Diterjang Banjir, Jembatan Desa Karangpatihan Ambrol
Ponorogo,
Investigasi ; Hujan yang mengguyur daerah Ponorogo
selama seharian kemarin membawa petaka. Jembatan yang berlokasi di Desa
Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo ambrol karena diterjang
banjir. Kamis (11/2/16) pukul 14.10 WIB.
Dari keterangan warga setempat diketahui
bahwa jembatan tersebut ambrol setelah diterjang banjir yang membawa tumpukan
sampah yang dibuang oleh masyarakat sekitar disungai.
Beruntung saat kejadian tidak ada
seorangpun yang melinbtas dijembatan tersebut sehingga ambrolnya jembatan yang
menghubungkan 3 desa itu tidak membawa korban jiwa. “Akibat jembatan sini putus
akhirnya tiga desa di kecamatan Balong tidak bisa melakukan aktifitas
sehari-hari, kalaupun bisa harus muter sampai banyak kilo mas, kalau nggak
salah sampai 20 km,” kata Khoirul, salah seorang warga sekitar jembatan.
Lebih lanjut dikatakan, jembatan yang
mempunyai panjang 10 meter dengan lebar 4 meter tersebut sejatinya ambrol
karena diterjang banjir yang membawa bambrongan bamboo dan menyangkut dibadan
jembatan. “Ini banjir kiriman karena hujan memang deras dan lama diwilayah
barat,” lanjutnya.
Akibat Jembatan Buh Glodok yang sudah
pernah direnovasi pada tahun 1999 lalu membuat akses menuju Desa Pandak, Desa
Ngendut kecamatan Balong serta Desa Ngilo-ilo Kecamatan Slahung terganggu.
Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten
Ponorogo segera turun tangan untuk membenahi jembatan yang ambrol tersebut agar
aktivitas masyarakat di 3 desa bisa lancer kembali. (p-76)
Ponorogo,
Investigasi ; Hujan yang mengguyur daerah Ponorogo
selama seharian kemarin membawa petaka. Jembatan yang berlokasi di Desa
Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo ambrol karena diterjang
banjir. Kamis (11/2/16) pukul 14.10 WIB.
Dari keterangan warga setempat diketahui
bahwa jembatan tersebut ambrol setelah diterjang banjir yang membawa tumpukan
sampah yang dibuang oleh masyarakat sekitar disungai.
Beruntung saat kejadian tidak ada
seorangpun yang melinbtas dijembatan tersebut sehingga ambrolnya jembatan yang
menghubungkan 3 desa itu tidak membawa korban jiwa. “Akibat jembatan sini putus
akhirnya tiga desa di kecamatan Balong tidak bisa melakukan aktifitas
sehari-hari, kalaupun bisa harus muter sampai banyak kilo mas, kalau nggak
salah sampai 20 km,” kata Khoirul, salah seorang warga sekitar jembatan.
Lebih lanjut dikatakan, jembatan yang
mempunyai panjang 10 meter dengan lebar 4 meter tersebut sejatinya ambrol
karena diterjang banjir yang membawa bambrongan bamboo dan menyangkut dibadan
jembatan. “Ini banjir kiriman karena hujan memang deras dan lama diwilayah
barat,” lanjutnya.
Akibat Jembatan Buh Glodok yang sudah
pernah direnovasi pada tahun 1999 lalu membuat akses menuju Desa Pandak, Desa
Ngendut kecamatan Balong serta Desa Ngilo-ilo Kecamatan Slahung terganggu.
Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten
Ponorogo segera turun tangan untuk membenahi jembatan yang ambrol tersebut agar
aktivitas masyarakat di 3 desa bisa lancer kembali. (p-76)