REKONSILIASI DENGAN SKPD PENGHASIL UNTUK PERCEPATAN CAPAIAN PAD TAHUN ANGGARAN 2015

Madiun, Investigasi : Rekonsiliasi, langkah inilah yang diambil oleh Dinas Pendapatan untuk mengatasi permasalahan belum tercapainya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Restribusi Daerah. Hasil rekonsiliasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) per tanggal 30 Nopember 2015 adalah sebesar Rp. 129.978.870,08 atau sebesar 92,72%.
Indra Setyawan, Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun menjelaskan bahwa  per tanggal 30 November 2015 pendapatan dari Pajak Daerah sudah melebih target yaitu dari target Rp. 30.103.621.653 sudah terealisasi sebesar Rp. 30.791.489.586,55 atau 102,05%. Sedangkan pungutan Restribusi Daerah dari target Rp. 23.933.301.544 baru terealisasi Rp 18.613.124.098 atau 77,77%. Selain itu Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dengan target Rp. 4.445.860.712,08 dan baru Rp. 4.122.820.724,08 atau 92,73%. Dan pugutan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dengan target Rp. 81.701.319.251 dan baru terealisasi Rp. 76.523.436.188,45 atau 93,66%.
“Secara kumulatif realisasi pajak daerah sudah sesuai dengan pentahapan atau perkiraan dari kita,” ungkap Indra Setyawan, pada Wartawan Investigasi News, Kamis, (17/12/15).
Dijelaskan lebih lanjut, ada beberapa target pendapatan yang belum terealisasi hingga 100% seperti Pajak Reklame, Pajak Air Bawah tanah dan PBB-P2. “Untuk pajak reklame biasanya mayoritas berkhir pada bulan November/Desember sehingga pada bulan ini akan kita lakukan penyisiran,” tegasnya.
Sementara itu, terkait dengan PBB-P2 yang baru terealisasi 89,92% dari target 12,5 miliar akan digenjot secara maksimal dengan lebih mengintens kan aparat pemungut pajak tingkat desa. “Kita masih memberikan dispensasi pembebasan denda pada Wajib Pajak (WP) sehingga pada bulan Desember ini dapat tercapai 94%,” kata Indra.
Merunut pada laporan per bulan Nopember 2015, maka Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun melakukan langkah-langkah yaitu dengan melakukan rekonsiliasi dengan SKPD Penghasil dalam rangka percepatan capaian Pendapatan Asli Daerah pada bulan Desember ini. “Ada kesanggupan dari Kepala SKPD yang menangani PAD berdasarkan realisasi atau capaian sumber-sumber penerimaan per jenis pungutan di SKPD,” lanjut Indra.
Indra Setyawan lantas mengasumsikan penerimaan pendapatan daerah direalisasikan sampai tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 143.025.891.45 atau 102,03% dengan rician Pajak Daerah Rp. 30.103.621.653 sudah terealisasi sebesar Rp. 31.337.886.792,65 atau 104,10%. Sedangkan pungutan Restribusi Daerah dari target Rp. 23.933.301.544 akan terealisasi Rp 21.989.135.798 atau 91.88%. Selain itu Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dengan target Rp. 4.445.860.712,08 dan baru Rp. Rp. 4.445.860.712,08 atau 100%. Dan pugutan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dengan target Rp. 81.701.319.251, akan terealisasi Rp. 85.252.819.110.72 atau 104.34%.
“Rincian target dan realisasi dari masing-masing SKPD penghasil adalah seperti ini,” ujar Idra sembari menunjukkan tabel rencana capaian sampai tanggal 31 Desember 2015.

Penerimaan Pendapatan Daerah sampai 31 Desember diasumsikan sebagai berikut :

No
Jenis Pungutan
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Prosentase

a
Pajak Daerah
30.103.621.653,00
31.337.886.792,65
104,10
b
Restribusi Daerah
23.933.301.544,00
21.989.135.798,00
91,88
c

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
4.445.860.712,08
4.445.860.712,08
100
d

Lain-lain : Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
81.701.319.251,00
85.252.819.110,72
104,35

Ditegaskan, pendapatan daerah, realisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dapat tercapai sebesar Rp. 1.663.688.669.45 atau 100,58% dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 1.624.189.978.08.
Diharapkan, SKPD agar melaporkan perkembangan capaian realisasinya kepada Pembina Tim Asistensi penetapan target Penerimaan Pendapatan Daerah. “Laporannya melalui Dinas Pendapatan kabupaten Madiun pada setiap minggunya atau tepatnya setiap hari Jumat,” pungkas Kepala Dinas Pendapatan. (p-76)


Madiun, Investigasi : Rekonsiliasi, langkah inilah yang diambil oleh Dinas Pendapatan untuk mengatasi permasalahan belum tercapainya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Restribusi Daerah. Hasil rekonsiliasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) per tanggal 30 Nopember 2015 adalah sebesar Rp. 129.978.870,08 atau sebesar 92,72%.
Indra Setyawan, Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun menjelaskan bahwa  per tanggal 30 November 2015 pendapatan dari Pajak Daerah sudah melebih target yaitu dari target Rp. 30.103.621.653 sudah terealisasi sebesar Rp. 30.791.489.586,55 atau 102,05%. Sedangkan pungutan Restribusi Daerah dari target Rp. 23.933.301.544 baru terealisasi Rp 18.613.124.098 atau 77,77%. Selain itu Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dengan target Rp. 4.445.860.712,08 dan baru Rp. 4.122.820.724,08 atau 92,73%. Dan pugutan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dengan target Rp. 81.701.319.251 dan baru terealisasi Rp. 76.523.436.188,45 atau 93,66%.
“Secara kumulatif realisasi pajak daerah sudah sesuai dengan pentahapan atau perkiraan dari kita,” ungkap Indra Setyawan, pada Wartawan Investigasi News, Kamis, (17/12/15).
Dijelaskan lebih lanjut, ada beberapa target pendapatan yang belum terealisasi hingga 100% seperti Pajak Reklame, Pajak Air Bawah tanah dan PBB-P2. “Untuk pajak reklame biasanya mayoritas berkhir pada bulan November/Desember sehingga pada bulan ini akan kita lakukan penyisiran,” tegasnya.
Sementara itu, terkait dengan PBB-P2 yang baru terealisasi 89,92% dari target 12,5 miliar akan digenjot secara maksimal dengan lebih mengintens kan aparat pemungut pajak tingkat desa. “Kita masih memberikan dispensasi pembebasan denda pada Wajib Pajak (WP) sehingga pada bulan Desember ini dapat tercapai 94%,” kata Indra.
Merunut pada laporan per bulan Nopember 2015, maka Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun melakukan langkah-langkah yaitu dengan melakukan rekonsiliasi dengan SKPD Penghasil dalam rangka percepatan capaian Pendapatan Asli Daerah pada bulan Desember ini. “Ada kesanggupan dari Kepala SKPD yang menangani PAD berdasarkan realisasi atau capaian sumber-sumber penerimaan per jenis pungutan di SKPD,” lanjut Indra.
Indra Setyawan lantas mengasumsikan penerimaan pendapatan daerah direalisasikan sampai tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 143.025.891.45 atau 102,03% dengan rician Pajak Daerah Rp. 30.103.621.653 sudah terealisasi sebesar Rp. 31.337.886.792,65 atau 104,10%. Sedangkan pungutan Restribusi Daerah dari target Rp. 23.933.301.544 akan terealisasi Rp 21.989.135.798 atau 91.88%. Selain itu Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dengan target Rp. 4.445.860.712,08 dan baru Rp. Rp. 4.445.860.712,08 atau 100%. Dan pugutan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dengan target Rp. 81.701.319.251, akan terealisasi Rp. 85.252.819.110.72 atau 104.34%.
“Rincian target dan realisasi dari masing-masing SKPD penghasil adalah seperti ini,” ujar Idra sembari menunjukkan tabel rencana capaian sampai tanggal 31 Desember 2015.

Penerimaan Pendapatan Daerah sampai 31 Desember diasumsikan sebagai berikut :

No
Jenis Pungutan
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Prosentase

a
Pajak Daerah
30.103.621.653,00
31.337.886.792,65
104,10
b
Restribusi Daerah
23.933.301.544,00
21.989.135.798,00
91,88
c

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
4.445.860.712,08
4.445.860.712,08
100
d

Lain-lain : Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
81.701.319.251,00
85.252.819.110,72
104,35

Ditegaskan, pendapatan daerah, realisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dapat tercapai sebesar Rp. 1.663.688.669.45 atau 100,58% dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 1.624.189.978.08.
Diharapkan, SKPD agar melaporkan perkembangan capaian realisasinya kepada Pembina Tim Asistensi penetapan target Penerimaan Pendapatan Daerah. “Laporannya melalui Dinas Pendapatan kabupaten Madiun pada setiap minggunya atau tepatnya setiap hari Jumat,” pungkas Kepala Dinas Pendapatan. (p-76)


