Madiun, Investigasi ; Menindaklanjuti laporan masyarakat yang resah
akibat maraknya prostitusi terselubung, Polsek Mejayan, Rabu (20/416) menggelar
razia mendadak di sejumlah warung yang diduga digunakan untuk ajang prostitusi
diwilayah Jalan Singalodra, Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan.
Dalam
razia kali ini, Polsek Mejayan berhasil mengamankan 4 orang wanita paruh baya
yang diduga wanita panggilan. Setelah diperiksa di Mapolsek Mejayan, ke empat
wanita bertubuh subur ini langsung dilimpahkan ke pihak Satpol PP Kabupaten
Madiun untuk penanganan lebih lanjut.
Saat
dihubungi, Toni Purnomo Putra, Kasi Ops Ketertiban Umum dan Masyarakat Pol PP
Kabupaten Madiun membenarkan bahwa pihaknya telah mendapatkan kiriman empat
orang wanita dari Polsek Mejayan. Lebih lajut dijelaskan, yang melakukan razia
murni dari Polsek Mejayan. "Mungkin ada laporan dari masyarakat,"
jelasnya.
Dikatakan
oleh Toni, sebenarnya warung di jalan Singalodra ini sudah menjadi target
operasinya sejak lama, namun pihak Polsek bergerak duluan. "Ya, Sudah lama
menjadi TO kita, karena informasi yang kami terima, warung di selatan GOR
Pangeran Timoer Mejayan sering dijadikan tempat begituan," ungkap Toni.
Saat
ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinsosnakertran Kabupaten Madiun untuk
langkah selanjutnya. "Nantinya mereka akan kita kirim ke Kediri untuk
mendapatkan pembinaan," lanjutnya.
Toni
mengungkapkan, rata-rata yang terjaring razia adalah pemain lama yang masih
nekat. Mereka beralasan karena faktor ekonomi. Data yang diperoleh dari Satpol
PP Kabupaten Madiun, keempat wanita yang terjaring operasi yang dilakukan oleh
Polsek Mejayan adalah Lasiyem, warga Jalan Ciliwung, Mejayan sebagai mucikari,
Sutini, warga Desa Bendo, Magetan, Endang, warga Desa Senggrut, Pasuruan dan.
Dewi Anjarwati, Desa Bulu, Semen, Kediri.
"Hari
ini juga mereka kami proses, dan selanjutnya bersama Dinsos akan kami kirim ke
Kediri. Namun apabila di Kediri penuhan maka mereka akan kami carikan tempat
lain,” pungkas Toni. (p-76)
Posting Komentar