Madiun Kota, Investigasi :
Study banding yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Madiun dalam hal ini
Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Madiun bersama Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM), Insan Pers di Pemerintah Kota Bandung, Jumat (22/4/16)
berjalan dengan sukses.
Dalam
pemaparannya, Herry Ilyus, Plt. Assisten Administrasi Umum Pemerintah
Kota Madiun menjelaskan bahwa study banding ini merupakan langkah nyata
Pemerintah Kota Madiun untuk meningkatkan kinerja dari jajaran SKPD di
Pemerintah Kota Madiun. "Karena peran Pers yang begitu besar dalam
pembangunan, penataan serta keindahan Kota Madiun," ungkapnya.
Dilanjutkan,
Pemerintah Kota Madiun ingi belajar dalam menata keindahan kota dari Pemerintah
Kota Bandung karena selama ini Bandung identik dengan Paris Van Java nya
Indonesia.
Selain
itu dalam study banding ini Pemerintah Kota Madiun ingin terciptanya hubungan
yang harmonis antara Kota Madiun dengan Kota Bandung dalam berbagai hal.
Dalam
study banding ini, ada 3 hal yang patut untuk dipelajari yaitu prinsip segitiga
sama kaki. Dipucuk segitiga disebut Desentralisasi yaitu memberikan wewenang
dilevel bawah dengan mempercepat setiap urusan di tingkat kecamatan. Disini
Walikota hanya meminta bukti saja bahwa urusan tersebut sudah diselesaikan.
Dikaki bawah ada Inovasi yaitu setiap SKPD diwajibkan punya 1 inovasi minimal 1
tahun diluar kegiatan resmi. Disini setiap SKPD diwajibkan mempunyai mimpi
besar. Yang terakhir dikaki yang satunya ada. Kolaborasi yang dijabarkan dengan
setiap kegiatan harus dikolaborasikan dengan masyarakat (forum). Dengan
dibentuknya forum tersebut, makan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah bisa
berjalan berkat peran aktif dari masyarakat.
Diakui,
selain mempunyai banyak taman yang digunakan untuk media sosialisasi antar
masyarakat dan wisatawan, Kota Bandung mempunyai satu keunggulan yang patut
dicontoh oleh Kota Madiun yaitu dibangunnya Bandung Command Center (BCC) yang
digunakan oleh Pemerintah Kota Bandung untuk memantau kinerja SKPDnya. "Di
BCC ini semua bisa diperoleh data terkait dengan kinerja semua SKPD dan itu
update tiap saat," ujar Dadang Gantina, Staff Ahli Bidang Ekonomi yang
didampingi oleh Asep C Cahyadi, Kadis Kominfo Kota Bandung.
Namun,
walau Kota Bandung maju dalam hal tehnologi, tapi masih banyak kekurangan yang
tampak. Seperti perhatian Pemerintah Kota Bandung untuk pendidikan. Di Kota
Bandung baru diterapkan wajib belajar 9 tahun, namun di Kota Madiun sudah
diterapkan wajib belajar 12 tahun. "D- Kota Bandung baru gratis sekolah
sampai tingkat SMP saja," kata Dadang.
Disatu
sisi, Dalam pantauan Koran Investigasi, penataan kota dari bidang lalulintas
serta penataan kabel lisrtrik maupun telekomunikasi masih tampak
semrawut. Tentu ini berbeda dengan yang ada di Kota Madiun yang tampak asri dan
tertata rapi.
Terkait
dengan kondisi taman yang diunggulkan, Kota Madiun juga mempunyai beberapa
taman untuk tempat rekreasi warganya. Dan ini tidak kalah cantik dari taman
yang ada di Kota Bandung.
Sementara
itu, Walikota Madiun, Bambang Irianto berharap, study banding ini bisa memberi
manfaat bagi kemajuan Kota Madiun. "Disini peran aktif dari Pers dan KIM
akan nampak, apapun yang didapat dari study banding nantinya, diharapkan
memberi manfaat bagi pembangunan Kota Madiun," pungkas Walikota Madiun. (p-76)
Posting Komentar