Baca

Pergantian Dandim 0805 Ngawi Di Akhir Tahun 2015

Ngawi, Investigasi : Selamat tinggal tahun 2015 dan selamat datang tahun baru 2016. Fenomina tersebut terjadi di seluruh jagad raya sehubungan dengan berakhirnya tahun 2015 dan sekaligus datangnya tahun baru 2016 yang diharapkan terjadi pembaruan positif di segala bidang. Untuk masyarakat Kabupaten Ngawi, pergantian tahun ini juga merupakan momentum penting yaitu bersamaan dengan adanya pergantian Komandan Kodim 0805 Ngawi yang diserah-terimakan tepat di akhir tahun  ( 30/12/2015 ) yang berlangsung di Aula Makorem 081 / Dhirot Saha Jaya Jalan Pahlawan NO 50 Kota Madiun.
Serah Terima Jabatan ( Sertijab ) dilaksanakan dalam upacara yang dipimpin langsung oleh Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Infantri Hardani Lukitanta Adi, dihadiri juga oleh Kepala Staf Korem 081/DSJ Letnan Kolonel Infantri Akhyari, S.I.P., para Komandan Kodim jajaran Korem 081/DSJ, para Kasi Korem 081/DSJ, para Kabalak jajaran Korem 081/DSJ, serta Ketua Persit Kartika Candra Kirana Koorcab Korem 081 dan para Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang Kodim se-Korem 081 Madiun.
Perlu diketahui bahwa upacara sertijab tersebut selain Komandan Kodim 0805 Ngawi dari Letkol Inf Sugiyono, S.Sos. diserahkan kepada Letkol Inf M. Triyandono, juga dilangsungkan sertijab Kasiops Korem 081/DSJ dari Mayor Inf Totok Priyo Kismanto kepada Mayor Inf Made Sandy Agusto, serta Kasiter Korem 081/DSJ dari Letkol Inf Saptono Adi Birowo K,S,E. kepada Mayor Inf Ato Sudiatna.
Dapat ditambahkan, bahwa Letkol Inf Sugiyono,S.Sos selanjutnya akan menjabat sebagai Waasops  Kasdam V/Brawijaya, sedangkan Letkol Inf Saptono Adi Birowo K, S.E. menjabat sebagai Kabag Mincat Babinminvetcaddam V/Brawijaya dan Mayor Inf Totok Priyo Kismanto menjabat Dansecata A Rindam V/Brawijaya.
Dalam sambutannya Danrem 081 Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi memaparkan bahwa serah terima jabatan dan penyerahan tugas di lingkungan TNI AD merupakan suatu hal yang harus dilakukan, sebagai upaya penyegaran dalam tubuh organisasi yang dilandaskan pada kepentingan Pembinaan Personel dan Pembinaan Satuan. Oleh karena itu, serah terima jabatan hendaknya disikapi sebagai sesuatu yang wajar untuk meningkatkan kwalitas kinerja satuan guna menjamin terciptanya keberhasilan pelaksanaan tugas pokok sebagai satuan teritorial. Di penghujung sambutannya, Danrem juga menyampaikan, selaku Komandan Korem 081/DSJ dan pribadi, dia sampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Letkol Inf Sugiyono,S.Sos, Letkol Inf Saptono Adi Birowo K, S.E, Mayor Inf Totok Priyo Kismanto beserta isteri yang selama ini telah mampu menyelesaikan tugas dan tanggungjawab jabatannya dengan penuh dedikasi dan loyalitas yang tinggi.
Sehubungan dengan  alih tugas Pak Giyono ( sebutan akrab Letkol Sugiyono ) meninggalkan Ngawi terkesan bukan hanya anggota TNI AD di jajaran Kodim 0805 Ngawi yang merasa ditinggalkan, tetapi segenap warga masyarakat Ngawi merasa ditinggalkan seorang pemimpin yang sangat apresiatif kepada kepentingan rakyat. Rekam jejaknya dapat dilihat bahwa dibawah kepemimpinannya pengabdian TNI di Ngawi banyak dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti kegiatan bhakti sosial pengadaan air bersih saat musim kekeringan melanda, membantu perbaikan rumah yang dilanda andim bencana alam dan sebagainya. Dengan gantinya Pak Giyono dengan yang baru yaitu Letkol Inf Mordechai Triyandono sebagai Dandim 0805 Ngawi seolah segenap warga masyarakat Ngawi menyampaikan ucapan selamat datang dan berkeyakinan akan lebih apresiatif kepada kepentingan rakyat melebihi dari semuanya yang sudah-sudah, begitulah antara lain yang diperoleh investigasi dalam melakukan monitoring di lapangan.(pdy)
Ngawi, Investigasi : Selamat tinggal tahun 2015 dan selamat datang tahun baru 2016. Fenomina tersebut terjadi di seluruh jagad raya sehubungan dengan berakhirnya tahun 2015 dan sekaligus datangnya tahun baru 2016 yang diharapkan terjadi pembaruan positif di segala bidang. Untuk masyarakat Kabupaten Ngawi, pergantian tahun ini juga merupakan momentum penting yaitu bersamaan dengan adanya pergantian Komandan Kodim 0805 Ngawi yang diserah-terimakan tepat di akhir tahun  ( 30/12/2015 ) yang berlangsung di Aula Makorem 081 / Dhirot Saha Jaya Jalan Pahlawan NO 50 Kota Madiun.
Serah Terima Jabatan ( Sertijab ) dilaksanakan dalam upacara yang dipimpin langsung oleh Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Infantri Hardani Lukitanta Adi, dihadiri juga oleh Kepala Staf Korem 081/DSJ Letnan Kolonel Infantri Akhyari, S.I.P., para Komandan Kodim jajaran Korem 081/DSJ, para Kasi Korem 081/DSJ, para Kabalak jajaran Korem 081/DSJ, serta Ketua Persit Kartika Candra Kirana Koorcab Korem 081 dan para Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang Kodim se-Korem 081 Madiun.
Perlu diketahui bahwa upacara sertijab tersebut selain Komandan Kodim 0805 Ngawi dari Letkol Inf Sugiyono, S.Sos. diserahkan kepada Letkol Inf M. Triyandono, juga dilangsungkan sertijab Kasiops Korem 081/DSJ dari Mayor Inf Totok Priyo Kismanto kepada Mayor Inf Made Sandy Agusto, serta Kasiter Korem 081/DSJ dari Letkol Inf Saptono Adi Birowo K,S,E. kepada Mayor Inf Ato Sudiatna.
Dapat ditambahkan, bahwa Letkol Inf Sugiyono,S.Sos selanjutnya akan menjabat sebagai Waasops  Kasdam V/Brawijaya, sedangkan Letkol Inf Saptono Adi Birowo K, S.E. menjabat sebagai Kabag Mincat Babinminvetcaddam V/Brawijaya dan Mayor Inf Totok Priyo Kismanto menjabat Dansecata A Rindam V/Brawijaya.
Dalam sambutannya Danrem 081 Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi memaparkan bahwa serah terima jabatan dan penyerahan tugas di lingkungan TNI AD merupakan suatu hal yang harus dilakukan, sebagai upaya penyegaran dalam tubuh organisasi yang dilandaskan pada kepentingan Pembinaan Personel dan Pembinaan Satuan. Oleh karena itu, serah terima jabatan hendaknya disikapi sebagai sesuatu yang wajar untuk meningkatkan kwalitas kinerja satuan guna menjamin terciptanya keberhasilan pelaksanaan tugas pokok sebagai satuan teritorial. Di penghujung sambutannya, Danrem juga menyampaikan, selaku Komandan Korem 081/DSJ dan pribadi, dia sampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Letkol Inf Sugiyono,S.Sos, Letkol Inf Saptono Adi Birowo K, S.E, Mayor Inf Totok Priyo Kismanto beserta isteri yang selama ini telah mampu menyelesaikan tugas dan tanggungjawab jabatannya dengan penuh dedikasi dan loyalitas yang tinggi.
Sehubungan dengan  alih tugas Pak Giyono ( sebutan akrab Letkol Sugiyono ) meninggalkan Ngawi terkesan bukan hanya anggota TNI AD di jajaran Kodim 0805 Ngawi yang merasa ditinggalkan, tetapi segenap warga masyarakat Ngawi merasa ditinggalkan seorang pemimpin yang sangat apresiatif kepada kepentingan rakyat. Rekam jejaknya dapat dilihat bahwa dibawah kepemimpinannya pengabdian TNI di Ngawi banyak dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti kegiatan bhakti sosial pengadaan air bersih saat musim kekeringan melanda, membantu perbaikan rumah yang dilanda andim bencana alam dan sebagainya. Dengan gantinya Pak Giyono dengan yang baru yaitu Letkol Inf Mordechai Triyandono sebagai Dandim 0805 Ngawi seolah segenap warga masyarakat Ngawi menyampaikan ucapan selamat datang dan berkeyakinan akan lebih apresiatif kepada kepentingan rakyat melebihi dari semuanya yang sudah-sudah, begitulah antara lain yang diperoleh investigasi dalam melakukan monitoring di lapangan.(pdy)
Baca

Ucapan Hari Natal 2015 dan Tahun Baru 2016
Pemerintah Kabupaten Madiun


Ucapan Hari Natal 2015 dan Tahun Baru 2016
Pemerintah Kabupaten Madiun

Baca

Semua Permasalahan Dicarikan Solusi Untuk Kejar Target PAD

Madiun, Investigasi : Belum tercapainya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari beberapa komponen Pajak daerah dan restribusi dari rencana penerimaan PAD sampai Bulan Desember 2015 ini disikapi dengan serius oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun.
Data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun menyebutkan ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sampai Bulan Desember ini belum memenuhi target yaitu untuk Pajak Reklame yang baru terealisasi 74,99%, selain itu, untuk Pajak Air Bawah Tanah juga baru terealisasi 96,52% dan PBB-P2 yang baru terealisasi sebesar 89,92%.
“Nanti akan kita usahakan agar bisa mencapai target 100%. Kita optimis karena semua pihak sanggup bekerja keras untuk memenuhi target tersebut,” kata Indra Setyawan, Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun saat ditemui diruangannya, Kamis (17/12/15).
Lebih lanjut dijabarkan, permasalahan di Dinas Kesehatan ataupun RSUD Caruban dan Dolopo sampai saat ini untuk realisasi restribusi daerah secara kumulatif yang masih dibawah 77%. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa sampai saat ini masih terkendala pada klaim JKN dari BPJS. “Dari evaluasi kita tahu bahwa permintaan pembayaran dari Dinas Kesehatan, RSUD Caruban maupun Dolopo kepada BPJS untuk tagihan bulan September dan Oktober sudah diajukan, namun belum cair,” kata Indra.
Namun hal ini bukan menjadi kendala, kata Indra, setelah dilakukan rekonsiliasi dengan SKPD terkait yang menangani diharapkjan bulan Desember ini bisa mencapai target 100%.
Sedangkan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, saat ini tinggal BUMD BPR yang belum memenuhi target. “dari laporan kita dapat, target dari BUMD BPR sebesar Rp. 2.108.039.988 saat ini baru terealisasi sebesar Rp. 1.800.000.000 atau 85,39%,” lanjut Kadin Pendapatan.
Selain itu, Pendapatan Asli Daerah yang sah secara kumulatif masih mencapai  90%. Kendala yang didapat adalah karena ada beberapa komponen yang masih belum terealisir seperti penjualan kendaraan dinas roda empat yang sudah tidak layak pakai oleh Aset Daerah, Penjualan hasil pertanian oleh Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura, hasil dari Dinas Peternakan dan Perikanan dan Penjualan Drum bekas oleh Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya.
“Saat ini pihak Dinas terkait tengah mengatur waktu agar penjualan tersebut segera terealisir sehingga target bisa terpenuhi di akhir Desember ini,” tegas Indra Setyawan.
Maka dari itu, lanjut Indra, untuk lebih mengintensifkan komunikasi dengan jajaran SKPD tersebut diperlukan rekonsiliasi agar percepatan capaian PAD bisa terlaksana. “Sudah ada kesanggupan dari pihak Kepala SKPD Penghasil untuk menangani PAD berdasarkan realisasi capaian sumber-sumber penerimaan,” ujarnya.
Di Bulan Desember ini, SKPD yang belum mencapai target diharapkan bisa menyelesaikan tanggungannya dan menyetorkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. “Agar kita bisa terus memantau perkembangan capaian tersebut, maka SKPD Penghasil kita minta laporannya setiap Minggu pada hari Jumat,” pungkas Indra Setyawan. (p-76)


