Upah Tak Dibayar, Mandor dan Pekerja Lurug DPRD dan Disnakersos Kota Madiun

Madiun Kota, Investigasi ; Karena tidak mendapatkan kepastian kapan pembayaran upah yang belum tuntas, Mandor dan perwakilan para pekerja yang menggarap Gedung DPRD Kota Madiun melurug Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Madiun. Hal ini dilakukan oleh puluhan mandor dan pekerja proyek Gedung DPRD Kota Madiun karena merasa dipermainkan. Selasa (16/2/16).
Sebelumnya, puluhan mandor dan pekerja proyek tersebut sudah madul ke DPRD Kota Madiun namun tidak mendapat tanggapan. "Kami akan rapat dulu dengan pimpinan. Semoga tanggal 22 ada titik temu untuk menyelesaikan pembayaran tenaga kerja, suplayer dan sewa alat berat ini. Tetapi secara bertahap,"kata perwakilan PT. AJP, Mohamad Sonhaji, Rabu (17/2/16).
Karena tidak mendapat solusi yang berarti, pekerja dan mandor ini kembali mendatangi Kantor Disnakersos, Rabu (17/2/2016) siang.  Dalam dialog yang berjalan secara alot antara pekerja, perwakilan PT. Aneka Jasa Pembangunan (PT. AJP) dan Disnakersos, akhirnya mendapati kesepakatan bahwa akan dibayarkan secara bertahap pada (22/2/2016) mendatang, dengan surat perjanjian bermaterai.
Budiono salah satu perwakilan pekerja meminta pihak PT. AJP untuk memenuhi janjinya. Jika dalam perjanjian tersebut "mbleset", maka Budiono dan ratusan pekerja lainnya bakal melaporkan hal itu ke pihak Kepolisian. "Kalau tanggal 22 tidak ada penyelesaian, kami akan melaporkan ini ke Polisi,"ancamnya.
Kasi Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja, Disnakersos, Kota Madiun, Ponco Winarno mengatakan, pada tanggal 22 itu PT. AJP berjanji akan membayar tahap pertama. Jika nantinya PT. AJP "mblenjani janji", maka Disnakersos menyarankan kepada pekerja untuk menempuh jalur hukum.
Sementara itu, Ketua LSM Wahana Komunikasi Rakyat (WKR) Kota Madiun meminta POlres Madiun Kota untuk turun tangan agar stabilitas keamanan di Kota Madiun tetap kondusif. "Masalah ratusan pekerja yang belum dibayar oleh PT. AJP itu seharusnya Polisi harus cepat tanggap. Karena ini masalah perut, bisa mengganggu stabilitas ketentraman dan keamanan di Kota Madiun,"katanya, Rabu (17/2/2016).
WKR mencatat, sebanyak tiga kali permasalahan yang sama terjadi di Kota Madiun. Gejolak pekerja yang tidak terbayar sebelumnya juga sempat terjadi saat pembangunan proyek Pasar Besar Kota Madiun, proyek Poltek Madiun dan yang terakhir proyek Gedung DPRD ini. (p-76)


Related product you might see:

Share this product :

Posting Komentar

 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100