Pemkab Madiun Berikan Bantuan Pada Ribuan Tukang Ojek, Abang Becak, Kusir Dokar dan Kuli Panggul Melalui Badan Amil Zakat (BAZ)

Madiun, Investigasi : Sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Madiun pada masyarakatanya yang kurang beruntung, Kamis, (30/6/16) bertempat di Pendopo Kecamatan Mejayan, Bupati Madiun menyerahkan bantuan kepada 2.445 orang terdiri Tukang Ojek, Abang Becak, Kusir Dokar dan Kuli Panggul se Kab. Madiun dengan disaksikan oleh Wabup. Ketua DPRD, Kepala SKPD, dan Camat se kab. Madiun.
Pada kesempatan ini Bupati H. Muhtarom, mengingatkan agar dalam merayakan Idul Fitri 1437 H ini dengan sederhana saja, bukan hidangan yang banyak atau pakaian yang mahal/bagus. “Yang terpenting bagi kita adalah meningkatkan silaturahmi kepada orang tua, ulama, guru dan sanak saudara untuk saling memaafkan,” ungkapnya.
Dilanjutkan, momentum hari raya ini sebaiknya dimanfaatkan untuk saling memaafkan sesama karena selama bergaul tentunya ada kesalahan yang sengaja ataupun tidak disengaja. “Momentum Idul Firti biasanya orang mudah memberikan maaf, tanpa menanyakan apa kesalahan kita. Dengan demikian gugur sudah kewajiban kita untuk meminta maaf kepada sesama,” ujarnya.
Terkait dengan penyerahan bantuan pada hari ini Bupati Madiun H. Muhtarom, menjelaskan, bahwa bantuan yang diserahkan kepada Tukang Ojek, Abang Becak, Kusir Dokar dan Kuli Panggul setiap menjelang datangya Hari Raya Idul Fitri seperti ini merupakan agenda rutin tahunan Pemkab. Madiun. Ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Daerah melalui Badan Amil Zakat (BAZ) Kab. Madiun. Diharapkan bantuan ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri nanti. Meski jumlahnya tidak seberapa tetapi bantuan ini diserahkan dengan ikhlas, untuk itu diharapkan yang menerima juga ikhlas.    

Saat Hari Raya Idul Fitri tentunya arus lalu lintas sangat rame dan padat. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah kendaraan yang beredar dijalanan tanpa dibarengi dengan penambahan ruas jalan yang sudah ada. Untuk itu Bupati H. Muhtarom, S.Sos menghimbau agar kita selalu berhati-hati dijalan. Saat berkendara sepeda motor hendaknya mengenakan helm standar dan dikuncikan “Klik”, agar aman. Perlu diketahui, bahwa saat ini ruas jalan yang rusak terus diperbaiki, manun demikian jangan lantas kebut-kebutan karena bisa menggangu pemakai jalan yang lain. Demikian halnya dengan keamanan rumah tinggal kita, sebelum kita meninggalkan rumah hendaknya dipastikan bahwa kompor sudah mati, demikian juga dengan lapu listrik, untuk menghindari kebekaran hendaknya lampu yang tidak digunakan dimatikan saja. (p-76)
Madiun, Investigasi : Sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Madiun pada masyarakatanya yang kurang beruntung, Kamis, (30/6/16) bertempat di Pendopo Kecamatan Mejayan, Bupati Madiun menyerahkan bantuan kepada 2.445 orang terdiri Tukang Ojek, Abang Becak, Kusir Dokar dan Kuli Panggul se Kab. Madiun dengan disaksikan oleh Wabup. Ketua DPRD, Kepala SKPD, dan Camat se kab. Madiun.
Pada kesempatan ini Bupati H. Muhtarom, mengingatkan agar dalam merayakan Idul Fitri 1437 H ini dengan sederhana saja, bukan hidangan yang banyak atau pakaian yang mahal/bagus. “Yang terpenting bagi kita adalah meningkatkan silaturahmi kepada orang tua, ulama, guru dan sanak saudara untuk saling memaafkan,” ungkapnya.
Dilanjutkan, momentum hari raya ini sebaiknya dimanfaatkan untuk saling memaafkan sesama karena selama bergaul tentunya ada kesalahan yang sengaja ataupun tidak disengaja. “Momentum Idul Firti biasanya orang mudah memberikan maaf, tanpa menanyakan apa kesalahan kita. Dengan demikian gugur sudah kewajiban kita untuk meminta maaf kepada sesama,” ujarnya.
Terkait dengan penyerahan bantuan pada hari ini Bupati Madiun H. Muhtarom, menjelaskan, bahwa bantuan yang diserahkan kepada Tukang Ojek, Abang Becak, Kusir Dokar dan Kuli Panggul setiap menjelang datangya Hari Raya Idul Fitri seperti ini merupakan agenda rutin tahunan Pemkab. Madiun. Ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Daerah melalui Badan Amil Zakat (BAZ) Kab. Madiun. Diharapkan bantuan ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri nanti. Meski jumlahnya tidak seberapa tetapi bantuan ini diserahkan dengan ikhlas, untuk itu diharapkan yang menerima juga ikhlas.    

Saat Hari Raya Idul Fitri tentunya arus lalu lintas sangat rame dan padat. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah kendaraan yang beredar dijalanan tanpa dibarengi dengan penambahan ruas jalan yang sudah ada. Untuk itu Bupati H. Muhtarom, S.Sos menghimbau agar kita selalu berhati-hati dijalan. Saat berkendara sepeda motor hendaknya mengenakan helm standar dan dikuncikan “Klik”, agar aman. Perlu diketahui, bahwa saat ini ruas jalan yang rusak terus diperbaiki, manun demikian jangan lantas kebut-kebutan karena bisa menggangu pemakai jalan yang lain. Demikian halnya dengan keamanan rumah tinggal kita, sebelum kita meninggalkan rumah hendaknya dipastikan bahwa kompor sudah mati, demikian juga dengan lapu listrik, untuk menghindari kebekaran hendaknya lampu yang tidak digunakan dimatikan saja. (p-76)
Baca

Jelang Hari Raya, Pemkot Madiun dan Forkopimda Sidak Sejumlah Fasum Untuk Pastikan Semua Siap

Madiun Kota, Investigasi : Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H atau H-7, Wakil Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto dan Sekretaris Kota Madiun, H. Maidi beserta jajaran Forkopimda dan beberapa Satker terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) disejumlah titik untuk memastikan kesiapan terkait dengan fasilitas umum. Rabu (29/6/16).
Berangkat dari Balaikota Madiun, rombongan bergerak menuju Pasar Besar Madiun (PBM). Di Pasar Besar Madiun, Wakil Walikota Madiun, bertanya pada beberapa pedagang untuk memastikan stok bahan makanan dalam posisi aman.
Setelah berkeliling, rombongan melanjutkan pada titik kedua yaitu Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Soedhono. Di RSUP, Rombongan mendapatkan penjelasan dari Direktur RSUP bahwa sarana dan prasarana di RSUP Soedhono siap. “Semua kita pastikan sudah siap,” ungkap Kohar Hari Santoso, Direktur RSUP Soedhono.
Selanjutnya, Wakil Walikota Madiun dan rombongan melakukan pengecekan fasilitas umum di Stasiun Besar Madiun, Depo Pertamina, RSUD Sogaten dan yang terakhir di terminal Purboyo.
Di Terminal Purboyo, H. Sugeng Rismiyanto mengatakan bahwa sidak ini dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan diberbagai titik menjelang lebaran. “Tadi di PBM, semua kebutuhan bahan pokok stabil,” ungkap Wakil Walikota Madiun.
Dilanjutkan, terkait dengan sarana dan prasarana kesehatan di RSUP Soedhono dan RSUD Sogaten Kota Madiun juga telah siap. Bahkan tenaga medis di dua rumah sakit tersebut  ditambah. “Ada penambahan tenaga medis, sehingga masyarakat bisa terlayani apabila membutuhkan,” lanjutnya.

Terkait dengan moda transportasi, H. Sugeng Rismiyanto menegaskan bahwa di Stasiun Besar Madiun dan Terminal Madiun semua sudah siap, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.” Pungkasnya. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H atau H-7, Wakil Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto dan Sekretaris Kota Madiun, H. Maidi beserta jajaran Forkopimda dan beberapa Satker terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) disejumlah titik untuk memastikan kesiapan terkait dengan fasilitas umum. Rabu (29/6/16).
Berangkat dari Balaikota Madiun, rombongan bergerak menuju Pasar Besar Madiun (PBM). Di Pasar Besar Madiun, Wakil Walikota Madiun, bertanya pada beberapa pedagang untuk memastikan stok bahan makanan dalam posisi aman.
Setelah berkeliling, rombongan melanjutkan pada titik kedua yaitu Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Soedhono. Di RSUP, Rombongan mendapatkan penjelasan dari Direktur RSUP bahwa sarana dan prasarana di RSUP Soedhono siap. “Semua kita pastikan sudah siap,” ungkap Kohar Hari Santoso, Direktur RSUP Soedhono.
Selanjutnya, Wakil Walikota Madiun dan rombongan melakukan pengecekan fasilitas umum di Stasiun Besar Madiun, Depo Pertamina, RSUD Sogaten dan yang terakhir di terminal Purboyo.
Di Terminal Purboyo, H. Sugeng Rismiyanto mengatakan bahwa sidak ini dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan diberbagai titik menjelang lebaran. “Tadi di PBM, semua kebutuhan bahan pokok stabil,” ungkap Wakil Walikota Madiun.
Dilanjutkan, terkait dengan sarana dan prasarana kesehatan di RSUP Soedhono dan RSUD Sogaten Kota Madiun juga telah siap. Bahkan tenaga medis di dua rumah sakit tersebut  ditambah. “Ada penambahan tenaga medis, sehingga masyarakat bisa terlayani apabila membutuhkan,” lanjutnya.

Terkait dengan moda transportasi, H. Sugeng Rismiyanto menegaskan bahwa di Stasiun Besar Madiun dan Terminal Madiun semua sudah siap, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.” Pungkasnya. (p-76)
Baca

Sarjono, Ketua FJM : SKPD Wajib Tolak Wartawan Abal-abal Bila Datang Hanya Minta Sangu

Sarjono, Ketua FJM
Madiun Kota, Investigasi : Bagai jamur dimusim penghujan, itulah ungkapan yang tepat melihat fenomena kemunculan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Wartawan abal-abal yang sering bergentayangan masuk ke Satker dilingkup Pemerintah Kota Madiun dan Kabupaten Madiun.
Kemunculan oknum yang mengaku LSM dan Wartawan Tanpa Surat Kabar ini tentu saja meresahkan instansi terkait. "Iya mas, mereka biasa datang secara rombongan 2 sampai 4 orang untuk meminta uang bensin," ungkap salah satu Staff di SKPD Pemerintah Kota Madiun.
Menyikapi hal ini, Sarjono, Ketua Forum Jurnalis Madiun (FJM) meminta SKPD dilingkup Pemerintah Kota maupun Kabupaten untuk selalu waspada dan tidak asal percaya jika ada oknum yang mengaku Wartawan maupun LSM.
"Dimohon kepada Kepala Dinas maupun pejabat di institusi pemerintahan agar waspada dan tidak mudah percaya saat didatangi orang yang mengaku sebagai Wartawan yang ujung-ujngnya hanya minta duit atau THR menjelang lebaran," ungkap Sarjono pada SKN Investigasi, Senin (27/6/16).
Sarjono menegaskan, apabila oknum yang mengaku Wartawan maupun LSM tersebut tetap memaksa, maka pejabat yang bersangkutan bisa menolak dengan tegas. "Tolak saja apabila kedatangannya tidak ada kaitan dengan tugas-tugas kejurnalistikan," tegasnya.
Lebih jauh Sarjono melanjutkan, Wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Madiun merasa risih dan prihatin dengan kemunculan oknum-oknum tersebut karena apabila ada liputan diwilayah Kota dan Kabupaten mereka tidak pernah muncul namun menjelang hari raya Idul Fitri malah keluar seperti jamur dimusim penghujan. "Terus terang kita merasa risih dan prihatin dengan munculnya Wartawan abal-abal, apalagi keberadaannya tidak pernah dikenal oleh komunitas Wartawan yang bertugas di wilayah Madiun," pungkas Sarjono.
Agung, Sekretaris FJM
Hal senada juga disampaikan oleh Agung Marsudi, Sekretaris FJM. Pergerakan oknum Wartawan yang tidak jelas bentuk medianya ini sudah sangat meresahkan. Agung menuturkan disalah satu SKPD di Kabupaten Madiun  beberapa hari yang lalu sampai kewalahan melayani kedatangan Wartawan yang datang secara rombongan.
“Kemarin sewaktu saya di salah satu SKPD, Saya melihat dibuku tamu ada delapan nama yang antri bertemu dengan Kepala Dinas, disitu hanya disebutkan Pers Madiun, tidak jelas medianya apa,” ungkap Agung Marsudi.

Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan di Dinas terkait karena mereka rata-rata tidak kenal dengan oknum Wartawan tersebut. “Saran saya, bila tidak jelas medianya apa tolak saja, karena ini bisa merusak citra Wartawan yang benar-benar melakukan liputan di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun,” tegasnya. (p-76)
Sarjono, Ketua FJM
Madiun Kota, Investigasi : Bagai jamur dimusim penghujan, itulah ungkapan yang tepat melihat fenomena kemunculan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Wartawan abal-abal yang sering bergentayangan masuk ke Satker dilingkup Pemerintah Kota Madiun dan Kabupaten Madiun.
Kemunculan oknum yang mengaku LSM dan Wartawan Tanpa Surat Kabar ini tentu saja meresahkan instansi terkait. "Iya mas, mereka biasa datang secara rombongan 2 sampai 4 orang untuk meminta uang bensin," ungkap salah satu Staff di SKPD Pemerintah Kota Madiun.
Menyikapi hal ini, Sarjono, Ketua Forum Jurnalis Madiun (FJM) meminta SKPD dilingkup Pemerintah Kota maupun Kabupaten untuk selalu waspada dan tidak asal percaya jika ada oknum yang mengaku Wartawan maupun LSM.
"Dimohon kepada Kepala Dinas maupun pejabat di institusi pemerintahan agar waspada dan tidak mudah percaya saat didatangi orang yang mengaku sebagai Wartawan yang ujung-ujngnya hanya minta duit atau THR menjelang lebaran," ungkap Sarjono pada SKN Investigasi, Senin (27/6/16).
Sarjono menegaskan, apabila oknum yang mengaku Wartawan maupun LSM tersebut tetap memaksa, maka pejabat yang bersangkutan bisa menolak dengan tegas. "Tolak saja apabila kedatangannya tidak ada kaitan dengan tugas-tugas kejurnalistikan," tegasnya.
Lebih jauh Sarjono melanjutkan, Wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Madiun merasa risih dan prihatin dengan kemunculan oknum-oknum tersebut karena apabila ada liputan diwilayah Kota dan Kabupaten mereka tidak pernah muncul namun menjelang hari raya Idul Fitri malah keluar seperti jamur dimusim penghujan. "Terus terang kita merasa risih dan prihatin dengan munculnya Wartawan abal-abal, apalagi keberadaannya tidak pernah dikenal oleh komunitas Wartawan yang bertugas di wilayah Madiun," pungkas Sarjono.
Agung, Sekretaris FJM
Hal senada juga disampaikan oleh Agung Marsudi, Sekretaris FJM. Pergerakan oknum Wartawan yang tidak jelas bentuk medianya ini sudah sangat meresahkan. Agung menuturkan disalah satu SKPD di Kabupaten Madiun  beberapa hari yang lalu sampai kewalahan melayani kedatangan Wartawan yang datang secara rombongan.
“Kemarin sewaktu saya di salah satu SKPD, Saya melihat dibuku tamu ada delapan nama yang antri bertemu dengan Kepala Dinas, disitu hanya disebutkan Pers Madiun, tidak jelas medianya apa,” ungkap Agung Marsudi.

Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan di Dinas terkait karena mereka rata-rata tidak kenal dengan oknum Wartawan tersebut. “Saran saya, bila tidak jelas medianya apa tolak saja, karena ini bisa merusak citra Wartawan yang benar-benar melakukan liputan di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun,” tegasnya. (p-76)
Baca

Gerakan 1000 Nasi Kotak Wujud Kepedulian Insan Pers Madiun Pada Sesama

Madiun, Investigasi : Momentum Bulan Suci Ramdhan 1437 H ini dimanfaatkan dengan baik oleh Forum Wartawan Madiun (FWM) dan Forum Jurnalis Madiun (FJM) yang bergabung bersama dalam Jurnalis Independen Madiun (JIM) untuk melaksanakan Gerakan 1000 Nasi Kotak.
Gerakan 1000 Nasi Kotak ini digagas sebagai bentuk kepedulian sosial para Wartawan yang biasa meliput diarea Kota dan Kabupaten Madiun untuk masyarakat yang tengah menjalankan ibadah puasa.
Pembukaan pembagian hampir 1000 Nasi Kotak dilaksanakan di Simpang Lima, selatan Carefour. Hampir 50 Wartawan yang tergabung dalam FWM dan FJM turun kelapangan untuk membagikan nasi kotak tersebut pada tukang becak dan masyarakat kurang mampu untuk berbuka puasa. Minggu (26/6/16).
Selanjutnya, kelompok dipecah menjadi 3 bagian yaitu untuk wilayah Kota Madiun membagikan nasi kotak di Panti Asuhan Misfalah 51 di Jalan Ki Ageng Selo, Yayasan Al Fattah, Jalan Dadali Kota Madiun serta di Pasar Besar Madiun dan Pasar Sleko Kota Madiun.
Kelompok kedua bergerak di wilayah selatan yaitu membagikan nasi kotak
tersebut di Pasar Pagotan dan Pasar Dolopo Kabupaten Madiun. Kelompok ketiga meluncur keutara untuk membagikan nasi kotak tersebut
di Panti Asuhan Siti Hajar, Desa Buduran Kecamatan Wonoasri, Pondok Pesatren dan Panti Asuhan Nailul Munaa, Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan serta di area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Caruban.
Dalam waktu kurang dari 1 jam, hampir seribuan nasi kotak ludes dibagikan kepada masyarakat yang tengah menjalankan ibadah puasa. Tentu saja ini menjadikan catatan tersendiri bagi para Wartawan dalam merasakan indahya saling berbagi di Bulan Suci Ramadhan. Satu untaian kata tulus meluncur dari Mbah Rah, penjual jamu gendongan yang menerima nasi kotak pemberian dari Wartawan. Dirinya tidak menyangka kalau akan mendapatkan makanan untuk berbuka puasa tersebut. "Matur nuwun, semoga panjenengan semua mendapatkan balasan serta rejeki yang berlimpah dari Gusti Allah," kata Mbah Rah.
Menurut Juremi, Wartawan Koran Memo, kegiatan positif seperti ini patut dijadikan agenda tahunan. "Ini untuk mengasah kepedulian sosial bagi teman-teman Wartawan. Kami bukan saja hanya mencari berita, namun kami juga bisa berbagi," ujarnya disela-sela pembagian nasi kotak.
Suksesnya Gerakan 1000 Nasi Kotak untuk panti asuhan dan masyarakat kurang beruntung ini bukan hanya terletak pada pamor para Wartawan yang bertugas di Kota dan Kabupaten Madiun, namun keberhasilan ini berkat kepekaan sosial yang tinggi dan rasa saling berbagi dari para donatur yang mau menyisihkan sedikit rejekinya untuk yang kurang beruntung. "Pelaksanaan pembagian nasi kotak ini sukses kita laksanakan, Setelah
ini kita akan berkumpul lagi untuk melakukan evaluasi terkait dengan acara yang sudah kita lakukan," ungkap Gogot Elianto dari SKN Investigasi yang juga Ketua Bidang Pemerintahan FJM.
Gogot mengucapkan terima kasih pada berbagai pihak yang telah membantu secara moril maupun materiil demi suksesnya Gerakan 1000 Nasi Kotak untuk sesame ini. Diharapkan, kedepan Wartawan bukan hanya pintar dalam mencari berita, namun juga menjadi pelopor dalam gerakan saling berbagi. (p-76)
Madiun, Investigasi : Momentum Bulan Suci Ramdhan 1437 H ini dimanfaatkan dengan baik oleh Forum Wartawan Madiun (FWM) dan Forum Jurnalis Madiun (FJM) yang bergabung bersama dalam Jurnalis Independen Madiun (JIM) untuk melaksanakan Gerakan 1000 Nasi Kotak.
Gerakan 1000 Nasi Kotak ini digagas sebagai bentuk kepedulian sosial para Wartawan yang biasa meliput diarea Kota dan Kabupaten Madiun untuk masyarakat yang tengah menjalankan ibadah puasa.
Pembukaan pembagian hampir 1000 Nasi Kotak dilaksanakan di Simpang Lima, selatan Carefour. Hampir 50 Wartawan yang tergabung dalam FWM dan FJM turun kelapangan untuk membagikan nasi kotak tersebut pada tukang becak dan masyarakat kurang mampu untuk berbuka puasa. Minggu (26/6/16).
Selanjutnya, kelompok dipecah menjadi 3 bagian yaitu untuk wilayah Kota Madiun membagikan nasi kotak di Panti Asuhan Misfalah 51 di Jalan Ki Ageng Selo, Yayasan Al Fattah, Jalan Dadali Kota Madiun serta di Pasar Besar Madiun dan Pasar Sleko Kota Madiun.
Kelompok kedua bergerak di wilayah selatan yaitu membagikan nasi kotak
tersebut di Pasar Pagotan dan Pasar Dolopo Kabupaten Madiun. Kelompok ketiga meluncur keutara untuk membagikan nasi kotak tersebut
di Panti Asuhan Siti Hajar, Desa Buduran Kecamatan Wonoasri, Pondok Pesatren dan Panti Asuhan Nailul Munaa, Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan serta di area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Caruban.
Dalam waktu kurang dari 1 jam, hampir seribuan nasi kotak ludes dibagikan kepada masyarakat yang tengah menjalankan ibadah puasa. Tentu saja ini menjadikan catatan tersendiri bagi para Wartawan dalam merasakan indahya saling berbagi di Bulan Suci Ramadhan. Satu untaian kata tulus meluncur dari Mbah Rah, penjual jamu gendongan yang menerima nasi kotak pemberian dari Wartawan. Dirinya tidak menyangka kalau akan mendapatkan makanan untuk berbuka puasa tersebut. "Matur nuwun, semoga panjenengan semua mendapatkan balasan serta rejeki yang berlimpah dari Gusti Allah," kata Mbah Rah.
Menurut Juremi, Wartawan Koran Memo, kegiatan positif seperti ini patut dijadikan agenda tahunan. "Ini untuk mengasah kepedulian sosial bagi teman-teman Wartawan. Kami bukan saja hanya mencari berita, namun kami juga bisa berbagi," ujarnya disela-sela pembagian nasi kotak.
Suksesnya Gerakan 1000 Nasi Kotak untuk panti asuhan dan masyarakat kurang beruntung ini bukan hanya terletak pada pamor para Wartawan yang bertugas di Kota dan Kabupaten Madiun, namun keberhasilan ini berkat kepekaan sosial yang tinggi dan rasa saling berbagi dari para donatur yang mau menyisihkan sedikit rejekinya untuk yang kurang beruntung. "Pelaksanaan pembagian nasi kotak ini sukses kita laksanakan, Setelah
ini kita akan berkumpul lagi untuk melakukan evaluasi terkait dengan acara yang sudah kita lakukan," ungkap Gogot Elianto dari SKN Investigasi yang juga Ketua Bidang Pemerintahan FJM.
Gogot mengucapkan terima kasih pada berbagai pihak yang telah membantu secara moril maupun materiil demi suksesnya Gerakan 1000 Nasi Kotak untuk sesame ini. Diharapkan, kedepan Wartawan bukan hanya pintar dalam mencari berita, namun juga menjadi pelopor dalam gerakan saling berbagi. (p-76)
Baca

