Madiun, Investigasi : Pemberitaan Tentang Bupati Madiun, H. Muhtarom yang mendapatkan teguran
dari Pertamina terkait dengan kecurangan SPBU miliknya yang ditayangkan oleh
CNN Indonesia disikapi serius oleh H. Muhtarom dengan melayangkan surat somasi
melalui kurir. Senin (22/2/16)
Saat memberikan klarifikasi
dihadapan Awak Media, Bupati Madiun, H. Muhtarom mangatakan pihaknya meminta penjelasan
terkait statmen yang dilontarkan oleh Direktur Pemasaran PT. Pertamina Pusat
yang menyatakan bahwa SPBU milik Bupati Madiun terindikasi melakukan praktek
manipulasi dalam pengisian BBM.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Bupati
Madiun meminta pihak Pertamina agar meminta maaf melalui media terkait dengan
pemberitaan yang sudah beredar selama ini. Selanjutnya Bupati Madiun memberikan
batas waktu 3 x 24 jam kepada pihak Pertamina sejak surat somasi tersebut
dilayangkan. “Saya beri waktu 3×24 jam kepada Pertamina sejak surat diterima.
Jika tidak ada tanggapan, saya bupati Madiun, Muhtarom, akan mengambil langkah
lebih lanjut (proses hukum),” tegas Bupati Madiun, Muhtarom.
Bupati mengaku, bahwa dirinya merasa
dirugikan dengan adanya pemberitaan yang dilakjukan tanpa klarifikasi tersebut.
Hal itu berarti sudah menuduh tanpa bukti. “Saya sangat dirugikan dengan adanya
berita itu. Kalau menurut penegak hukum, itu sudah memenuhi unsur (pidana).
Karena sudah lebih dari fitnah. Berita ini sangat sensitif sekali,” tandasnya.
Mendapatkan surat somasi tersebut, PT
Pertamina mengutus Sales Representative Retail Pertamina Depo Madiun, Anditya
Anwar, dengan didampingi Sekretaris Hiswana Madiun, Agus Wiyono, menghadap
Bupati Madiun dan diterima di Pendopo Muda Graha. Dalam pertemuan tersebut,
pihak Pertamina meminta maaf secara terbuka dan berharap masalah ini selesai.
Saat memberikan keterangan, Anditya,
mengatakan bahwa secara pribadi, Bupati Madiun telah memafkan. Karena yang
dimaksud dalam berita yang dimuat di sebuah media online yang berkantor di
Jakarta, bukan Bupati Madiun. Tapi Walikota Madiun.
“Secara pribadi pak bupati sudah
memaafkan. Memang benar ada laporan dari masyarakat jika SPBU di Jalan
Panjaitan dan Jalan Diponegoro diduga melakukan kecurangan. Tapi setelah kita
cek, tidak benar,” kata Anditya Anwar.
Memang secara pribadi Bupati Madiun
menerima permintaan maaf dari Pertamina yang diwakili oleh Sales Representative
Retailnya, namun disisi lain masih ada yang mengganjal yaitu Sales
Representative Retail tersebut bukan levelnya. “Masa yang kesini (minta maaf)
cuma sekelas Sales Retail. Maaf saja, bukan saya sombong dan jangan dikira saya
sombong. Ya tidak level. Kenapa tidak kepala Depo-nya. Ya memang saya maafkan
untuk pribadi dia (Anditya Anwar). Bukan masalah yang lainnya,” pungkas Bupati
Madiun, Muhtarom. (p-76)
Posting Komentar