Air Terjun Pundak Kiwo
Magetan, Investigasi : Air Terjun Pundak Kiwo teletak di bagian paling atas rangkaian air terjun
di atas dan merupakan air terjun paling besar/tinggi dengan ketinggian sekitar
45 meter. Air terjun ini berjarak sekitar setengah jam dari Air Terjun
Jarakan. Jika dipandang dari bawah, letak air terjun ini berada pada sisi kiri
lereng gunung, sehingga disebut Pundak Kiwo.
Salah satunya legenda Air Terjun Pundak Kiwo adalah tentang seorang manusia
yang bernama Mbah Guru Petung atau Ki Demang Singowijoyo, yang dulu
"menguasai" Gunung Sidoramping." Konon, dulu Ki Demang Singo
diperintahkan pamannya, Ki Ageng Bancolono, yang bermukim di Dukuh Cemorosewu,
agar membuat sebuah telaga demi kemakmuran masa depan.
Untuk mengisi telaga itu, Ki Demang Singo mengalirkan air dari curahan yang
berada di Gunung Pundak Kiwo, salah satu anak Gunung Sidoramping. Tak heran,
sampai sekarang air terjun puncak itu dinamai Air Terjun
Pundak Kiwo.
Versi lain yang diyakini sebagian penduduk Desa Ngancar, tentang
digunakannya pundak kiri untuk mengangkut kayu dari air terjun itu.
Pundak kiri adalah istilah bahasa Indonesia untuk "Pundak Kiwo".
Lagi-lagi konon, kalau penduduk nekat menggotong kayu dengan pundak kanan, ia
tak akan kuat sampai ke tujuan. Gotongan itu harus dipindah ke pundak kiri,
agar ia aman dan selamat sampai tujuan.
Air Terjun Pundak Kiwo berjarak sekitar 17 km dari kota Magetan yang dapat
ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat dengan kondisi jalan
cukup baik beraspal hingga sampai ke aeral parkir. Jika datang dari kota
Magetan sesampainya di daerah Ngerong (sebelum pertigaan ke arah Sarangan) ada
jalan masuk ke arah air terjun yang mana ditandai dengan papan petunjuk di
sebelah kiri jalan. Selanjutnya dari jalan masuk sekitar 600 m akan
ditemui pintu gerbang masuk yang ditandai dengan adanya bekas pesawat yang
dijadikan monumen sejarah.
Setelah memarkir kendaraan di dekat pintu gerbang perjalanan dilanjutkan
dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 600 m melewati jalan makadam hingga
tiba di air terjun pertama Air Terjun Watu Ondo.
Setelah air terjun pertama yaitu Air Terjun Watu Ondo perjalanan
dilanjutkan dilanjutkan hingga mencapai air terjun Pundak Kiwo. Pemandangan di
air terjun Pundak Kiwo sangat mempesona, percikan airnya yang segar akan terus
menjadi kenangan.
Fasilitas yang disediakan adalah tersedia toilet dan gazebo yang telah
dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Magetan, akan tetapi sayangnya kondisinya
kurang terawat. Di dekat pintu gerbang juga tersedia beberapa warung yang
didirikan oleh warga setempat.
Magetan, Investigasi : Air Terjun Pundak Kiwo teletak di bagian paling atas rangkaian air terjun
di atas dan merupakan air terjun paling besar/tinggi dengan ketinggian sekitar
45 meter. Air terjun ini berjarak sekitar setengah jam dari Air Terjun
Jarakan. Jika dipandang dari bawah, letak air terjun ini berada pada sisi kiri
lereng gunung, sehingga disebut Pundak Kiwo.
Salah satunya legenda Air Terjun Pundak Kiwo adalah tentang seorang manusia
yang bernama Mbah Guru Petung atau Ki Demang Singowijoyo, yang dulu
"menguasai" Gunung Sidoramping." Konon, dulu Ki Demang Singo
diperintahkan pamannya, Ki Ageng Bancolono, yang bermukim di Dukuh Cemorosewu,
agar membuat sebuah telaga demi kemakmuran masa depan.
Untuk mengisi telaga itu, Ki Demang Singo mengalirkan air dari curahan yang
berada di Gunung Pundak Kiwo, salah satu anak Gunung Sidoramping. Tak heran,
sampai sekarang air terjun puncak itu dinamai Air Terjun
Pundak Kiwo.
Versi lain yang diyakini sebagian penduduk Desa Ngancar, tentang
digunakannya pundak kiri untuk mengangkut kayu dari air terjun itu.
Pundak kiri adalah istilah bahasa Indonesia untuk "Pundak Kiwo".
Lagi-lagi konon, kalau penduduk nekat menggotong kayu dengan pundak kanan, ia
tak akan kuat sampai ke tujuan. Gotongan itu harus dipindah ke pundak kiri,
agar ia aman dan selamat sampai tujuan.
Air Terjun Pundak Kiwo berjarak sekitar 17 km dari kota Magetan yang dapat
ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat dengan kondisi jalan
cukup baik beraspal hingga sampai ke aeral parkir. Jika datang dari kota
Magetan sesampainya di daerah Ngerong (sebelum pertigaan ke arah Sarangan) ada
jalan masuk ke arah air terjun yang mana ditandai dengan papan petunjuk di
sebelah kiri jalan. Selanjutnya dari jalan masuk sekitar 600 m akan
ditemui pintu gerbang masuk yang ditandai dengan adanya bekas pesawat yang
dijadikan monumen sejarah.
Setelah memarkir kendaraan di dekat pintu gerbang perjalanan dilanjutkan
dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 600 m melewati jalan makadam hingga
tiba di air terjun pertama Air Terjun Watu Ondo.
Setelah air terjun pertama yaitu Air Terjun Watu Ondo perjalanan
dilanjutkan dilanjutkan hingga mencapai air terjun Pundak Kiwo. Pemandangan di
air terjun Pundak Kiwo sangat mempesona, percikan airnya yang segar akan terus
menjadi kenangan.
Fasilitas yang disediakan adalah tersedia toilet dan gazebo yang telah
dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Magetan, akan tetapi sayangnya kondisinya
kurang terawat. Di dekat pintu gerbang juga tersedia beberapa warung yang
didirikan oleh warga setempat.