Dalam Operasi Camer, Polres Madiun Kota Amankan Ratusan Miras dan Puluhan Sepeda Motor

Madiun Kota, Investigasi : Setelah menggelar Operasi Camer selama hampir dua minggu, Polres Madiun Kota merilis hasilnya dihadapan puluhan Wartawan yang biasa ngepos di Mapolres Madiun Kota.
Kapolres Madiun Kota, AKBP Susatyo Purnomo Condro menerangkan bahwa selama hampir dua minggu pelaksanaan operasi, Polres Madiun Kota berhasil mengungkap 6 kasus premanisme dengan 10 tersangka dan barang bukti berupa minuman lokal jenis arjo, gitar, HP dan uang tunai,
“Operasi ini kita gelar dalam rangka cipta kondisi selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1437 H,” ujar AKBP, Susatyo Purnomo Condro pada Investigasi News, Sabtu (25/6/16)
Dilanjutkan oleh Kapolres Madiun Kota Selain itu, dalam operasi Camer ini juga menertibkan balapan liar yang sering terjadi di kota Madiun. Karena saat ini balapan liar juga merupakan premanisme karena bibit munculnya geng motor berasal dari balapan liar.
“Kemarin kita juga mengamankan puluhan sepeda motor yang digunakan untuk balap liar. Ini juga sebagai bentuk premanisme karena menganggu ketertiban umum,” lanjut Kapolres Madiun Kota.
Namun dalam Operasi Camer ini, Polres Madiun Kota tidak mendapatkan satu pun pembuat, penjual mercon. “Untuk kasus mercon, kita tidak menemukan satupun pembuat maupun penjualnya. Rata-rata mereka menjual kembang api,” ungkapnya.
Selain kasus premanisme, Polresta Madiun juga mengungkap 3 kasus judi dengan 3 tersangka dan barang bukti beberan dadu, tempurung, HP, serta uang tunai.

Sekilas untuk diketahui, dalam rilis yang dikeluarkan oleh Polres Madiun Kota hasil dari Operasi Camer adalah 310 liter miras serta mengamankan 49 motor yang tidak dilengkapi dengan surat maupun kelengkapan lainnya. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Setelah menggelar Operasi Camer selama hampir dua minggu, Polres Madiun Kota merilis hasilnya dihadapan puluhan Wartawan yang biasa ngepos di Mapolres Madiun Kota.
Kapolres Madiun Kota, AKBP Susatyo Purnomo Condro menerangkan bahwa selama hampir dua minggu pelaksanaan operasi, Polres Madiun Kota berhasil mengungkap 6 kasus premanisme dengan 10 tersangka dan barang bukti berupa minuman lokal jenis arjo, gitar, HP dan uang tunai,
“Operasi ini kita gelar dalam rangka cipta kondisi selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1437 H,” ujar AKBP, Susatyo Purnomo Condro pada Investigasi News, Sabtu (25/6/16)
Dilanjutkan oleh Kapolres Madiun Kota Selain itu, dalam operasi Camer ini juga menertibkan balapan liar yang sering terjadi di kota Madiun. Karena saat ini balapan liar juga merupakan premanisme karena bibit munculnya geng motor berasal dari balapan liar.
“Kemarin kita juga mengamankan puluhan sepeda motor yang digunakan untuk balap liar. Ini juga sebagai bentuk premanisme karena menganggu ketertiban umum,” lanjut Kapolres Madiun Kota.
Namun dalam Operasi Camer ini, Polres Madiun Kota tidak mendapatkan satu pun pembuat, penjual mercon. “Untuk kasus mercon, kita tidak menemukan satupun pembuat maupun penjualnya. Rata-rata mereka menjual kembang api,” ungkapnya.
Selain kasus premanisme, Polresta Madiun juga mengungkap 3 kasus judi dengan 3 tersangka dan barang bukti beberan dadu, tempurung, HP, serta uang tunai.

Sekilas untuk diketahui, dalam rilis yang dikeluarkan oleh Polres Madiun Kota hasil dari Operasi Camer adalah 310 liter miras serta mengamankan 49 motor yang tidak dilengkapi dengan surat maupun kelengkapan lainnya. (p-76)
Baca

Tasyakuran Hari Jadi Kota Madiun Ke 98, Kota Madiun Semakin Sejahtera

Madiun Kota, Investigasi : Tasyakuran dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Madiun ke 98 Tahun 2016 dilaksanakan di halaman Balaikota Madiun, Minggu (19/6/16). Hadir dalam acara tersebut Walikota Madiun, H. Bambang Irianto, Wakil Walikota, Sekda, Jajaran Forpimda Kota Madiun, Jajaran SKPD dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Walikota Madiun, H. Bambang Irianto mengatakan bahwa diusia yang menginjak 98 tahun ini, Kota Madiun semakin bersinar. Berbagai prestasi sudah diraih sebagai bukti bahwa Kota Madiun terus berbenah menuju yang lebih baik.
Lebih lanjut dikatakan, seiring bertambahnya usia dari Kota Madiun, perekonomian masyarakat khususnya Kota Madiun bertambah baik, akan lebih baik."Perekonomian saat ini lebih baik dari pada tahun sebelumnya," tegasnya.
Ditegaskan, Walikota Madiun berharap masyarakat Kota Madiun kedepannya lebih sejahtera lagi sehingga tercapai tatanan pemerintah yang bermartabat. “Saya berharap masyarakat lebih sejahtera, makmur dan sehat wal afiat. Saya juga minta maaf, apabila kepemimpinan saya selama tujuh tahun ini, ada kekurangan,” kata H Bambang Irianto.
Selanjutnya, H. Bambang Irianto akan terbang ke Jakarta guna menerima Piala Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup. Walikota  mengatakan, capaian ini berkat kerjasama dan doa dari seluruh lapisan masyarakat Kota Madiun.  "Hari Rabu depan saya akan berangkat ke Jakarta, saya mohon doa dan dukungannya," ucap Walikota.
Setelah pembaberian tausiah dan pembacaan doa oleh Kepala Kementerian Agama Kota Madiun, Amir Solehudin,, acara tasyakuran dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng Hari Jadi Kota Madiun. Oleh Walikota Madiun, potongan tumpeng tersebut diberikan kepada tokoh masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh Ketua DPRD Kota Madiun, Istono.
Sejarah singkat tentang Kota Madiun bermula dari Jaman Hindia Belanda. Madiun adalah suatu Gemeente yang berpemerintahan sendiri (Swapraja) karena komunitas Belanda yang bekerja di berbagai perkebunan dan industri tidak ingin diatur atau diperintah oleh seorang Bupati yang notabene merupakan pribumi (orang Jawa).
Sebagai suatu kota Swapraja, Madiun didirikan pada tanggal 20 Juni 1918 dan dipimpin pertama kali oleh Asisten Residen Madiun. Baru ditahun 1927, Madiun dipimpin oleh seorang Walikota. 

Sampai saat ini, H. Bambang Irianto merupakan Walikota ke 27 yang memimpin Kota Madiun dan terbukti Kota Madiun berkembang pesat di berbagai sektor sehingga masyarakatnya makmur dan sejahtera. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Tasyakuran dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Madiun ke 98 Tahun 2016 dilaksanakan di halaman Balaikota Madiun, Minggu (19/6/16). Hadir dalam acara tersebut Walikota Madiun, H. Bambang Irianto, Wakil Walikota, Sekda, Jajaran Forpimda Kota Madiun, Jajaran SKPD dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Walikota Madiun, H. Bambang Irianto mengatakan bahwa diusia yang menginjak 98 tahun ini, Kota Madiun semakin bersinar. Berbagai prestasi sudah diraih sebagai bukti bahwa Kota Madiun terus berbenah menuju yang lebih baik.
Lebih lanjut dikatakan, seiring bertambahnya usia dari Kota Madiun, perekonomian masyarakat khususnya Kota Madiun bertambah baik, akan lebih baik."Perekonomian saat ini lebih baik dari pada tahun sebelumnya," tegasnya.
Ditegaskan, Walikota Madiun berharap masyarakat Kota Madiun kedepannya lebih sejahtera lagi sehingga tercapai tatanan pemerintah yang bermartabat. “Saya berharap masyarakat lebih sejahtera, makmur dan sehat wal afiat. Saya juga minta maaf, apabila kepemimpinan saya selama tujuh tahun ini, ada kekurangan,” kata H Bambang Irianto.
Selanjutnya, H. Bambang Irianto akan terbang ke Jakarta guna menerima Piala Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup. Walikota  mengatakan, capaian ini berkat kerjasama dan doa dari seluruh lapisan masyarakat Kota Madiun.  "Hari Rabu depan saya akan berangkat ke Jakarta, saya mohon doa dan dukungannya," ucap Walikota.
Setelah pembaberian tausiah dan pembacaan doa oleh Kepala Kementerian Agama Kota Madiun, Amir Solehudin,, acara tasyakuran dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng Hari Jadi Kota Madiun. Oleh Walikota Madiun, potongan tumpeng tersebut diberikan kepada tokoh masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh Ketua DPRD Kota Madiun, Istono.
Sejarah singkat tentang Kota Madiun bermula dari Jaman Hindia Belanda. Madiun adalah suatu Gemeente yang berpemerintahan sendiri (Swapraja) karena komunitas Belanda yang bekerja di berbagai perkebunan dan industri tidak ingin diatur atau diperintah oleh seorang Bupati yang notabene merupakan pribumi (orang Jawa).
Sebagai suatu kota Swapraja, Madiun didirikan pada tanggal 20 Juni 1918 dan dipimpin pertama kali oleh Asisten Residen Madiun. Baru ditahun 1927, Madiun dipimpin oleh seorang Walikota. 

Sampai saat ini, H. Bambang Irianto merupakan Walikota ke 27 yang memimpin Kota Madiun dan terbukti Kota Madiun berkembang pesat di berbagai sektor sehingga masyarakatnya makmur dan sejahtera. (p-76)
Baca

Air Terjun Suksukan, Pesona Keindahan Alam Desa Tileng

Madiun, Investigasi : Banyak yang belum tahu kalau di Desa Tileng, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun terdapat destinasi wisata lokal alami yaitu air terjun Suksukan. Air terjun dengan 2 tingkat yang total setinggi 30 meter ini yang berada diwilayah Dusun Gajahan, RT 7 RW 3, Desa Tileng ini sudah lama ditemukan, namun belum tergarap secara maksimal.
Dengan didampingi Kepala Desa Tileng dan beberapa perangkat, Wartawan SKN Investigasi New berkesempatan menjelajah dan menyusuri aliran sungai hingga sampai di titik terendah air terjun Suksukan tersebut.
Menurut Miratnu, Kepala Desa Tileng, air terjun Suksukan ini memang sudah lama ditemukan, namun belum diangkat karena lokasi air terjun tersebut jarang dilewati penduduk. “Kita usahakan agar akses jalan menuju air terjun ini dibangun dan ditata sehingga bisa menarik minat wisatawan,” ungkap Miratnu.
Sepanjang langkah menyusuri aliran sungai yang berair jernih dan bebatuan ini, mata Wartawan Investigasi dimanjakan hijaunya dedaunan dan gemerecik air sehingga membuat perasaan menjadi tentram serta lupa akan kepenatan rutinitas sehari-hari.

