Antisipasi Resiko Bahaya Banjir, BPBD Kabupaten Madiun Kerahkan Seribu Relawan Bersihkan Sungai

Madiun, Investigasi : Perubahan iklim yang cenderung ekstrim dan seringnya terjadi bencana yang disebabkan oleh air dan cuaca diberbagai daerah mendapatkan perhatian serius dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berdasarkan hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun menggelar Apel Relawan dan Bersih bersih Sungai di Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo dan Desa Tempursari, Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun, Sabtu (12/11/16).
Apel yang digelar di Pompa Pintu Air 12, Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo ini dihadiri oleh Bupati Madiun, Wakil Bupati Madiun, Jajaran Forpimda, Sekda Kabupaten Madiun, jajaran SKPD Kabupaten Madiun dan diikuti oleh 1000 relawan yang terdiri dari PNS, TNI/Polri, LSM, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat yang berdiam disekitar aliran sungai.
Saat dikonfirmasi, Edy Harianto, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Madiun menjelaskan bahwa saat ini BPBD Kabupaten Madiun baru fokus di dua tempat yaitu di pintu pompa air 12, Desa Glonggong dan Sungai Desa Tempursari saja. "Untuk yang di pintu air Desa Glonggong diikuti oleh sekitar 600 orang dan di sungai Desa Tempursari sekitar 400 orang," ujarnya.
Terkait dengan tanggap bencana, Edy Harianto mengatakan belum sampai kesitu namun pihaknya sudah menyiapkan SK Bupati yaitu Siaga Bencana. "Ini sesuai dengan arahan dari Menteri Dalam Negeri dalam suratnya dan himbauan dari BMKG kita harus siaga bencana untul banjir dan longsor," lanjut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun ini pada Wartawan Investigasi News.
Sementara itu, Bupati Madiun, H. Muhtarom mengatakan bahwa gelar apel relawan ini merupakan langkah awal dalam gerakan pengurangan resiko bencana setelah beberapa waktu dilaksanakan kegiatan sosialisasi gerakan restorasi sungai.
Selain itu, setelah ini juga akan dibentuk Forum Sungai di Desa Glonggong dan Desa Tempursari untuk mendukung pengembangan program pengurangan resiko bencana. "Ini juga sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengelolaan atah restorasi sungai," ujarnya Bupati Madiun.
Dikatakan, merujuk data antara tahun 2002 sampai dengan 2015, jumlah kejadian bencana terus mengalami peningkatan dan 80 persennya merupakan bencana yang disebabkan oleh hidro meteorologis atau bencana yang disebabkan oleh air dan cuaca seperti kebakaran, longsor dan uang lain.
Diharapkan, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat menjadi sadar dan berupaya untuk lebih peduli pada lingkungan terutama sungai. "Selain itu saya juga mengapresiasi pada BNPB dan BPBD Kabupaten Madiun atas prakarsanya membentuk relawan sungai dan bersih bersih sungai," pungkas Muhtarom. (p-76)

Related product you might see:

Share this product :

Posting Komentar

 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100