yang berkendara sepeda motor, mobil pribadi, bus mini, bus pariwisata, mobil pick up, bahkan sampai menggunakan truck dengan kondisi muatan yang berjubel.
Dalam kesempatan itu, sebelum Sholawatan dimulai, Bupati Ngawi Budi Sulistyono memaparkan bahwa Sholawatan tersebut mengiringi perjalanan Kabupaten Ngawi yang ke 658 untuk menjadi lebih baik lagi dan dengan mengumandangkan Sholawatan bersama diharapkan Ngawi semakin sukses kedepannya.
K.H. Ali Shodiqin alias Gus Ali Gondrong mengajak seluruh Jamaah untuk meningkatkan amal kebajikan dan bersama-sama menjadikan Ngawi sebagai contoh bagi daerah lainnya. Dia juga mengajak para warga masyarakat untuk membantu dan mendukung Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam mewujudkan Ngawi menjadi Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur.

Di sisi lain, acara Ngawi Bersholawat cukup mengeluarkan keringat bagi Petugas Keamanan dan Pengatur lalu-lintas. Lain halnya dengan mereke yang memanfaatkan kehadiran Jamaah yang membludag untuk mengais rejeki dengan cara mebuka area penitipan kendaraan, membuka kiosk minuman dadakan dan makanan ringan, bahkan tidak sedikit Pedagang Asongan yang berlalu-lalang membelah padatnya kerumunan Jamaah untuk menawarkan barang dagangannya. Namun nasib malang menimpa diri Mbah Ahmad (75) warga Desa Karangmojo Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan yang ikutan mengais rejeki sebagai pedagang asongan. Terbawa oleh usianya yang sudah lanjut dan didorong oleh kecapekan, si kakek tua tersebut mengalami jatuh pingsan. Untunglah banyak orang yang peduli melihat keberadaan kakek pedagang asongan yang malang tersebut dan bergegas memberikan pertolongan. Bahkan Apran Panca  seorang Petugas dari Kepolisian juga turun tangan untuk memberikan pertolongan, termasuk mengambil kebijaksanaan  si korban diangkut ke Rumah Sakit untuk mendapat pertolongan lebih intensif. (hr-pdy)
Ngawi, Investigasi : Ngawi bersholawat yang menghadirkan K.H. Ali Shodiqin atau yang lebih termashur dengan panggilan akrabnya Gus Ali Gondrong dengan mengambil tempat di alun-alun Merdeka belum lama ini (20/7) adalah merupakan rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke 658 Kabupaten Ngawi. Puluhan ribu Jamaah dari berbagai daerah hadir dalam acara tersebut . Mereka datang ada yang berkendara sepeda motor, mobil pribadi, bus mini, bus pariwisata, mobil pick up, bahkan sampai menggunakan truck dengan kondisi muatan yang berjubel.
Dalam kesempatan itu, sebelum Sholawatan dimulai, Bupati Ngawi Budi Sulistyono memaparkan bahwa Sholawatan tersebut mengiringi perjalanan Kabupaten Ngawi yang ke 658 untuk menjadi lebih baik lagi dan dengan mengumandangkan Sholawatan bersama diharapkan Ngawi semakin sukses kedepannya.
K.H. Ali Shodiqin alias Gus Ali Gondrong mengajak seluruh Jamaah untuk meningkatkan amal kebajikan dan bersama-sama menjadikan Ngawi sebagai contoh bagi daerah lainnya. Dia juga mengajak para warga masyarakat untuk membantu dan mendukung Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam mewujudkan Ngawi menjadi Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur.

Di sisi lain, acara Ngawi Bersholawat cukup mengeluarkan keringat bagi Petugas Keamanan dan Pengatur lalu-lintas. Lain halnya dengan mereke yang memanfaatkan kehadiran Jamaah yang membludag untuk mengais rejeki dengan cara mebuka area penitipan kendaraan, membuka kiosk minuman dadakan dan makanan ringan, bahkan tidak sedikit Pedagang Asongan yang berlalu-lalang membelah padatnya kerumunan Jamaah untuk menawarkan barang dagangannya. Namun nasib malang menimpa diri Mbah Ahmad (75) warga Desa Karangmojo Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan yang ikutan mengais rejeki sebagai pedagang asongan. Terbawa oleh usianya yang sudah lanjut dan didorong oleh kecapekan, si kakek tua tersebut mengalami jatuh pingsan. Untunglah banyak orang yang peduli melihat keberadaan kakek pedagang asongan yang malang tersebut dan bergegas memberikan pertolongan. Bahkan Apran Panca  seorang Petugas dari Kepolisian juga turun tangan untuk memberikan pertolongan, termasuk mengambil kebijaksanaan  si korban diangkut ke Rumah Sakit untuk mendapat pertolongan lebih intensif. (hr-pdy)
Baca

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ngawi Ke 658 Yang Tepatnya Tanggal 7 Juli Akan Berakhir Tanggal 4 September 2016

Ngawi, Investigasi : Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ngawi senantiasa berhimpitan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apalagi belakangan seringkali pada kurun bulan Romadhan, di mana para umat Islam saatnya tapa brata menahan hawa nafsu selama satu bulan. Maka peringatan Hari Jadi dibijaksanai untuk dibarengkan dengan peringatan Tujuh Belasan.
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ngawi kali ini mengambil tema “ Dengan Semangat Hari Jadi ke 658 Kita Wujudkan Masyarakat Mandiri, Berbudaya, Agamis Dan Taat Pajak.”Mengenai tema tersebut Bupati Ngawi menjelaskan bahwa mempunyai makna yang sangat strategis dalam era otonomi daerah, Ngawi dengan segala keterbatasannya perlu menumbuhkan kemandirian masyarakat, melestarikan budaya lokal dan mempertahankan kerukunan antar umat beragama serta mendorong kesadaran masyarakat untuk taat membayar pajak, melaksanakan program pembangunan yang berkesinambungan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Sepertinya tidak memungkinkan untuk membeber semua agenda kegiatan Peringatan Hari Jadi Ngawi ke 658 yang spektakuler dengan berbagai mata acara yang begitu banyak dan sedemikian padatnya. Dengan meminimalisir berkurangnya makna, kegiatan seputar peringatan Hari Jadi Ngawi ke 658 diawali saja dengan peristiwa sakral, salah satu budaya peninggalan sejarah yang disebut Jamasan  Pusaka dan Kirap Pusaka.
Jamasan Pusaka yang dimaksud adalah menyiram para pusaka dengan air bercampur kembang disertai beberapa macam sesaji oleh seorang sesepuh yang tak putus-putusnya merapalkan mantra. Jamasan Pusaka dilakukan terhadap Pusaka Kabupaten berupa 2 buah tombak masing-masing bernama Kyai Singkir dan Kyai Songgolangit, sedangkan yang 2 lagi adalah Payung Tunggul Wulung dan Tunggul Warono. Dengan mengambil tempat di Pendapa Wedya Graha Kabupaten Ngawi (19/7) Ritual Jamasan Pusaka dipimpin langsung olehBupati ngawi Ir. H. Budi Sulistyono dan didampingi oleh para Unsur Pimpinan Daerah (Unspinda) serta para staf di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi dengan mengenakan pakaian adat kejawen. Jamasan Pusaka dilakukan oleh Sesepuh Agung Ki Suharno Ilham yang didampingi oleh para Sesepuh yang tergabung dalam paguyuban Persatuan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia ( Permadani ) Cabang Ngawi. Perlu diketahui bahwa sebelumnya keempat Pusaka Kabupaten Ngawi tersebut diboyong dari plangkannya Yang berada di dalam Geddhong Pusaka Pendapa Wedya Graha oleh 5 orang Sesepuh yang dipimpin oleh Ki Sugito selaku Ketua Permadani Cabang Ngawi diiringi syahdunya gendhing Jawa Ketawang Ngawiyat dan Boyong Basuki.

Kirap Pusaka yang dimaksud adalah memboyong pusaka dari Desa Ngawi Purba Kecamatan Ngawi yang notabene diyakini bahwa desa tersebut adalah merupakan cikal bakal (Asal muasal- Red,) dari Kabupaten Ngawi menuju persemayamannya di Gedhong Pusaka Pendapa Wedyagraha Kabupaten Ngawi (20/7). Sebelum dikirap, sejumlah Pusaka Kabupaten dibersihkan atau dijamas yang selanjutnya diboyong dan diinapkan semalam di Desa Ngawi Purba. Acara Kirap Pusaka betul-betul spektakuler dan layak menjadi aset wisata Kabupaten Ngawi dalam rangka Ngawi Visit Year 2017. Acara tersebut melibatkan arak-arakan 13 kereta kencana ala Kraton Solo dan 160 prajurit serta para Pelajar juga para PNS. Semuanya berjalan dengan khitmat, lancar, penuh pesona. (pdy)
Ngawi, Investigasi : Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ngawi senantiasa berhimpitan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apalagi belakangan seringkali pada kurun bulan Romadhan, di mana para umat Islam saatnya tapa brata menahan hawa nafsu selama satu bulan. Maka peringatan Hari Jadi dibijaksanai untuk dibarengkan dengan peringatan Tujuh Belasan.
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ngawi kali ini mengambil tema “ Dengan Semangat Hari Jadi ke 658 Kita Wujudkan Masyarakat Mandiri, Berbudaya, Agamis Dan Taat Pajak.”Mengenai tema tersebut Bupati Ngawi menjelaskan bahwa mempunyai makna yang sangat strategis dalam era otonomi daerah, Ngawi dengan segala keterbatasannya perlu menumbuhkan kemandirian masyarakat, melestarikan budaya lokal dan mempertahankan kerukunan antar umat beragama serta mendorong kesadaran masyarakat untuk taat membayar pajak, melaksanakan program pembangunan yang berkesinambungan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Sepertinya tidak memungkinkan untuk membeber semua agenda kegiatan Peringatan Hari Jadi Ngawi ke 658 yang spektakuler dengan berbagai mata acara yang begitu banyak dan sedemikian padatnya. Dengan meminimalisir berkurangnya makna, kegiatan seputar peringatan Hari Jadi Ngawi ke 658 diawali saja dengan peristiwa sakral, salah satu budaya peninggalan sejarah yang disebut Jamasan  Pusaka dan Kirap Pusaka.
Jamasan Pusaka yang dimaksud adalah menyiram para pusaka dengan air bercampur kembang disertai beberapa macam sesaji oleh seorang sesepuh yang tak putus-putusnya merapalkan mantra. Jamasan Pusaka dilakukan terhadap Pusaka Kabupaten berupa 2 buah tombak masing-masing bernama Kyai Singkir dan Kyai Songgolangit, sedangkan yang 2 lagi adalah Payung Tunggul Wulung dan Tunggul Warono. Dengan mengambil tempat di Pendapa Wedya Graha Kabupaten Ngawi (19/7) Ritual Jamasan Pusaka dipimpin langsung olehBupati ngawi Ir. H. Budi Sulistyono dan didampingi oleh para Unsur Pimpinan Daerah (Unspinda) serta para staf di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi dengan mengenakan pakaian adat kejawen. Jamasan Pusaka dilakukan oleh Sesepuh Agung Ki Suharno Ilham yang didampingi oleh para Sesepuh yang tergabung dalam paguyuban Persatuan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia ( Permadani ) Cabang Ngawi. Perlu diketahui bahwa sebelumnya keempat Pusaka Kabupaten Ngawi tersebut diboyong dari plangkannya Yang berada di dalam Geddhong Pusaka Pendapa Wedya Graha oleh 5 orang Sesepuh yang dipimpin oleh Ki Sugito selaku Ketua Permadani Cabang Ngawi diiringi syahdunya gendhing Jawa Ketawang Ngawiyat dan Boyong Basuki.

