Magetan, Investigasi : Tidak banyak orang yang mengenal Candi Reog, namun ketika disebutkan
Candi Sadon, maka terbayang bangunan candi yang ada di Dusun Sadon, Desa
Cempaka, Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan. Walaupun nama
candi tersebut adalah Candi Sadon, sesuai dengan nama dusun tempatnya berada,
namun masyarakat setempat lebih mengenalnya dengan nama Candi Reog.
Pada tahun 1966,
batu-batu reruntuhan candi tersebut diobrak-abrik dan dirusak oleh sekelompok
orang yang tidak bertanggung jawab. Pada tahun 1969, dengan dipelopori oleh
Sutaryono, yang pada waktu itu menjabat sebagai Kepala Pembinaan kebudayaan
Kabupaten Magetan, diadakan penataan kembali batu-batu reruntuhan Candi Sadon.
Di antara reruntuhan peninggalan bersejarah tersebut terdapat arca Kalamakara,
arca naga, batu bergambar binatang, bekas umpak, yoni, dan batu yang merupakan
bagian sudut candi.
Di
reruntuhan Candi Sadon terdapat Kalamakara, arca raksasa Kala yang wajahnya mirip
dengan kepala harimau pada 'Dhadhak merak'. Dhadhakmerak adalah topeng
kepala harimau dengan hiasan susunan bulu merak
disekelilingnya. Topeng ini merupakan atribut tokoh Singabarong dalam kesenian
reog yang kondang berasal dari Ponorogo. Topeng
Dhadak merak yang berat keseluruhannya
antara 30-40 kg tersebut biasanya dikenakan oleh penari Singabarong.
Di samping itu,
di areal tersebut juga didapati tiga batu bertulis. Menurut penuturan Sarnu
dari Dinas Sejarah dan Purbakala Kabupaten Magetan, tulisan di ketiga batu
tersebut berbunyi A-PA PA-KA-LA, SA DA PA KRA-MA dan BA DA SRI-PA SA-BA
DA-HA-LA. Dari tulisannya yang berbentuk balok atau kwadrat, diperkirakan bahwa
batu bertulis tersebut berasal dari masa yang sama dengan prasasti yang
diketemukan di Dusun Pledokan, Kediri, Jawa Timur.
Di sebelah timur
kompleks candi Sadon, tepatnya di depan pemakaman desa, terdapat candi kecil
bernama Candi Reca Sapi (arca sapi). Ukuran candi ini sangat kecil, jauh lebih
kecil dibandingkan dengan kebanyakan candi yang terdapat di Jawa Timur. Candi
yang diperkirakan merupakan candi Hindu tersebut ditemukan pertama kali pada
tahun 1971 oleh Sudiro, penduduk setempat. Ketika diketemukan, candi tersebut
tertutup rumpun bambu.
Candi Reca Sapi
terdiri atas lima arca, yaitu Reca Kandang, Reca Pakan ( tempat makanan sapi),
Reca Omben (tempat minum sapi), Reca Capil (arca topi gembala sapi) dan Reca
Cagak (tonggak tempat menambatkan tali pengikat sapi). Kelima arca tersebut
diyakini sebagai perwujudan sapi dan perlengkapan menggembala milik Dadhung
Awuk atau Maesadanu, tokoh penggembala dalam legenda setempat.
Tidak banyak
informasi yang didapat mengenai Candi Reog, namun
bangunan kuno ini telah ditetapkan sebagai situs
purbakala. Konon candi ini merupakan peninggalan Raja Airlangga, namun tidak
diketahui kapan tepatnya dan untuk apa candi
tersebut dibangun. Upaya pemugaran terhadap candi ini tampaknya belum pernah
dilakukan, melihat kondisinya yang tinggal berupa kumpulan batu reruntuhan. Semoga, Kabupaten Magetan bisa memberikan perhatian lebih pada situs
ini sebagai bentuk nguri-uri peninggalan leluhur. (p-76)
Posting Komentar