Diterangkan, air terjun Suksukan ini tercipta dari pertemuan dua aliran sungai yaitu aliran sungai Bata Putih yang berasal dari sumber mata air Desa Tileng dengan aliran sungai Jeram yang berasal dari Desa Ngebel (Ponorogo). “Pertemuan 2 aliran sungai besar ini bertemu dalam satu titik (tempuran) di air terjun Suksukan,” kata Miratnu sembari membersihkan kayu yang berada dibawah air terjun.
Pesona wisata inilah yang nantinya akan ditawarkan Pemerintah Desa Tileng agar masyarakat luas tahu bahwa di Desa Tileng mempunyai destinasi wisata alami yang bisa dijadikan referensi untuk wisata keluarga.
Selanjutnya Miratnu menjelaskan, Desa Tileng terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Krajan, Pokolimo dan Gondoroso yang rata-rata penduduknya menanam cengkih dan durian. Namun, kebiasaan penduduk setempat apabila panen mereka menjual sendiri-sendiri ataupun ada yang diambil pengepul dengan harga yang relatif murah. “Apabila nantinya akses ke air terjun Suksukan ini sudah dibuka, maka disekitar lokasi air terjun apabila panen durian akan kita tawarkan kepengunjung yang datang,” ujarnya.
Dibalik keindahan dan keasrian air terjun Suksukan ini terdapat legenda yang merupakan bentuk kearifan lokal desa setempat. Diceritakan secara turun temurun bahwa secara ghaib daerah air terjun Suksukan tersebut akan dijadikan telaga, namun sebelum telaga terbentuk, tiba-tiba terdengan suara lesung ditabuh oleh Mbok Rondo Dayakan (Segulung) sehingga pembuatan telaga dalam satu malam batal.
Yang pasti, keindahan air terjun Suksukan dipastikan bisa menambah referensi wisata yang ada di wilayah Kabupaten Madiun. “Silahkan datang dan buktikan keindahan air terjun Suksukan,” pungkas Miratnu. (p-76)


Madiun, Investigasi : Banyak yang belum tahu kalau di Desa Tileng, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun terdapat destinasi wisata lokal alami yaitu air terjun Suksukan. Air terjun dengan 2 tingkat yang total setinggi 30 meter ini yang berada diwilayah Dusun Gajahan, RT 7 RW 3, Desa Tileng ini sudah lama ditemukan, namun belum tergarap secara maksimal.
Dengan didampingi Kepala Desa Tileng dan beberapa perangkat, Wartawan SKN Investigasi New berkesempatan menjelajah dan menyusuri aliran sungai hingga sampai di titik terendah air terjun Suksukan tersebut.
Menurut Miratnu, Kepala Desa Tileng, air terjun Suksukan ini memang sudah lama ditemukan, namun belum diangkat karena lokasi air terjun tersebut jarang dilewati penduduk. “Kita usahakan agar akses jalan menuju air terjun ini dibangun dan ditata sehingga bisa menarik minat wisatawan,” ungkap Miratnu.
Sepanjang langkah menyusuri aliran sungai yang berair jernih dan bebatuan ini, mata Wartawan Investigasi dimanjakan hijaunya dedaunan dan gemerecik air sehingga membuat perasaan menjadi tentram serta lupa akan kepenatan rutinitas sehari-hari.

Diterangkan, air terjun Suksukan ini tercipta dari pertemuan dua aliran sungai yaitu aliran sungai Bata Putih yang berasal dari sumber mata air Desa Tileng dengan aliran sungai Jeram yang berasal dari Desa Ngebel (Ponorogo). “Pertemuan 2 aliran sungai besar ini bertemu dalam satu titik (tempuran) di air terjun Suksukan,” kata Miratnu sembari membersihkan kayu yang berada dibawah air terjun.
Pesona wisata inilah yang nantinya akan ditawarkan Pemerintah Desa Tileng agar masyarakat luas tahu bahwa di Desa Tileng mempunyai destinasi wisata alami yang bisa dijadikan referensi untuk wisata keluarga.
Selanjutnya Miratnu menjelaskan, Desa Tileng terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Krajan, Pokolimo dan Gondoroso yang rata-rata penduduknya menanam cengkih dan durian. Namun, kebiasaan penduduk setempat apabila panen mereka menjual sendiri-sendiri ataupun ada yang diambil pengepul dengan harga yang relatif murah. “Apabila nantinya akses ke air terjun Suksukan ini sudah dibuka, maka disekitar lokasi air terjun apabila panen durian akan kita tawarkan kepengunjung yang datang,” ujarnya.
Dibalik keindahan dan keasrian air terjun Suksukan ini terdapat legenda yang merupakan bentuk kearifan lokal desa setempat. Diceritakan secara turun temurun bahwa secara ghaib daerah air terjun Suksukan tersebut akan dijadikan telaga, namun sebelum telaga terbentuk, tiba-tiba terdengan suara lesung ditabuh oleh Mbok Rondo Dayakan (Segulung) sehingga pembuatan telaga dalam satu malam batal.
Yang pasti, keindahan air terjun Suksukan dipastikan bisa menambah referensi wisata yang ada di wilayah Kabupaten Madiun. “Silahkan datang dan buktikan keindahan air terjun Suksukan,” pungkas Miratnu. (p-76)


Baca

Tiga Masterplan RSUD Dolopo Perlu Di Pertanyakan

masterpaln 1
Madiun, Investigasi : Dengan diresmikannya Puskesmas Dolopo menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) beberapa tahun lalu, Pemerintah terus menggelontorkan dana guna melengkapi sarana dan prasarana di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun. Baik dana  tersebut bersumber dari APBD, APBN dan lainnya. Dana-dana tersebut terus dikucurkan oleh Pemerintah guna mencapai pembangunan sesuai standart rumah sakit pada umumnya.
Untuk memenuhi tata letak bangunan yang diperlukan, Pihak RSUD Dolopo menyusun masterplan beberapa tahun silam. Seiring berjalannya waktu, pembangunan sarana dan prasarana terus dilaksanakan hingga sekarang. Namun, kejanggalan nampak dari masterplan yang dipasang di depan RSUD Dolopo. Pasalnya, muncul dua desain masterplan yang serupa tapi tak sama sehingga ini menjadi pertanyaan.
Dari kejanggalan itu, tim SKN Investigasi mendatangi RSUD Dolopo untuk memastikan kebenarannya. Sewaktu masuk di area RSUD Dolopo, Desain awal Masterplan lama dipasang didekat pintu masuk ruang pelayanan. Sedangkan desain Masterplan yang baru (review) terpampang dihalaman parkir RSUD Dolopo.
masterplan 2
Saat dikonfirmasi, Sudjatmiko, Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Pasopati membenarkan akan kejanggalan tersebut. “Pembangunan dan pengembangan gedung terus dilaksanakan dengan berpagu pada desain master plan awal. Namun pada tahun 2015, pihak RSUD Dolopo mengadakan lelang kembali dengan paket pengadaan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Review Master Plan Rumah Sakit dengan nilai anggaran Rp. 103.600.000,00 yang bersumber dana dari APBD Kab. Madiun Tahun 2015,terang Sudjat Miko. Sabtu (18/6/16)
Lebih lanjut Sudjatmiko mengatakan bahwa terkait dua masterplan tersebut, pihaknya sudah mengklarifikasi pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Madiun. Dari hasil klarifikasi dikatakan bahwa benar penyusunan master plan dilaksanakan sekitar 3 tahun lalu dengan anggaran kurang lebih Rp. 100.000.000,00 dan sudah di verifikasi oleh pihak PU BMCK. Namun, jika di tahun 2015 muncul desain review masterplan baru, tim verifikasi dari PU menjelaskan bahwa pihaknya belum memverifikasi desain yang baru tersebut.
Dengan temuan seperti itu, Sudjat Miko berusaha menghubungi Direktur RSUD Dolopo guna klarifikasi namun tidak mendapat jawaban. “Saya sudah menghubungi Direktur RSUD Dolopo, Dr. Saifudin, namun tidak ada jawaban,” ungkap Sudjat Miko.
masterplan 3
Ditengah rasa penasaran, LPKSM Pasopati dan tim SKN Investigasi turun kembali dilapangan untuk menelusuri temuan dua master plan yang serupa tapi tak sama. Sewaktu masuk kembali di RSUD Dolopo, LPKSM Pasopati dan Tim SKN Investigasi menemukan kejanggalan kembali dengan berubahnya gambar desain master plan RSUD Dolopo yang lama menjadi desain yang diduga itu merupakan masterplan puskesmas sebelum diresmikan menjadi RSUD.
Tentu saja temuan ini membuat Sudjatmiko merasa geram. Saat itu juga LPKSM Pasopati mencoba menghubungi Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Madiun. Melalui selularnya, Kepala Dinas PU BMCK mengatakan bahwa pihak PU belum memverifikasi desain masterplan yang baru tersebut.
Setelah mencuat, gambar desain master plan RSUD Dolopo yang fix dan diverifikasi oleh pihak PU, kini berubah posisinya tidak lagi diruang pelayanan tapi di pindah di sebelah penjual teh Poci dekat jalan masuk arah belakang RSUD.
Mendapati hal seperti ini, Ketua LPKSM Pasopati Sudjatmiko semakin ingin menelusuri kejanggalan tersebut. Apalagi pihak RSUD Dolopo tertutup saat mau diklarifikasi sehingga menimbulkan kecurigaan yang kuat bahwa di duga ada indikasi permainan untuk menyerap anggaran kegiatan review masterplan di tahun 2015. “Untuk itu, LPKSM Pasopati akan terus menelusuri kejanggalan ini. Namun jika tidak ada titik terang, permasalahan ini akan dibawa ke jalur hukum,” pungkas Sudjat Miko. (p-76/age)