Kirap Pusaka yang dimaksud adalah memboyong pusaka dari Desa Ngawi Purba Kecamatan Ngawi yang notabene diyakini bahwa desa tersebut adalah merupakan cikal bakal (Asal muasal- Red,) dari Kabupaten Ngawi menuju persemayamannya di Gedhong Pusaka Pendapa Wedyagraha Kabupaten Ngawi (20/7). Sebelum dikirap, sejumlah Pusaka Kabupaten dibersihkan atau dijamas yang selanjutnya diboyong dan diinapkan semalam di Desa Ngawi Purba. Acara Kirap Pusaka betul-betul spektakuler dan layak menjadi aset wisata Kabupaten Ngawi dalam rangka Ngawi Visit Year 2017. Acara tersebut melibatkan arak-arakan 13 kereta kencana ala Kraton Solo dan 160 prajurit serta para Pelajar juga para PNS. Semuanya berjalan dengan khitmat, lancar, penuh pesona. (pdy)
Baca

Wawali Madiun Lakukan Sidak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)

Madiun, Investigasi : Hari pertama masuk sekolah menjadi perhatian banyak kalangan termasuk Wakil Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto. Di hari pertama tersebut, Wakil Walikota Madiun ini melakukan sidak di 3 sekolah yaitu SMPN 13, SMAN 2 dan SDN Patihan Kota Madiun.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menurut H. Sugeng Rismiyanto sangatlah penting untuk memahami lingkungan sekolah yang baru serta lingkungan sosialnya. “Semua pelaksanaan MPLS harus sesuai dengan instruksi dari Mendikbud,” ungkapnya.
Dilanjutkan, dalam pelaksanaan MPLS nanti, peran OSIS dan siswa senior tetap diperlukan, namun kendali penuh harus pada guru. “Memang MPLS ini melibatkan siswa senior yang tergabung dalam Osis, tapi tidak full, hanya perannya membantu saja, kalau pelakasananya tetap guru," ungkap H. Sugeng Rismiyanto, Senin (18/7/16).
Kesempatan yang sama Kepala Dikbudmudora, Gandhi Hatmoko menuturkan, MPLS dilaksanakan tiga hari, Senin (18/7/2016) sampai Rabu (20/7/2016). Menurut Gandhi, konsep MPLS diserahkan ke masing-masing sekolah, mengacu Permendikbud No. 18 Tahun 2016. Berbeda dengan tahun lalu, siswa senior yang tergabung dalam OSIS, tidak dilibatkan penuh, tetapi hanya membantu hal-hal yang diperlukan. Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Madiun ini memastikan diwilayah Kota Madiun tidak akan terjadi pelaksanaan outbound berkedok MPLS.

"Harus kita tegur karena kita juga lakukan monitor kepada sekolah-sekolah. Sejauh ini laporannya bagus, tidak ada laporan sekolah yang menyelenggarakan MOS, semua sesuai Permendikbud," katanya. (p-76)
Madiun, Investigasi : Hari pertama masuk sekolah menjadi perhatian banyak kalangan termasuk Wakil Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto. Di hari pertama tersebut, Wakil Walikota Madiun ini melakukan sidak di 3 sekolah yaitu SMPN 13, SMAN 2 dan SDN Patihan Kota Madiun.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menurut H. Sugeng Rismiyanto sangatlah penting untuk memahami lingkungan sekolah yang baru serta lingkungan sosialnya. “Semua pelaksanaan MPLS harus sesuai dengan instruksi dari Mendikbud,” ungkapnya.
Dilanjutkan, dalam pelaksanaan MPLS nanti, peran OSIS dan siswa senior tetap diperlukan, namun kendali penuh harus pada guru. “Memang MPLS ini melibatkan siswa senior yang tergabung dalam Osis, tapi tidak full, hanya perannya membantu saja, kalau pelakasananya tetap guru," ungkap H. Sugeng Rismiyanto, Senin (18/7/16).
Kesempatan yang sama Kepala Dikbudmudora, Gandhi Hatmoko menuturkan, MPLS dilaksanakan tiga hari, Senin (18/7/2016) sampai Rabu (20/7/2016). Menurut Gandhi, konsep MPLS diserahkan ke masing-masing sekolah, mengacu Permendikbud No. 18 Tahun 2016. Berbeda dengan tahun lalu, siswa senior yang tergabung dalam OSIS, tidak dilibatkan penuh, tetapi hanya membantu hal-hal yang diperlukan. Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Madiun ini memastikan diwilayah Kota Madiun tidak akan terjadi pelaksanaan outbound berkedok MPLS.

"Harus kita tegur karena kita juga lakukan monitor kepada sekolah-sekolah. Sejauh ini laporannya bagus, tidak ada laporan sekolah yang menyelenggarakan MOS, semua sesuai Permendikbud," katanya. (p-76)
Baca

DPRD Kabupaten Madiun Setujui Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2015 Untuk Disahkan Menjadi Perda

Madiun, Investigasi : Dalam Rapat Paripurna DPRD Yang dipimpin oleh Ketua DPRD Drs. Joko Setiono, Senin 18 Juli 2016 bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kab. Madiun menyetujui Raperda tentangPertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD Kab.Madiun TA. 2015 untuk disahkan menjadi perda yang definitive.
Moh. Sayuti, selaku Jubir menyampaikan berdasarkan pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir dengan peraturan Menteri dalam Negeri  No 21 Tahun 2011 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pengelolaan Keangan Daerah Kab.Madiun, serta berdasarkan hasil pembahan antara Badan Anggaran DPRD Kab.Madiun dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah pada Tanggal 11 sampai 12 juli 2016. Maka pada Rapat ini Banggar DPRD menyampaikan pendapatnya terhadap Raperda tentang Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD TA. 2015.
Penyusunan dan Pembahasan Raperda tentang pertangungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2015  telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, utamanya permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir dengan peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Bupati Madiun Nomor 24 Tahun 2013, serta mekanisme sebagaimana diatur dalam pasal 107  Peraturan DPRD No 28 Tahun 2014 tentang Tata Tertib DPRD Kab. Madiun.
Dalam Rangka evaluasi dan pengukuran kinerja Pemerintah Kab. Madiun, Badan Anggaran DPRD berpedoman pada penetapan KUA dan PPAS APBD 2015, KUA dan PPAS Perubahan dasar  APBD 2015 dan informasi hasil rapat dengar pendapat Komisi-komisi, serta dokumen laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur TA 2015.
Untuk pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015 yang perlu disempurnakan dan mendapat perhatian Dengan banyaknya SILPA pelaksanaan APBD TA 2015 agar pelaksanaan dadn perhitungan pos belanja lebih dicermati di setiap SKPD sehingga terjadi penurunan SILPA bahkan silPA relatif sangat kecil karena penyerapan anggaran menjadi satu indicator prestasi kerja DKPD dan Pemerintah Kab. Madiun.
Selain itu, daftar kegiatan yang belum di selesaikan pada akhir tahun dan diselenggarakan kembali dalam tahun anggran berikutnya dalam pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di setiap tahun supaya dirinci untuk keseluruhannya sehingga sisa lebih diperhitungkan lebih rill untuk dilanjutkan pelaksanaannya atau di geser sesuai peruntukannya sekaligus dituangkan dalam perencanaan perubahan APBD.
Adanya temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinbsi Jawa Timur terdapat penganggaran belanja yang tidak sesuai substansi dan mata anggran yang seharusnya pada beberapa satauan kerja Perangkat Daerah (SKPD), oleh karena itu tahun yang akan dating kepada pengguna anggaran terutama bagi SKPD  ynag mempunyai penganggaran untuk diperhatikan supaya tidak terjadi kesalahan yang sama.
Penganggaran dan realisasi barang dan jasa serta belanja modal dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) pada beberapa SKPD belum dapat melaksanakan penggunaan anggaran secara maksimal terbukti dengan masih tingginya SILPA APBD tahun 2015 oleh karena itu kepada seluruh SKPD untuk memperhatikan substansi kegiatan dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku dalam menyusun mata anggaran dalam rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah  (RKA SKPD).
Kepada Tim anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kab. Madiun supaya lebih cermat dalam melakukan verivikasi atas alokasi anggaran pada RKA SKPD dan sekaligus melakukan pengawasan yang ketat terhadp pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan RKA SKPD yang tetap ditetapkan.
System pengelolaan asset baik asset tetap dan asset bergerak pada pemerintahan Kabupaten Madiun segera dilaksanakan inventarisasi asset-aset daerah yang ada sebab masih banyak sekali asset-aset daerah yang belum tersertivikasi atas asset bergerak dimasa  yang akan dating agar menjadi lebih baik, tertib, taat dan patuh pada pelaksanaannya kepada Kepala BPKAD selaku pembantu Pengelola Barang dan seluruh kepala SKPD selaku pengguna Barang agar optimal dalam melakukan fungsi pengamanan dan administrasi atas barang milik daerah yang dikuasai dan atau menjadi kewenangan Pemerintah KAb.Madiun. disamping itu kepada seluruh Kepala SKPD untuk memperingatkan masing-masing bendahara barang supaya lebih cermat dalam pengelolaan asset-aset daerah yang dikelolanya.
Terkait kebijakan yang telah diputuskan bupati selaku kepala daerah pada waktu berkunjung di daerah daerah bahkan didesa desa yang bertemu masyarakat langsung menjadi prioritas yang utama dan segera ditindak lanjuti oleh SKPD yang berkaitan sesuai dengan aturan yang berlaku.  
Sementara, dalam sambutannya Bupati Madiun H. Muhtarom menyampaikan dalam Pembahasan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kab.Madiun TA. 2015 yang telah diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.
“Karena iitu merupakan agenda yang harus kita cermati bersama demi untuk kemajuan Pemerintah Kab.Madiun,” ungkap Bupati.
Dilanjutkan, Bupati Madiun menyampaikan terimakasih ynag sebesar-besarnya. Dari masukan-masukan anggota DPRD Kab. Madiun, dan kemudian akan digunakan sebagai bahan untuk mengambil kebijakan guna langkah perbaiakan dan penyempurnaan di waktu yang akan dating..
H. Muhtarom, S.Sos juga menyampaikan  agar Di sela-sela kesibukan yang dilaksanakan dalam pembangunan , penyelenggaraan pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat, tidak lupa pada hari ini Tepat tanggal 18 Juli 2016 ada momen yang sangat penting  yaitu hari jadi Kab. Madiun  ke 448 yang kita peringati dengan mengusung Tema “KITA MANTAPKAN SEMANGAT GOTONG ROYONG DAN GUYUB RUKUN GUNA TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN MADIUN YANG LEBIH SEJAHTERA”.

