Madiun, Investigasi : Untuk meningkatkan dan mengembangkan produksi usaha bordir di Kabupaten
Madiun, Bidang Perindustrian, Dinas Koperindagpar Kabupaten Madiun melaksanakan
Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan
Masyarakat dalam bentuk Pelatihan Keterampilan Bordir.Acara ini dilaksanakan
selama tiga hari berturut-turut yaitu mulai tangga 27-29 Oktober 2016 dan
diikuti oleh 50 peserta dari pengerajin bordir wilayah Kecamatan Wungu,
Wonoasri, Dagangan dan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.
Dalam pemaparannya, Kabid Industri dan IKM, Heri Nurtjahjo mengatakan
bahwa pembinaan dan pelatihan keterampilan kerja bagi tenaga kerja dan
masyarakat ini dilaksanakan untuk menyikapi beberapa permasalahan riil yang
terjadi dilapangan dan yang dikeluhkan oleh IKM.
Dijelaskan, memasuki era globalisasi (MEA) persaingan didunia bisnis
juga semakin ketat, baik secara produksi, harga maupun pangsa pasar barang yang
dijual.
“Disini pelaku IKM harus bisa mengembangkan teknik bordir dan mampu
berinovasi sehingga produk yang dihasilkan bisa mempunyai nilai jual pada
masyarakat,” ungkap Heri Nurtjahjo.
Heri Nurtjahjo tidak menampik adanya keterbatasan sumber daya manusia
sehingga berimbas pada produktivitas serta pola yang dihasilkan. “Makanya, kita
adakan pelatihan dengan mengundang narasumber yang bagus sehingga bisa
memberikan masukan dan wawasan baik terkait dengan design, teknik pemasaran
serta inovasi sehingga pelaku usaha border yang ada di Kabupaten Madiun bisa
belajar dari sini,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pelatihan ini, Bidang Industri
dan IKM juga membuat metode ceramah, tanya jawab dan praktek tata acara
pembuatan batik cap dengan mengambil narasumber dari BLK Provinsi Jawa Timur,
Dekopinda Kabupaten Madiun serta Rumah Terampil Mandira, Sidoarjo.
Sementara, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Koperindagpar Kabupaten
Madiun, sawung Rehtomo mengatakan bahwa kegiatan pembinaan dan pelatihan ini
sangat penting dilakukan, mengingat persaingan dunia usaha juga semakin ketat.
Dijelaskan, dalam kegiatan ini nanti para peserta akan diberikan
pembekalan serta melakukan praktek langsung bagaimana membuat barang yang
kelihatan murah namun bila dipakai terlihat mahal. “Disini para peserta akan
dimotivasi serta diberikan ilmu yang bermanfaat untuk bekal mengembangkan
usahanya kedepan,” kata Sawung Rehtomo.
Terkait dengan kendala permodalan yang sering membelenggu pelaku usaha,
Kadin Koperindagpar ini mengatakan bila sekarang ini Pemerintah Daerah tidak
bisa lagi memberikan bantuan pada pelaku usaha Karena terkendala oleh
aturan-aturan yang ada. “Jangan terlalu berharap pada bantuan pemerintah.
Selama pelatihan ini, para peserta akan diberikan solusi agar menjadi wirausaha
yang handal,” lanjutnya.
Sawung Rehtomo berpesan agar para pelaku usaha bordir di Kabupaten
Madiun bias menciptakan pasar lokal sendiri. Selain itu para pelaku usaha bordir
juga diminta untuk tidak egois dan mau bekerjasama dengan pelaku usaha yang
sudah mapan sehingga tercipta sinergi yang baik.
Diharapkan, setelah selasai mengikuti kegiatan pembinaan dan pelatihan
keterampilan kerja ini, para peserta mampu meningkatkan serta mengembangkan
usahanya baik secara kuantitas serta kualitas.
“Saya berharap, acara ini dimanfaatkan secara maksimal untuk berbagi
ilmu dan para peserta tidak malu bertanya. Selain itu, bagi narasumber juga mau
membuka diri bagi yang mau berkonsultasi sehingga peserta bisa mendapatkan ilmu
bordir ini secara maksimal,” pungkas Sawung Rehtomo. (p-76)
Posting Komentar