masterpaln 1
Madiun, Investigasi : Dengan diresmikannya Puskesmas Dolopo menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) beberapa tahun lalu, Pemerintah terus menggelontorkan dana guna melengkapi sarana dan prasarana di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun. Baik dana  tersebut bersumber dari APBD, APBN dan lainnya. Dana-dana tersebut terus dikucurkan oleh Pemerintah guna mencapai pembangunan sesuai standart rumah sakit pada umumnya.
Untuk memenuhi tata letak bangunan yang diperlukan, Pihak RSUD Dolopo menyusun masterplan beberapa tahun silam. Seiring berjalannya waktu, pembangunan sarana dan prasarana terus dilaksanakan hingga sekarang. Namun, kejanggalan nampak dari masterplan yang dipasang di depan RSUD Dolopo. Pasalnya, muncul dua desain masterplan yang serupa tapi tak sama sehingga ini menjadi pertanyaan.
Dari kejanggalan itu, tim SKN Investigasi mendatangi RSUD Dolopo untuk memastikan kebenarannya. Sewaktu masuk di area RSUD Dolopo, Desain awal Masterplan lama dipasang didekat pintu masuk ruang pelayanan. Sedangkan desain Masterplan yang baru (review) terpampang dihalaman parkir RSUD Dolopo.
masterplan 2
Saat dikonfirmasi, Sudjatmiko, Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Pasopati membenarkan akan kejanggalan tersebut. “Pembangunan dan pengembangan gedung terus dilaksanakan dengan berpagu pada desain master plan awal. Namun pada tahun 2015, pihak RSUD Dolopo mengadakan lelang kembali dengan paket pengadaan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Review Master Plan Rumah Sakit dengan nilai anggaran Rp. 103.600.000,00 yang bersumber dana dari APBD Kab. Madiun Tahun 2015,terang Sudjat Miko. Sabtu (18/6/16)
Lebih lanjut Sudjatmiko mengatakan bahwa terkait dua masterplan tersebut, pihaknya sudah mengklarifikasi pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Madiun. Dari hasil klarifikasi dikatakan bahwa benar penyusunan master plan dilaksanakan sekitar 3 tahun lalu dengan anggaran kurang lebih Rp. 100.000.000,00 dan sudah di verifikasi oleh pihak PU BMCK. Namun, jika di tahun 2015 muncul desain review masterplan baru, tim verifikasi dari PU menjelaskan bahwa pihaknya belum memverifikasi desain yang baru tersebut.
Dengan temuan seperti itu, Sudjat Miko berusaha menghubungi Direktur RSUD Dolopo guna klarifikasi namun tidak mendapat jawaban. “Saya sudah menghubungi Direktur RSUD Dolopo, Dr. Saifudin, namun tidak ada jawaban,” ungkap Sudjat Miko.
masterplan 3
Ditengah rasa penasaran, LPKSM Pasopati dan tim SKN Investigasi turun kembali dilapangan untuk menelusuri temuan dua master plan yang serupa tapi tak sama. Sewaktu masuk kembali di RSUD Dolopo, LPKSM Pasopati dan Tim SKN Investigasi menemukan kejanggalan kembali dengan berubahnya gambar desain master plan RSUD Dolopo yang lama menjadi desain yang diduga itu merupakan masterplan puskesmas sebelum diresmikan menjadi RSUD.
Tentu saja temuan ini membuat Sudjatmiko merasa geram. Saat itu juga LPKSM Pasopati mencoba menghubungi Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Madiun. Melalui selularnya, Kepala Dinas PU BMCK mengatakan bahwa pihak PU belum memverifikasi desain masterplan yang baru tersebut.
Setelah mencuat, gambar desain master plan RSUD Dolopo yang fix dan diverifikasi oleh pihak PU, kini berubah posisinya tidak lagi diruang pelayanan tapi di pindah di sebelah penjual teh Poci dekat jalan masuk arah belakang RSUD.
Mendapati hal seperti ini, Ketua LPKSM Pasopati Sudjatmiko semakin ingin menelusuri kejanggalan tersebut. Apalagi pihak RSUD Dolopo tertutup saat mau diklarifikasi sehingga menimbulkan kecurigaan yang kuat bahwa di duga ada indikasi permainan untuk menyerap anggaran kegiatan review masterplan di tahun 2015. “Untuk itu, LPKSM Pasopati akan terus menelusuri kejanggalan ini. Namun jika tidak ada titik terang, permasalahan ini akan dibawa ke jalur hukum,” pungkas Sudjat Miko. (p-76/age)


Baca

Forum Koordinasi Kehumasan, PPDB Tahun Ajaran 2016/2017 Bisa Dipantau Lewat Online

Madiun Kota, Investigasi : Pendidikan merupakan salah satu prioritas yang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Madiun. Agar Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2016/2017 bisa dipahami dan diketahui oleh masyarakat Kota Madiun, Kamis (16/6/16), Forum Koordinasi Kehumasan melakukan sosialisasi terkait guna mensukseskan program-program Pemerintah Kota Madiun dibidang Pendidikan.
Kegiatan ini diikuti 150 peserta terdiri dari PKK Kota Madiun, PKK Kelurahan, Lurah, LPMK, KIM dan Wartawan dan dibuka langsung oleh Walikota Madiun, H. Bambang Irianto.
Diketahui, setiap kali Tahun ajaran baru dibuka, dipastikan banyak orang tua yang pusing karena mencarikan sekolah yang terbaik bagi putra-putrinya. “Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dan informasi yang didapat dari orang tua,” ungkap walikota Madiun. Kamis (16/6/16).
Apalagi persaingan untuk memperebutkan bangku sekolah negeri yang sangat kompetitif ini juga menjadi tantangan bagi Dinas Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga agar bisa bersikap transparan, adil dan tidak diskriminatif serta akuntabel.
“Menyongsong pelaksanaan PPDB dengan sistem online ini, Pemerintah Kota Madiun menyiapkan tenaga operator yang telah dibekali dengan pelatihan khusus. Sehingga pelaksanaan PPDB yang akan berlangsung Tanggal 27 s/d 29 Juni 2016, diharapkan dapat berjalan lancar, tranparan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya lagi.
Selain itu, diharapkan seluruh orang tua yang anaknya sudah mendaftar sekolah bisa memantau perkembangan penerimaan peserta didik baru setiap saat selama 24 jam. Sehingga, akan efektif meringankan beban orang tua murid yang sebelumnya mendaftarkan memantau pelaksanaan PPDB melalui situs resmi yang telah disiapkan. “Kami harapkan pula, peserta Forum Kehumasan dari PKK Kota dan Kelurahan, LPMK, KIM dan rekan rekan Pers dapat ikut membantu mensosialisaskan pelaksanaan PPDB di Kota Madiun ini di tengah masyarakat,” pinta Bambang Irianto, Walikota.
Sementara itu, Kepala Dikbudmudora Kota Madiun menjelaskan bahwa poin penting dari Peraturan Walikota Madiun nomor 11 Tahun 2016 calon murid yang bisa diterima sekolah di Kota Madiun adalah Penduduk Kota Madiun berlaku dijenjang SD dan SMP sederajat. Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK dapat menerima penduduk luar kota maksimal 10 persen.
“Semua bisa diakses di Web PPDB yaitu di ppdb.madiunkota.go.id dan ppdb.smkn1madiun.net” kata Kepala Dikbudmudora. (p-76)

Madiun Kota, Investigasi : Pendidikan merupakan salah satu prioritas yang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Madiun. Agar Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2016/2017 bisa dipahami dan diketahui oleh masyarakat Kota Madiun, Kamis (16/6/16), Forum Koordinasi Kehumasan melakukan sosialisasi terkait guna mensukseskan program-program Pemerintah Kota Madiun dibidang Pendidikan.
Kegiatan ini diikuti 150 peserta terdiri dari PKK Kota Madiun, PKK Kelurahan, Lurah, LPMK, KIM dan Wartawan dan dibuka langsung oleh Walikota Madiun, H. Bambang Irianto.
Diketahui, setiap kali Tahun ajaran baru dibuka, dipastikan banyak orang tua yang pusing karena mencarikan sekolah yang terbaik bagi putra-putrinya. “Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dan informasi yang didapat dari orang tua,” ungkap walikota Madiun. Kamis (16/6/16).
Apalagi persaingan untuk memperebutkan bangku sekolah negeri yang sangat kompetitif ini juga menjadi tantangan bagi Dinas Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga agar bisa bersikap transparan, adil dan tidak diskriminatif serta akuntabel.
“Menyongsong pelaksanaan PPDB dengan sistem online ini, Pemerintah Kota Madiun menyiapkan tenaga operator yang telah dibekali dengan pelatihan khusus. Sehingga pelaksanaan PPDB yang akan berlangsung Tanggal 27 s/d 29 Juni 2016, diharapkan dapat berjalan lancar, tranparan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya lagi.
Selain itu, diharapkan seluruh orang tua yang anaknya sudah mendaftar sekolah bisa memantau perkembangan penerimaan peserta didik baru setiap saat selama 24 jam. Sehingga, akan efektif meringankan beban orang tua murid yang sebelumnya mendaftarkan memantau pelaksanaan PPDB melalui situs resmi yang telah disiapkan. “Kami harapkan pula, peserta Forum Kehumasan dari PKK Kota dan Kelurahan, LPMK, KIM dan rekan rekan Pers dapat ikut membantu mensosialisaskan pelaksanaan PPDB di Kota Madiun ini di tengah masyarakat,” pinta Bambang Irianto, Walikota.
Sementara itu, Kepala Dikbudmudora Kota Madiun menjelaskan bahwa poin penting dari Peraturan Walikota Madiun nomor 11 Tahun 2016 calon murid yang bisa diterima sekolah di Kota Madiun adalah Penduduk Kota Madiun berlaku dijenjang SD dan SMP sederajat. Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK dapat menerima penduduk luar kota maksimal 10 persen.
“Semua bisa diakses di Web PPDB yaitu di ppdb.madiunkota.go.id dan ppdb.smkn1madiun.net” kata Kepala Dikbudmudora. (p-76)

Baca

Membawa Ratusan Liter Miras Seorang Warga Sukoharjo Di Tangkap Unit Reskrim Polsek Plaosan

Magetan, Investigasi :  Lebaran tahun ini bisa-bisa  tidak dapat berkumpul keluarganya SHW (48) warga Dukuh Pengkol RT.02 RW.06,Desa Ngombakan,Kecamatan Polokarto Sukoharjo,Jawa Tengah, pasalnya aksi nekat pria paruh baya ini yang nekat menyelundupkan MIRAS jenis Arak Jowo antar propinsi di gagalkan oleh unit Reskrim Polsek Plaosan, Magetan, Selasa, (14/6/16 ).
Menurut Aiptu Mahmudi anggota Unit Reskrim Polsek Plaosan Penangkapan bermula karena ada informasi dari warga bahwa ada seeorang yang di duga melintas di wilayah Kecamatan Plaosan,Kabupaten Magetan,selanjutnya dilakukan penyelidikan oleh petugas yang akhirnya mendapati sebuah mobil isuzu panter nopol B 8167 IL, yang dalam pemeriksaan kedapatan membawa 22 jurigen 30 literan miras jenis arak jowo,atau sebanyak 660 liter.karena aksi nekatnya tersangka beserta barang bukti 1 unit mobil dan 660 liter miras tersebut diamankan unit Reskrim Polsek Plaosan,untuk di lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Akibat aksi nekatnya Tersangka  di sangkakan  dengan pasal 204 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukumaman maksimal 15 tahun penjara,dan kini kasus tersebut di tangani oleh polres magetan,tersangka dan barang bukti di amankan di polres Magetan guna penyidikan lebih lanjut. (sj/md)
Magetan, Investigasi :  Lebaran tahun ini bisa-bisa  tidak dapat berkumpul keluarganya SHW (48) warga Dukuh Pengkol RT.02 RW.06,Desa Ngombakan,Kecamatan Polokarto Sukoharjo,Jawa Tengah, pasalnya aksi nekat pria paruh baya ini yang nekat menyelundupkan MIRAS jenis Arak Jowo antar propinsi di gagalkan oleh unit Reskrim Polsek Plaosan, Magetan, Selasa, (14/6/16 ).
Menurut Aiptu Mahmudi anggota Unit Reskrim Polsek Plaosan Penangkapan bermula karena ada informasi dari warga bahwa ada seeorang yang di duga melintas di wilayah Kecamatan Plaosan,Kabupaten Magetan,selanjutnya dilakukan penyelidikan oleh petugas yang akhirnya mendapati sebuah mobil isuzu panter nopol B 8167 IL, yang dalam pemeriksaan kedapatan membawa 22 jurigen 30 literan miras jenis arak jowo,atau sebanyak 660 liter.karena aksi nekatnya tersangka beserta barang bukti 1 unit mobil dan 660 liter miras tersebut diamankan unit Reskrim Polsek Plaosan,untuk di lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Akibat aksi nekatnya Tersangka  di sangkakan  dengan pasal 204 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukumaman maksimal 15 tahun penjara,dan kini kasus tersebut di tangani oleh polres magetan,tersangka dan barang bukti di amankan di polres Magetan guna penyidikan lebih lanjut. (sj/md)
Baca