Setelah selesai acara sidang Paripurna DPRD Kabupaten Madiun lantas menggelar acara Halal bihalan dilobi utama Gedung DPRD Kabupaten Madiun. (p-76)
Madiun, Investigasi : Dalam Rapat Paripurna DPRD Yang dipimpin oleh Ketua DPRD Drs. Joko Setiono, Senin 18 Juli 2016 bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kab. Madiun menyetujui Raperda tentangPertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD Kab.Madiun TA. 2015 untuk disahkan menjadi perda yang definitive.
Moh. Sayuti, selaku Jubir menyampaikan berdasarkan pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir dengan peraturan Menteri dalam Negeri  No 21 Tahun 2011 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pengelolaan Keangan Daerah Kab.Madiun, serta berdasarkan hasil pembahan antara Badan Anggaran DPRD Kab.Madiun dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah pada Tanggal 11 sampai 12 juli 2016. Maka pada Rapat ini Banggar DPRD menyampaikan pendapatnya terhadap Raperda tentang Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD TA. 2015.
Penyusunan dan Pembahasan Raperda tentang pertangungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2015  telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, utamanya permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah terakhir dengan peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Bupati Madiun Nomor 24 Tahun 2013, serta mekanisme sebagaimana diatur dalam pasal 107  Peraturan DPRD No 28 Tahun 2014 tentang Tata Tertib DPRD Kab. Madiun.
Dalam Rangka evaluasi dan pengukuran kinerja Pemerintah Kab. Madiun, Badan Anggaran DPRD berpedoman pada penetapan KUA dan PPAS APBD 2015, KUA dan PPAS Perubahan dasar  APBD 2015 dan informasi hasil rapat dengar pendapat Komisi-komisi, serta dokumen laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur TA 2015.
Untuk pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015 yang perlu disempurnakan dan mendapat perhatian Dengan banyaknya SILPA pelaksanaan APBD TA 2015 agar pelaksanaan dadn perhitungan pos belanja lebih dicermati di setiap SKPD sehingga terjadi penurunan SILPA bahkan silPA relatif sangat kecil karena penyerapan anggaran menjadi satu indicator prestasi kerja DKPD dan Pemerintah Kab. Madiun.
Selain itu, daftar kegiatan yang belum di selesaikan pada akhir tahun dan diselenggarakan kembali dalam tahun anggran berikutnya dalam pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di setiap tahun supaya dirinci untuk keseluruhannya sehingga sisa lebih diperhitungkan lebih rill untuk dilanjutkan pelaksanaannya atau di geser sesuai peruntukannya sekaligus dituangkan dalam perencanaan perubahan APBD.
Adanya temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinbsi Jawa Timur terdapat penganggaran belanja yang tidak sesuai substansi dan mata anggran yang seharusnya pada beberapa satauan kerja Perangkat Daerah (SKPD), oleh karena itu tahun yang akan dating kepada pengguna anggaran terutama bagi SKPD  ynag mempunyai penganggaran untuk diperhatikan supaya tidak terjadi kesalahan yang sama.
Penganggaran dan realisasi barang dan jasa serta belanja modal dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) pada beberapa SKPD belum dapat melaksanakan penggunaan anggaran secara maksimal terbukti dengan masih tingginya SILPA APBD tahun 2015 oleh karena itu kepada seluruh SKPD untuk memperhatikan substansi kegiatan dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku dalam menyusun mata anggaran dalam rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah  (RKA SKPD).
Kepada Tim anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kab. Madiun supaya lebih cermat dalam melakukan verivikasi atas alokasi anggaran pada RKA SKPD dan sekaligus melakukan pengawasan yang ketat terhadp pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan RKA SKPD yang tetap ditetapkan.
System pengelolaan asset baik asset tetap dan asset bergerak pada pemerintahan Kabupaten Madiun segera dilaksanakan inventarisasi asset-aset daerah yang ada sebab masih banyak sekali asset-aset daerah yang belum tersertivikasi atas asset bergerak dimasa  yang akan dating agar menjadi lebih baik, tertib, taat dan patuh pada pelaksanaannya kepada Kepala BPKAD selaku pembantu Pengelola Barang dan seluruh kepala SKPD selaku pengguna Barang agar optimal dalam melakukan fungsi pengamanan dan administrasi atas barang milik daerah yang dikuasai dan atau menjadi kewenangan Pemerintah KAb.Madiun. disamping itu kepada seluruh Kepala SKPD untuk memperingatkan masing-masing bendahara barang supaya lebih cermat dalam pengelolaan asset-aset daerah yang dikelolanya.
Terkait kebijakan yang telah diputuskan bupati selaku kepala daerah pada waktu berkunjung di daerah daerah bahkan didesa desa yang bertemu masyarakat langsung menjadi prioritas yang utama dan segera ditindak lanjuti oleh SKPD yang berkaitan sesuai dengan aturan yang berlaku.  
Sementara, dalam sambutannya Bupati Madiun H. Muhtarom menyampaikan dalam Pembahasan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kab.Madiun TA. 2015 yang telah diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.
“Karena iitu merupakan agenda yang harus kita cermati bersama demi untuk kemajuan Pemerintah Kab.Madiun,” ungkap Bupati.
Dilanjutkan, Bupati Madiun menyampaikan terimakasih ynag sebesar-besarnya. Dari masukan-masukan anggota DPRD Kab. Madiun, dan kemudian akan digunakan sebagai bahan untuk mengambil kebijakan guna langkah perbaiakan dan penyempurnaan di waktu yang akan dating..
H. Muhtarom, S.Sos juga menyampaikan  agar Di sela-sela kesibukan yang dilaksanakan dalam pembangunan , penyelenggaraan pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat, tidak lupa pada hari ini Tepat tanggal 18 Juli 2016 ada momen yang sangat penting  yaitu hari jadi Kab. Madiun  ke 448 yang kita peringati dengan mengusung Tema “KITA MANTAPKAN SEMANGAT GOTONG ROYONG DAN GUYUB RUKUN GUNA TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN MADIUN YANG LEBIH SEJAHTERA”.

Setelah selesai acara sidang Paripurna DPRD Kabupaten Madiun lantas menggelar acara Halal bihalan dilobi utama Gedung DPRD Kabupaten Madiun. (p-76)
Baca

Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Madiun Berlangsung Khidmat

Madiun, Investigasi : Puncak rangkaian Hari Jadi Kabupaten Madiun ke 448 ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di halaman Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun. Senin, (18/7/16). Betindak selaku Inspektur Upacara Bupati Madiun H. Muhtarom, dengan Komandan Upacara, Camat Wungu, Achmadi.
Pelaksanaan upacara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Madiun, anggota dan wakil Forpimda, Sekda, Kepala SKPD, Camat, Dirt. BUMD, TP PKK Kab. Madiun, pengurus Dharma Wanita Persatuan Kab. Madiun serta Gabungan Organisasi Wanita Kab. Madiun dengan peserta upacara seluruh Pejabaat Eselon III dan IV, Kepala Desa, karyawan/ti Pemkab. Madiun, Linmas, Satpam, dan Pelajar.
Dalam sambutannya, Bupati Madiun, H. Muhtarom mengatakan Kabupaten Madiun saat ini telah memasuki usianya yang ke 448 tahun. Telah banyak kemajuan maupun keberhasilan yang diraih dalam berbagai bidang pembangunan.
“Hal ini diharapkan bisa menjadi penyemangat bagi kita untuk meningkatkan pengabdian guna mewujudkan program-program pembangunan dmi terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adanya tantangan/kendala diharapkan bisa menjadi peluang untuk suksesnya tugas dan tanggungjawab kita kedepannya,” ungkapnya.
Hari Jadi Kabupaten Madiun ke 448 Tahun 2016 ini mengambil tema “Dengan Semangat Hari Jadi ke 448 Kabupaten Madiun, Kita Mantabkan Semangat Gotong Royong dan Guyub Rukun Guna Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Madiun Yang Lebih Sejahtera”.
Menurut H. Muhtarom, dengan tema seperti ini hendaknya dapat memperkuat tekat kita untuk meningkatkan kondusifitas kinerja diseluruh jajaran Aparatur Daerah maupun masyarakat Kab. Madiun.
Kondisifitas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (Internal) sangat penting untuk mendorong timbulnya semangat kebersamaan yang bisa memacu tumbuhnya kreatifitas, soliditas, inovasi dan produktifitas kerja ditengah perubahan dan perkembangan masyarakat yang semakin kompeks. “Diharapkan, sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat, tepat dan profesional,” lanjutnya.
Kebanggaan terukir karena berbagai keberhasilan sudah diraih oleh Pemerintah Kabupaten Madiun. Lantas H. Muhtarom menjelaskan yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan peningkatan perkapita regional Kab. Madiun dari Rp.18.593.000,- pada 20114 dan Rp.20.464.000,- pada tahun 2015. Peningkatan Sumber Daya Manusia yang ditandai dengan peningkatan indeks pembangunan manusia dari 68,60 di Tahun 2014 menjadi 69,39 di Tahun 2015. “Menurunnya jumlah Penduduk Miskin dari 83.400 jiwa menjadi 81.200 jiwa ini berkaitan erat dengan meningkatnya kemandirian ekonomi keluarga ditandai dengan makin berkembangnya UMKM di Kab. Madiun dengan ditandai menurunnya Rumah Tidak Layah Huni (RTLH) dari 2.599 menjadi 2.213,” ujarnya lagi.
Selanjutnya, kinerja Pembangunan dan Peningkatan kesejahteraan masyarakat oleh Pemkab. Madiun juga mendapatkan apresiasi dan penghargaan prestasi diberbagai bidang pembangunan antara lain : Penhargaan “Satyalancana Wira Karya” bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana dari presiden RI Tahun 2015. Penghargaan “Swasti Saba Wiwerda” berhasil menyelenggarakan Kabupaten Sehat Tahun 2015 untuk Klasifikasi Pembina dari Menteri Kesehatan RI.
Penghargaan “Sertifikat Adipura Tahun 2015 kategori Kota Kecil untuk Kota Caruban yang ke tujuh kalinya. Penghargaan dari Menteri keuangan RI sebagai daerah berprestasi penerima dana Insentif Daerah TA 2016 atas Pencapaian Kinerja Kesehatan Fiskal Kinerja Pelayanan Publik serta Kinerja Ekonomi dan Kesejahteraan. Predikat “B” peringkat 5 Jatim dari Meneri PAN dan RB atas Penilaian sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 yang diterimakan pada tahun 2016. Serta Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kab. Madiun Tahun 2015 oleh BPK RI Perwakilan Jawa Timur yang ketiga kalinya.