Madiun, Investigasi : Belum tercapainya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari beberapa komponen Pajak daerah dan restribusi dari rencana penerimaan PAD sampai Bulan Desember 2015 ini disikapi dengan serius oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun.
Data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun menyebutkan ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sampai Bulan Desember ini belum memenuhi target yaitu untuk Pajak Reklame yang baru terealisasi 74,99%, selain itu, untuk Pajak Air Bawah Tanah juga baru terealisasi 96,52% dan PBB-P2 yang baru terealisasi sebesar 89,92%.
“Nanti akan kita usahakan agar bisa mencapai target 100%. Kita optimis karena semua pihak sanggup bekerja keras untuk memenuhi target tersebut,” kata Indra Setyawan, Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun saat ditemui diruangannya, Kamis (17/12/15).
Lebih lanjut dijabarkan, permasalahan di Dinas Kesehatan ataupun RSUD Caruban dan Dolopo sampai saat ini untuk realisasi restribusi daerah secara kumulatif yang masih dibawah 77%. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa sampai saat ini masih terkendala pada klaim JKN dari BPJS. “Dari evaluasi kita tahu bahwa permintaan pembayaran dari Dinas Kesehatan, RSUD Caruban maupun Dolopo kepada BPJS untuk tagihan bulan September dan Oktober sudah diajukan, namun belum cair,” kata Indra.
Namun hal ini bukan menjadi kendala, kata Indra, setelah dilakukan rekonsiliasi dengan SKPD terkait yang menangani diharapkjan bulan Desember ini bisa mencapai target 100%.
Sedangkan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, saat ini tinggal BUMD BPR yang belum memenuhi target. “dari laporan kita dapat, target dari BUMD BPR sebesar Rp. 2.108.039.988 saat ini baru terealisasi sebesar Rp. 1.800.000.000 atau 85,39%,” lanjut Kadin Pendapatan.
Selain itu, Pendapatan Asli Daerah yang sah secara kumulatif masih mencapai  90%. Kendala yang didapat adalah karena ada beberapa komponen yang masih belum terealisir seperti penjualan kendaraan dinas roda empat yang sudah tidak layak pakai oleh Aset Daerah, Penjualan hasil pertanian oleh Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura, hasil dari Dinas Peternakan dan Perikanan dan Penjualan Drum bekas oleh Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya.
“Saat ini pihak Dinas terkait tengah mengatur waktu agar penjualan tersebut segera terealisir sehingga target bisa terpenuhi di akhir Desember ini,” tegas Indra Setyawan.
Maka dari itu, lanjut Indra, untuk lebih mengintensifkan komunikasi dengan jajaran SKPD tersebut diperlukan rekonsiliasi agar percepatan capaian PAD bisa terlaksana. “Sudah ada kesanggupan dari pihak Kepala SKPD Penghasil untuk menangani PAD berdasarkan realisasi capaian sumber-sumber penerimaan,” ujarnya.
Di Bulan Desember ini, SKPD yang belum mencapai target diharapkan bisa menyelesaikan tanggungannya dan menyetorkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. “Agar kita bisa terus memantau perkembangan capaian tersebut, maka SKPD Penghasil kita minta laporannya setiap Minggu pada hari Jumat,” pungkas Indra Setyawan. (p-76)


Baca

Sosialisasi Pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Madiun

Madiun, Investigasi : Menyongsong Asean Economic Community atau yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean pada awal tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Madiun bergerak cepat dengan mengumpulkan para Stake Holder yang tergabung dalam wadah Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Hal ini karena FPK dianggap merupakan salah satu wadah atau wahana strategis dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa di Kabupaten Madiun. Rabu (30/12/15)
Acara forum Pembauran Kebangsaan yang diadakan tersebut mengambil  tema “Melalui Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Kita Tingkatkan Semangat Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa di kabupaten Madiun”
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua FPK beserta jajaran, Narasumber dari Kejaksaan Negeri kabupaten Madiun, MUI, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Madiun, Ketau dan Jajaran FKUB Kabupaten Madiun, Pimpinan SKPD Kabupaten Madiun, Para Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Madiun.

Dalam laporannya, Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono menjelaskan bahwa acara ini merupakan program kerja dari Bakesbang dan Poldagri Kabupaten Madiun tahun 2015. Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan penguatan institusi FPK sekalugus memberikan pembekalan pada seluruh Stake Holder sebagai upaya mendukung terwujudnya persatuan dan kesatuan di Kabupaten Madiun.
“Kita juga ingin meningkatkan peran serta dari FPK untuk menjunjung tinggi rasa solidaritas dan budaya saling menghormati serta mewujudkan rasa aman, harmonis dan kondusif di Kabupaten Madiun,” ungkap Agus BW.
Selain itu, acara ini juga untuk menyikapi bergulirnya Asean Economic Community atau Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2016, juga untuk membendung pengaruh ekstrim kanan dan ekstrim kiri serta faham ISIS dan Radikalisme. “Dengan dilantiknya pengurus FPK Kabupaten Madiun ini diharapkan segera membentuk jajaran pengurus ditingkat kecamatan dan desa,” ungkapnya.
Dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean, kata Agus BW, rasa nasionalisme yang melekat dihati masyarakat juga semakin luntur tergerus arus globalisasi. “Maka dari itu, acara ini kita adakan sehingga diharapkan mampu membangkitkan kesadaran para pelayan masyarakat serta tokoh pemuda sebagai generasi penerus bangsa dalam meningkatkan rasa nasionalisme,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Madiun, H. Muhtarom menjelaskan bahwa dengan dilantiknya kepengurusan FPK diharapkan mampu mengambil peran dan prakarsa untuk mempererat rasa solidaritas diantara sesama dalam upaya mendukung proses pembangunan pusat pemerintahan di Mejayan Caruban.
“Kita harus bisa mengaktualisasikan nilai-nilai luhur sehingga bisa hidup berdampingan sehingga bisa mewujudkan Kabupaten Madiun lebih sejahtera tahun 2018,” tegas Bupati Madiun.

Bupati Madiun berharap agar para pengurus FPK yang baru saja dilantik bisa memberikan kontribusi yang nyata agar Kabupaten Madiun yang sudah kondusif ini lebih harmonis didalam kemajemukann dan multikulturan budaya, etnis, ras dan agama. (p-76)
Madiun, Investigasi : Menyongsong Asean Economic Community atau yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean pada awal tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Madiun bergerak cepat dengan mengumpulkan para Stake Holder yang tergabung dalam wadah Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Hal ini karena FPK dianggap merupakan salah satu wadah atau wahana strategis dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa di Kabupaten Madiun. Rabu (30/12/15)
Acara forum Pembauran Kebangsaan yang diadakan tersebut mengambil  tema “Melalui Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Kita Tingkatkan Semangat Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa di kabupaten Madiun”
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua FPK beserta jajaran, Narasumber dari Kejaksaan Negeri kabupaten Madiun, MUI, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Madiun, Ketau dan Jajaran FKUB Kabupaten Madiun, Pimpinan SKPD Kabupaten Madiun, Para Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Madiun.

Dalam laporannya, Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono menjelaskan bahwa acara ini merupakan program kerja dari Bakesbang dan Poldagri Kabupaten Madiun tahun 2015. Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan penguatan institusi FPK sekalugus memberikan pembekalan pada seluruh Stake Holder sebagai upaya mendukung terwujudnya persatuan dan kesatuan di Kabupaten Madiun.
“Kita juga ingin meningkatkan peran serta dari FPK untuk menjunjung tinggi rasa solidaritas dan budaya saling menghormati serta mewujudkan rasa aman, harmonis dan kondusif di Kabupaten Madiun,” ungkap Agus BW.
Selain itu, acara ini juga untuk menyikapi bergulirnya Asean Economic Community atau Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2016, juga untuk membendung pengaruh ekstrim kanan dan ekstrim kiri serta faham ISIS dan Radikalisme. “Dengan dilantiknya pengurus FPK Kabupaten Madiun ini diharapkan segera membentuk jajaran pengurus ditingkat kecamatan dan desa,” ungkapnya.
Dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean, kata Agus BW, rasa nasionalisme yang melekat dihati masyarakat juga semakin luntur tergerus arus globalisasi. “Maka dari itu, acara ini kita adakan sehingga diharapkan mampu membangkitkan kesadaran para pelayan masyarakat serta tokoh pemuda sebagai generasi penerus bangsa dalam meningkatkan rasa nasionalisme,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Madiun, H. Muhtarom menjelaskan bahwa dengan dilantiknya kepengurusan FPK diharapkan mampu mengambil peran dan prakarsa untuk mempererat rasa solidaritas diantara sesama dalam upaya mendukung proses pembangunan pusat pemerintahan di Mejayan Caruban.
“Kita harus bisa mengaktualisasikan nilai-nilai luhur sehingga bisa hidup berdampingan sehingga bisa mewujudkan Kabupaten Madiun lebih sejahtera tahun 2018,” tegas Bupati Madiun.

Bupati Madiun berharap agar para pengurus FPK yang baru saja dilantik bisa memberikan kontribusi yang nyata agar Kabupaten Madiun yang sudah kondusif ini lebih harmonis didalam kemajemukann dan multikulturan budaya, etnis, ras dan agama. (p-76)
Baca

Skala Prioritas 6, Kabupaten Madiun Sangat Tahan Pangan

Madiun, Investigasi : Pantaslah bila Kabupaten Madiun disebut sebagai lumbung padi diwilayah Jawa Timur bagian barat, sebab ketersediaan pangan di Kabupaten Madiun sudah sedemikian teruji hingga level nasional.
Data yang diperoleh dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Madiun menyebutkan bahwa selalu ada peningkatan ketersediaan kalori per kapita per hari untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Madiun
Ditahun 2011, ketersediaan kalori per kapita per hari  sebanyak 259,7 % dari kebutuhan. Namun ditahun 2012 terjadi penurunan sebanyak 5.381 kalori per kapita per hari. “Ditahun 2013 terjadi kenaikan yang cukup signifikan yaitu 6.525 kalori per kapita per hari atau 296,6%,” kata Eddy Bintardjo, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun pada Koran Investigasi New, Selasa (29/12/15).
Lebih lanjut dikatakan, kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Madiun adalah 2.200 kalori per kapita per tahun. “Ketersediaanya harus 2.200 kalori per kapita per hari, sedangkan kita punya stok lebih,” kata Eddy Bin.
Data tersebut sangatlah bisa dipercaya, karena di Badan Ketahan Pangan Kabupaten Madiun mempunyai tim yang khusus untuk mengolahnya.”Data ketersediaan pangan strategis ini tidak dipunyai oleh kabupaten lain,” ungkapnya dengan bangga.
Diasumsikan, apabila seluruh wilayah Kabupaten Madiun mengalami gagal panen, masyarakat tidak perlu khawatir, sebab stok bahan pangan masih bisa mencukupi untuk 3 tahun mendatang. “Faktanya, produksi pangan kan dijual, jadi nilai riilnya tidak seperti ini, namun tidak jauh dari rasio yang kita punya,” tegasnya.
Posisi seperti ini dikarenakan disebabkan pemenuhan 7 indikator ketahanan pangan yang cukup di Kabupaten Madiun diantaranya adalah Ketersediaan Pangan, Akses Pangan dan Pemanfaatan Pangan.
Data ketahanan pangan nasional memberikan tanda warna untuk menunjukkan kondisi pangan di daerah yang ada yaitu dengan warna hijau tua untuk daerah yang sangat tahan pangan, sampai warna merah muda yang dinilai sagat rawan tahan pangan. “Aspek ketahanan pangan di Kabupaten Madiun menurut data nasional pada level 6 (Skala Prioritas) dengan warna hijau tua, yaitu dikatakan sangat-sangat tahan pangan karena ketersediaan pangan lebih banyak daripada kebutuhannya,”ujar Eddy Bin lebih lanjut.