Buka Bazar Ta’jil, Walikota Himbau Jangan Menjual Terlalu Mahal

Madiun Kota, Investigasi : Tim Penggerak PKK Kota Madiun bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Madiun menggelar Bazar Makanan untuk Berbuka di Alun-Alun Kota Madiun, Selasa (14/6).
Pembukaan acara bazar ta’jil tersebut ditandai dengan pengguntingan untaian melati oleh Ketua Tim Penggerak PKK Ibu Hj. Lies Bambang Irianto yang didampingi oleh Walikota Madiun yang selanjutnya dilakukan peninjauan setiap stand. Peserta Bazar Makanan untuk Berbuka diikuti oleh ibu-ibu anggota PKK Kota Madiun dari masing-masing Kelurahan Se Kota Madiun.
Bazar ta’jil menyediakan beraneka ragam masakan dan minuman untuk berbuka mulai dari minuman segar, aneka lauk pauk, kue kering, jajanan pasar dan makanan khas Kota Madiun lainya.
Saat meninjau stand makanan, Walikota Madiun berpesan pada penjual untuk tidak menjual makanan dengan harga yang mahal. “Jangan dijual mahal ya, karena acara ini dilakukan untuk membantu masyarakat,” ujar H. Bambang Irianto.
Terkait dengan persiapan Hari Raya Idul Fitri, Walikota Madiun mengatakan bahwa seluruh jajaran SKPD yang mempunyai tupoksi bersinggungan dengan masyarakat sudah siap sedia. “Mulai Dishub, Rumah Sakit maupun Dinas Pasar sudah siap semua, tidak ada kendala,” tegas Walikota.
Selanjutnya Walikota Madiun mengajak pada masyarakat untuk memperbanyak beribadah dan mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa. “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1437 H/2016 semoga seluruh rangkaian ibadah kita di bulan suci ini diterima dan mendapatkan pahala dari Allah SWT,” ucapnya.

Selanjutnya, marilah Walikota mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dengan memperbanyak iktikaf di masjid dan mushola. “Kita perbanyak baca Al- Qur’an, kita tingkatkan amal ibadah dan jangan lupa kita keluarkan zakat. Itu semua wajib bagi bagi kita guna lebih mendekatkan diri kepada Dzat yang maha sempurna, ’’ pungkas Bambang Irianto, Walikota Madiun. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi : Tim Penggerak PKK Kota Madiun bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Madiun menggelar Bazar Makanan untuk Berbuka di Alun-Alun Kota Madiun, Selasa (14/6).
Pembukaan acara bazar ta’jil tersebut ditandai dengan pengguntingan untaian melati oleh Ketua Tim Penggerak PKK Ibu Hj. Lies Bambang Irianto yang didampingi oleh Walikota Madiun yang selanjutnya dilakukan peninjauan setiap stand. Peserta Bazar Makanan untuk Berbuka diikuti oleh ibu-ibu anggota PKK Kota Madiun dari masing-masing Kelurahan Se Kota Madiun.
Bazar ta’jil menyediakan beraneka ragam masakan dan minuman untuk berbuka mulai dari minuman segar, aneka lauk pauk, kue kering, jajanan pasar dan makanan khas Kota Madiun lainya.
Saat meninjau stand makanan, Walikota Madiun berpesan pada penjual untuk tidak menjual makanan dengan harga yang mahal. “Jangan dijual mahal ya, karena acara ini dilakukan untuk membantu masyarakat,” ujar H. Bambang Irianto.
Terkait dengan persiapan Hari Raya Idul Fitri, Walikota Madiun mengatakan bahwa seluruh jajaran SKPD yang mempunyai tupoksi bersinggungan dengan masyarakat sudah siap sedia. “Mulai Dishub, Rumah Sakit maupun Dinas Pasar sudah siap semua, tidak ada kendala,” tegas Walikota.
Selanjutnya Walikota Madiun mengajak pada masyarakat untuk memperbanyak beribadah dan mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa. “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1437 H/2016 semoga seluruh rangkaian ibadah kita di bulan suci ini diterima dan mendapatkan pahala dari Allah SWT,” ucapnya.

Selanjutnya, marilah Walikota mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dengan memperbanyak iktikaf di masjid dan mushola. “Kita perbanyak baca Al- Qur’an, kita tingkatkan amal ibadah dan jangan lupa kita keluarkan zakat. Itu semua wajib bagi bagi kita guna lebih mendekatkan diri kepada Dzat yang maha sempurna, ’’ pungkas Bambang Irianto, Walikota Madiun. (p-76)
Baca

Walikota Madiun Berikan Penjelasan Delapan Raperda Dihadapan DPRD Kota Madiun

Madiun Kota, Investigasi : Penjelasan dari Rancangan Peraturan Daerah yang telah disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Madiun melalui Surat Walikota Madiun Tanggal 10 Juni 2016 Nomor : 188/638/ 401.013/ 2016 yang terdiri dari 8 Rancangan Peraturan Daerah.
Adapun delapan raperda tersebut adalah Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah, Penyediaan Dana Cadangan, Pedoman Penyelenggaraan Badan Layanan Umum Daerah, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Pengendalian Penjualan Minuman Beralkohol, Retribusi Pelayanan Kesehatan, Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, dan Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun disampaikan oleh Walikota Madiun, H. Bambang Irianto di Gedung DPRD Kota Madiun, Selasa (14/6/16).
Tampak hadir pada acara tersebut Pimpinan dan segenap Anggota Koordinasi Forum Pimpinan Daerah Kota Madiun, Komandan Detasemen Polisi Militer V/I Madiun, Komandan Batalyon Infantri Lintas Udara 501 Bajra Yudha Madiun, Sekretaris Daerah beserta Asisten dan Staf Ahli.
Segenap Kepala Kesatuan Kerja Perangkat Daerah dan Pimpinan Badan Usaha Milik Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun, Pimpinan Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada di Kota Madiun, Anggota Dharma Wanita, Persatuan Dharma Pertiwi, Pemberdayaan dan kesejahteraan Keluarga dan seluruh Organisasi Perempuan lainnya, Wartawan media cetak maupun media elektronik, serta Mahasiswa.
Dijelaskan oleh Walikota Madiun bahwa Latar Belakang disusunnya 8 ( delapan ) Raperda yang diajukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Madiun adalah sebagai tindak lanjut dari Program Legislasi Daerah (PROLEGDA) Tahun 2016 yang telah disepakati bersama antara Pemerintah Kota Madiun dengan DPRD Kota.
“Sebagaimana tertuang dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kota Madiun dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Madiun Nomor : 188/08/ 401.040/2015 tentang Program Legislasi Daerah Tahun 2016,” ungkap H. Bambang Irianto.
Lebih lanjut dijelaskan, Rancangan Peraturan Daerah tersebut setelah mendapatkan Persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Madiun selanjutnya akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur untuk mendapatkan proses fasilitasi dan evaluasi sesuai ketentuan Peraturan Perundang- Undangan.
“Semoga penjelasan saya terhadap Delapan Rancangan Peraturan Daerah Kota Madiun yang saya sampaikan kepada DPRD Kota Madiun, mudah mudahan Penjelasan Saya ini dapat bisa memperjelas gambaran/ Latar Belakang Penyusunan masing-masing Raperda,” pungkas Walikota Madiun. (p-76)


Madiun Kota, Investigasi : Penjelasan dari Rancangan Peraturan Daerah yang telah disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Madiun melalui Surat Walikota Madiun Tanggal 10 Juni 2016 Nomor : 188/638/ 401.013/ 2016 yang terdiri dari 8 Rancangan Peraturan Daerah.
Adapun delapan raperda tersebut adalah Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah, Penyediaan Dana Cadangan, Pedoman Penyelenggaraan Badan Layanan Umum Daerah, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Pengendalian Penjualan Minuman Beralkohol, Retribusi Pelayanan Kesehatan, Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, dan Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun disampaikan oleh Walikota Madiun, H. Bambang Irianto di Gedung DPRD Kota Madiun, Selasa (14/6/16).
Tampak hadir pada acara tersebut Pimpinan dan segenap Anggota Koordinasi Forum Pimpinan Daerah Kota Madiun, Komandan Detasemen Polisi Militer V/I Madiun, Komandan Batalyon Infantri Lintas Udara 501 Bajra Yudha Madiun, Sekretaris Daerah beserta Asisten dan Staf Ahli.
Segenap Kepala Kesatuan Kerja Perangkat Daerah dan Pimpinan Badan Usaha Milik Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun, Pimpinan Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada di Kota Madiun, Anggota Dharma Wanita, Persatuan Dharma Pertiwi, Pemberdayaan dan kesejahteraan Keluarga dan seluruh Organisasi Perempuan lainnya, Wartawan media cetak maupun media elektronik, serta Mahasiswa.
Dijelaskan oleh Walikota Madiun bahwa Latar Belakang disusunnya 8 ( delapan ) Raperda yang diajukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Madiun adalah sebagai tindak lanjut dari Program Legislasi Daerah (PROLEGDA) Tahun 2016 yang telah disepakati bersama antara Pemerintah Kota Madiun dengan DPRD Kota.
“Sebagaimana tertuang dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kota Madiun dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Madiun Nomor : 188/08/ 401.040/2015 tentang Program Legislasi Daerah Tahun 2016,” ungkap H. Bambang Irianto.
Lebih lanjut dijelaskan, Rancangan Peraturan Daerah tersebut setelah mendapatkan Persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Madiun selanjutnya akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur untuk mendapatkan proses fasilitasi dan evaluasi sesuai ketentuan Peraturan Perundang- Undangan.
“Semoga penjelasan saya terhadap Delapan Rancangan Peraturan Daerah Kota Madiun yang saya sampaikan kepada DPRD Kota Madiun, mudah mudahan Penjelasan Saya ini dapat bisa memperjelas gambaran/ Latar Belakang Penyusunan masing-masing Raperda,” pungkas Walikota Madiun. (p-76)


Baca

Jelang Lebaran Polres Ngawi Siapi Rest Area Sedangkan Dua Orang Warga Jagir Akan Berlebaran Dalam Terali Besi

Ngawi Investigasi : Seperti pada tahun-tahun sebelumnya setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran sampai dengan setelah Lebaran  Polres Ngawi selalu membangun Rest Area untuk beristirahat dengan nyaman bagi mereka yang berkendaraan baik saat mudik maupun saat balik.
Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi kepada wartawan (12/6) mengatakan bahwa lokasi tempat istirahat atau rest area tahun uni sama dengan tahun sebelumnya, yaitu di kawasan hutan jati desa Karangbanyu Kecamatan Widodaren tepi jalan raya jalur Ngawi-Solo. Lebih lanjut dia memaparkan bahwa di kawasan situ saat arus mudik dan arus balik lalulintas relatif padat. Pada situasi seperti itu para pengguna jalan merasakan kelelahan dan kejenuhan. Maka dengan adanya rest area yang disediakan pada H min 7 sampai dengan H plus 7 sangat bermanfaat bagi mereka. Ada beberapa fasilitas yang bisa dinikmati oleh para pengguna jalan, antara lain tempat sembahyang, kantin, toilet, area bermain anak-anak, tempat untuk tiduran guna melepas lelah bahkan disediakan juga jasa pijat. Kapolres Suryo juga menjelaskan bahwa selain Pos Pengamanan yang sudah ada, jajaran Polres Ngawi juga menambah beberapa Pos Pengamanan lagi di sepanjang jalan raya Ngawi-Sragen.
Lain halnya dengan bangunan yang berterali besi di Mapolres 1053 Ngawi yang dimaksudkan untuk tempat sementara bagi mereka yang melawan hukum dan diharapkan jera atas perbuatannya untuk selanjutnya berbuat baik. Khusus mengenai kasus narkoba dan obat terlarang beberapa bulan terakhir ini, semenjak AKP Wasno menggantikan AKP Juwair selaku Kasatresnarkoba sudah berapa orang yang meringkuk sementara di balik terali besi tersebut. Namun ternyata dua orang warga desa Jagir Kecamatan Sine menjelang Lebaran ini juga memilih menghuni tempat tersebut daripada merayakan Lebaran bersama keluarganya. Mereka adalah Smt (27) dan YT (21) yang ditangkap Polisi karena mengedarkan obat trihexyphenidyl yang merupakan obat untuk mengatasi masalah gangguan kejiwaan, psikosis, dan penyakit parkison, demikian ungkap Kasatresnarkoba AKP Wasno kepada wartawan.