Pada kesempatan ini Bupati Madiun juga berkenan menyerahkan Reward kepada Kepala Desa yang telah mampu melunasi PBB 2016, Penghargaan kepada siswa berprestasi adalah tertib berlalu lintas dan juga kendaraan Ambulance Puskesmas. Mengakhiri kegiatan ini Bupati dan Wakil Bupati Madiun berkenan melepaskan balon udara dengan disaksikan oleh ketua DPRD, anggota Forpimda, Sekda dan undangan lainnya dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. (p-76)
Madiun, Investigasi : Puncak rangkaian Hari Jadi Kabupaten Madiun ke 448 ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di halaman Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun. Senin, (18/7/16). Betindak selaku Inspektur Upacara Bupati Madiun H. Muhtarom, dengan Komandan Upacara, Camat Wungu, Achmadi.
Pelaksanaan upacara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Madiun, anggota dan wakil Forpimda, Sekda, Kepala SKPD, Camat, Dirt. BUMD, TP PKK Kab. Madiun, pengurus Dharma Wanita Persatuan Kab. Madiun serta Gabungan Organisasi Wanita Kab. Madiun dengan peserta upacara seluruh Pejabaat Eselon III dan IV, Kepala Desa, karyawan/ti Pemkab. Madiun, Linmas, Satpam, dan Pelajar.
Dalam sambutannya, Bupati Madiun, H. Muhtarom mengatakan Kabupaten Madiun saat ini telah memasuki usianya yang ke 448 tahun. Telah banyak kemajuan maupun keberhasilan yang diraih dalam berbagai bidang pembangunan.
“Hal ini diharapkan bisa menjadi penyemangat bagi kita untuk meningkatkan pengabdian guna mewujudkan program-program pembangunan dmi terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adanya tantangan/kendala diharapkan bisa menjadi peluang untuk suksesnya tugas dan tanggungjawab kita kedepannya,” ungkapnya.
Hari Jadi Kabupaten Madiun ke 448 Tahun 2016 ini mengambil tema “Dengan Semangat Hari Jadi ke 448 Kabupaten Madiun, Kita Mantabkan Semangat Gotong Royong dan Guyub Rukun Guna Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Madiun Yang Lebih Sejahtera”.
Menurut H. Muhtarom, dengan tema seperti ini hendaknya dapat memperkuat tekat kita untuk meningkatkan kondusifitas kinerja diseluruh jajaran Aparatur Daerah maupun masyarakat Kab. Madiun.
Kondisifitas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (Internal) sangat penting untuk mendorong timbulnya semangat kebersamaan yang bisa memacu tumbuhnya kreatifitas, soliditas, inovasi dan produktifitas kerja ditengah perubahan dan perkembangan masyarakat yang semakin kompeks. “Diharapkan, sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat, tepat dan profesional,” lanjutnya.
Kebanggaan terukir karena berbagai keberhasilan sudah diraih oleh Pemerintah Kabupaten Madiun. Lantas H. Muhtarom menjelaskan yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan peningkatan perkapita regional Kab. Madiun dari Rp.18.593.000,- pada 20114 dan Rp.20.464.000,- pada tahun 2015. Peningkatan Sumber Daya Manusia yang ditandai dengan peningkatan indeks pembangunan manusia dari 68,60 di Tahun 2014 menjadi 69,39 di Tahun 2015. “Menurunnya jumlah Penduduk Miskin dari 83.400 jiwa menjadi 81.200 jiwa ini berkaitan erat dengan meningkatnya kemandirian ekonomi keluarga ditandai dengan makin berkembangnya UMKM di Kab. Madiun dengan ditandai menurunnya Rumah Tidak Layah Huni (RTLH) dari 2.599 menjadi 2.213,” ujarnya lagi.
Selanjutnya, kinerja Pembangunan dan Peningkatan kesejahteraan masyarakat oleh Pemkab. Madiun juga mendapatkan apresiasi dan penghargaan prestasi diberbagai bidang pembangunan antara lain : Penhargaan “Satyalancana Wira Karya” bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana dari presiden RI Tahun 2015. Penghargaan “Swasti Saba Wiwerda” berhasil menyelenggarakan Kabupaten Sehat Tahun 2015 untuk Klasifikasi Pembina dari Menteri Kesehatan RI.
Penghargaan “Sertifikat Adipura Tahun 2015 kategori Kota Kecil untuk Kota Caruban yang ke tujuh kalinya. Penghargaan dari Menteri keuangan RI sebagai daerah berprestasi penerima dana Insentif Daerah TA 2016 atas Pencapaian Kinerja Kesehatan Fiskal Kinerja Pelayanan Publik serta Kinerja Ekonomi dan Kesejahteraan. Predikat “B” peringkat 5 Jatim dari Meneri PAN dan RB atas Penilaian sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 yang diterimakan pada tahun 2016. Serta Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kab. Madiun Tahun 2015 oleh BPK RI Perwakilan Jawa Timur yang ketiga kalinya.

Pada kesempatan ini Bupati Madiun juga berkenan menyerahkan Reward kepada Kepala Desa yang telah mampu melunasi PBB 2016, Penghargaan kepada siswa berprestasi adalah tertib berlalu lintas dan juga kendaraan Ambulance Puskesmas. Mengakhiri kegiatan ini Bupati dan Wakil Bupati Madiun berkenan melepaskan balon udara dengan disaksikan oleh ketua DPRD, anggota Forpimda, Sekda dan undangan lainnya dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. (p-76)
Baca

Dalang Cilik “Taufiq Hilmi Prayoga“ Siswa SDN Kuniran 1 Kecamatan Sine Memukau Penonton

Ngawi, Investigasi : Pada era globalisasi di segala bidang saat ini termasuk bidang kebudayaan, ternyata seni pakeliran wayang kulit boleh dikatakan tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas. Hal tersebut terbukti dengan setiap ada pagelaran wayang kulit selalu dibanjiri penonton. Penggemar pertunjukan wayang kulit di Ngawi tidak hanya kalangan kaum Adam, namun banyak juga kaum Hawa yang menyukainya. Wayang kulit tidak hanya disukai oleh orang dewasa, namun tidak sedikit para remaja bahkan anak-anak yang menggandrunginya. Mengapa bisa seperti itu, karena adanya kreasi dan inovasi yang bisa menjaring selera penonton. Suatu misal Sang Dalang membawa serta regu musik campur sari atau dang dut yang siap melantunkan lagu-lagu yang sedang ngetop sehingga penonton bisa berdendang dan bergoyang. Tak jarang pula Si Dalang berkolaborasi dengan pelawak sehingga penonton merasa gembira dengan gelak tawa.
Pemerintah Kabupaten Ngawi memberikan apresiasi untuk nguri-uri (melestarikan-Red.) budaya bangsa pada umumnya dan wayang kulit pada khususnya. Hal tersebut terbukti dengan digelarnya pakeliran wayang kulit di 30 tempat dalam waktu bersamaan di suatu malam pada tahun lalu. Di bawah kepemimpinan Bupati Ngawi Ir.H.Budi Sulistyono melalui Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olah Raga ( Disparyapura ) pernah juga diselenggarakan “ Parade Dalang Cilik “ dengan mengambil tempat di alun-alun Merdeka Kabupaten Ngawi.
Pada saat digelar Parade Dalang Cilik terdapat salah satu peserta dari SDN Kuniran 1 Desa Kuniran Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, yang saat itu mementaskan lakon “ Babat Alas Wonomarto “, dia adalah Sang Dalang Cilik Taufiq Hilmi Prayoga. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan suami isteri Agus Santosa Triyono seorang guru di SDN Kedungharjo 2 dan sang ibu bernama Suciati.

Baru-baru ini (17/7) Taufiq pentas untuk kedua kalinya dengan menggelar lakon “Lahirnya Gathutkaca“. Kali ini dia pentas dalam rangka merayakan tasyakuran khitanan atas dirinya sendiri, sekalian akiqohan, bertempat di rumah orang tuanya yaitu di depan Koramil Sine. Dalang Cilik yang baru saja naik dari kelas 5 ke kelas 6 ini bekerjasama dengan teman-teman ceweknya yang juga baru naik ke kelas 6 untuk mendampinginya sebagai pesinden. Antara lain Dila, Putri, Rida dan Yaya dari SDN Sumberrejo 1 serta Fasya dari SDN Tulakan 2. Dalam bincang-bincang dengan investigasi Taufiq Hilmi Prayoga mengatakan bahwa dia dilatih oleh seorang yang ahli di dunia padalangan yang bernama Suripto dari Bedali Ngrambe, sedangkan para pesinden dibimbing oleh ibu guru SDN Sumberrejo. (SR)
Ngawi, Investigasi : Pada era globalisasi di segala bidang saat ini termasuk bidang kebudayaan, ternyata seni pakeliran wayang kulit boleh dikatakan tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas. Hal tersebut terbukti dengan setiap ada pagelaran wayang kulit selalu dibanjiri penonton. Penggemar pertunjukan wayang kulit di Ngawi tidak hanya kalangan kaum Adam, namun banyak juga kaum Hawa yang menyukainya. Wayang kulit tidak hanya disukai oleh orang dewasa, namun tidak sedikit para remaja bahkan anak-anak yang menggandrunginya. Mengapa bisa seperti itu, karena adanya kreasi dan inovasi yang bisa menjaring selera penonton. Suatu misal Sang Dalang membawa serta regu musik campur sari atau dang dut yang siap melantunkan lagu-lagu yang sedang ngetop sehingga penonton bisa berdendang dan bergoyang. Tak jarang pula Si Dalang berkolaborasi dengan pelawak sehingga penonton merasa gembira dengan gelak tawa.
Pemerintah Kabupaten Ngawi memberikan apresiasi untuk nguri-uri (melestarikan-Red.) budaya bangsa pada umumnya dan wayang kulit pada khususnya. Hal tersebut terbukti dengan digelarnya pakeliran wayang kulit di 30 tempat dalam waktu bersamaan di suatu malam pada tahun lalu. Di bawah kepemimpinan Bupati Ngawi Ir.H.Budi Sulistyono melalui Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olah Raga ( Disparyapura ) pernah juga diselenggarakan “ Parade Dalang Cilik “ dengan mengambil tempat di alun-alun Merdeka Kabupaten Ngawi.
Pada saat digelar Parade Dalang Cilik terdapat salah satu peserta dari SDN Kuniran 1 Desa Kuniran Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, yang saat itu mementaskan lakon “ Babat Alas Wonomarto “, dia adalah Sang Dalang Cilik Taufiq Hilmi Prayoga. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan suami isteri Agus Santosa Triyono seorang guru di SDN Kedungharjo 2 dan sang ibu bernama Suciati.

