Madiun, Investigasi : Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun mempunyai satu home
industry yang mampu menyerap banyak tenaga kerja lokal. Home industry tersebut
adalah pembuatan tahap awal rambut palsu berbahan sintetis.
Adalah Nunung, warga RT 05, RW 01, Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng
yang pertama kali mendirikan usaha ini. Sampai saat ini sudah 2 tahun lebih
Nunung menggeluti usaha pembuatan rambut palsu untuk dasat pembuatan Wig.
Saat ditemui dirumahnya, Nunung mengatakan bahwa semua bahan untuk
pembuatan dasar Wig ini didapat dari salah satu pabrik di Sidoarjo. Terkait
dengan pengerjaannya, dirinya dibantu oleh masyarakat sekitar 30 orang. “Dulu
ada pelatihnya dari Surabaya, kita hanya mengerjakan saja. Terkait dengan waktu
dijatah setiap hari Selasa diantar dan hari Jumat diambil,” ungkap Nunung.
Rabu, (26/10/16).
Dijelaskan, dulu sebelum semuanya bias, bila bahan dating, rumah Nunung
selalu dipenuhi oleh masyarakat sekitar yang ingin belajar memintal rambut
berbahan dasar sintetis. Namun sekarang ketika sudah pandai, masyarakat memilih
mengerjakannya dirumah sebagai pekerjaan sampingan untuk megisi waktu senggang.
“Upah yang diberikan variative, per 50 tusuk dibayar Rp. 1.500 rupiah. Namun
untuk yang pipa, per 12 nya dibayar seribu rupiah,” lanjut Nunung.
Disini, tidak item semua orang bisa mengerjakan, butuh keahlian dan
ketekunan saat mengerjakan sehingga hasilnya bisa maksimal.
Saat ditemui diruangannya, Ismilah Suciati, S.Sos, Kades Bulu, Kecamatan
Pilangkenceng mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut tentunya bias
mengurangi pengangguran yang ada di desanya. “Selain itu, ibu-ibu yang
mengerjakan akan mendapatkan upah sehingga bisa membantu perekonomian
keluarganya,” ungkap Kades Bulu ini dengan ramah.
Ismilah Suciati mengakui bahwa selama ini pihaknya belum bias berbuat
apa-apa untuk home industry seperti ini, namun kedepan diharapkan akan ada
pendampingan dari instansi sehingga usaha tersebut bisa berkembang dan
dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar. “Walau baru 2 tahun berjalan,
namun bila ini dipertahankan, maka kedepan akan menjadi potensi desa agar lebih
maju lagi,” pungkasnya. (p-76)
Posting Komentar