“Jadi  tidak sia-sia kalau Kabupaten Madiun dikatakan sebagai lumpung pangan di wilayah Jawa Timur bagian Barat,” pungkas Eddy Bintardjo. (p-76)
Madiun, Investigasi : Pantaslah bila Kabupaten Madiun disebut sebagai lumbung padi diwilayah Jawa Timur bagian barat, sebab ketersediaan pangan di Kabupaten Madiun sudah sedemikian teruji hingga level nasional.
Data yang diperoleh dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Madiun menyebutkan bahwa selalu ada peningkatan ketersediaan kalori per kapita per hari untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Madiun
Ditahun 2011, ketersediaan kalori per kapita per hari  sebanyak 259,7 % dari kebutuhan. Namun ditahun 2012 terjadi penurunan sebanyak 5.381 kalori per kapita per hari. “Ditahun 2013 terjadi kenaikan yang cukup signifikan yaitu 6.525 kalori per kapita per hari atau 296,6%,” kata Eddy Bintardjo, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun pada Koran Investigasi New, Selasa (29/12/15).
Lebih lanjut dikatakan, kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Madiun adalah 2.200 kalori per kapita per tahun. “Ketersediaanya harus 2.200 kalori per kapita per hari, sedangkan kita punya stok lebih,” kata Eddy Bin.
Data tersebut sangatlah bisa dipercaya, karena di Badan Ketahan Pangan Kabupaten Madiun mempunyai tim yang khusus untuk mengolahnya.”Data ketersediaan pangan strategis ini tidak dipunyai oleh kabupaten lain,” ungkapnya dengan bangga.
Diasumsikan, apabila seluruh wilayah Kabupaten Madiun mengalami gagal panen, masyarakat tidak perlu khawatir, sebab stok bahan pangan masih bisa mencukupi untuk 3 tahun mendatang. “Faktanya, produksi pangan kan dijual, jadi nilai riilnya tidak seperti ini, namun tidak jauh dari rasio yang kita punya,” tegasnya.
Posisi seperti ini dikarenakan disebabkan pemenuhan 7 indikator ketahanan pangan yang cukup di Kabupaten Madiun diantaranya adalah Ketersediaan Pangan, Akses Pangan dan Pemanfaatan Pangan.
Data ketahanan pangan nasional memberikan tanda warna untuk menunjukkan kondisi pangan di daerah yang ada yaitu dengan warna hijau tua untuk daerah yang sangat tahan pangan, sampai warna merah muda yang dinilai sagat rawan tahan pangan. “Aspek ketahanan pangan di Kabupaten Madiun menurut data nasional pada level 6 (Skala Prioritas) dengan warna hijau tua, yaitu dikatakan sangat-sangat tahan pangan karena ketersediaan pangan lebih banyak daripada kebutuhannya,”ujar Eddy Bin lebih lanjut.

“Jadi  tidak sia-sia kalau Kabupaten Madiun dikatakan sebagai lumpung pangan di wilayah Jawa Timur bagian Barat,” pungkas Eddy Bintardjo. (p-76)
Baca

Caruban Punya Tempat Wisata Kuliner Dimalam Hari

Madiun, Investigasi : Warga bersantai di Taman Kota Mejayan minggu (27/12) Taman yang dulunya merupakan pasar tradisional dan kumuh tersebut diubah oleh pemerintah kab madiun menjadi tempat wisata bagi warga Madiun.Tempat wisata malam yang ada di Caruban tepatnya sebagai pusat pemerintah baru Kab Madiun tentunya membuat semua kalangan semakin cinta akan kab madiun.Taman kota yang berada di jantung kota kab madiun ini nampaknya menjadi icount tersendiri buat pemerintah dan masyarakat.
taman yang di desain oleh Arsitektur lokal ini menjadi nilai plus untuk wahana relaxasi masyarakat yang letih dalam melakukan perjalanan .Taman yang rapi dan bersih itu nampaknya bisa menjadi wisata baru bagi masyarakat madiun pada umumnya,keasrian dan desain modern taman tersebut bisa menghipnotis para pengguna jalan untuk mengunjungi dan mampir di taman tersebut terlebih pada malam hari.lampu lampion yang menghiasi taman dan juga tumbuh-tumbuhan menjadi nilai tersendiri tatkala kita berada di area taman tersebut.
Seperti yang di jelaskan oleh kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan PU Binamarga Kab madiun Gunawi, Taman dengan luas kurang lebih 1,4 H ini dilengkapi dengan lahan parkir yang lumayan luas,taman yang sengaja kita tempatkan di jantung kota caruban ini memang pemerintah suguhkan untuk wahana santai untuk semua masyarakat.selain kita membangun taman kita juga melengkapi dengan berbagai fasilitas seperti  wahana bermain buat anak-anak,batu terapi buat orang dewasa dan saung-saung buat bersantai para pengunjung.ungkapnya

Lebih lanjut,Gunawi juga berpesan agar masyarakat menjaga taman tersebut dan memperhatikan kebersihanya.karena icount baru yang di miliki kab madiun ini merupakan milik bersama dan kita juga wajib menjaganya bersama. (pgh)
Madiun, Investigasi : Warga bersantai di Taman Kota Mejayan minggu (27/12) Taman yang dulunya merupakan pasar tradisional dan kumuh tersebut diubah oleh pemerintah kab madiun menjadi tempat wisata bagi warga Madiun.Tempat wisata malam yang ada di Caruban tepatnya sebagai pusat pemerintah baru Kab Madiun tentunya membuat semua kalangan semakin cinta akan kab madiun.Taman kota yang berada di jantung kota kab madiun ini nampaknya menjadi icount tersendiri buat pemerintah dan masyarakat.
taman yang di desain oleh Arsitektur lokal ini menjadi nilai plus untuk wahana relaxasi masyarakat yang letih dalam melakukan perjalanan .Taman yang rapi dan bersih itu nampaknya bisa menjadi wisata baru bagi masyarakat madiun pada umumnya,keasrian dan desain modern taman tersebut bisa menghipnotis para pengguna jalan untuk mengunjungi dan mampir di taman tersebut terlebih pada malam hari.lampu lampion yang menghiasi taman dan juga tumbuh-tumbuhan menjadi nilai tersendiri tatkala kita berada di area taman tersebut.
Seperti yang di jelaskan oleh kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan PU Binamarga Kab madiun Gunawi, Taman dengan luas kurang lebih 1,4 H ini dilengkapi dengan lahan parkir yang lumayan luas,taman yang sengaja kita tempatkan di jantung kota caruban ini memang pemerintah suguhkan untuk wahana santai untuk semua masyarakat.selain kita membangun taman kita juga melengkapi dengan berbagai fasilitas seperti  wahana bermain buat anak-anak,batu terapi buat orang dewasa dan saung-saung buat bersantai para pengunjung.ungkapnya

Lebih lanjut,Gunawi juga berpesan agar masyarakat menjaga taman tersebut dan memperhatikan kebersihanya.karena icount baru yang di miliki kab madiun ini merupakan milik bersama dan kita juga wajib menjaganya bersama. (pgh)
Baca