Baru-baru ini (17/7) Taufiq pentas untuk kedua kalinya dengan menggelar lakon “Lahirnya Gathutkaca“. Kali ini dia pentas dalam rangka merayakan tasyakuran khitanan atas dirinya sendiri, sekalian akiqohan, bertempat di rumah orang tuanya yaitu di depan Koramil Sine. Dalang Cilik yang baru saja naik dari kelas 5 ke kelas 6 ini bekerjasama dengan teman-teman ceweknya yang juga baru naik ke kelas 6 untuk mendampinginya sebagai pesinden. Antara lain Dila, Putri, Rida dan Yaya dari SDN Sumberrejo 1 serta Fasya dari SDN Tulakan 2. Dalam bincang-bincang dengan investigasi Taufiq Hilmi Prayoga mengatakan bahwa dia dilatih oleh seorang yang ahli di dunia padalangan yang bernama Suripto dari Bedali Ngrambe, sedangkan para pesinden dibimbing oleh ibu guru SDN Sumberrejo. (SR)
Baca

Dalang Cilik “Taufiq Hilmi Prayoga“ Siswa SDN Kuniran 1 Kecamatan Sine Memukau Penonton

Ngawi, Investigasi : Pada era globalisasi di segala bidang saat ini termasuk bidang kebudayaan, ternyata seni pakeliran wayang kulit boleh dikatakan tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas. Hal tersebut terbukti dengan setiap ada pagelaran wayang kulit selalu dibanjiri penonton. Penggemar pertunjukan wayang kulit di Ngawi tidak hanya kalangan kaum Adam, namun banyak juga kaum Hawa yang menyukainya. Wayang kulit tidak hanya disukai oleh orang dewasa, namun tidak sedikit para remaja bahkan anak-anak yang menggandrunginya. Mengapa bisa seperti itu, karena adanya kreasi dan inovasi yang bisa menjaring selera penonton. Suatu misal Sang Dalang membawa serta regu musik campur sari atau dang dut yang siap melantunkan lagu-lagu yang sedang ngetop sehingga penonton bisa berdendang dan bergoyang. Tak jarang pula Si Dalang berkolaborasi dengan pelawak sehingga penonton merasa gembira dengan gelak tawa.
Pemerintah Kabupaten Ngawi memberikan apresiasi untuk nguri-uri (melestarikan-Red.) budaya bangsa pada umumnya dan wayang kulit pada khususnya. Hal tersebut terbukti dengan digelarnya pakeliran wayang kulit di 30 tempat dalam waktu bersamaan di suatu malam pada tahun lalu. Di bawah kepemimpinan Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono melalui Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olah Raga (Disparyapura) pernah juga diselenggarakan “ Parade Dalang Cilik “ dengan mengambil tempat di alun-alun Merdeka Kabupaten Ngawi.
Pada saat digelar Parade Dalang Cilik terdapat salah satu peserta dari SDN Kuniran 1 Desa Kuniran Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, yang saat itu mementaskan lakon “ Babat Alas Wonomarto “, dia adalah Sang Dalang Cilik Taufiq Hilmi Prayoga. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan suami isteri Agus Santosa Triyono seorang guru di SDN Kedungharjo 2 dan sang ibu bernama Suciati.

Baru-baru ini (17/7) Taufiq pentas untuk kedua kalinya dengan menggelar lakon “ Lahirnya Gathutkaca “. Kali ini dia pentas dalam rangka merayakan tasyakuran khitanan atas dirinya sendiri, sekalian akiqohan, bertempat di rumah orang tuanya yaitu di depan Koramil Sine. Dalang Cilik yang baru saja naik dari kelas 5 ke kelas 6 ini bekerjasama dengan teman-teman ceweknya yang juga baru naik ke kelas 6 untuk mendampinginya sebagai pesinden. Antara lain Dila, Putri, Rida dan Yaya dari SDN Sumberrejo 1 serta Fasya dari SDN Tulakan 2. Dalam bincang-bincang dengan Investigasi, Taufiq Hilmi Prayoga mengatakan bahwa dia dilatih oleh seorang yang ahli di dunia padalangan yang bernama Suripto dari Bedali Ngrambe, sedangkan para pesinden dibimbing oleh ibu guru SDN Sumberrejo. Dapat ditambahkan bahwa ikut hadir memberikan suport kepada Ki Dalang Cilik  dan para pengrawit cilik serta para pesinden cilik antara lain para orang tua siswa, para guru, bahkan Syaifudin,S.Pd. M.Si juga memberikan suport dan bergambar bersama dengan mereka. (S.R)
Ngawi, Investigasi : Pada era globalisasi di segala bidang saat ini termasuk bidang kebudayaan, ternyata seni pakeliran wayang kulit boleh dikatakan tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas. Hal tersebut terbukti dengan setiap ada pagelaran wayang kulit selalu dibanjiri penonton. Penggemar pertunjukan wayang kulit di Ngawi tidak hanya kalangan kaum Adam, namun banyak juga kaum Hawa yang menyukainya. Wayang kulit tidak hanya disukai oleh orang dewasa, namun tidak sedikit para remaja bahkan anak-anak yang menggandrunginya. Mengapa bisa seperti itu, karena adanya kreasi dan inovasi yang bisa menjaring selera penonton. Suatu misal Sang Dalang membawa serta regu musik campur sari atau dang dut yang siap melantunkan lagu-lagu yang sedang ngetop sehingga penonton bisa berdendang dan bergoyang. Tak jarang pula Si Dalang berkolaborasi dengan pelawak sehingga penonton merasa gembira dengan gelak tawa.
Pemerintah Kabupaten Ngawi memberikan apresiasi untuk nguri-uri (melestarikan-Red.) budaya bangsa pada umumnya dan wayang kulit pada khususnya. Hal tersebut terbukti dengan digelarnya pakeliran wayang kulit di 30 tempat dalam waktu bersamaan di suatu malam pada tahun lalu. Di bawah kepemimpinan Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono melalui Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olah Raga (Disparyapura) pernah juga diselenggarakan “ Parade Dalang Cilik “ dengan mengambil tempat di alun-alun Merdeka Kabupaten Ngawi.
Pada saat digelar Parade Dalang Cilik terdapat salah satu peserta dari SDN Kuniran 1 Desa Kuniran Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi, yang saat itu mementaskan lakon “ Babat Alas Wonomarto “, dia adalah Sang Dalang Cilik Taufiq Hilmi Prayoga. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan suami isteri Agus Santosa Triyono seorang guru di SDN Kedungharjo 2 dan sang ibu bernama Suciati.

Baru-baru ini (17/7) Taufiq pentas untuk kedua kalinya dengan menggelar lakon “ Lahirnya Gathutkaca “. Kali ini dia pentas dalam rangka merayakan tasyakuran khitanan atas dirinya sendiri, sekalian akiqohan, bertempat di rumah orang tuanya yaitu di depan Koramil Sine. Dalang Cilik yang baru saja naik dari kelas 5 ke kelas 6 ini bekerjasama dengan teman-teman ceweknya yang juga baru naik ke kelas 6 untuk mendampinginya sebagai pesinden. Antara lain Dila, Putri, Rida dan Yaya dari SDN Sumberrejo 1 serta Fasya dari SDN Tulakan 2. Dalam bincang-bincang dengan Investigasi, Taufiq Hilmi Prayoga mengatakan bahwa dia dilatih oleh seorang yang ahli di dunia padalangan yang bernama Suripto dari Bedali Ngrambe, sedangkan para pesinden dibimbing oleh ibu guru SDN Sumberrejo. Dapat ditambahkan bahwa ikut hadir memberikan suport kepada Ki Dalang Cilik  dan para pengrawit cilik serta para pesinden cilik antara lain para orang tua siswa, para guru, bahkan Syaifudin,S.Pd. M.Si juga memberikan suport dan bergambar bersama dengan mereka. (S.R)
Baca

Halal Bi Halal Keluarga Besar SMK Negeri 2 Ngawi Penuh Makna. Drs. H. Sumilan, M.Pd.I : “Guru Yang Pertama Kali Masuk Surga”

Ngawi, Investigasi : Sehari menjelang hari pertama masuk dalam tahun ajaran 2016/2017 Keluarga Besar SMK Negeri 2 Ngawi menyelenggarakan Halal bi halal (17/7) dengan mengambil tempat di R.M. Notosuman Desa Watualang Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi dengan thema : Memahami Makna Silaturahmi Untuk Meningkatkan Hubungan Sesama Manusia Dengan Menghargai Perbedaan Untuk Sebuah Kebersamaan.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah SMKN 2 Drs. Parjono,M.Pd, Ketua Komite Drs.H. Bambang Sri Mulyadi beserta jajaran Pengurus, segenap para Guru dan Karyawan, hampir semuanya bersama isteri, beberapa orang siwa-siswi sebagai perwakilan. Adapun mubaliq yang dihadirkan adalah Drs.H. Sumilan,S.Pd.I., seorang karyawan Kemenag Kabupaten Ngawi. Tidak ketinggalan regu hadroh ROHIS An-Nida SMKN 2 ikut menyemarakkan jalannya acara.
Ketua Panitia Penyelenggara Munaji,M.A. dalam sambutannya memaparkan bahwa acara tersebut sudah menjadi agenda tahunan dalam nuansa Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Dengan halal bi halal dimaksudkan agar saling memaafkan jika ada kesalahan atau kekhilafan diantara keluarga besar SMK N 2, setelah usai menjalankan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan.
Kepala Sekolah Drs. Parjono,M.Pd. yang telah memimpin selama lebih dari dua tahun, dalam kesempatan itu menyampaikan permintaan maaf jika dalam perjalanannya selama dia menjabat Kepala Sekolah di SMK N 2 terdapat hal-hal yang terkesan kurang berkenan di hati para guru maupun karyawan.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kalaupun dia menegakkan disiplin, seolah terkesan seperti marah, itu adalah demi kemajuan sekolah. Namun dalam hatinya tidak pernah ada rasa dendam. “Bagi saya, yang sudah ya sudah, tidak ada masalah lagi dan tidak ada rasa dendam di hati saya,” demikian tuturnya.
Ketua Komite Drs. Bambang Sri Mulyadi mengapresiasi kegiatan tersebut, guna menjalin tali silaturahmi antar keluarga besar SMKN 2 Ngawi. Dia sangat setuju apabila acara halal bi halal dibakukan menjadi agenda tahunan.
Berkenan menyampaikan Tausiah Halal Bi Halal dan Doa Drs.H. Sumilan,M.Pd.I. yang penyampaiannya terkesan santai dalam keseriusan. Antara lain dia menjelaskan bahwa Umat Islam yang telah menggembleng diri dalam kawah candradimuka selama sebulan penuh di bulan Ramadhan menahan segala hawa nafsu maka dilanjutkan saling memaafkan, maka kambali fitrah, artinya bersih ibarat keadaan bayi yang baru lahir. Kadang kala dia sampaikan materi tausiah dengan nada canda akrab dan mendapat aplush dari semua yang hadir. Terlebih saat Ustad Sumilan berkata :” Guru itu adalah digugu dan ditiru. Maka mulialah tugas yang diemban oleh guru karena senantiasa memberikan bimbingan ke jalan yang benar,membawa anak didik menjadi orang yang beraklaq, berbudi luhur dan sebagainya. Oleh karena itu, guru adalah yang pertama masuk surga,” demikian kata ustad yang disambut tepuk tangan yang sangat meriah.

