Ngawi, Investigasi ; Bertempat di Desa Karangmalang
Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi belum lama ini ( 29/2 ) telah
diselenggarakan Acara Panen Raya Padi Serentak se Indonesia oleh Kementerian
Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. Hadir dalam acara tersebut Bupati
Ngawi Ir. H. Budu Sulistyono, Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian
Dr. Ir. H. Sumarjo Gatot Iranto, M.S, D.A.A, Ketua Komisi IV DPR RI Ibnu
Mutajab, Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Rahmat Pribadi,Uspinda Kabupaten Ngawi
dan Kepala SKPD Kabupaten Ngawi.
Pada hari itu Kementerian Pertanian
Republik Indonesia menyelenggarakan Panen Raya Padi Serentak se Indonesia yang
dilaksanakan di 7 provinsi, yaitu : Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Nusa
Tenggara Barat. Dari ketujuh provinsi tersebut mencapai seluas 2.927 hektar
lahan panen. Untuk Jawa Timur diwakili oleh Kabupaten Ngawi dan selanjutnya
Kabupate Ngawi mengambil tempat di Desa Karangmalang Kecamatan Kasreman, yang
merupakan Kecamatan baru dari pengembangan Kecamatan Padas.
Dalam sambutannya Bupati Ngawi yang
akrab dengan sapaan Mbah Kung menyampaikan Syukur Alhamdulillah karena merasa
bahwa panen padi kali ini dengan jumlah hasil yang besar. Namun dia menyesalkan
karena panen saat ini masuk musim hujan, sehingga harga gabah jatuh, yaitu
dalam kisaran harga 2.800 rupiah sampai dengan 3.000 rupiah, dimana harga
tersebut jauh dibawah Harga Pokok Pembelian ( HPP ) dari Pemerintah yaitu
sekitar 3.700 rupiah. Sehubungan dengan itu Bupati mengharapkan agar BULOG
sebagai badan penyangga harga gabah untuk menaikkan harga jual gabah petani.
Selain itu Budi Sulistyono juga mengingatkan bahwa di misim kemarau terjadi
kelangkaan air, maka di saat musim hujan harus bisa menyimpan air di dalam
embung,dam, waduk dan sebagainya.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian
Gatot Irianto dalam pidatonya menjelaskan, bahwa yang dipanen saat ini adalah
dari musim tanam pertama di tahun 2016, jadi seluruh stake holder pertanian
harus menyusun rencana pada awal musim panen ini, karena musim panen ini adalah
panen raya nasional. Lebih lanjut dia memaparkan bahwa Jawa Timur menghasilkan
4 juta ton gabah kering, dimana BULOG harus membuat perencanaan bagaimana jika
harga gabah jatuh di bawah HPP dan BULOG harus bisa menyerap gabah petani.
Pada hari yang sama ( 29/2 ) beberapa
Babinsa di Jajaran Kodim 0805 Ngawi melakukan karya bakti gotong royong
membantu petani membangun atau membenahi infra struktur pertanian. Antara lain
dilakukan oleh Babinsa Koramil 0805/13 Kedunggalar membantu petani membersihkan
saluran irigasi di Desa Wonorejo yang berhubungan dengan irigasi di Desa
Wonokerto dan memasang paving di Desa Jati Gembol Kecamatan Kedunggalar.
Babinsa Koramil 0805/17 Karanganyar
bersama masyarakat melanjutkan gotong royong pembuatan parit jalan desa sepanjang
300 meter di Dusun Payak Desa Mengger Kecamatan Karanganyar. Kegiatan serupa
juga dilakukan oleh Babinsa Koramil 0805/09 Kendal bersama warga masyarakat gotong
royong memperbaiki jalan sepanjang 150 meter.
Babinsa Koramil 0805/04 Padas justru sehari sebelumnya ( 28/2 ) bersama
warga masyarakat gotong royong jalan desa sepanjang 250 meter di Kecamatan
Padas. (pdy)
Posting Komentar