Lebih lanjut Kasatresnarkoba Polres Ngawi mengatakan bahwa tersangka mengedarkan obat berbahaya tersebut di kalangan anak muda di daerah Kecamatan Sine. Pengungkapan penyalahgunaan obat tersebut diketahui melalui laporan warga Sine yang resah dengan peredaran peredaran obat farmasi tidak sesuai peruntukannya di kalangan anak muda dan pelajar. Atas dasar tersebut Polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap Smt di jalanan desa wilayah Sine beserta 10 setrip obat mengandung zat trihexyphenidyl, sedangkan setiap setrip berisi 10 pil. Dalam pengakuannya Smt mengatakan bahwa dia mendapatkan barang tersebut dari YT, maka Petugas segera menangkap YT di rumahnya beserta barang bukti yang belum terjual. Kedua tersangka melanggar Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan. Kini kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Ngawi dan tidak dapat merayakan lebaran bersama keluarganya. (pdy)
Ngawi Investigasi : Seperti pada tahun-tahun sebelumnya setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran sampai dengan setelah Lebaran  Polres Ngawi selalu membangun Rest Area untuk beristirahat dengan nyaman bagi mereka yang berkendaraan baik saat mudik maupun saat balik.
Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi kepada wartawan (12/6) mengatakan bahwa lokasi tempat istirahat atau rest area tahun uni sama dengan tahun sebelumnya, yaitu di kawasan hutan jati desa Karangbanyu Kecamatan Widodaren tepi jalan raya jalur Ngawi-Solo. Lebih lanjut dia memaparkan bahwa di kawasan situ saat arus mudik dan arus balik lalulintas relatif padat. Pada situasi seperti itu para pengguna jalan merasakan kelelahan dan kejenuhan. Maka dengan adanya rest area yang disediakan pada H min 7 sampai dengan H plus 7 sangat bermanfaat bagi mereka. Ada beberapa fasilitas yang bisa dinikmati oleh para pengguna jalan, antara lain tempat sembahyang, kantin, toilet, area bermain anak-anak, tempat untuk tiduran guna melepas lelah bahkan disediakan juga jasa pijat. Kapolres Suryo juga menjelaskan bahwa selain Pos Pengamanan yang sudah ada, jajaran Polres Ngawi juga menambah beberapa Pos Pengamanan lagi di sepanjang jalan raya Ngawi-Sragen.
Lain halnya dengan bangunan yang berterali besi di Mapolres 1053 Ngawi yang dimaksudkan untuk tempat sementara bagi mereka yang melawan hukum dan diharapkan jera atas perbuatannya untuk selanjutnya berbuat baik. Khusus mengenai kasus narkoba dan obat terlarang beberapa bulan terakhir ini, semenjak AKP Wasno menggantikan AKP Juwair selaku Kasatresnarkoba sudah berapa orang yang meringkuk sementara di balik terali besi tersebut. Namun ternyata dua orang warga desa Jagir Kecamatan Sine menjelang Lebaran ini juga memilih menghuni tempat tersebut daripada merayakan Lebaran bersama keluarganya. Mereka adalah Smt (27) dan YT (21) yang ditangkap Polisi karena mengedarkan obat trihexyphenidyl yang merupakan obat untuk mengatasi masalah gangguan kejiwaan, psikosis, dan penyakit parkison, demikian ungkap Kasatresnarkoba AKP Wasno kepada wartawan.

Lebih lanjut Kasatresnarkoba Polres Ngawi mengatakan bahwa tersangka mengedarkan obat berbahaya tersebut di kalangan anak muda di daerah Kecamatan Sine. Pengungkapan penyalahgunaan obat tersebut diketahui melalui laporan warga Sine yang resah dengan peredaran peredaran obat farmasi tidak sesuai peruntukannya di kalangan anak muda dan pelajar. Atas dasar tersebut Polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap Smt di jalanan desa wilayah Sine beserta 10 setrip obat mengandung zat trihexyphenidyl, sedangkan setiap setrip berisi 10 pil. Dalam pengakuannya Smt mengatakan bahwa dia mendapatkan barang tersebut dari YT, maka Petugas segera menangkap YT di rumahnya beserta barang bukti yang belum terjual. Kedua tersangka melanggar Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan. Kini kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Ngawi dan tidak dapat merayakan lebaran bersama keluarganya. (pdy)
Baca

Bentengi Keimanan Anak dengan Ilmu Agama

Madiun, Investigasi : Untuk mengisi kegiatan selama bulan Ramadhan, Pemerintah Kabupaten Madiun melaksanakan kegiatan safari ramadhan. Pada putaran ke II kegiatan safari Ramadhan 1437 H / 2016 M Pemkab. Madiun, diselenggarakan di dua lokasi berbeda. Rombongan I dipimpin langsung oleh Bupati Madiun melaksanan ibadah Sholat Tarawih di Masjid At-Tauhid Ds. Klumutan Kec. Saradan dan rombongan ke II dipimpin oleh Wakil Bupati Madiun melaksanakan ibahda Sholat Tarawih di di Masjid Al-Falah Ds. Bakur Kec. Sawahan. Kamis 9 Juni 2016 
Sebagaimana biasa, setelah melaksanakan ibadah Sholat Tarawih, Bupati Madiun berkenan menyampaikan pesan pesan kepada jamaah. Pada kesempatan ini Bupati Madiun, H. Muhtarom, mengingatkan sebagai orang tua untuk tidak henti-hentinya mengawal putra putrinya. “Hal ini penting dilakukan karena pergaulan anak-anak remaja saat ini yang sudah sangat mengkhawatirkan. Kalau kita mengikuti pemberitaan dimedia massa tentang beberapa kasus/permasalahan yang dialami remaja mulai dari kriminalitas, sosial (pemerkosaan) dan juga tindakan kekerasan,” ungkap H. Muhtarom.
Dilanjutkan, sebagai orang tua harus bisa memberikan benteng/tameng kepada putra putri kita agar tidak sampai terjerumus pada perbuatan tidak baik. Dan benteng atau tameng yang paling baik adalah pendidikan agama. “Putra putri kita harus kita bekali dengan ilmu agama agar mereka bisa menjadi anak yang sholih dan sholikhah dan nantinya bisa menjadi generasi penerus perjuangan kita sekaligus bisa mendo’akan kedua orang tuanya,” tegasnya.
Terkait dengan keamanan Bupati Madiun menjelaskan, bahwa sebelum meninggalkan rumah untuk melaksanakan sholat tarawih hendaknya masyarakat selalu waspada. “Pastikan pintu dan jendela rumah kita sudah terkunci rapat, sepeda motor juga harus dikunci stang agar rumah tinggal kita tidak dimasuki orang yang tidak bertanggungjawab. Tidak hanya itu, pastikan pula kompor sudah mati untuk menghindari terjadinya kebakaran,” himbau Bupati Madiun.
Selanjutnya Bupati Madiun mengajak kepada seluruh jamaah agar pada saat Idul Fitri 1437 h nanti dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk memperbanyak silaturahmi. Kalau biasanya silaturahmi hanya 2 hari, maka alangkah baiknya kalau Idul Fitri tahun ini tambah waktunya untuk mengunjungi sanak famili, orang tua, guru dan yang lainnya. “Karena pada momentum idul fitri orang akan begitu mudahnya memberikan maaf kepada kita tanpa bertanya apa salah kita. Dengan demikian gugur sudah dosa kita sesama manusia,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini Bupati Madiun dan juga Wakil Bupati Madiun berkenan menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kab. Madiun Al-Qur’an 5 exemplar, uang untuk perawatan masjid sebesar Rp.2.500.000,-. Selain itu juga diserahkan bantuan uang kepada 5 orang kaum duafa masing-masing menerima Rp. 200.000,-. (p-76)
Madiun, Investigasi : Untuk mengisi kegiatan selama bulan Ramadhan, Pemerintah Kabupaten Madiun melaksanakan kegiatan safari ramadhan. Pada putaran ke II kegiatan safari Ramadhan 1437 H / 2016 M Pemkab. Madiun, diselenggarakan di dua lokasi berbeda. Rombongan I dipimpin langsung oleh Bupati Madiun melaksanan ibadah Sholat Tarawih di Masjid At-Tauhid Ds. Klumutan Kec. Saradan dan rombongan ke II dipimpin oleh Wakil Bupati Madiun melaksanakan ibahda Sholat Tarawih di di Masjid Al-Falah Ds. Bakur Kec. Sawahan. Kamis 9 Juni 2016 
Sebagaimana biasa, setelah melaksanakan ibadah Sholat Tarawih, Bupati Madiun berkenan menyampaikan pesan pesan kepada jamaah. Pada kesempatan ini Bupati Madiun, H. Muhtarom, mengingatkan sebagai orang tua untuk tidak henti-hentinya mengawal putra putrinya. “Hal ini penting dilakukan karena pergaulan anak-anak remaja saat ini yang sudah sangat mengkhawatirkan. Kalau kita mengikuti pemberitaan dimedia massa tentang beberapa kasus/permasalahan yang dialami remaja mulai dari kriminalitas, sosial (pemerkosaan) dan juga tindakan kekerasan,” ungkap H. Muhtarom.
Dilanjutkan, sebagai orang tua harus bisa memberikan benteng/tameng kepada putra putri kita agar tidak sampai terjerumus pada perbuatan tidak baik. Dan benteng atau tameng yang paling baik adalah pendidikan agama. “Putra putri kita harus kita bekali dengan ilmu agama agar mereka bisa menjadi anak yang sholih dan sholikhah dan nantinya bisa menjadi generasi penerus perjuangan kita sekaligus bisa mendo’akan kedua orang tuanya,” tegasnya.
Terkait dengan keamanan Bupati Madiun menjelaskan, bahwa sebelum meninggalkan rumah untuk melaksanakan sholat tarawih hendaknya masyarakat selalu waspada. “Pastikan pintu dan jendela rumah kita sudah terkunci rapat, sepeda motor juga harus dikunci stang agar rumah tinggal kita tidak dimasuki orang yang tidak bertanggungjawab. Tidak hanya itu, pastikan pula kompor sudah mati untuk menghindari terjadinya kebakaran,” himbau Bupati Madiun.
Selanjutnya Bupati Madiun mengajak kepada seluruh jamaah agar pada saat Idul Fitri 1437 h nanti dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk memperbanyak silaturahmi. Kalau biasanya silaturahmi hanya 2 hari, maka alangkah baiknya kalau Idul Fitri tahun ini tambah waktunya untuk mengunjungi sanak famili, orang tua, guru dan yang lainnya. “Karena pada momentum idul fitri orang akan begitu mudahnya memberikan maaf kepada kita tanpa bertanya apa salah kita. Dengan demikian gugur sudah dosa kita sesama manusia,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini Bupati Madiun dan juga Wakil Bupati Madiun berkenan menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kab. Madiun Al-Qur’an 5 exemplar, uang untuk perawatan masjid sebesar Rp.2.500.000,-. Selain itu juga diserahkan bantuan uang kepada 5 orang kaum duafa masing-masing menerima Rp. 200.000,-. (p-76)
Baca