Setelah ditutup dengan doa, acara dilanjutkan dengan bersalam-salaman membentuk ular-ularan yang panjang memenuhi ruang pertemuan, diiringi lagu-lagu islami yang didendangkan oleh regu hadroh ROHIS An-Nida. Usai bersalam-salaman acara diakhiri dengan menikmati sajian makan siang yang telah disiapkan oleh panitia. (pdy)
Ngawi, Investigasi : Sehari menjelang hari pertama masuk dalam tahun ajaran 2016/2017 Keluarga Besar SMK Negeri 2 Ngawi menyelenggarakan Halal bi halal (17/7) dengan mengambil tempat di R.M. Notosuman Desa Watualang Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi dengan thema : Memahami Makna Silaturahmi Untuk Meningkatkan Hubungan Sesama Manusia Dengan Menghargai Perbedaan Untuk Sebuah Kebersamaan.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah SMKN 2 Drs. Parjono,M.Pd, Ketua Komite Drs.H. Bambang Sri Mulyadi beserta jajaran Pengurus, segenap para Guru dan Karyawan, hampir semuanya bersama isteri, beberapa orang siwa-siswi sebagai perwakilan. Adapun mubaliq yang dihadirkan adalah Drs.H. Sumilan,S.Pd.I., seorang karyawan Kemenag Kabupaten Ngawi. Tidak ketinggalan regu hadroh ROHIS An-Nida SMKN 2 ikut menyemarakkan jalannya acara.
Ketua Panitia Penyelenggara Munaji,M.A. dalam sambutannya memaparkan bahwa acara tersebut sudah menjadi agenda tahunan dalam nuansa Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Dengan halal bi halal dimaksudkan agar saling memaafkan jika ada kesalahan atau kekhilafan diantara keluarga besar SMK N 2, setelah usai menjalankan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan.
Kepala Sekolah Drs. Parjono,M.Pd. yang telah memimpin selama lebih dari dua tahun, dalam kesempatan itu menyampaikan permintaan maaf jika dalam perjalanannya selama dia menjabat Kepala Sekolah di SMK N 2 terdapat hal-hal yang terkesan kurang berkenan di hati para guru maupun karyawan.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kalaupun dia menegakkan disiplin, seolah terkesan seperti marah, itu adalah demi kemajuan sekolah. Namun dalam hatinya tidak pernah ada rasa dendam. “Bagi saya, yang sudah ya sudah, tidak ada masalah lagi dan tidak ada rasa dendam di hati saya,” demikian tuturnya.
Ketua Komite Drs. Bambang Sri Mulyadi mengapresiasi kegiatan tersebut, guna menjalin tali silaturahmi antar keluarga besar SMKN 2 Ngawi. Dia sangat setuju apabila acara halal bi halal dibakukan menjadi agenda tahunan.
Berkenan menyampaikan Tausiah Halal Bi Halal dan Doa Drs.H. Sumilan,M.Pd.I. yang penyampaiannya terkesan santai dalam keseriusan. Antara lain dia menjelaskan bahwa Umat Islam yang telah menggembleng diri dalam kawah candradimuka selama sebulan penuh di bulan Ramadhan menahan segala hawa nafsu maka dilanjutkan saling memaafkan, maka kambali fitrah, artinya bersih ibarat keadaan bayi yang baru lahir. Kadang kala dia sampaikan materi tausiah dengan nada canda akrab dan mendapat aplush dari semua yang hadir. Terlebih saat Ustad Sumilan berkata :” Guru itu adalah digugu dan ditiru. Maka mulialah tugas yang diemban oleh guru karena senantiasa memberikan bimbingan ke jalan yang benar,membawa anak didik menjadi orang yang beraklaq, berbudi luhur dan sebagainya. Oleh karena itu, guru adalah yang pertama masuk surga,” demikian kata ustad yang disambut tepuk tangan yang sangat meriah.

Setelah ditutup dengan doa, acara dilanjutkan dengan bersalam-salaman membentuk ular-ularan yang panjang memenuhi ruang pertemuan, diiringi lagu-lagu islami yang didendangkan oleh regu hadroh ROHIS An-Nida. Usai bersalam-salaman acara diakhiri dengan menikmati sajian makan siang yang telah disiapkan oleh panitia. (pdy)
Baca

Kepala Inspektorat Kabupaten Madiun Jadi Tersangka Kasus Korupsi

Madiun, Investigasi : Setelah menjadi atensi khusus dari Kejaksaan Agung, Kasus korupsi anggaran Badan Pengawas (Banwas) Tahun 2012 - 2014 Kabupaten Madiun sebesar 2 miliar yang hanya diterimakan sebesar Rp. 500 juta saja, kini Kejaksaan Negeri Mejayan unjuk gigi dengan menetapkan Benny Adi Wijaya, Inspektur di Inspektorat Kabupaten Madiun serta Bambang Budi Oetomo mantan Inspektur yang merupakan senior dari Beny Adi Wijaya. Jumat (15/7/16).
Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Mejayan, Wartadjiono Hadi mengatakan bahwa penetapan tersangka Beny Adi Wijaya sudah dilakukan sejak  tanggal 1 Juli 2016 lalu. “Sudah kami tetapkan sebagai tersangka per 1 Juli 2016 kemarin,” ungkap Wartadjiono Hadi.
Diketahui, penetapan tersangka ini dilakukan setelah Kejaksaan Negeri Mejayan melakukan pendalaman terhadap dugaan korupsi di lingkup Inspektorat Kabupaten Madiun. Pihak Kejari Mejayan telah memanggil sejumlah nama penting. Mulai dari Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Edi Hariyanto, Bendahara Inspektorat, Handoko dan sederet staf Inspektorat seperti Hendra Sulistyawan, Rum Affandi dan Arif Muanas.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Beny Adi Wijaya bersama staff yang ikut diperiksa di Kejari Mejayan langsung pergi tanpa mau dikonfirmasi oleh Wartawan.

Kilas balik, Sesuai laporan yang masuk ke Kejagung, anggaran di pos Banwas sepanjang 2012 hingga 2014 senilai Rp2 miliar hanya diterimakan sebesar Rp 500 juta saja. Kabarnya, sisa dana senilai Rp 1,5 miliar itu dialirkan ke rekening masing-masing pejabat yang terlibat dengan cara ditransfer hingga berulangkali. Lantas kasus ini menjadi atensi langsung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI. (p-76)
Madiun, Investigasi : Setelah menjadi atensi khusus dari Kejaksaan Agung, Kasus korupsi anggaran Badan Pengawas (Banwas) Tahun 2012 - 2014 Kabupaten Madiun sebesar 2 miliar yang hanya diterimakan sebesar Rp. 500 juta saja, kini Kejaksaan Negeri Mejayan unjuk gigi dengan menetapkan Benny Adi Wijaya, Inspektur di Inspektorat Kabupaten Madiun serta Bambang Budi Oetomo mantan Inspektur yang merupakan senior dari Beny Adi Wijaya. Jumat (15/7/16).
Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Mejayan, Wartadjiono Hadi mengatakan bahwa penetapan tersangka Beny Adi Wijaya sudah dilakukan sejak  tanggal 1 Juli 2016 lalu. “Sudah kami tetapkan sebagai tersangka per 1 Juli 2016 kemarin,” ungkap Wartadjiono Hadi.
Diketahui, penetapan tersangka ini dilakukan setelah Kejaksaan Negeri Mejayan melakukan pendalaman terhadap dugaan korupsi di lingkup Inspektorat Kabupaten Madiun. Pihak Kejari Mejayan telah memanggil sejumlah nama penting. Mulai dari Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Edi Hariyanto, Bendahara Inspektorat, Handoko dan sederet staf Inspektorat seperti Hendra Sulistyawan, Rum Affandi dan Arif Muanas.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Beny Adi Wijaya bersama staff yang ikut diperiksa di Kejari Mejayan langsung pergi tanpa mau dikonfirmasi oleh Wartawan.

Kilas balik, Sesuai laporan yang masuk ke Kejagung, anggaran di pos Banwas sepanjang 2012 hingga 2014 senilai Rp2 miliar hanya diterimakan sebesar Rp 500 juta saja. Kabarnya, sisa dana senilai Rp 1,5 miliar itu dialirkan ke rekening masing-masing pejabat yang terlibat dengan cara ditransfer hingga berulangkali. Lantas kasus ini menjadi atensi langsung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI. (p-76)
Baca

Pesta Miras, Lima Pemuda Dicokok Polisi

Madiun Kota, Investigasi : Tingkah laku lima orang pemuda ini sungguh tidak patut ditiru. Mereka mengadakan pesta minuman keras dan mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar sehingga diciduk oleh anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Kartoharjo. Pesta minuman keras ini dilakukan disalah satu rumah di jalan Sri Langka, kelurahan Kanigoro, Kota Madiun.
Parahnya, saat dilakukan pemeriksaan, salah seorang pemuda berinisial TE, warga Desa Bantengan, Kecamatan Wungu kedapatan membawa senjata tajam yang disembunyikan ditas pinggangnya
"Anggota mendapat laporan dari warga tentang kegiatan sekelompok pemuda yang sedang menggelar pesta miras dan mengganggu lingkungan," kata Kasubag Humas Polres Madiun Kota, AKP Ida Royani, Kamis (14/7/16).
Guna penyidikan lebih lanjut, kelima pemuda yang dalam keadaan terpengaruh minuman keras tersebut dibawa petugas ke kantor Polsek Kartoharjo. Sementara T.E diperiksa terpisah dan dikenakan pasal berlapis.
"Untuk empat orang dikenakan tipiring sedangkan inisial T.E dikenakan tindak pidana dan ditahan sementara di Polsek Kartoharjo untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," tandasnya. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Tingkah laku lima orang pemuda ini sungguh tidak patut ditiru. Mereka mengadakan pesta minuman keras dan mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar sehingga diciduk oleh anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Kartoharjo. Pesta minuman keras ini dilakukan disalah satu rumah di jalan Sri Langka, kelurahan Kanigoro, Kota Madiun.
Parahnya, saat dilakukan pemeriksaan, salah seorang pemuda berinisial TE, warga Desa Bantengan, Kecamatan Wungu kedapatan membawa senjata tajam yang disembunyikan ditas pinggangnya
"Anggota mendapat laporan dari warga tentang kegiatan sekelompok pemuda yang sedang menggelar pesta miras dan mengganggu lingkungan," kata Kasubag Humas Polres Madiun Kota, AKP Ida Royani, Kamis (14/7/16).
Guna penyidikan lebih lanjut, kelima pemuda yang dalam keadaan terpengaruh minuman keras tersebut dibawa petugas ke kantor Polsek Kartoharjo. Sementara T.E diperiksa terpisah dan dikenakan pasal berlapis.
"Untuk empat orang dikenakan tipiring sedangkan inisial T.E dikenakan tindak pidana dan ditahan sementara di Polsek Kartoharjo untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," tandasnya. (p-76)
Baca

Pasar Sayur Magetan Dilalap Si Jago Merah

Magetan, Investigasi : Kebakaran hebat yang terjadi di pasar sayur Kabupaten Magetan  Jawa Timur, menghanguskan 1158 kios, kebakaran terjadi kamis 14 juli 2016 lalu sekira pukul 19.30 WIB .Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,15 damkar diterjunkan untuk memadamkan si jago merah namun terkendala jalan yang sempit dan kios yang terlalu padat .
Sampai saat ini belum ada kejelasan tentang seberapa besar kerugian yang diakibatkan musibah kebakaran pasar sayur magetan,dari pemerintah  juga belum ada keterangan resmi yang menyoal bagaimana nasib para pedagang yang mengalami kerugianya tersebut.
Tampak para aktivis magetan membantu para pedagang mencarikan tempat dan membantu pedagang, para aktivis magetan juga mendirikan posko peduli di area pasar sayur  dengan tujuan untuk membantu  pedagang supaya teratur dan tidak terjadi rebutan lapak jualan.
Aktivis Magetan mengatakan “ intinya rekan – rekan aktivis peduli dengan pedagang – pedagang yang saat ini kena musibah kebakaran,  karena ini merupakan salah satu perekonomian di Kabupaten  Magetan,  khusunya pedagang setelah kebakaran ini harus tetap beraktifitas seperti semula, walau tempatnya kurang memadai”. Katanya

anyak juga pedagang yang belum mendapatkan tempat untuk beraktifitas kembali, karena terbatasnya tempat untuk berjualan. (sj/md)
Magetan, Investigasi : Kebakaran hebat yang terjadi di pasar sayur Kabupaten Magetan  Jawa Timur, menghanguskan 1158 kios, kebakaran terjadi kamis 14 juli 2016 lalu sekira pukul 19.30 WIB .Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,15 damkar diterjunkan untuk memadamkan si jago merah namun terkendala jalan yang sempit dan kios yang terlalu padat .
Sampai saat ini belum ada kejelasan tentang seberapa besar kerugian yang diakibatkan musibah kebakaran pasar sayur magetan,dari pemerintah  juga belum ada keterangan resmi yang menyoal bagaimana nasib para pedagang yang mengalami kerugianya tersebut.
Tampak para aktivis magetan membantu para pedagang mencarikan tempat dan membantu pedagang, para aktivis magetan juga mendirikan posko peduli di area pasar sayur  dengan tujuan untuk membantu  pedagang supaya teratur dan tidak terjadi rebutan lapak jualan.
Aktivis Magetan mengatakan “ intinya rekan – rekan aktivis peduli dengan pedagang – pedagang yang saat ini kena musibah kebakaran,  karena ini merupakan salah satu perekonomian di Kabupaten  Magetan,  khusunya pedagang setelah kebakaran ini harus tetap beraktifitas seperti semula, walau tempatnya kurang memadai”. Katanya

anyak juga pedagang yang belum mendapatkan tempat untuk beraktifitas kembali, karena terbatasnya tempat untuk berjualan. (sj/md)
Baca