Kapolres Ngawi Gelar Konferensi Pers Di Ujung Tahun 2015

Ngawi, Investigasi : Di penghujung tahun 2015 (26/12) Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi, SIK, MH menggelar Konferensi Pers dengan mengambil tempat di aula Mapolres 1053 Ngawi. Dalam acara tersebut Kapolres didampingi Kabag Ops Kompol Suwarno dan dihadiri para awak media baik media cetak maupun elektronik. Dapat ditambahkan bahwa hadir juga seluruh jajaran Kapolsek sekaligus bentuk analisa dan evaluasi (Anev) terhadap gangguan kamtibmas sepanjang tahun 2015.
Konferensi pers terkesan berjalan dengan sejuk, nyaman, santai tapi juga serius. Kemitraan antara polisi dan awak media sangat terasa. Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari pertemuan terdahulu saat awal Kapolres menginjakkan kaki sebagai orang nomer satu di Polres 1053 Ngawi langsung menjalin silaturahmi dengan para wartawan bertempat di Warung DIPO jl. Diponegoro Ngawi. Konferensi Pers kali ini tidak beda jauh dengan yang terjadi di warung Dipo, suana familier, keakraban  kemitraan positif dalam kebersamaan untuk memajukan Kabupaten Ngawi khususnya ranah penegakan hukum terkesan sangat menonjol.
Kapolres Suryo mengatakan, bahwa meski situasi kondusif, namun seiring dinamika perkembangan sosial ekonomi masyarakat, secara tidak langsung berdampak terjadinya gangguan kamtibmas baik kriminalitas umum, narkoba maupun kecelakaan lalulintas. Dengan kondisi sedemikian itu tidak serta merta membuat peluang kelengahan yang dilakukan setiap individu polisi dalam memberikan perlindungan, pelayanan serta pengayoman terhadap masyarakat.
Sehubungan dengan tindak kejahatan baik curat, perjudian, penipuan, curanmor, aniaya dan ilegal logging, dia memaparkan secara terurai, antara lain sebagai berikut : Di tahun 2014 dilaporkan 362 kasus, diselesaikan 289 kasus, sedangkan pada tahun 2015 yang dilaporkan 298 kasus dan diselesaikan 220 kasus. Kesimpulannya angka persentase total trend kasus 2015 mendasar 2014 turun 17,67 % yang dilaporkan, sedangkan yang diselesaikan turun 39,22 %.
Untuk perkara narkoba di tahun 2015 ini, khusus untuk jenis narkotika bukan tanaman seperti sabu dan ekstasi mengalami kenaikan 87,05 %. Angkanya 2014 ada 8 kasus yang dilaporkan dan 8 kasus bisa terselesaikan, sedangkan 2015 ada 15 kasus yang dilaporkan dan 15 kasus diselesaikan. Untuk narkotika tanaman ganja mengalami penurunan 40 % dibanding tahun sebelumnya, dengan rincian 2014 ada 5 kasus yang dilaporkan dan 5 kasus diselesaikan, sedangkan 2015 hanya ada 3 kasus yang dilaporkan dan 3 kasus terselesaikan.
Untuk lakalantas secara umum mengalami kenaikan sebesar 6,65 %, dengan rincian 2014 ada 526 kasus kejadian 2015 naik 35 kasus atau terdapat 561 kejadian, dengan korban meninggal meningkat dari jumlah 90 orang menjadi 91 0rang atau meningkat 1,11 %. Untuk korban yang menderita luka berat turun 74,27 % dari jumlah penderita 241 orqng di tahun 2014 sedangkan 2015 hanya terdapat 62 orang.
Namun untuk luka ringan meningkat secara signifikan yaitu dari jumlah 470 orang menjadi 735 orang, anai naik 59,38 %. Angka lakalantas tersebut mendasar pada keterlibatan sepeda motor, mobil penumpang maupun bus.
Pelanggaran Kedisiplinan maupun KKEP serta pidana yang dilakukan anggota kepolisian denganpangkat setingkat Brigadir naik 33,03 % dibanding tahun lalu, sedangkan untuk pelanggaran kedisiplinan saja tahun ini meningkat 100 %, dengan rincian 2014 hanya ada 3 kasus dan 2015 terdapat 6 kasus. Mengenai KKEP dikatakan masih stagnan kasusnya yakni 0 %, demikian papar Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi, SIK, MH kepada para awak media pada konferensi pers.“ Setiap anggota perlu ada apresiasi dalam menuntaskan kasus baik kasus umum maupun lainnya.
Tetapi perlu diakui juga memang tahun ini totalnya yang mendapatkan reward turun 18 %. Dengan angka itu tentunya menjadikan motivasi kita untuk tahun yang akan datang,” demikian Kapolres Ngawi. (pdy)
Ngawi, Investigasi : Di penghujung tahun 2015 (26/12) Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi, SIK, MH menggelar Konferensi Pers dengan mengambil tempat di aula Mapolres 1053 Ngawi. Dalam acara tersebut Kapolres didampingi Kabag Ops Kompol Suwarno dan dihadiri para awak media baik media cetak maupun elektronik. Dapat ditambahkan bahwa hadir juga seluruh jajaran Kapolsek sekaligus bentuk analisa dan evaluasi (Anev) terhadap gangguan kamtibmas sepanjang tahun 2015.
Konferensi pers terkesan berjalan dengan sejuk, nyaman, santai tapi juga serius. Kemitraan antara polisi dan awak media sangat terasa. Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari pertemuan terdahulu saat awal Kapolres menginjakkan kaki sebagai orang nomer satu di Polres 1053 Ngawi langsung menjalin silaturahmi dengan para wartawan bertempat di Warung DIPO jl. Diponegoro Ngawi. Konferensi Pers kali ini tidak beda jauh dengan yang terjadi di warung Dipo, suana familier, keakraban  kemitraan positif dalam kebersamaan untuk memajukan Kabupaten Ngawi khususnya ranah penegakan hukum terkesan sangat menonjol.
Kapolres Suryo mengatakan, bahwa meski situasi kondusif, namun seiring dinamika perkembangan sosial ekonomi masyarakat, secara tidak langsung berdampak terjadinya gangguan kamtibmas baik kriminalitas umum, narkoba maupun kecelakaan lalulintas. Dengan kondisi sedemikian itu tidak serta merta membuat peluang kelengahan yang dilakukan setiap individu polisi dalam memberikan perlindungan, pelayanan serta pengayoman terhadap masyarakat.
Sehubungan dengan tindak kejahatan baik curat, perjudian, penipuan, curanmor, aniaya dan ilegal logging, dia memaparkan secara terurai, antara lain sebagai berikut : Di tahun 2014 dilaporkan 362 kasus, diselesaikan 289 kasus, sedangkan pada tahun 2015 yang dilaporkan 298 kasus dan diselesaikan 220 kasus. Kesimpulannya angka persentase total trend kasus 2015 mendasar 2014 turun 17,67 % yang dilaporkan, sedangkan yang diselesaikan turun 39,22 %.
Untuk perkara narkoba di tahun 2015 ini, khusus untuk jenis narkotika bukan tanaman seperti sabu dan ekstasi mengalami kenaikan 87,05 %. Angkanya 2014 ada 8 kasus yang dilaporkan dan 8 kasus bisa terselesaikan, sedangkan 2015 ada 15 kasus yang dilaporkan dan 15 kasus diselesaikan. Untuk narkotika tanaman ganja mengalami penurunan 40 % dibanding tahun sebelumnya, dengan rincian 2014 ada 5 kasus yang dilaporkan dan 5 kasus diselesaikan, sedangkan 2015 hanya ada 3 kasus yang dilaporkan dan 3 kasus terselesaikan.
Untuk lakalantas secara umum mengalami kenaikan sebesar 6,65 %, dengan rincian 2014 ada 526 kasus kejadian 2015 naik 35 kasus atau terdapat 561 kejadian, dengan korban meninggal meningkat dari jumlah 90 orang menjadi 91 0rang atau meningkat 1,11 %. Untuk korban yang menderita luka berat turun 74,27 % dari jumlah penderita 241 orqng di tahun 2014 sedangkan 2015 hanya terdapat 62 orang.
Namun untuk luka ringan meningkat secara signifikan yaitu dari jumlah 470 orang menjadi 735 orang, anai naik 59,38 %. Angka lakalantas tersebut mendasar pada keterlibatan sepeda motor, mobil penumpang maupun bus.
Pelanggaran Kedisiplinan maupun KKEP serta pidana yang dilakukan anggota kepolisian denganpangkat setingkat Brigadir naik 33,03 % dibanding tahun lalu, sedangkan untuk pelanggaran kedisiplinan saja tahun ini meningkat 100 %, dengan rincian 2014 hanya ada 3 kasus dan 2015 terdapat 6 kasus. Mengenai KKEP dikatakan masih stagnan kasusnya yakni 0 %, demikian papar Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi, SIK, MH kepada para awak media pada konferensi pers.“ Setiap anggota perlu ada apresiasi dalam menuntaskan kasus baik kasus umum maupun lainnya.
Tetapi perlu diakui juga memang tahun ini totalnya yang mendapatkan reward turun 18 %. Dengan angka itu tentunya menjadikan motivasi kita untuk tahun yang akan datang,” demikian Kapolres Ngawi. (pdy)
Baca

DKP KABUPATEN MADIUN TAMBAH DUA UNIT ARMADA

Madiun, Investigasi : Berkembang pesatnya pertumbuhan penduduk di kabupaten madiun tentunya juga menambah volume sampah yang akan ada di kabupaten madiun.dengan adanya hal tersebut Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) kabupaten Madiun menambah armada baru berupa dua unit truk sampah sebagai alat angkut sampah yang ada di kabupaten madiun.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Madiun, Anang Sulistijono S.Sos, M.Si  mengatakan, pengadaan armada operasional pengangkut sampah cukup mendesak untuk direalisasikan.Hal itu dilakukan untuk memperpanjang umur armada yang telah ada saat ini. Armada baru juga untuk memaksimalkan proses pengangkutan sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara, agar tidak terjadi penumpukan sampah.ungkapnya
Lebih lanjut, di tahun 2016 nanti rencananya akan ada  penambahan 6 titik baru di kab madiun tentunya hal tersebut menjadi beban tersendiri untuk armada angkut yang kita miliki kalau tidak kita anggarkan truk sampah yang baru.pasalnya 6 titik baru tersebut rencananya akan di tetapkan di Jiwan 2 titik, Saradan 1 titik, perbatasan kota dan kabupaten 2 titik dan 1 titik lagi di wilayah selatan Kabupaten Madiun. imbuhnya
Dengan ditambahnya 2 unit armada baru ini tentunya bisa lebih memaksimalkan kinerja dan pelayanan DKP untuk mengatasi sampah yang berada di kabupaten madiun di tahun 2016 mendatang. (pgh)


Madiun, Investigasi : Berkembang pesatnya pertumbuhan penduduk di kabupaten madiun tentunya juga menambah volume sampah yang akan ada di kabupaten madiun.dengan adanya hal tersebut Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) kabupaten Madiun menambah armada baru berupa dua unit truk sampah sebagai alat angkut sampah yang ada di kabupaten madiun.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Madiun, Anang Sulistijono S.Sos, M.Si  mengatakan, pengadaan armada operasional pengangkut sampah cukup mendesak untuk direalisasikan.Hal itu dilakukan untuk memperpanjang umur armada yang telah ada saat ini. Armada baru juga untuk memaksimalkan proses pengangkutan sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara, agar tidak terjadi penumpukan sampah.ungkapnya
Lebih lanjut, di tahun 2016 nanti rencananya akan ada  penambahan 6 titik baru di kab madiun tentunya hal tersebut menjadi beban tersendiri untuk armada angkut yang kita miliki kalau tidak kita anggarkan truk sampah yang baru.pasalnya 6 titik baru tersebut rencananya akan di tetapkan di Jiwan 2 titik, Saradan 1 titik, perbatasan kota dan kabupaten 2 titik dan 1 titik lagi di wilayah selatan Kabupaten Madiun. imbuhnya
Dengan ditambahnya 2 unit armada baru ini tentunya bisa lebih memaksimalkan kinerja dan pelayanan DKP untuk mengatasi sampah yang berada di kabupaten madiun di tahun 2016 mendatang. (pgh)


Baca

Buruh Demo, Desak Pemerintah Cabut PP 78

Madiun, Investigasi ; Munculnya PP 78 tentang pengupahan ditanggapi berbagai macam oleh para buruh bahkan dianggap tidak layak dan tidak berpihak pada kaum buruh. Menyikapi hal ini delapan orang perwakilan Serikat Buruh Madiun dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia madiun (Kasbi) Madiun datangi pusat pemerintahan (puspem) yang berada di Mejayan Caruban. Jum'at (27/11/15).
Kedatangan mereka yang sehabis sholat Jumat ini rupanya sia-sia belaka sebab Bupati dan Sekda Kabupaten Madiun tidak berada ditempat. Akhirnya mereka hanya di temui Kasi Trantib, Toni Agus Purnomo dengan di dampingi Kabag Ops Polres Madiun, Kompol Dadang Kurnia dan Kapolsek Mejayan, Kompol Rochani di ruang rapat gedung Puspem Mejayan.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari Kasbi dan Serikat Buruh menyampaikan keluhannya terkait dengan system pengupahan yang diatur dalam PP 78. "Kami sangat keberatan dengan PP pengupahan no.78 tahun 2015, karena PP tersebut tidak pro pada buruh namun pro kepada pengusaha,” kata Aris.
Lebih lanjut disampaikan oleh Aris bahwa kinerja dewan pengupahan kabupaten melemah. “Kami juga menolak besaran UMK tahun 2016 yang sudah ditetapkan yakni sebesar 1,390,000, kami menuntut paling tidak UMK untuk kabupaten Madiun Rp.2.500.000 " jelas Aris.

