Madiun Kota,
Investigasi : Anggapan perayaan malam satu suro atau
yang lebih dikenal dengan sebutan Grebeg Suro sangat rawan akan gangguan Keamanan
dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) ditepis oleh Bambang Irianto, Walikota
Madiun.
Jauh hari, Walikota Madiun mengajak bicara para stakeholder dan
para pengurus Perguruan Silat serta ratusan masyarakat agar masyarakat bisa
merasa nyaman saat pelaksanaan Grebeg Suro berlangsung.
Ajakan ini disampaikan oleh Walikota Madiun saat menggelar acara
rapat koordinasi peningkatan Kamtibmas di aula Kecamatan Manguharjo, Kota
Madiun, Rabu (28/9/2016). Bambang Irianto meminta masyarakat tidak resah saat
menghadapi perayaan Grebeg Suro atau pergantian tahun Islam 1438 Hijriyah.
“Grebeg Suro itu tidak menakutkan. Malah kalau bisa Grebeg Suro harus dikemas
secara bagus sehingga kondusifitas bisa terjaga,” ungkap Bambang Irianto,
Walikota Madiun dihadapan ratusan masyarakat Manguharjo.
Walaupun di Madiun ada dua Perguruan Pencak Silat terbesar se
Indonesia, Walikota Madiun mengaku tidak khawatir karena setiap tahun
penyelenggaraan Grebeg Suro selalu dievaluasi dan hasilnya memuaskan. “Saya
minta masyarakat juga ikut mempertahankan situasi agar tetap kondusif,”
lanjutnya.
Untuk menjaga agar situasi keamanan dan ketertiban tetap
terjaga, diminta Aparat Penegak Hukum ikut aktif memberikan informasi terkait
tentang kondisi Kamtibmas di Kota Madiun. Selain itu, masyarakat juga diminta
untuk mengaktifkan siskamling sehingga bisa meminimalkan kejadian kriminal
diwilayah masing-masing.
Walikota Madiun berharap agar masyarakat Kota Madiun memahami
makna Grebeg Suro serta bisa ikut berperan aktif dalam menjaga Kamtibmas
dilingkungan masing-masing. (p-76)
Posting Komentar