Ngawi,
Investigasi : Sehari
menjelang hari pertama masuk dalam tahun ajaran 2016/2017 Keluarga Besar SMK
Negeri 2 Ngawi menyelenggarakan Halal bi halal (17/7) dengan mengambil tempat
di R.M. Notosuman Desa Watualang Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi dengan thema :
Memahami Makna Silaturahmi Untuk Meningkatkan Hubungan Sesama Manusia Dengan
Menghargai Perbedaan Untuk Sebuah Kebersamaan.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah SMKN 2 Drs. Parjono,M.Pd, Ketua
Komite Drs.H. Bambang Sri Mulyadi beserta jajaran Pengurus, segenap para Guru
dan Karyawan, hampir semuanya bersama isteri, beberapa orang siwa-siswi sebagai
perwakilan. Adapun mubaliq yang dihadirkan adalah Drs.H. Sumilan,S.Pd.I.,
seorang karyawan Kemenag Kabupaten Ngawi. Tidak ketinggalan regu hadroh ROHIS
An-Nida SMKN 2 ikut menyemarakkan jalannya acara.
Ketua Panitia Penyelenggara Munaji,M.A. dalam sambutannya memaparkan
bahwa acara tersebut sudah menjadi agenda tahunan dalam nuansa Lebaran atau
Hari Raya Idul Fitri. Dengan halal bi halal dimaksudkan agar saling memaafkan
jika ada kesalahan atau kekhilafan diantara keluarga besar SMK N 2, setelah
usai menjalankan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan.
Kepala Sekolah Drs. Parjono,M.Pd. yang telah memimpin selama lebih dari
dua tahun, dalam kesempatan itu menyampaikan permintaan maaf jika dalam
perjalanannya selama dia menjabat Kepala Sekolah di SMK N 2 terdapat hal-hal
yang terkesan kurang berkenan di hati para guru maupun karyawan.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kalaupun dia menegakkan disiplin,
seolah terkesan seperti marah, itu adalah demi kemajuan sekolah. Namun dalam
hatinya tidak pernah ada rasa dendam. “Bagi saya, yang sudah ya sudah, tidak
ada masalah lagi dan tidak ada rasa dendam di hati saya,” demikian tuturnya.
Ketua Komite Drs. Bambang Sri Mulyadi mengapresiasi kegiatan tersebut,
guna menjalin tali silaturahmi antar keluarga besar SMKN 2 Ngawi. Dia sangat
setuju apabila acara halal bi halal dibakukan menjadi agenda tahunan.
Berkenan menyampaikan Tausiah Halal Bi Halal dan Doa Drs.H.
Sumilan,M.Pd.I. yang penyampaiannya terkesan santai dalam keseriusan. Antara
lain dia menjelaskan bahwa Umat Islam yang telah menggembleng diri dalam kawah
candradimuka selama sebulan penuh di bulan Ramadhan menahan segala hawa nafsu
maka dilanjutkan saling memaafkan, maka kambali fitrah, artinya bersih ibarat
keadaan bayi yang baru lahir. Kadang kala dia sampaikan materi tausiah dengan
nada canda akrab dan mendapat aplush dari semua yang hadir. Terlebih saat Ustad
Sumilan berkata :” Guru itu adalah digugu dan ditiru. Maka mulialah tugas yang
diemban oleh guru karena senantiasa memberikan bimbingan ke jalan yang
benar,membawa anak didik menjadi orang yang beraklaq, berbudi luhur dan sebagainya.
Oleh karena itu, guru adalah yang pertama masuk surga,” demikian kata ustad
yang disambut tepuk tangan yang sangat meriah.
Setelah ditutup dengan doa, acara dilanjutkan dengan bersalam-salaman
membentuk ular-ularan yang panjang memenuhi ruang pertemuan, diiringi lagu-lagu
islami yang didendangkan oleh regu hadroh ROHIS An-Nida. Usai bersalam-salaman
acara diakhiri dengan menikmati sajian makan siang yang telah disiapkan oleh
panitia. (pdy)
Posting Komentar