Karena tujuannya bertemu dengan petinggi yang ada di Kabupaten Madiun tidak tercapai, pendemo akhirnya menuju kantor DPRD Kabupaten Madiun. "Kami hanya bisa menerima aspirasi yang disampaikan oleh bapak-bapak ini yang nantinya saya sampaikan kepada anggota dewan, kebetulan hari ini anggota dewan sedang ada bimtek di Surabaya," terang Imam Subarno, Kasubag Perencanaan Perundang-undangan sesaat setelah menerima aspirasi dari Serikat Buruh Madiun dan Kasbi. (p-76)
Madiun, Investigasi ; Munculnya PP 78 tentang pengupahan ditanggapi berbagai macam oleh para buruh bahkan dianggap tidak layak dan tidak berpihak pada kaum buruh. Menyikapi hal ini delapan orang perwakilan Serikat Buruh Madiun dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia madiun (Kasbi) Madiun datangi pusat pemerintahan (puspem) yang berada di Mejayan Caruban. Jum'at (27/11/15).
Kedatangan mereka yang sehabis sholat Jumat ini rupanya sia-sia belaka sebab Bupati dan Sekda Kabupaten Madiun tidak berada ditempat. Akhirnya mereka hanya di temui Kasi Trantib, Toni Agus Purnomo dengan di dampingi Kabag Ops Polres Madiun, Kompol Dadang Kurnia dan Kapolsek Mejayan, Kompol Rochani di ruang rapat gedung Puspem Mejayan.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari Kasbi dan Serikat Buruh menyampaikan keluhannya terkait dengan system pengupahan yang diatur dalam PP 78. "Kami sangat keberatan dengan PP pengupahan no.78 tahun 2015, karena PP tersebut tidak pro pada buruh namun pro kepada pengusaha,” kata Aris.
Lebih lanjut disampaikan oleh Aris bahwa kinerja dewan pengupahan kabupaten melemah. “Kami juga menolak besaran UMK tahun 2016 yang sudah ditetapkan yakni sebesar 1,390,000, kami menuntut paling tidak UMK untuk kabupaten Madiun Rp.2.500.000 " jelas Aris.

Karena tujuannya bertemu dengan petinggi yang ada di Kabupaten Madiun tidak tercapai, pendemo akhirnya menuju kantor DPRD Kabupaten Madiun. "Kami hanya bisa menerima aspirasi yang disampaikan oleh bapak-bapak ini yang nantinya saya sampaikan kepada anggota dewan, kebetulan hari ini anggota dewan sedang ada bimtek di Surabaya," terang Imam Subarno, Kasubag Perencanaan Perundang-undangan sesaat setelah menerima aspirasi dari Serikat Buruh Madiun dan Kasbi. (p-76)
Baca

3 Nyawa Warga Ngawi Melayang Di Penghujung Tahun 2015

Ngawi, Investigasi : Pada penghujung tahun 2015 ini ( Bulan Desember – Red.) tiga orang warga masyarakat Kabupaten Ngawi yang meregang nyawa dengan penyebab yang terkesan tidak seperti biasanya, karena usia lanjut atau karena sakit. Tiga orang dimaksud, yang pertama meninggal dunia dalam rangka bekerja sebagai TKI di Saudi Arabia karena penyebab yang beritanya kurang begitu akurat, seorang lagi adalah wanita yang terlepas nyawanya akibat kekerasan yang dilakukan justru oleh suaminya sendiri, sedangkan yang satu lagi adalah seorang laki-laki yang mati mengenaskan di siang bolong akibat menjadi korban tabrak lari.
 Tentang meninggalnya TKI asal Ngawi yang bekerja di Arab Saudi beritanya berawal dari teman sekerjanya yang menginformasikan bahwa korban mengeluh tidak enak badan serta muntah-muntah.Sementara Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Dinsosnakertrans ) Kabupaten Ngawi Sunarto saat dikonfirmasi membenarkan atas berita meninggalnya TKI asal Ngawi di Saudi Arabia. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak guna memfasilitasi permintaan keluarga korban, antara lain dengan kementrian maupun BNP2TKI yang di Surabaya.
Menurut tutur Ari salah satu kerabat korban, awalnya dia menerima telephone yang memberi kabar bahwa saudaranya meninggal karena masuk angin. Tapi pada waktu berikutnya ( 15/12 ) ada kabar lagi bahwa meninggalnya pada saat masih bekerja sehabis muntah-muntah. Disamping itu Sri Handayani, sang ibu menceritakan bahwa beberapa hari silam anaknya menelphon mengatakan bahwa dia akan mengirim uang, tapi belum juga nyampai.
Lain cerita dengan yang dialami oleh WR (29) warga desa Tanjungsari Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi. Karena tidak mampu menahan kesal hatinya, sewaktu suaminya AS (32) pulang dari sawah dengan kondisi badan yang ekstra capek, dia mencecar berbagai hal kepada suaminya hingga terjadi tengkar mulut, yang meningkat menjadi tengkar phisik, demikian papar tetangga dekatnya, yang lebih lanjut menjelaskan bahwa sampai pada saatnya AS meminta pertolongan untuk membawa WR ke Puskesmas Jogorogo dengan sepeda motor.
Sesampainya di Puskesmas langsung diterima oleh Petugas Medis, namun ternyata WR sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Pihak Puskesmas Jogorogo mencurigai kondisi jasad WR yang mengandung beberapa kejanggalan, antara lain ada luka seperti bekas cekikan di lehernya.Seketika itu juga pihak Puskesmas melaporkan hal tersebut kepada Kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Andy Purnomo, SH saat dikonfirmasi ( 23/12 ) membenarkan adanya kejadian tersebut dan pelaku tengah menjalani pemerksaan lebih intensif. Menurut pengakuan pelaku, dia tersulut emosinya akibat dipukuli korban, demikian tambahnya.
Satu lagi peristiwa hilangnya nyawa seseorang di penghujung tahun 2015 ini yang melanda warga Kabupaten Ngawi. Sukirin (40) warga desa Gerih Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi yang bermata pencaharian sebagai pedagang telur puyuh. Pada hari yang naas ( 26/12 ) seperti biasanya dia mendistribusikan barang dagangannya ke pelanggan. Dalam perjalanan pulang, sesampainya di ring road timur yang biasa dengan sebutan ring road kidul Tawun, terjadilah tragedi yang membuat iba hati siapapun orangnya. Menurut cerita saksi mata, awalnya korban berusaha menyalip sebuah truck yang sama-sama berjalan kearah selatan. Perlu diketahui di jalan itu sepeda motor mengambil jalur kiri. Mungkin karena posisi korban terlalu mepet, sopir truck membunyikan klakson. Mungkin juga karena suara klakson itu membuat korban terkejut sehingga hilang keseimbangan dan mengakibatkan korban jatuh dan celakanya jatuh ke kanan. Korban tewas seketika dengan keadaan phisik yang sangat mengenaskan akibat tubuhnya terlindas truck. Ironisnya di siang bolong truck bersangkutan berhasil lari tanpa ada yang melakukan pengejaran.

Setelah Polisi datang dan melakukan pendataan, korban langsung dievakuasi ke RSUD Dr. Soeroto Ngawi. Sedangkan truck yang malakukan tabrak lari menjadi buron Polisi. (pdy)
Ngawi, Investigasi : Pada penghujung tahun 2015 ini ( Bulan Desember – Red.) tiga orang warga masyarakat Kabupaten Ngawi yang meregang nyawa dengan penyebab yang terkesan tidak seperti biasanya, karena usia lanjut atau karena sakit. Tiga orang dimaksud, yang pertama meninggal dunia dalam rangka bekerja sebagai TKI di Saudi Arabia karena penyebab yang beritanya kurang begitu akurat, seorang lagi adalah wanita yang terlepas nyawanya akibat kekerasan yang dilakukan justru oleh suaminya sendiri, sedangkan yang satu lagi adalah seorang laki-laki yang mati mengenaskan di siang bolong akibat menjadi korban tabrak lari.
 Tentang meninggalnya TKI asal Ngawi yang bekerja di Arab Saudi beritanya berawal dari teman sekerjanya yang menginformasikan bahwa korban mengeluh tidak enak badan serta muntah-muntah.Sementara Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Dinsosnakertrans ) Kabupaten Ngawi Sunarto saat dikonfirmasi membenarkan atas berita meninggalnya TKI asal Ngawi di Saudi Arabia. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak guna memfasilitasi permintaan keluarga korban, antara lain dengan kementrian maupun BNP2TKI yang di Surabaya.
Menurut tutur Ari salah satu kerabat korban, awalnya dia menerima telephone yang memberi kabar bahwa saudaranya meninggal karena masuk angin. Tapi pada waktu berikutnya ( 15/12 ) ada kabar lagi bahwa meninggalnya pada saat masih bekerja sehabis muntah-muntah. Disamping itu Sri Handayani, sang ibu menceritakan bahwa beberapa hari silam anaknya menelphon mengatakan bahwa dia akan mengirim uang, tapi belum juga nyampai.
Lain cerita dengan yang dialami oleh WR (29) warga desa Tanjungsari Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi. Karena tidak mampu menahan kesal hatinya, sewaktu suaminya AS (32) pulang dari sawah dengan kondisi badan yang ekstra capek, dia mencecar berbagai hal kepada suaminya hingga terjadi tengkar mulut, yang meningkat menjadi tengkar phisik, demikian papar tetangga dekatnya, yang lebih lanjut menjelaskan bahwa sampai pada saatnya AS meminta pertolongan untuk membawa WR ke Puskesmas Jogorogo dengan sepeda motor.
Sesampainya di Puskesmas langsung diterima oleh Petugas Medis, namun ternyata WR sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Pihak Puskesmas Jogorogo mencurigai kondisi jasad WR yang mengandung beberapa kejanggalan, antara lain ada luka seperti bekas cekikan di lehernya.Seketika itu juga pihak Puskesmas melaporkan hal tersebut kepada Kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Andy Purnomo, SH saat dikonfirmasi ( 23/12 ) membenarkan adanya kejadian tersebut dan pelaku tengah menjalani pemerksaan lebih intensif. Menurut pengakuan pelaku, dia tersulut emosinya akibat dipukuli korban, demikian tambahnya.
Satu lagi peristiwa hilangnya nyawa seseorang di penghujung tahun 2015 ini yang melanda warga Kabupaten Ngawi. Sukirin (40) warga desa Gerih Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi yang bermata pencaharian sebagai pedagang telur puyuh. Pada hari yang naas ( 26/12 ) seperti biasanya dia mendistribusikan barang dagangannya ke pelanggan. Dalam perjalanan pulang, sesampainya di ring road timur yang biasa dengan sebutan ring road kidul Tawun, terjadilah tragedi yang membuat iba hati siapapun orangnya. Menurut cerita saksi mata, awalnya korban berusaha menyalip sebuah truck yang sama-sama berjalan kearah selatan. Perlu diketahui di jalan itu sepeda motor mengambil jalur kiri. Mungkin karena posisi korban terlalu mepet, sopir truck membunyikan klakson. Mungkin juga karena suara klakson itu membuat korban terkejut sehingga hilang keseimbangan dan mengakibatkan korban jatuh dan celakanya jatuh ke kanan. Korban tewas seketika dengan keadaan phisik yang sangat mengenaskan akibat tubuhnya terlindas truck. Ironisnya di siang bolong truck bersangkutan berhasil lari tanpa ada yang melakukan pengejaran.

