Madiun, Investigasi : Ketua Tim Pemeriksaan Inspektorat, Gatot Subono
dibuat geram oleh ulah Sardjono, Kepala SMKN 1 Kare. Ini disebabkan karena
sewaktu diperiksa, Sardjono terkesan menyepelekan Tim yang tengah memeriksa
dirinya dengan cara bermain ponsel milik.
Saat dihubungi, Gatut
Subono mengatakan bahwa Sardjono menyatakan tidak mau diperiksa oleh Tim karena
dianggap dirinya lebih senior. Tentu saja hal ini memicu
kemarahan Inspektur Pembantu, Gatot Subono, selaku ketua tim pemeriksa. Gatot
kemudian langsung mendatangi terperiksa di ruang pemeriksaan dan menegaskan
agar terperiksa menjalani pemeriksaan dengan serius.
“Yang bersangkutan (Sardjono) sempat
menyatakan tidak mau diperiksa oleh dua orang Inspektor dengan alasan dianggap
masih anak-anak. Makanya, saat menjawab pertanyaan dua peneriksa, ia terkesan
acuh sambil bermain ponsel. Atas laporan itu, saya langsung masuk ruangan untuk
menegaskan agar yang bersangkutan serius dalam menjalani pemeriksaan,” terang
Gatot Subono, kepada wartawan, Rabu 16 Maret 2016.
Dalam pemeriksaan, Sardjono mengaku jika
pungutan sebesar Rp.600 ribu tiap siswa, atas persetujuan Komite Sekolah.
Keterangannya ini, bertentangan dengan pengakuan para siswa dan wali murid.
Karena menurut mereka, wali murid juga tidak diberi surat edaran. Apalagi
diajak bicara. “Tidak benar jika dikatakan tanpa melibatkan Komite Sekolah.
Kami pasti melibatkan Komite,” kata Sardjono, kepada wartawan, sembari menuju
mobilnya.
Diberitakan sebelumnya, Sardjono selaku
Kepala Sekolah SMKN 1 Kare Kabupaten Madiun, dilaporkan para siswa dan wali
murid karena dianggap telah melakukan pungutan liar (Pungli) dengan berbagai
dalih. Masing-masing siswa dipungut sebesar Rp.600 ribu. (p-76)
Posting Komentar