Ingin Kembalikan Tupoksi Organisasi Kemasyarakatan Beberapa LSM Datangi Bakesbangpol Kabupaten Magetan

Magetan, Investigasi : Beredarnya rumor menjamurnya lsm dan ormas abal – abal  yang mana dalam menjalankan aktifitasnya sudah keluar dari koridor ke-lsman, menggugah beberapa aktifis Magetan untuk mengadu pada instansi terkait, dalam hal ini BAKESBANGPOL MAGETAN untuk mengklarifikasi rumor yang ada dan memberikan solusi akan masalah tersebut. Rabu (13/7/16).
Kedatangan beberapa LSM yang diantaranya LSM SWASTIKA, LSM PEKAT, LPI TIPIKOR DPW JATIM, ORMAS Bpk Oi Magetan, dan beberapa awak media di sambut baik oleh perwakilan Bakesbangpol Magetan di yang di karenakan Kepala Bakesbangpol sedang tidak ada di tempat.
Hermanto PLT Sekretaris bakesbangpol menerangkan “Kami sangat apresiasi baik, karena ini sifatnya adalah kepedulian akan kepentingan bersama, dan mengenai beberapa tuntutan yang di layangkan, kami akan mengkoordinasikan dengan atasan, kami jamin dalam waktu dekat akan segera ada tindak lanjut”.

Koordinator aksi tersebut Rudi dali LSM SWASTIKA menjelaskan “Bahwasanya banyaknya kabar yang beredar tentang kenakalan oknum – oknum lsm di magetan yang beredar di berbagai kalangan, dan perlu kita ketahui tumbuh suburnya pelaku korupsi itu terjadi juga karena lemahnya fungsi control sosial dari LSM, untuk itu kami meminta kepada Bakesbangpol untuk kiranya mengambil sikap terkait hal ini, mengenai LSM yang tumbuh menjamur harus ada verifikasi ulang, sosialisasi undang-undang organisasi kemasyarakatan, serta memberi pembinaan dan evaluasi terkait kegiatan organisasi kemasyarakatan dan LSM, agar tidak ada lagi oknum-oknum yang mengatasnamakan LSM yang menjadi momok di berbagai kalangan di magetan yang kita cintai ini,“. (sj/md)
Magetan, Investigasi : Beredarnya rumor menjamurnya lsm dan ormas abal – abal  yang mana dalam menjalankan aktifitasnya sudah keluar dari koridor ke-lsman, menggugah beberapa aktifis Magetan untuk mengadu pada instansi terkait, dalam hal ini BAKESBANGPOL MAGETAN untuk mengklarifikasi rumor yang ada dan memberikan solusi akan masalah tersebut. Rabu (13/7/16).
Kedatangan beberapa LSM yang diantaranya LSM SWASTIKA, LSM PEKAT, LPI TIPIKOR DPW JATIM, ORMAS Bpk Oi Magetan, dan beberapa awak media di sambut baik oleh perwakilan Bakesbangpol Magetan di yang di karenakan Kepala Bakesbangpol sedang tidak ada di tempat.
Hermanto PLT Sekretaris bakesbangpol menerangkan “Kami sangat apresiasi baik, karena ini sifatnya adalah kepedulian akan kepentingan bersama, dan mengenai beberapa tuntutan yang di layangkan, kami akan mengkoordinasikan dengan atasan, kami jamin dalam waktu dekat akan segera ada tindak lanjut”.

Koordinator aksi tersebut Rudi dali LSM SWASTIKA menjelaskan “Bahwasanya banyaknya kabar yang beredar tentang kenakalan oknum – oknum lsm di magetan yang beredar di berbagai kalangan, dan perlu kita ketahui tumbuh suburnya pelaku korupsi itu terjadi juga karena lemahnya fungsi control sosial dari LSM, untuk itu kami meminta kepada Bakesbangpol untuk kiranya mengambil sikap terkait hal ini, mengenai LSM yang tumbuh menjamur harus ada verifikasi ulang, sosialisasi undang-undang organisasi kemasyarakatan, serta memberi pembinaan dan evaluasi terkait kegiatan organisasi kemasyarakatan dan LSM, agar tidak ada lagi oknum-oknum yang mengatasnamakan LSM yang menjadi momok di berbagai kalangan di magetan yang kita cintai ini,“. (sj/md)
Baca

Peringati Hari Jadi Kabupaten Madiun Ke 448, Bupati dan Wakil Bupati Madiun Buka Acara Khitanan Massal

Madiun, Investigasi : Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Madiun ke 448, Pemerintah Kabupaten Madiun mengadakan kegiatan Sunatan Massal yang dilaksanakan di dua Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Madiun yaitu RSUD Caruban dan RSUD Dolopo. Rabu (13/7/16).
Rombongandibagi menjadi 2 bagian yaitu Bupati Madiun, H. Muhtarom membuka acara Sunatan Massal di RSUD Caruban dan wakil Bupati Madiun, H. Iswanto membuka acara Sunatan Massal di RSUD Dolopo.
Dalam acara tersebut Bupati Madiun, H. Muhtarom memberikan bantuan berupa sembako (Beras, Gula, Minyak, susu), Pakaian (Baju Koko, dan sarung), Uang Transport Per @ 100.000,-
Dalam sambutannya, Bupati Madiun menyampaikan bahwa Kegiatan khitanan massal ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kab. Madiun dalam membantu meringankan beban masyarakat kurang  mampu. “Khususnya terhadap program peningkatan kesejahteraan sosial yang merupakan program terintegrasi secara simultan antara Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun dan Pemerintah Kab.Madiun,” ujar H. Muhtarom.
Dilanjutkan, kegiatan seperti ini harus didukung oleh semua pihak terkait agar pelaksanaannya   benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan. “Terima kasih kepada para tim medis dan institusi terkait yang telah membantu sehingga kegiatan sunatan massal ini dapat terlaksana dengan lancar,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Madiun, H. Isawanto saat meninjau pelaksanaan kegiatan massal mengatakan bahwa untuk tahun ini peserta Sunatan Massal mengalami penurunan. Menurutnya, Jumlah Peserta  yang mengikuti Sunatan Massal di RSUD Caruban kurang lebih : 52 orang terdiri dari peserta dari Kecamatan: Mejayan, Saradan, Pilangkenceng, Wonoasri, Balerejo, Sawahan, Madiun, Gemarang. Sedangkan yang di RSUD Dolopo kurang lebih:  43 peserta terdiri dari peserta dari Kecamatan : Dolopo, Geger, Kebonsari, Dagangan, Jiwan, Wungu, Kare.
Pihaknya berpesan kepada para orang tua, dengan semakin canggihnya teknologi saat ini, hendaklah anak-anak dibimbing dan diawasi saat menggunakan alat-alat komunikasi baik berupa handpone, internet maupun alat semacamnya.
“Karena jika penggunaan dan pemanfaatan teknologi yang tidak dibarengi dengan pemahaman serta pengawasan diri orang tua akan membawa dampak yang besar bagi perkembangan anak,” ungkap H. Iswanto.

Dijabarkan, banyaknya kejadian-kejadian kejahatan yang melibatkan anak-anak, terutama anak di bawah umur, tak lepas dari pemanfaatan teknologi yang kurang  tepat. Oleh karena itu sekali lagi Bupati Madiun dan Wakil Bupati Madiun berpesan agar tidak jemu-jemunya untuk selalu mengawasi pergaulan dan perkembangan anaknya. (p-76)
Madiun, Investigasi : Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Madiun ke 448, Pemerintah Kabupaten Madiun mengadakan kegiatan Sunatan Massal yang dilaksanakan di dua Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Madiun yaitu RSUD Caruban dan RSUD Dolopo. Rabu (13/7/16).
Rombongandibagi menjadi 2 bagian yaitu Bupati Madiun, H. Muhtarom membuka acara Sunatan Massal di RSUD Caruban dan wakil Bupati Madiun, H. Iswanto membuka acara Sunatan Massal di RSUD Dolopo.
Dalam acara tersebut Bupati Madiun, H. Muhtarom memberikan bantuan berupa sembako (Beras, Gula, Minyak, susu), Pakaian (Baju Koko, dan sarung), Uang Transport Per @ 100.000,-
Dalam sambutannya, Bupati Madiun menyampaikan bahwa Kegiatan khitanan massal ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kab. Madiun dalam membantu meringankan beban masyarakat kurang  mampu. “Khususnya terhadap program peningkatan kesejahteraan sosial yang merupakan program terintegrasi secara simultan antara Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun dan Pemerintah Kab.Madiun,” ujar H. Muhtarom.
Dilanjutkan, kegiatan seperti ini harus didukung oleh semua pihak terkait agar pelaksanaannya   benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan. “Terima kasih kepada para tim medis dan institusi terkait yang telah membantu sehingga kegiatan sunatan massal ini dapat terlaksana dengan lancar,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Madiun, H. Isawanto saat meninjau pelaksanaan kegiatan massal mengatakan bahwa untuk tahun ini peserta Sunatan Massal mengalami penurunan. Menurutnya, Jumlah Peserta  yang mengikuti Sunatan Massal di RSUD Caruban kurang lebih : 52 orang terdiri dari peserta dari Kecamatan: Mejayan, Saradan, Pilangkenceng, Wonoasri, Balerejo, Sawahan, Madiun, Gemarang. Sedangkan yang di RSUD Dolopo kurang lebih:  43 peserta terdiri dari peserta dari Kecamatan : Dolopo, Geger, Kebonsari, Dagangan, Jiwan, Wungu, Kare.
Pihaknya berpesan kepada para orang tua, dengan semakin canggihnya teknologi saat ini, hendaklah anak-anak dibimbing dan diawasi saat menggunakan alat-alat komunikasi baik berupa handpone, internet maupun alat semacamnya.
“Karena jika penggunaan dan pemanfaatan teknologi yang tidak dibarengi dengan pemahaman serta pengawasan diri orang tua akan membawa dampak yang besar bagi perkembangan anak,” ungkap H. Iswanto.