Setelah Polisi datang dan melakukan pendataan, korban langsung dievakuasi ke RSUD Dr. Soeroto Ngawi. Sedangkan truck yang malakukan tabrak lari menjadi buron Polisi. (pdy)
Baca

Selingkuhi Isteri Aparat, Oknum Wartawan Digrebeg Di Hotel

Madiun Kota, Investigasi : Berulang kali di ingatkan namun tak mengindahkan, Pasangan selingkuh, Rudi Suharno dan SR, Warga Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun digrebeg di salah satu hotel di jalan PB Jendral Sudirman, Kota Madiun, bersama pasangan selingkuhnya oleh anggota Polsek Kartoharjo, Polres Kota Madiun, Jum'at (25/12/2012).
Penggerebegan ini bermula dari informasi yang diberikan oleh Budi Santoso yang mengetahui istrinya (SR-red) masuk hotel bersama laki-laki lain. Lantas Budi Santoso bersama Bhabinkamtibmas dan anggota Polsek Kartoharjo mendatangi Hotel yang dimaksud untuk melakukan penggerebegan. Karuan saja dua pasangan selingkuh ini kalang kabut karena aksi mesumnya terbongkar. Setelah digelandang di Mapolsek Kartoharjo, Budi Santoso lantas melaporkan kejadian ini ke POM AU.
SR bersama Rudi Suharno yang tidak menyangka digrebeg suaminya sendiri langsung digelandang ke Polsek Kartoharjo untuk dilakukan penyidikan yang didampingi petugas dari POM AU.
Dari hasil pemeriksaan, awalnya Rudi Suharno mengaku sebagai makelar tanah, namun karena posisinya salah lantas Rudi Suharno mengaku sebagai Wartawan Media Metro Time. “Awalnya dia mengaku sebagai makelar, namun saat saya tanya dia lantas mengaku sebagai wartawan,” kata salah seorang petugas.
Namun setelah dikroscek dengan wartawan yang biasa bertugas meliput di wilayah Polres Madiun Kota maupun wilayah Kota Madiun ternyata tidak ada satupun yang mengenal Rudi Suharno. “Saat ditanya ID Card, dia tidak punya dan hanya menunjukkan surat tugas yang semuanya diduga hasil scanan,” lanjut aparat tersebut.
Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa Rudi Suharno adalah wartawan gadungan. Dan untuk proses lebih lanjut pasangan selingkuh oknum wartawan dengan seorang istri aparat ini dilimpahkan ke Unit PPA Polres Madiun Kota.(p-76)


Madiun Kota, Investigasi : Berulang kali di ingatkan namun tak mengindahkan, Pasangan selingkuh, Rudi Suharno dan SR, Warga Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun digrebeg di salah satu hotel di jalan PB Jendral Sudirman, Kota Madiun, bersama pasangan selingkuhnya oleh anggota Polsek Kartoharjo, Polres Kota Madiun, Jum'at (25/12/2012).
Penggerebegan ini bermula dari informasi yang diberikan oleh Budi Santoso yang mengetahui istrinya (SR-red) masuk hotel bersama laki-laki lain. Lantas Budi Santoso bersama Bhabinkamtibmas dan anggota Polsek Kartoharjo mendatangi Hotel yang dimaksud untuk melakukan penggerebegan. Karuan saja dua pasangan selingkuh ini kalang kabut karena aksi mesumnya terbongkar. Setelah digelandang di Mapolsek Kartoharjo, Budi Santoso lantas melaporkan kejadian ini ke POM AU.
SR bersama Rudi Suharno yang tidak menyangka digrebeg suaminya sendiri langsung digelandang ke Polsek Kartoharjo untuk dilakukan penyidikan yang didampingi petugas dari POM AU.
Dari hasil pemeriksaan, awalnya Rudi Suharno mengaku sebagai makelar tanah, namun karena posisinya salah lantas Rudi Suharno mengaku sebagai Wartawan Media Metro Time. “Awalnya dia mengaku sebagai makelar, namun saat saya tanya dia lantas mengaku sebagai wartawan,” kata salah seorang petugas.
Namun setelah dikroscek dengan wartawan yang biasa bertugas meliput di wilayah Polres Madiun Kota maupun wilayah Kota Madiun ternyata tidak ada satupun yang mengenal Rudi Suharno. “Saat ditanya ID Card, dia tidak punya dan hanya menunjukkan surat tugas yang semuanya diduga hasil scanan,” lanjut aparat tersebut.
Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa Rudi Suharno adalah wartawan gadungan. Dan untuk proses lebih lanjut pasangan selingkuh oknum wartawan dengan seorang istri aparat ini dilimpahkan ke Unit PPA Polres Madiun Kota.(p-76)


Baca

Sterilisasi Dan Pengamanan Gereja Saat Natal

Madiun, Investigasi : Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sewaktu pelaksanaan Natal berlangsung, Pihak Polres Madiun melaksanakan sidak sterilisasi dan pengamanan gereja diwilayah Kabupaten Madiun. Kamis (24/12/15).
Salah satu gereja yang disterilkan adalah Gereja Immanuel yang berlokasi di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. lokasi ini merupakan tempat sidak pertama yang didatangi oleh Kapolres Madiun AKBP Tony Surya Putera.
Dari pantauan di lapangan tim Jibom brimob Den C Polda Jatim tampak menyisir ruangan gereja Immanuel. AKBP Tony Surya Putera mengatakan untuk pengamanan malam natal, polres Madiun serta jajaran dibantu pula oleh TNI.
"Untuk pengamanan malam natal jajaran polres Madiun dibantu pula oleh TNI bertugas untuk menseterilkan seluruh tempat ibadah baik itu gereja besar maupun gereja yang berada di tempat terpencil," jelas Kapolres, Kamis (24/12).
AKBP Tony Surya Putera menambahkan, pihak Polres Madiun, dua minggu sebelum pengamanan malam natal mengaku sudah melakukan antisipasi diantaranya dengan lakukan operasi cipta kondisi guna menciptakan kondisi keamanan yang kondusif.
"Perlu diketahui sebelum pengamanan malam natal ini sebelumnya polres Madiun sudah antisipasi melaksanakan operasi cipta kondisi seperti razia preman, razia minuman dan sebagainya gunanya pun untuk mengkondisikan keamanan agar tetap kondusif," pungkasnya.

Dari data yang diperoleh guna pengamanan malam natal pihak Polres Madiun menerjunkan 658 personil, semuanya sudah disebar guna memantau perayaan Natal tahun 2015. Kapolres juga menghimbau kepada seluruh jemaah Gereja untuk tidak membawa atau menggunakan tas yang terlalu besar, selain itu keamanan internal Gereja agar selalu ada guna memantau jemaah gereja. (p-76)
Madiun, Investigasi : Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sewaktu pelaksanaan Natal berlangsung, Pihak Polres Madiun melaksanakan sidak sterilisasi dan pengamanan gereja diwilayah Kabupaten Madiun. Kamis (24/12/15).
Salah satu gereja yang disterilkan adalah Gereja Immanuel yang berlokasi di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. lokasi ini merupakan tempat sidak pertama yang didatangi oleh Kapolres Madiun AKBP Tony Surya Putera.
Dari pantauan di lapangan tim Jibom brimob Den C Polda Jatim tampak menyisir ruangan gereja Immanuel. AKBP Tony Surya Putera mengatakan untuk pengamanan malam natal, polres Madiun serta jajaran dibantu pula oleh TNI.
"Untuk pengamanan malam natal jajaran polres Madiun dibantu pula oleh TNI bertugas untuk menseterilkan seluruh tempat ibadah baik itu gereja besar maupun gereja yang berada di tempat terpencil," jelas Kapolres, Kamis (24/12).
AKBP Tony Surya Putera menambahkan, pihak Polres Madiun, dua minggu sebelum pengamanan malam natal mengaku sudah melakukan antisipasi diantaranya dengan lakukan operasi cipta kondisi guna menciptakan kondisi keamanan yang kondusif.
"Perlu diketahui sebelum pengamanan malam natal ini sebelumnya polres Madiun sudah antisipasi melaksanakan operasi cipta kondisi seperti razia preman, razia minuman dan sebagainya gunanya pun untuk mengkondisikan keamanan agar tetap kondusif," pungkasnya.

Dari data yang diperoleh guna pengamanan malam natal pihak Polres Madiun menerjunkan 658 personil, semuanya sudah disebar guna memantau perayaan Natal tahun 2015. Kapolres juga menghimbau kepada seluruh jemaah Gereja untuk tidak membawa atau menggunakan tas yang terlalu besar, selain itu keamanan internal Gereja agar selalu ada guna memantau jemaah gereja. (p-76)
Baca

Edarkan Pil Koplo, Wong Balong Ditangkap Polisi

Ponorogo, Investigasi : Jajaran Satreskoba Polres Ponorogo berhasil mengungkap peredaran barang haram berupa Pil Dobel LL beserta pelakunya. Tidak tanggung-tanggung, barang bukti yang berhasil diamankan  dari tersangka yang sudah lama menjadi Target Operasi (TO) Polisi ini mencapai ratusan buah pil dobel LL. Pelaku yang diduga pengedar pil dobel LL ini berinisial N (25) warga Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. .
Saat memberikan keterangan pada Wartawan, Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Harjadi menjelaskan bahwa Target peredaran pil dobel LL dengan sasaran tempat kongkow anak muda,  anak yang drop out atau dikalangan pelajar. “Barang atau BB yang dapat kita amankan 4 kantong plastik klip, masing-masing  klip berisi 90 pil butir dobel L, dan satu bekas bungkus rokok berisi tujuh linting kertas grenjeng masing-masing linting berisi 7 butir pil dobel L,” tutur AKP Harjadi, Minggu (24/1/16).
Saat dilakukan penangkapan, tersangka N sedang melakukan transaksi dengan pembeli sehingga tidak melakukan perlawanan. “Asal usul barang masih dalam taraf pengembangan, sedangkan tersangka saat ditangkap sedang melakukan transaksi,” lanjut AKP Harjadi pada Wartawan.

Atas tindakannya, tersangka N melanggar pasal 196 UU RI NO.36 tahun 2009 tentang kesehatan. Sehingga pelaku dan barang bukti berupa  ratusan  butir pil dobel L diamankan petugas," pungkasnya. (p-76)
Ponorogo, Investigasi : Jajaran Satreskoba Polres Ponorogo berhasil mengungkap peredaran barang haram berupa Pil Dobel LL beserta pelakunya. Tidak tanggung-tanggung, barang bukti yang berhasil diamankan  dari tersangka yang sudah lama menjadi Target Operasi (TO) Polisi ini mencapai ratusan buah pil dobel LL. Pelaku yang diduga pengedar pil dobel LL ini berinisial N (25) warga Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. .
Saat memberikan keterangan pada Wartawan, Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Harjadi menjelaskan bahwa Target peredaran pil dobel LL dengan sasaran tempat kongkow anak muda,  anak yang drop out atau dikalangan pelajar. “Barang atau BB yang dapat kita amankan 4 kantong plastik klip, masing-masing  klip berisi 90 pil butir dobel L, dan satu bekas bungkus rokok berisi tujuh linting kertas grenjeng masing-masing linting berisi 7 butir pil dobel L,” tutur AKP Harjadi, Minggu (24/1/16).
Saat dilakukan penangkapan, tersangka N sedang melakukan transaksi dengan pembeli sehingga tidak melakukan perlawanan. “Asal usul barang masih dalam taraf pengembangan, sedangkan tersangka saat ditangkap sedang melakukan transaksi,” lanjut AKP Harjadi pada Wartawan.

