Ngawi,
Investigasi : Diklat
adalah menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir, dalam pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dan pembangunan, demi terwujudnya pemerintahan yang baik. Keberhasilan
suatu instansi sangat ditentukan oleh pemimpinnya, oleh karena itu diperlukan
pembinaan dalam rangka penanaman dan pembentukan sikap, serta perilaku
nilai-nilai estetika aparatur, dan penciptaan kompetensi ketrampilan, sebagai abdi
negara dan abdi masyarakat.
Inilah
sambutan yang diberikan oleh Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar saat membuka secara
resmi Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV (PIM IV) angkatan 102
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi di Balai Pelatihan Pertanian Terpadu
(BPPT) Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Senin (11/04).
Lebih
lanjut lagi Ony Anwar, menambahkan bahwa, tujuan utama dari mengikuti Diklat
PIM IV adalah agar para pejabat struktural eselon IV bisa memiliki conceptual
skill (ketrampilan konseptual), ligical thinking (berpikir logis, creative
thinking (berfikir kreatif), holistic thinking (berpikir menyeluruh) serta
memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan ide-idenya sekaligus mampu
memberdayakan bawahannya, serta kematangan mental dan perilaku sesuai
persyaratan jabatan. “Sasaran utama diklat PIM IV kali ini adalah terwujudnya
aparatur sipil negara yang memiliki kompetensi ketrampilan prima, kematangan
sikap mental dan prilaku, yang sesuai dengan persyaratan jabatan.” ujar Wakil
Bupati.
Kepala
Bidang Diklat Kepemimpinan Bagus Pudjiono mengatakan pejabat Eselon 3 dan
4, sangat penting karena dianggap adalah ujung tombak dalam struktur jajaran
birokrasi. “Pejabat eselon 3 dan 4, ini adalah ujung tombak dalam pemerintahan.
Jadi, Pemkab Ngawi telah menunjukkan kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan
kompetensi aparatur, dengan melaksanakan Diklat PIM IV sebagai dasar pendidikan
penjenjangan.” Singkat, Bagus Pudjiono.
Hal
serupa juga disampaikan dalam laporan plt BKD Ngawi Yuli Kusprasetyo, bahwa
pelaksanaan Diklat PIM IV tersebut dilaksanakan di BPPT Ngawi dengan
pelaksanaan 35 hari efektif mulai tanggal 11 april saampai 23 juli 2016 dengan
sistem on class (classical) dan off class (kembali ke instansi masing-masing).
Peserta sebanyak 40 orang pejabat Eselon IV di lingkungan Pemkab Ngawi dengan
rincian, 29 laki-laki dan 11 perempuan.
Sementara
itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi menyelenggarakan Kursus Pembina Pramuka
(KMD) yang merupakan salah satu wujud upaya Gerakan Pramuka dalam rangka
meningkatkan pengertian dasar pendidikan Kepramukaan serta garis besar cara
membina dan mengelola satuan Pramuka di gugus depan. Selaras dengan visi
Gerakan Pramuka tahun 2014-2019 yakni “Gerakan Pramuka Menjadi Pilihan Utama
Bagi Pembentukan Karakter Kaum Muda”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Rapat
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Senin (11/04).
Sekda
Kabupaten Ngawi, Siswanto selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Ngawi
dalam sambutan pembukaan KMD tersebut menyatakan bahwa penyelenggaraan KMD
merupaka agenda Dinas Kesehatan dalam membekali para Insan Kesehatann dengan
pengetahuan bidang kepramukaan. Peserta KMD adalah Pembina Pramuka sebagai
ujung tombak dalam pendidikan Kepramukaan di Gugus Depan. Diharapkan kegiatan
ini dapat menjadi teladan dan idola bagi peserta didiknya, sebagai upaya
peningkatan kualitas diri dan mampu memotivasi diri untuk menjadi lebih baik.
Dan menjadikan Gerakan Pramuka sebagai wadah pengendalian diri dari pengaruh
negatif agar generasi bangsa tumbuh cemerlang. Kegiatan ini dilanjutkan
dengan penyampain materi dari narasumber. (pdy)
Posting Komentar