Dijabarkan, banyaknya kejadian-kejadian kejahatan yang melibatkan anak-anak, terutama anak di bawah umur, tak lepas dari pemanfaatan teknologi yang kurang  tepat. Oleh karena itu sekali lagi Bupati Madiun dan Wakil Bupati Madiun berpesan agar tidak jemu-jemunya untuk selalu mengawasi pergaulan dan perkembangan anaknya. (p-76)
Baca

Letakkan Kotak Didepan Pintu Gerbang, Perempuan Stres Bikin Geger Makorem 081/DSJ

Madiun Kota, Investigasi : Wanita yang menidap gangguan kejiwaan membuat geger Makorem 081/DSJ Madiun dengan meletakkan sebuah kotak berwarna merah di depan gerbang masuk Makorem. Melihat kejadian ini, tentu saja petugas yang tengah berjaga langsung sigap menegur perempuan misterius yang menggunakan jilbab warna merah tersebut. Selasa (12/7/16).
Saat ditegur oleh petugas, perempuan berjilbab merah langsung lari menyeberang jalan dan menaiki angkot yang kebetulan melitas menuju arah selatan. Beberapa petugas TNI dengan dibantu oleh Petugas dari Kepolisian langsung mengejar dan menghentikan angkota yang ditumpangi perempuan tersebut.
Saat diinterogasi oleh petugas, Perempuan berjilbab merah mengaku bernama Ismini, warga Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Dari hasil pemeriksaan, diketahui Ismini ternyata pernah mengalami gangguan kejiwaan dan pernah dirawat dirumah sakit jiwa untuk beberapa waktu.
Sementara itu, kotak berwarna merah yang ditaruh digerbang masuk makorem 081/DSJ Madiun langsung diamankan oleh Tim Penjinak Bom Den C Brimob Polda Jawa Timur. Dari hasil identifikasi yang dilakukan, ternyata kotak berwarna merah yang luarnya bertuliskan "Assalamualaikum WR WB. Bapak komandan-komandan dan ratu-ratu sesat dan raja-raja sesat dajjal sesat. Ini bukan bom 2 surat untuk persatuan komandan dan TNI. 1 khusus buat bapak Gubernur DKI Ahok", didalamnya hanyalah berisi dua buah surat yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Saat memberikan keterangan, AKP Masykur, Kasatreskrim Polres Madiun Kota mengatakan bahwa didalam kotak berwarna merah tersebut hanya berisi dua amplop surat yang ditujukan kepada Ahok dan tas plastik saja. Inti dari surat itu, dia (Ismini,red) memiliki unek-unek untuk mencalonkan Ahok jadi Presiden dan dia (Ismini,red) jadi Wapresnya,
Lebih lanjut dikatakan Ismini diserahkan kepada pihak keluarga dan Kepala Desa Segulung. Pihaknya juga meminta keluarga maupun aparat desa, untuk memberikan pengawasan kepada Ismini. "Ternyata dia pernah dirawat di Ruham Sakit Jiwa. Langkah selanjutnya kita datangkan keluarganya dan dari desa kita hadirkan. Dari pamong desa tadi membuat pernyataan dan akan mengawasi dia,"ujarnya.
Setelah kejadian yang menggemparkan tersebut, Kepala Desa Segulung, Kustoyo langsung mendatangi mapolres Madiun Kota dan membenarkan bahwa Ismini sudah sering kali keluar masuk rumah sakit jiwa. “Dia dulunya pernah bekerja sebagai TKI ini sudah berkali-kali keluar masuk Rumah Sakit Jiwa,” ujarnya.

Selanjutnya Kustoyo akan berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk kembali membawa Ismini kembali ke Rumah Sakit Jiwa. “Secepatnya akan kita bawa berobat kerumah sakit jiwa,” tegasnya. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Wanita yang menidap gangguan kejiwaan membuat geger Makorem 081/DSJ Madiun dengan meletakkan sebuah kotak berwarna merah di depan gerbang masuk Makorem. Melihat kejadian ini, tentu saja petugas yang tengah berjaga langsung sigap menegur perempuan misterius yang menggunakan jilbab warna merah tersebut. Selasa (12/7/16).
Saat ditegur oleh petugas, perempuan berjilbab merah langsung lari menyeberang jalan dan menaiki angkot yang kebetulan melitas menuju arah selatan. Beberapa petugas TNI dengan dibantu oleh Petugas dari Kepolisian langsung mengejar dan menghentikan angkota yang ditumpangi perempuan tersebut.
Saat diinterogasi oleh petugas, Perempuan berjilbab merah mengaku bernama Ismini, warga Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Dari hasil pemeriksaan, diketahui Ismini ternyata pernah mengalami gangguan kejiwaan dan pernah dirawat dirumah sakit jiwa untuk beberapa waktu.
Sementara itu, kotak berwarna merah yang ditaruh digerbang masuk makorem 081/DSJ Madiun langsung diamankan oleh Tim Penjinak Bom Den C Brimob Polda Jawa Timur. Dari hasil identifikasi yang dilakukan, ternyata kotak berwarna merah yang luarnya bertuliskan "Assalamualaikum WR WB. Bapak komandan-komandan dan ratu-ratu sesat dan raja-raja sesat dajjal sesat. Ini bukan bom 2 surat untuk persatuan komandan dan TNI. 1 khusus buat bapak Gubernur DKI Ahok", didalamnya hanyalah berisi dua buah surat yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Saat memberikan keterangan, AKP Masykur, Kasatreskrim Polres Madiun Kota mengatakan bahwa didalam kotak berwarna merah tersebut hanya berisi dua amplop surat yang ditujukan kepada Ahok dan tas plastik saja. Inti dari surat itu, dia (Ismini,red) memiliki unek-unek untuk mencalonkan Ahok jadi Presiden dan dia (Ismini,red) jadi Wapresnya,
Lebih lanjut dikatakan Ismini diserahkan kepada pihak keluarga dan Kepala Desa Segulung. Pihaknya juga meminta keluarga maupun aparat desa, untuk memberikan pengawasan kepada Ismini. "Ternyata dia pernah dirawat di Ruham Sakit Jiwa. Langkah selanjutnya kita datangkan keluarganya dan dari desa kita hadirkan. Dari pamong desa tadi membuat pernyataan dan akan mengawasi dia,"ujarnya.
Setelah kejadian yang menggemparkan tersebut, Kepala Desa Segulung, Kustoyo langsung mendatangi mapolres Madiun Kota dan membenarkan bahwa Ismini sudah sering kali keluar masuk rumah sakit jiwa. “Dia dulunya pernah bekerja sebagai TKI ini sudah berkali-kali keluar masuk Rumah Sakit Jiwa,” ujarnya.

Selanjutnya Kustoyo akan berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk kembali membawa Ismini kembali ke Rumah Sakit Jiwa. “Secepatnya akan kita bawa berobat kerumah sakit jiwa,” tegasnya. (p-76)
Baca

Ikut Halal Bihalal Di Pendopo, Barang Berharga Dalam Mobil Dikuras Maling

Madiun Kota, Investigasi; Kejadian apes menimpa dr. Edi Sutikno, Kepala Puskesmas Gemarang dan dr. Arif Firman, Kepala Puskesmas Wonoasri. Kaca pintu mobil kedua Kepala Puskesmas tersebut dipecah oleh orang yang tak dikenal dan isinya dikuras saat tengah parkir didepan bekas gedung bioskop Arjuna, timur Pendopo Kabupaten Madiun. Senin (12/7/16).
Karuan saja kejadian ini mengundang perhatian masyarakat yang tengah melintas diseputaran Alun-alun Kota Madiun. Anggota Tim Indentifikasi Polres Madiun Kota langsung memasang police line agar lokasi steril. Akibat kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.
Menurut dr. Edi Sutikno, saat itu dirinya dan dr. Arif Firman tengah mengikuti acara halal bihalal yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Madiun di Pendopo Muda Graha. Mobilnya diparkir sederet dengan mobil dr. Arif Firman didepan bekas gedung bioskop Arjuna karena didalam sudah penuh. Namun tak berselang lama dirinya dikabari kalau kaca mobilnya dipecah dan barang-barang didalamnya dikuras oleh pencuri.“Barang yang diambil adalah Laptop, Handphone, uang tunai sekitar 2,5 juta dan surat-surat penting,” ungkapnya.
Nasib baik masih berpihak pada dr. Arif firman, walau kaca pintu samping mobilnya juga dipecah, namun tidak ada barang-barangnya yang hilang. "Yang diambil hanya barang-barang milik dr. Edi yang dititipkan pada mobil saya," kata dr. Arif Firman.
Dr. Arif firman melanjutkan, sebenarnya kejadian tersebut sudah diumumkan oleh pihak Satpol PP Kabupaten Madiun, namun dirinya tidak mendengar karena didalam Pendopo sangat ramai. "Sebenarnya tadi sudah diumumkan oleh pihak Satpol PP, namun saya tidak mendengar karenan didalam Pendopo ramai," lanjutnya.Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihak Polres Madiun Kota langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kedua mobil beserta pemiliknya di bawa ke Mapolres Madiun Kota untuk dimintai keterangan. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi; Kejadian apes menimpa dr. Edi Sutikno, Kepala Puskesmas Gemarang dan dr. Arif Firman, Kepala Puskesmas Wonoasri. Kaca pintu mobil kedua Kepala Puskesmas tersebut dipecah oleh orang yang tak dikenal dan isinya dikuras saat tengah parkir didepan bekas gedung bioskop Arjuna, timur Pendopo Kabupaten Madiun. Senin (12/7/16).
Karuan saja kejadian ini mengundang perhatian masyarakat yang tengah melintas diseputaran Alun-alun Kota Madiun. Anggota Tim Indentifikasi Polres Madiun Kota langsung memasang police line agar lokasi steril. Akibat kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.
Menurut dr. Edi Sutikno, saat itu dirinya dan dr. Arif Firman tengah mengikuti acara halal bihalal yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Madiun di Pendopo Muda Graha. Mobilnya diparkir sederet dengan mobil dr. Arif Firman didepan bekas gedung bioskop Arjuna karena didalam sudah penuh. Namun tak berselang lama dirinya dikabari kalau kaca mobilnya dipecah dan barang-barang didalamnya dikuras oleh pencuri.“Barang yang diambil adalah Laptop, Handphone, uang tunai sekitar 2,5 juta dan surat-surat penting,” ungkapnya.
Nasib baik masih berpihak pada dr. Arif firman, walau kaca pintu samping mobilnya juga dipecah, namun tidak ada barang-barangnya yang hilang. "Yang diambil hanya barang-barang milik dr. Edi yang dititipkan pada mobil saya," kata dr. Arif Firman.
Dr. Arif firman melanjutkan, sebenarnya kejadian tersebut sudah diumumkan oleh pihak Satpol PP Kabupaten Madiun, namun dirinya tidak mendengar karena didalam Pendopo sangat ramai. "Sebenarnya tadi sudah diumumkan oleh pihak Satpol PP, namun saya tidak mendengar karenan didalam Pendopo ramai," lanjutnya.Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihak Polres Madiun Kota langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kedua mobil beserta pemiliknya di bawa ke Mapolres Madiun Kota untuk dimintai keterangan. (p-76)
Baca
 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100