Atas tindakannya, tersangka N melanggar pasal 196 UU RI NO.36 tahun 2009 tentang kesehatan. Sehingga pelaku dan barang bukti berupa  ratusan  butir pil dobel L diamankan petugas," pungkasnya. (p-76)
Baca

Lolos Sensor, Carrefour Jual Minuman Kadaluwarsa

Madiun Kota, Investigasi ; Teliti sebelum membeli, itu wajib diterapkan oleh pembeli saat sedang berbelanja. Karena tidak semua barang yang dijual bagus ataupun masih layak edar. Tempat bagus seperti Mall ataupun Hypermarket tidak menjamin barang yang dibeli sudah layak.
Seperti yang dialami oleh Agus, warga Ponorogo. Saat itu Agus ingin bertemu dengan temannya di Kota Madiun mampir ke Carrefour Madiun untuk membeli minuman fermentasi Yakult, setelah mengambil, Agus segera ke Kasir untuk membayar.
Begitu keluar, Agus terkejut karena minuman yang dia beli sudah masuk expired (kadaluwarsa), langsung saja dia kembali ke Carrefour untuk complain. “Saya kaget karena barang yang saya beli ternyata sudah expired, langsung saja saya balik Carrefour untuk complain,” ungkap Agus.
Complain dari Agus diterima oleh salah satu karyawan dari Carrefour dan berniat untuk diganti, namun Agus ingin bertemu dan menyampaikan sendiri komplainnya ke pemimpin atau yang bertanggungjawab. “Saya diarahkan untuk bertemu dengan Pak Yongki hari Sabtu,” lanjut Agus.
Merasa diombang-ambingkan, lantas Agus bercerita pada Wartawan Investigasi terkait permasalahannya tersebut sembari menunjukkan bukti struk pembelian dan minuman yang sudah kadaluwarsa.
Bersama beberapa wartawan lain, kru Investigasi News melakukan konfirmasi ke Yongki. Dalam penjelasannya, Yongki mengelak dan menantang wartawan untuk melakukan check langsung. “Kami selalu melakukan penggantian barang seminggu sebelum jatuh masa expired, kalau tidak percaya silahkan dichek, nanti saya antar,” kata Yongki.
Dalam wawancara tersebut Yongki punya pemikiran bahwa barang tersebut bisa saja dibeli dari luar dan dikomplainkan ke pihaknya. “Ini pemikiran pribadi saya bisa saja barang tersebut dari luar,” ujarnya.
Namun setelah ditunjukkan barang bukti berupa stuk pembelian dan barangnya, Yongki meminta maaf dan siap untuk mengganti langsung. “Ya ini mau diganti barang atau uang,” tawar Yongki.
Tentu saja penyataan ini terkesan menggampangkan atau menyepelekan konsumen. Karena minuman berfermentasi apabila sudah kadaluwarsa bisa menjadi racun bagi yang mengkonsumsi.
Merujuk pada Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di Pasal 1 berbunyi “Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen”
Terkait dengan kondisi barang yang tidak layak dikonsumsi, sebagai konsumen memiliki hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang yang dibeli.

Tentu saja pihak management Carrefour harus bertanggungjawab atas kejadian ini, namun juga harus melakukan pengecekan ulang disetiap item yang dijual agar masyarakat selaku konsumen merasa nyaman dan aman setiap membeli produk di Carrefour. (p-76)
Madiun Kota, Investigasi ; Teliti sebelum membeli, itu wajib diterapkan oleh pembeli saat sedang berbelanja. Karena tidak semua barang yang dijual bagus ataupun masih layak edar. Tempat bagus seperti Mall ataupun Hypermarket tidak menjamin barang yang dibeli sudah layak.
Seperti yang dialami oleh Agus, warga Ponorogo. Saat itu Agus ingin bertemu dengan temannya di Kota Madiun mampir ke Carrefour Madiun untuk membeli minuman fermentasi Yakult, setelah mengambil, Agus segera ke Kasir untuk membayar.
Begitu keluar, Agus terkejut karena minuman yang dia beli sudah masuk expired (kadaluwarsa), langsung saja dia kembali ke Carrefour untuk complain. “Saya kaget karena barang yang saya beli ternyata sudah expired, langsung saja saya balik Carrefour untuk complain,” ungkap Agus.
Complain dari Agus diterima oleh salah satu karyawan dari Carrefour dan berniat untuk diganti, namun Agus ingin bertemu dan menyampaikan sendiri komplainnya ke pemimpin atau yang bertanggungjawab. “Saya diarahkan untuk bertemu dengan Pak Yongki hari Sabtu,” lanjut Agus.
Merasa diombang-ambingkan, lantas Agus bercerita pada Wartawan Investigasi terkait permasalahannya tersebut sembari menunjukkan bukti struk pembelian dan minuman yang sudah kadaluwarsa.
Bersama beberapa wartawan lain, kru Investigasi News melakukan konfirmasi ke Yongki. Dalam penjelasannya, Yongki mengelak dan menantang wartawan untuk melakukan check langsung. “Kami selalu melakukan penggantian barang seminggu sebelum jatuh masa expired, kalau tidak percaya silahkan dichek, nanti saya antar,” kata Yongki.
Dalam wawancara tersebut Yongki punya pemikiran bahwa barang tersebut bisa saja dibeli dari luar dan dikomplainkan ke pihaknya. “Ini pemikiran pribadi saya bisa saja barang tersebut dari luar,” ujarnya.
Namun setelah ditunjukkan barang bukti berupa stuk pembelian dan barangnya, Yongki meminta maaf dan siap untuk mengganti langsung. “Ya ini mau diganti barang atau uang,” tawar Yongki.
Tentu saja penyataan ini terkesan menggampangkan atau menyepelekan konsumen. Karena minuman berfermentasi apabila sudah kadaluwarsa bisa menjadi racun bagi yang mengkonsumsi.
Merujuk pada Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di Pasal 1 berbunyi “Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen”
Terkait dengan kondisi barang yang tidak layak dikonsumsi, sebagai konsumen memiliki hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang yang dibeli.

Tentu saja pihak management Carrefour harus bertanggungjawab atas kejadian ini, namun juga harus melakukan pengecekan ulang disetiap item yang dijual agar masyarakat selaku konsumen merasa nyaman dan aman setiap membeli produk di Carrefour. (p-76)
Baca

Pembangunan Pasar Nglames Untuk Kesejahteraan Pedagang

Madiun, Investigasi : Untuk lebih meningkatkan kesejahteraan pedagang di Pasar Tradisional, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) Kabupaten Madiun mengucurkan dana untuk perbaikan beberapa pasar tradisional seperti Pasar Nglames.
Saat dikonfirmasi, Agus Sujudi, Kabid Perdagangan Dinkoperindagpar Kabupaten Madiun mengatakan bahwa untuk tahun ini Bidang Perdagangan sudah bisa menyelesaikan pembangunan Pasar Nglames yang beberapa waktu lalu roboh. “Alhamdulillah, sekarang kita sudah selesai memperbaikinya,” ujar Agus Sujudi.
Namun saat pembangunan tengah dikebut, ternyata bencana lainnya menyusul yaitu los bagian depan dari Pasar Nglames terbakar dilalap api. “Mungkin untuktahun 2016 nanti akan kita perbaiki,” lanjutnya.
Dengan dibangunnya pasar Tradisional Nglames membuahkan rasa syukur dikalangan pedagang. Hal ini disebabkan karena kondisi pasar yang dulunya kumuh dan becek bila hujan turun, maka sekarang sudah bersih. “Ya, apalagi sekarang lantainya sudah kita keramik, sehingga pedagang maupun pembeli nantinya akan merasa nyaman karena lingkungan sudah bersih,” tegas Agus Sujudi.
Diketahui, jumlah pedagang dipasar tradisional Nglames ada sekitar 70 pedagang. Pasca perbaikan yang dilakukan, para pedagang ini akan ditempatkan ke posisi semula. “Segera kita atur, mungkin selasa depan semua sudah kembali beraktivitas,” kata Agus.

Diharapkan, kedepan para pedagang bisa menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka berjualan sehingga selalu terlihat bersih dan indah. Harapan tersebut disebabkan untuk menghilangkan kesan buruk tentang Pasar Tradisional yang cenderung kumuh dan kotor. “Mari kita jaga Pasar Tradisional agar tetap hidup, kita konsep pasar tradisional ini menjadi pasar yang bersih dan nyaman sehingga pembeli merasa betah,” pungkasnya. (p-76)
Madiun, Investigasi : Untuk lebih meningkatkan kesejahteraan pedagang di Pasar Tradisional, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata (Dinkoperindagpar) Kabupaten Madiun mengucurkan dana untuk perbaikan beberapa pasar tradisional seperti Pasar Nglames.
Saat dikonfirmasi, Agus Sujudi, Kabid Perdagangan Dinkoperindagpar Kabupaten Madiun mengatakan bahwa untuk tahun ini Bidang Perdagangan sudah bisa menyelesaikan pembangunan Pasar Nglames yang beberapa waktu lalu roboh. “Alhamdulillah, sekarang kita sudah selesai memperbaikinya,” ujar Agus Sujudi.
Namun saat pembangunan tengah dikebut, ternyata bencana lainnya menyusul yaitu los bagian depan dari Pasar Nglames terbakar dilalap api. “Mungkin untuktahun 2016 nanti akan kita perbaiki,” lanjutnya.
Dengan dibangunnya pasar Tradisional Nglames membuahkan rasa syukur dikalangan pedagang. Hal ini disebabkan karena kondisi pasar yang dulunya kumuh dan becek bila hujan turun, maka sekarang sudah bersih. “Ya, apalagi sekarang lantainya sudah kita keramik, sehingga pedagang maupun pembeli nantinya akan merasa nyaman karena lingkungan sudah bersih,” tegas Agus Sujudi.
Diketahui, jumlah pedagang dipasar tradisional Nglames ada sekitar 70 pedagang. Pasca perbaikan yang dilakukan, para pedagang ini akan ditempatkan ke posisi semula. “Segera kita atur, mungkin selasa depan semua sudah kembali beraktivitas,” kata Agus.

Diharapkan, kedepan para pedagang bisa menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka berjualan sehingga selalu terlihat bersih dan indah. Harapan tersebut disebabkan untuk menghilangkan kesan buruk tentang Pasar Tradisional yang cenderung kumuh dan kotor. “Mari kita jaga Pasar Tradisional agar tetap hidup, kita konsep pasar tradisional ini menjadi pasar yang bersih dan nyaman sehingga pembeli merasa betah,” pungkasnya. (p-76)
Baca
 
Investigasi New Biro Madiun. Alamat Jl. Gemah Ripah No. 30 Dolopo Kabupaten Madiun. Telp. 081249410099
Support : PT. INSAN MANDIRI PERMATA
Copyright © 2014. Investigasi New Madiun
Template Edited by Investigasi Biro Madiun
Telp/Message : 081249410099 | 0856 0449 9100