Madiun
Kota, Investigasi : Pemantauan
harga pasar menjelang Bulan Ramadhan yang dilakukan oleh TPID yang
beranggotakan Bagian Humas dan Protokol, Pejabat Pengelola Informasi Daerah
(PPID), Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Madiun dan Staff Bank Indonesia
Cabang Kediri di dua tempat yaitu Pasar Besar Madiun (PBM) dan Pasar Sleko Kota
Madiun berjalan dengan lancar. Dalam pantauan, harga kebutuhan pokok di kedua
pasar yang berada di Kota Madiun tersebut relati stabil.
Saat menggelar jumpa pers di diruang
13, lingkungan Pemerintah Kota Madiun, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri,
Joko Raharto, mengatakan, tingkat inflasi di Kota Madiun masih dalam ambang
batas kewajaran. Yakni pada awal bulan Juni di level angka sekitar 0,58 persen.
“Di Kota Madiun ini, pedagang bisa menjaga
harga bahan pokok. Apalagi ditunjang dengan operasi pasar yang dilakukan oleh
Bulog dan Pemprov Jawa Timur di pasar-pasar tradisionil. Ini yang menekan angka
inflasi,” kata Joko Raharto, di Balaikota Madiun, Senin (6/6/16).
Ditegaskan, stabilnya angkainflasi
ini disebabkan karena apa yang dibutuhkan oleh masyarakat kota Madiun, bisa
didapat dengan mudah. “Ini karena Masyarakat dengan mudah mendapatkan bahan
pokok,” ungkapnya.
Menjelang
Bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2016 ini, Bank Indonesia Cabang Kediri
menyiapkan uang pecahan senilai Rp 6 triliun untuk kebutuhan di karisidenan
Madiun. Dibanding tahun sebelumnya, penyediaan uang baru ini mengalami
kenaikan, sebelumnya yang hanya mencapai senilai Rp 4,3 triliun.
Joko
Raharto menjelaskan alasan kenaikan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan
penukaran uang. Selain itu, pihaknya juga menginginkan daerah Madiun tergarap
karena selama ini menurut Joko Raharto daerah Madiun dimasuki oleh jasa
keuangan dari daerah lain terutama dari Solo.
“Untuk
tahun ini kebutuhan penukaran uang di wilayah Madiun naik dari tahun
sebelumnya, dasar kenaikan kebutuhan uang tersebut adalah untuk meningkatkan
pelayanan, dan kita juga akan menggarap daerah eks karisidenan Madiun karena
selama ini daerah Madiun di garap oleh jasa keuangan dari daerah lain terutama
Solo,” ungkap Joko. (p-76)
Posting Komentar