Antisipasi Bahaya Gerakan Radikalisme, Kesbangpoldagri Kabupaten Madiun Undang Mantan Teroris

Madiun, Investigasi : Perkembangan faham Radikalisme dan ISIS akhir-akhir ini dirasakan sangat berbahaya. Apalagi pola perekrutan untuk menjadi anggotanya sudah menyasar pada level pelajar maupun mahasiswa. Tentu saja hal ini menjadi menjadi perhatian serius dari semua kalangan dan pemerintah.
Untuk mengantisipasi berkembangnya faham radikalisme dan ISIS, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) memberikan sosialisasi Bahaya Faham ISIS dan Radikalisme pada para Mahasiswa maupun pelajar.
Dengan mengundang Ali Fauzi, mantan teroris yang juga instruktur bom dari kelompok Jamaah Islamiyah Propinsi Jawa Timur, Kesbangpoldagri gencar membuka wawasan cinta tanah air pada kaum mahasiswa dan pelajar.
Dalam pemaparannya, Ali Fauzi mengatakan Daulah Islamiyah atau ISIS masuk Indonesia sejak dua tahun yang lalu. Salah satu penyebab paham Daulah Islamiyah populer di Indonesia adalah karena ada kerinduan akan khilafah atau negara Islam."Hasil penelitian saya, memang Jatim menjadi wilayah reproduksi bagi mereka yang punya kemauan untuk bertindak dan bergabung dengan paham ISIS," ujar Ali Fauzi yang juga merupakan adik Amrozi, Ali Gufron, dan Ali Imran, pelaku Bom Bali 2002, Minggu (20/12/15).
Lebih lanjut dikatakan, di wilayah Madiun sendiri, ia menilai pendukung ISIS ataupun radikalisme lainnya dimungkinkan ada, namun belum begitu banyak. Tetapi, hal itu tidak boleh dianggap sepele atau remeh. "Ada kemungkinan mereka dari Madiun yang punya latar belakang terjun di dunia konflik, dimanfaatkan mereka yang sekarang lagi gandrung dengan ISIS dan diajak bersama-sama untuk membangunan ISIS," kata Fauzi
Menanggapi hal itu, Kepala Bakesbangpol dagri Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono, sangat tidak setuju dengan paham ISIS serta paham radikalisme lainnya bertentangan dengan ajaran agama islam dan tidak sejalan dengan Pancasila serta NKRI.

"Paham ISIS sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Selain itu, ISIS juga tidak sejalan dengan Pancasila dan NKRI, sehingga harus dibasmi dari Tanah Air," kata Agus Budi Wahyono. (p-76)
Madiun, Investigasi : Perkembangan faham Radikalisme dan ISIS akhir-akhir ini dirasakan sangat berbahaya. Apalagi pola perekrutan untuk menjadi anggotanya sudah menyasar pada level pelajar maupun mahasiswa. Tentu saja hal ini menjadi menjadi perhatian serius dari semua kalangan dan pemerintah.
Untuk mengantisipasi berkembangnya faham radikalisme dan ISIS, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) memberikan sosialisasi Bahaya Faham ISIS dan Radikalisme pada para Mahasiswa maupun pelajar.
Dengan mengundang Ali Fauzi, mantan teroris yang juga instruktur bom dari kelompok Jamaah Islamiyah Propinsi Jawa Timur, Kesbangpoldagri gencar membuka wawasan cinta tanah air pada kaum mahasiswa dan pelajar.
Dalam pemaparannya, Ali Fauzi mengatakan Daulah Islamiyah atau ISIS masuk Indonesia sejak dua tahun yang lalu. Salah satu penyebab paham Daulah Islamiyah populer di Indonesia adalah karena ada kerinduan akan khilafah atau negara Islam."Hasil penelitian saya, memang Jatim menjadi wilayah reproduksi bagi mereka yang punya kemauan untuk bertindak dan bergabung dengan paham ISIS," ujar Ali Fauzi yang juga merupakan adik Amrozi, Ali Gufron, dan Ali Imran, pelaku Bom Bali 2002, Minggu (20/12/15).
Lebih lanjut dikatakan, di wilayah Madiun sendiri, ia menilai pendukung ISIS ataupun radikalisme lainnya dimungkinkan ada, namun belum begitu banyak. Tetapi, hal itu tidak boleh dianggap sepele atau remeh. "Ada kemungkinan mereka dari Madiun yang punya latar belakang terjun di dunia konflik, dimanfaatkan mereka yang sekarang lagi gandrung dengan ISIS dan diajak bersama-sama untuk membangunan ISIS," kata Fauzi
Menanggapi hal itu, Kepala Bakesbangpol dagri Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono, sangat tidak setuju dengan paham ISIS serta paham radikalisme lainnya bertentangan dengan ajaran agama islam dan tidak sejalan dengan Pancasila serta NKRI.

"Paham ISIS sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Selain itu, ISIS juga tidak sejalan dengan Pancasila dan NKRI, sehingga harus dibasmi dari Tanah Air," kata Agus Budi Wahyono. (p-76)
Baca
 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100