Bupati Ngawi Prioritaskan “Sapta Cita“ Untuk Mewujudkan Visi Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah

Ngawi, Investigasi : Bertempat di Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) Republik Indonesia  di Surabaya (1/6), Bupati Ngawi telah menerima Penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2015. Hal serupa diterima Pemerintah Kabupaten Ngawi selama tiga kali berturut-turut mulai tahun 2013 lalu.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan bahwa keberhasilan Pemerintah Kabupaten Ngawi meraih Penghargaan WTP yang ketiga kali ini adalah berkat kerja keras dan kerjasama seluruh SKPD dalam menyajikan Laporan Keuangan yang berbasis accrual. Keberhasilan dalam menyusun LKPD merupakan perwujudan transparasi dan akuntabelitas dalam pengelolaan Keuangan Daerah, sehingga tercipta manajemen keuangan yang baik. Lebih lanjut Budi Sulistyono memaparkan bahwa sistem accrual merupakan hal yang penting dalam menjalankan keuangan di semua SKPD, karena dengan sistem ini semua bisa termonitor dengan baik dan langsung bisa dikoreksi jika ada kesalahan. Bupati berharap bahwa hal tersebut perlu dipertahankan untuk tahun-tahun berkutnya.
Ketua DPRD Kabupaten Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko sehubungan denga penerimaan Penghargaan WTP untuk ketiga kalinya secara berturut-turut mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan kalau Pemerintah Kabupaten Ngawi bekerja dengan baik. Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi Siswanto yang juga ikut hadir dalam penyerahan Penghargaan.
Tidak lama berselang setelah menerima Penghargaan WTP, Pemerintah Kabupaten Ngawi menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Dalam Rangka Penyusunan Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Musrenbang RPJMD) dengan mengambil tempat di Pendapa Wedya Graha Kabupaten Ngawi (6/6). Hadir dalam acara tersebut Bupati Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ony Anwar, Sekda Siswanto, Ketua DPRD Dwi Rianto Jatmiko, Perwakilan dari Bappeprov Provinsi Jawa Timur, Perwakilan dari Bappeda Kabupaten Tetangga, Uspimda, Kepala SKPD dan para Camat se Kabupaten Ngawi.
Dapat ditambahkan bahwa Musrenbang RPJMD dilaksanakan mendasar pada Undang-undang NO 25 Tahun 2014 Tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan Undang-undang NO 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah serta Undang-undang NO 9 Tahun 2015. Musrenbang RPJMD dimaksudkan sebagai forum antar pemangku kepentingan, stake holder dalam rangka menampung saran dan pendapat serta masukan dalam menentukan program prioritas pembangunan jangka menengah untuk lima tahun kedepan.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Ngawi Budi Sulistyono memaparkan bahwa untuk mewujudkan visi perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ngawi tahun 2016  memprioritaskan Sapta Cita yaitu: 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. 2. Pelayanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan yang berkwalitas dan berdaya saing. 3. Meningkatkan kwalitas infrastruktur sesuai dengan daya dukung lingkungan dan fungsi ruang. 4. Mengembangkan iklim usaha dan ekonomi kerakyatan berbasis agraris. 5. Pembaharuan tata kelola pemerintahan Daerah dan Desa serta pelayanan publik yang baik, bersih dan akuntabel serta peningkatan kesejahteraan Aparatur Pemerintah melalui peningkatan kinerja. 6. Meningkatkan budaya berlandaskan kearifan dan keagamaan dalam suasana yang kondusif. 7. Meningkatkan kondusifitas Daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan pemberdayaan sebagai barometer pembangunan di Jawa Timur, demikian ungkap Bupati Ngawi. (pdy)
Ngawi, Investigasi : Bertempat di Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) Republik Indonesia  di Surabaya (1/6), Bupati Ngawi telah menerima Penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2015. Hal serupa diterima Pemerintah Kabupaten Ngawi selama tiga kali berturut-turut mulai tahun 2013 lalu.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan bahwa keberhasilan Pemerintah Kabupaten Ngawi meraih Penghargaan WTP yang ketiga kali ini adalah berkat kerja keras dan kerjasama seluruh SKPD dalam menyajikan Laporan Keuangan yang berbasis accrual. Keberhasilan dalam menyusun LKPD merupakan perwujudan transparasi dan akuntabelitas dalam pengelolaan Keuangan Daerah, sehingga tercipta manajemen keuangan yang baik. Lebih lanjut Budi Sulistyono memaparkan bahwa sistem accrual merupakan hal yang penting dalam menjalankan keuangan di semua SKPD, karena dengan sistem ini semua bisa termonitor dengan baik dan langsung bisa dikoreksi jika ada kesalahan. Bupati berharap bahwa hal tersebut perlu dipertahankan untuk tahun-tahun berkutnya.
Ketua DPRD Kabupaten Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko sehubungan denga penerimaan Penghargaan WTP untuk ketiga kalinya secara berturut-turut mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan kalau Pemerintah Kabupaten Ngawi bekerja dengan baik. Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi Siswanto yang juga ikut hadir dalam penyerahan Penghargaan.
Tidak lama berselang setelah menerima Penghargaan WTP, Pemerintah Kabupaten Ngawi menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Dalam Rangka Penyusunan Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Musrenbang RPJMD) dengan mengambil tempat di Pendapa Wedya Graha Kabupaten Ngawi (6/6). Hadir dalam acara tersebut Bupati Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ony Anwar, Sekda Siswanto, Ketua DPRD Dwi Rianto Jatmiko, Perwakilan dari Bappeprov Provinsi Jawa Timur, Perwakilan dari Bappeda Kabupaten Tetangga, Uspimda, Kepala SKPD dan para Camat se Kabupaten Ngawi.
Dapat ditambahkan bahwa Musrenbang RPJMD dilaksanakan mendasar pada Undang-undang NO 25 Tahun 2014 Tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan Undang-undang NO 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah serta Undang-undang NO 9 Tahun 2015. Musrenbang RPJMD dimaksudkan sebagai forum antar pemangku kepentingan, stake holder dalam rangka menampung saran dan pendapat serta masukan dalam menentukan program prioritas pembangunan jangka menengah untuk lima tahun kedepan.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Ngawi Budi Sulistyono memaparkan bahwa untuk mewujudkan visi perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ngawi tahun 2016  memprioritaskan Sapta Cita yaitu: 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. 2. Pelayanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan yang berkwalitas dan berdaya saing. 3. Meningkatkan kwalitas infrastruktur sesuai dengan daya dukung lingkungan dan fungsi ruang. 4. Mengembangkan iklim usaha dan ekonomi kerakyatan berbasis agraris. 5. Pembaharuan tata kelola pemerintahan Daerah dan Desa serta pelayanan publik yang baik, bersih dan akuntabel serta peningkatan kesejahteraan Aparatur Pemerintah melalui peningkatan kinerja. 6. Meningkatkan budaya berlandaskan kearifan dan keagamaan dalam suasana yang kondusif. 7. Meningkatkan kondusifitas Daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan pemberdayaan sebagai barometer pembangunan di Jawa Timur, demikian ungkap Bupati Ngawi. (pdy)
Baca

Siswa SMP Tewas Tersengat Listrik

Magetan, Investigasi : Niat baik Nanda Eka Setiawan (14) warga Jalan Lawu Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan berujung maut. Remaja yang masih duduk di kelas 2 SMP ini, ditemukan tewas saat memperbaiki pompa milik Nyami (88), tetangganya sendiri. Senin  (6/6/16)..
Nanda Eka Setiawan merupakan siswa SMP di wilayah Kecamatan Maospati  Magetan yang  ditemukan tewas saat memperbaiki pompa air, milik tetangganya. Petugas identifikasi Polres Magetan dan tim medis puskesmas, memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Kejadiannya bermula saat Nyami meminta korban untuk memanggil tukang service pompa air langganannya. Namun korban memilih memperbaikinya sendiri, karena sebelumnya pernah ikut memperbaiki pompa air yang rusak.   
Selang beberapa saat tiba-tiba Nyami mendengar teriakan korban. Diapun menghampirinya dan alangkah kagetnya saat melihat korban dalam keadaan kaku tak bernyawa. Nyami pun berteriak histeris minta tolong kepada tetanggannya.   
Dari hasil identifikasi tim Polres Magetan dan tim medis Puskesmas Maospati, diduga kobran tewas akibat tersengat listrik, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Keluarga korban tak mampu menahan tangis, saat jenazah Nanda dibawa ke rumah duka, yang tidak jauh dari lokasi kejadian. 
Jenazah korban sampai rumah duka jenazah langsung di makamkan di pemakaman setempat karena pihak keluarga menolak untuk visum.
“Kompol Basuki Dwi Koranto”, Kapolsek Maospati Magetan menjelaskan, atas permintaan pihak keluarga, jenazah korban langsung dimakamkan. Keluarga menolak visum atau utopsi, dan menerima kematian korban dengan ikhlas.(sj/md)
Magetan, Investigasi : Niat baik Nanda Eka Setiawan (14) warga Jalan Lawu Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan berujung maut. Remaja yang masih duduk di kelas 2 SMP ini, ditemukan tewas saat memperbaiki pompa milik Nyami (88), tetangganya sendiri. Senin  (6/6/16)..
Nanda Eka Setiawan merupakan siswa SMP di wilayah Kecamatan Maospati  Magetan yang  ditemukan tewas saat memperbaiki pompa air, milik tetangganya. Petugas identifikasi Polres Magetan dan tim medis puskesmas, memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Kejadiannya bermula saat Nyami meminta korban untuk memanggil tukang service pompa air langganannya. Namun korban memilih memperbaikinya sendiri, karena sebelumnya pernah ikut memperbaiki pompa air yang rusak.   
Selang beberapa saat tiba-tiba Nyami mendengar teriakan korban. Diapun menghampirinya dan alangkah kagetnya saat melihat korban dalam keadaan kaku tak bernyawa. Nyami pun berteriak histeris minta tolong kepada tetanggannya.   
Dari hasil identifikasi tim Polres Magetan dan tim medis Puskesmas Maospati, diduga kobran tewas akibat tersengat listrik, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Keluarga korban tak mampu menahan tangis, saat jenazah Nanda dibawa ke rumah duka, yang tidak jauh dari lokasi kejadian. 
Jenazah korban sampai rumah duka jenazah langsung di makamkan di pemakaman setempat karena pihak keluarga menolak untuk visum.
“Kompol Basuki Dwi Koranto”, Kapolsek Maospati Magetan menjelaskan, atas permintaan pihak keluarga, jenazah korban langsung dimakamkan. Keluarga menolak visum atau utopsi, dan menerima kematian korban dengan ikhlas.(sj/md)
Baca
 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100