Ngawi,
Investigasi : Dengan mengambil
tempat di Desa Dawu Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi belum lama ini (11/5) telah
dilaksanakan Pencanangan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kerjasama
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Kodam V/Brawijaya oleh Bupati Ngawi. Hadir
dalam kegiatan tersebut Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Dandim 0805/Ngawi Letkol
Inf Mordechai Triyandono, Muspika Kecamatan Paron dan warga masyarakat Desa Dawu.
Dalam
sambutannya Bupati Ngawi menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI atau
Babinsa dan Kepala Desa yang telah mendata keberadaan Rumah Tidak Layak Huni
yang mana pandataannya dinilai sangat valid. Lebih lanjut Bupati memaparkan
bahwa RTLH di Desa Dawu ada sekitar 55 unit dan setelah diadakan seleksi yang
labih teliti ternyata di Desa Dawu hanya ada 3 unit rumah yang belum
tertangani. Budi Sulistyono juga menambahkan bahwa dengan keberadaan RTLH yang
ditangani TNI pihaknya yakin akan dapat terlaksana dengan baik karena diketahui
bahwa pendataan dan perencanaannya sangat baik. Akhirnya Bupati menyampaikan
harapannya semoga dapat berjalan lancar dan dapat terselesaikan secepatnya.
Komandan Kodim
0805/Ngawi Letkol Mordechai Triyandono dalam paparannya mengatakan bahwa
Kabupaten Ngawi mendapatkan alokasi yang berjumlah 1000 unit rumah. Hal
tersebut merupakan hasil kerjasama antara Kodam V/Brawijaya dengan Pemerintah
Daerah yang direalisasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dandim juga
menjelaskan bahwa Bantuan untuk RTLH tersebut Babinsa menerima material saja
dari Hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada Kodam V/Brawijaya dan sudah
ada rekanan yang ditunjuk untuk menyediakan material tersebut, sedangkan
pelaksanaan kerjanya melalui Karya Bakti TNI bersama masyarakat.
Di sisi lain
Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar menyambut rombongan Tim Penilai Tenaga Kesehatan
(Nakes) di Pendapa Wedya Graha (17/5/16) didampingi oleh Sekda Siswanto,
Asisten Pemerintahan Budiono, Plt Ka Dinkes Agus Sri Gunawan beserta Pejabat
terkait.
Selanjutnya Tim
Penilai diantar menuju Puskesmas Bringin yang telah memiliki Program “ Gemati
Gibur “ (Gerakan Masyarakat Anti Gisi Buruk) untuk melakukan verifikasi
lapangan.
Dalam kesempatan
itu Wabup Ony Anwar menjelaskan bahwa Puskesmas di Kabupaten Ngawi terus
berbenah untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada warga masyarakat
Kabupaten Ngawi. Ony Anwar menjelaskan bahwa Kabupaten Ngawi juga telah
melaksanakan program gerakan terpadu tuntas penanganan gizi buruk “ Restu Ibu “
sejak tahun 2013. Program tersebut telah berhasil menekan angka kasus gizi
buruk balita dari 420 kasus menjadi 37 kasus. Dia menambahkan bahwa Kecamatan
Bringin telah mengembangkan dari program Restu Ibu menjadi program Gemati
Gibur.
Ketua Tim
Penilai dari Provinsi Jawa Timur drg. Mahanani M.Kes menjelaskan bahwa
kedatangannya beserta rombongan adalah untuk melakukan verifikasi
lapangan,benar tidaknya apa yang disampaikan para nominator ketika mempresentasikan
kegiatannya pada waktu lalu. (pdy).
Posting Komentar