Diskoperindagpar Kukuhkan ASIDEWI Kabupaten Madiun
Madiun,
Investigasi : Asosiasi Desa
Wisata Indonesia (ASIDEWI) dan didampingi Diskoperindagpar Kabupaten Madiun
sepakat kukuhkan ASIDEWI wilayah Kabupaten Madiun dan Kelompok Sadar Wisata
(POKDARWIS) Garda Wilis Desa Segulung. Tampak hadir dalam acara ini Ketua umum
ASIDEWI Indonesia Andi Yuwono S.Sos., M.Si, Kabid Pariwisata Isbani, Bappeda,
Kapolres, Dandim, Danramil, Ketua Komisi A DPRD Kab. Madiun, Ketua Lembaga
Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPK SM) Pasopati, dan seluruh komponen
muspika kecamatan, Kepala Desa Segulung serta jajaran perangkat pemerintah Desa
Kare, Segulung, Kresek, Sumber Bening dan Desa Ngurawan.
Dengan di iringi
tampilan kesenian Dongkrek khas asli madiun pengukuhan ASIDEWI Kabupaten Madiun
berjalan sukses dan menjadi langkah awal untuk menggali potensi desa wisata yang
ada diwilayah Kabupaten Madiun. Pengukuhan ini dilaksanakan pada hari Kamis (12/05)
bertempat di Hotel Catur Kabupaten
Madiun.
Ketua umum
ASIDEWI Indonesia Andi Yuwono S.Sos., M.Si dalam materinya menyampaikan “Community
Based Tourism” atau pengelolaan pariwisata pedesaan harus berbasis masyarakat
desa. Hal ini dalam arti luas, dalam pengelolaan desa wisata harus masyarakat
sendiri yang menjadi subyek pengembangan dan bukan menjadi obyek pengembangan
sehingga masyarakat itu selain sebagai pelaku sekaligus menjadi penikmat
pariwisata tersebut.
“ Pariwisata
desa itu tidak harus membutuhkan modal yang besar, tetapi dengan modal potensi desa
itu sendiri seperti desa yang memiliki ciri khas tertentu yang tidak dimiliki
oleh desa lain serta desa yang memiliki keunikan dan keaslian alamnya dan hal
inilah yang harus kita jaga dan pertahankan kemudian kita sajikan kepada
wisatawan” terangnya.
Pihaknya juga
menambahkan, persepsi tentang desa wisata ini tidak harus mengubah lahan yang
ada menjadi lahan kawasan modern namun yang paling utama bagaimana warga
masyarakat desa tersebut mau untuk di ajak menjaga keaslian alamnya serta
memanfaatkan kegiatan kesehariannya yang unik, menjadi suatu sajian pariwisata
yang menarik untuk dikunjungi.
“Desa wisata itu
mempunyai motto yang disingkat ALUI yang memiliki arti Asli, Original, Lokal,
Kultur Budaya, Unik dengan ikon yang ada dan Indah tanpa merubah bentuk ”
Imbuhnya Andi.
Di hubungi
terpisah Kustoyo selaku Kepala Desa Segulung, setelah ASIDEWI ini dikukuhkan
pihaknya berharap kepada pemerintah daerah melalui diskoperindagpar untuk dapat
mengapresiasikan tentang desa wisata ini sehingga kedepan apabila desa wisata
banyak dikunjungi oleh wisatawan, hal itu nantinya akan dapat menambah
Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) kabupaten madiun serta desa yang bertempatan
desa wisata pendapatan anggaran desa juga bertambah dan warga masyarakatnya pendapatan
ekonominya juga meningkat. Pungkasnya.
(Sur/P-76)
Madiun,
Investigasi : Asosiasi Desa
Wisata Indonesia (ASIDEWI) dan didampingi Diskoperindagpar Kabupaten Madiun
sepakat kukuhkan ASIDEWI wilayah Kabupaten Madiun dan Kelompok Sadar Wisata
(POKDARWIS) Garda Wilis Desa Segulung. Tampak hadir dalam acara ini Ketua umum
ASIDEWI Indonesia Andi Yuwono S.Sos., M.Si, Kabid Pariwisata Isbani, Bappeda,
Kapolres, Dandim, Danramil, Ketua Komisi A DPRD Kab. Madiun, Ketua Lembaga
Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPK SM) Pasopati, dan seluruh komponen
muspika kecamatan, Kepala Desa Segulung serta jajaran perangkat pemerintah Desa
Kare, Segulung, Kresek, Sumber Bening dan Desa Ngurawan.
Dengan di iringi
tampilan kesenian Dongkrek khas asli madiun pengukuhan ASIDEWI Kabupaten Madiun
berjalan sukses dan menjadi langkah awal untuk menggali potensi desa wisata yang
ada diwilayah Kabupaten Madiun. Pengukuhan ini dilaksanakan pada hari Kamis (12/05)
bertempat di Hotel Catur Kabupaten
Madiun.
Ketua umum
ASIDEWI Indonesia Andi Yuwono S.Sos., M.Si dalam materinya menyampaikan “Community
Based Tourism” atau pengelolaan pariwisata pedesaan harus berbasis masyarakat
desa. Hal ini dalam arti luas, dalam pengelolaan desa wisata harus masyarakat
sendiri yang menjadi subyek pengembangan dan bukan menjadi obyek pengembangan
sehingga masyarakat itu selain sebagai pelaku sekaligus menjadi penikmat
pariwisata tersebut.
“ Pariwisata
desa itu tidak harus membutuhkan modal yang besar, tetapi dengan modal potensi desa
itu sendiri seperti desa yang memiliki ciri khas tertentu yang tidak dimiliki
oleh desa lain serta desa yang memiliki keunikan dan keaslian alamnya dan hal
inilah yang harus kita jaga dan pertahankan kemudian kita sajikan kepada
wisatawan” terangnya.
Pihaknya juga
menambahkan, persepsi tentang desa wisata ini tidak harus mengubah lahan yang
ada menjadi lahan kawasan modern namun yang paling utama bagaimana warga
masyarakat desa tersebut mau untuk di ajak menjaga keaslian alamnya serta
memanfaatkan kegiatan kesehariannya yang unik, menjadi suatu sajian pariwisata
yang menarik untuk dikunjungi.
“Desa wisata itu
mempunyai motto yang disingkat ALUI yang memiliki arti Asli, Original, Lokal,
Kultur Budaya, Unik dengan ikon yang ada dan Indah tanpa merubah bentuk ”
Imbuhnya Andi.
Di hubungi
terpisah Kustoyo selaku Kepala Desa Segulung, setelah ASIDEWI ini dikukuhkan
pihaknya berharap kepada pemerintah daerah melalui diskoperindagpar untuk dapat
mengapresiasikan tentang desa wisata ini sehingga kedepan apabila desa wisata
banyak dikunjungi oleh wisatawan, hal itu nantinya akan dapat menambah
Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) kabupaten madiun serta desa yang bertempatan
desa wisata pendapatan anggaran desa juga bertambah dan warga masyarakatnya pendapatan
ekonominya juga meningkat. Pungkasnya.
(Sur/P-76)